BP + TB Paru Anak + Gizi Buruk
BP + TB Paru Anak + Gizi Buruk
Nama : An. K
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 01 Januari 2020
Usia : 22 bulan 12 hari
Alamat : Barusuda Rt 01 Rw 08
IDENTITAS ORANG TUA
Ibu
Ayah
Sesak
ANAMNESIS : RIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG
Seorang pasien an. F, laki-laki dibawa oleh keluarganya ke igd dengan
keluhan sesak sejak 3 hari SMRS. Sesak dirasakan sepanjang hari, tidak dipengaruhi
cuaca. Keluhan di sertai demam dirasakan terus menerus dan membaik ketika diberi
obat penurun panas dan batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan, namun keluar saat
muntah berwarna putih, konsistensi kental, volume sedikit. Keluhan sesak pada pasien
mengganggu aktivitas yaitu menyusu, terkadang tersedak dan batuk di sertai gangguan
tidur. Pasien terdapat penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan sering
dibibir, terdengar suara mengi, batuk lebih dari 2 minggu, benjolan di leher,
ketika menetek cepat lelah dan menjadi kebiruan, bengkak di kaki dan
kontak dengan orang yang batuk lebih dari 2 minggu yaitu ayah pasien yang
rumah tetapi tidak di buka. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki
keluhan serupa. Pasien diberikan obat penurun panas yang di beli oleh
● Cukup bulan
Tanda Vital
Nadi : 144 x/min, regular, isi cukup, equal
Respirasi : 38 x/min, teratur
Suhu : 36,6 ºC
SpO2 : 96%
Antropometri
- Umur : 22 bulan 12 hari
- BB : 5.9 kg
- PB : 73 cm
- LK : 42 cm
- LiLA : 11 cm
Interpretasi Status Gizi:
BB/U : < -3 SD
PB/ U : < -3 SD
BB/TB : < -3
STATUS BMI/U : < -3
GIZI LK/U : < -3 SD
LiLA : < -3 SD
Kesimpulan : Status gizi buruk
Timeline Status Gizi
10 11 12 13 14 15
Desember Desember Desember Desember Desember Desember
BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg BB= 5.7 kg BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg
PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm
BB/U= <-3 BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <-
SD 3SD 3SD 3SD 3SD 3SD
PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <-
3 SD 3 SD 3 SD 3 SD 3 SD 3 SD
BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3
SD SD SD SD SD SD
BMI = 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5
LK= 42 cm LK= 42 cm LK= 42 cm LK=42 cm LK= 42 cm LK= 42 cm
LiLA=11 cm LiLA=11 cm LiLA= 11 LiLA= 11 LiLA= 11 LiLA= 11
cm cm cm cm
Head to Toe
Kepala : normocephal, (-) fontanel cekung
rambut : tipis, warna hitam
Wajah : simetris
Pasien An. K datang dibawa oleh orangtuanya ke IGD dengan keluhan sesak sejak 3
hari yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam dirasakan terus menerus yang membaik
ketika diberi obat penurun panas dan batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan, namun
penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan sering berkeringat pada
malam hari.
baik, ada jendela di rumah tetapi tidak di buka. Tidak ada anggota keluarga
Ampisilin 50mg/kgBB
50 x 5.9
295 IV
Gentamicin 7.5mg/kgBB
7.5 x 5.9
44.25
Tatalaksana Khusus :
OAT : 2HRZ + 4 HR
• 2HRZ : Isoniazid : 10mg/kgbb/hari, dosis max : 300mg/hari
Rimfapisin : 15mg/kgBB/hari, dosis max : 600mg/hari
Pirazinamid : 35mg/kgBB/hari, dosis max : 2000mg/hari
• Fase stabilisasi :
- 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼ dari dosis untuk 2 jam sesuai BB (5.9 kg)
• Dosis/ 2jam= 65 ml
• ¼ = 16,25 ml/ 2jam
Fase Transisi
Fase Rehabilitasi
- BB/TB-PB > -2 SD
Sumber :
Follow Up Pasien Tanggal
Tanggal masuk
: 10 Desember
: 8 Desember
Follow – Up Ke : 1
Subjective (Perawatan hariAssessment
Objective ke-2) Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Tb Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM paru + Gizi Buruk Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital : 295 IV
HR : 144 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 40 x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 36c 44.25
SpO2 : 86%
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri
BB= 5.9 kg Fase stabilisasi :
PB= 72 cm 50ml glukosa/larutan gula pasir 10%
BB/U= <-3 SD oral
PB /U= <-3 SD catat : nadi, pernafasan, dan
BB/PB= <-3 SD kesadaran
BMI= 11.5 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼
LK= 42 cm dari dosis untuk 2 jam sesuai BB (5.9
LiLA= 11 cm kg)
Dosis/ 2jam= 65 ml ¼ = 16,25 ml/
2jam
10 jam berikutnya : teruskan F-75/ 2
jam
Dosis/ 2jam= 65 ml
dilanjutkan setiap 3 jam → 4 jam
Tanggal : 11 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 2 (Perawatan hari
Subjective Objectiveke- 3) Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumoni Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM a + Tb Paru + Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 Gizi Buruk 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital 295 IV
HR : 156 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 40x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 37,2c 44.25
SpO2 : 86%
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri BB= 5.9
kg Fase stabilisasi :
PB= 72 cm 50ml glukosa/larutan gula pasir
BB/U= <-3 SD 10% oral
PB /U = <-3 SD catat : nadi, pernafasan, dan
BB/PB = <-3 SD kesadaran
BMI= 11.5 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼
LK= 42 cm dari dosis untuk 2 jam sesuai BB
LiLA= 11 cm (5.9 kg)
Dosis/ 2jam= 65 ml ¼ = 16,25 ml/
2jam
10 jam berikutnya : teruskan F-
75/ 2 jam
Dosis/ 2jam= 65 ml
dilanjutkan setiap 3 jam → 4 jam
Tanggal : 12 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 3 (Perawatan hari
ke-4)
Subjective Objective Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Tb Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM Paru+ Gizi Buruk Ampicillin
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50mg/kgBB
Tanda-tanda Vital : 50 x 5.9
HR : 120 bpm 295 IV
RR : 22x /m Gentamicin
Suhu : 36,9c 7.5mg/kgBB
SpO2 : 86 % 7.5 x 5.9
Thorax : ronkhi (+) 44.25
Abdomen : BU (+)
Antropometri 2RHZ + 4HR
BB= 5.9 kg 1 tablet/hari
PB= 72 cm
BB/U= <-3 SD Fase Transisi
PB /U= <-3 SD F-100/4 jam, selama
BB/PB= <-3 SD 2 hari
BMI= 11.5 hari ke-3 : F-100, 4
LK= 42 cm jam berikutnya dosis
LiLA= 11 cm dinaikan 10ml
hari ke-4 : F-
100/4jam,
dipertahankan 7-14
hari
Tanggal : 13 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 4 (Perawatan hari
ke-5)
Subjective Objective Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM Tb Paru + Gizi Buruk Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital : 295 IV
HR : 120 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 22x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 36,9c 44.25
SpO2 : 95 %
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri
BB= 5.9 kg Fase Transisi
PB= 72 cm F-100/4 jam, selama 2 hari
BB/U= <-3 SD hari ke-3 : F-100, 4 jam
PB /U= <-3 SD berikutnya dosis dinaikan 10ml
BB/PB= <-3 SD hari ke-4 : F-100/4jam,
BMI= 11.5 dipertahankan 7-14 hari
LK= 42 cm
LiLA= 11 cm
Tanggal : 14 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 5 (Perawatan hari
ke-6)
Subjective Objective Assessment Planning Lab
• BBLR
• Tidak mendapat imunisasi
• tidak mendapat ASI yang adekua
• Pasien lahir BBLR : 2000 g
• Malnutrisi
• Anggota keluarga serumah pasien
• defisiensi vitamin A
merokok : ayah
• tingginya pajanan terhadap polusi
udara (polusi industri atau asap rokok)
• Penyakit kronis : penyakit jantung, DM,
asma
Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
• Demam tinggi
• Kesulitan bernafas ; sesak, nafas cepat Tanda dan Gejala pada pasien :
• Batuk; berdahak, kadang disertai pilek
• Nyeri dada pada saat batuk (+) demam
• Menggigil (+) batuk
• Nyeri kepala (+) sesak 3 hari SMRS
• Lemas (+) ↓ nafsu makan
• ↓ nafsu makan
• Mual muntah
• Dehidrasi
Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Pemeriksan Fisik :
Hasil pemeriksaan fisik pasien :
Tanda-tanda resp. distress : tachypnea,
nasal flaring (-) tachyonea, (-) Nasal flaring
Thorax :
Auskultasi : rales/ ronkhi diseluruh lapang - Inspeksi : retraksi (+)
paru
- Auskultasi : (+) ronkhi
Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Pemeriksaan Penunjang :
• CBC Cbc
• Rontgen Toraks Rontgen toraks
Sumber :
Teori Pasien
Hasil pemeriksaan radiologi pasien :
Pulmo :
Bronkopneumonia ditandai dengan opasitas nodular atau - Cor tidak membesar
- Sinus dan diafragma normal
retikulonodular multipel kecil yang cenderung tidak - Pulmo : hilus normal
merata dan/atau konfluen. - Corakan bronkovaskular bertambah
- Tampak perbercakan di lapang paru atas kana dan
tengah kiri
Peribronchial nodule, dengan/tanpa konsolidasi Kesan :
peribronchial Bronkopneumonia bilateral DD Tb paru aktif
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Tatalaksana :
- Oksigen
- Antipiretik
- Terapi cairan
- Antibiotik (pneumonia) kotrimoksazol - Oksigen
(8 mg/kgBB/dosis trimetoprim dalam 2 - Terapi cairan
dosis p.o.) atau amoksisilin 25
mg/kgBB/dosis diberikan tiap 12 jam
p.o.
Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Tatalaksana : • Cefotaxime 300, frekuensi 3x
Sumber :
TB PARU
Teori Pasien
• TB merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi-6 : TB Millier, hal. 982
Teori Pasien
• Manifestasi Klinis :
Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi-6 : TB Paru
Teori Pasien
Temuan Pemeriksaan Fisik :
Sumber :
Teori Pasien
Pemeriksaan Penunjang :
Kesan :
Bronkopneumonia bilateral DD TB paru
Penilaian dilakukan dengan pengukuran BB, • Status gizi pasien : gizi buruk
TB, LiLA, pengamatan gejala dan tanda
malnutrisi ; edema/muscle wasting
Sumber :
Teori Pasien
Prognosis
Sumber :
GIZI BURUK
Teori Pasien
Sumber :
• BerdasarkanTeori
ada/ tidaknya
komplikasi : Pasien
- Gizi buruk tanpa komplikasi :
a. LiLA < 11,5 cm (6-59 bulan)
• BB/PB : <-3 SD
b. BB/PB (atau BB/TB) <-3 SD
• BB/TB : <-3 SD
c. Adanya edema bilateral : derajat +1
• LiLA : 11 cm
dan +2
• Tidak terdapat edema bilateral
- gizi buruk dengan komplikasi
• Pada pasien terdapat :
d. (ket. a,b,c diatas)
- TB paru
e. Adanya satu atau lebih komplikasi :
- Bronkopneumonia
- anoreksia
- dehidrasi berat
- demam tinggi
- pneumonia berat
- anemia berat
Sumber :
Teori Pasien
Sumber :
Teori Pasien
• Gizi buruk
Sumber :
Teori
Teori Pasien
Sumber :
Teori Pasien
Paracetamol 60mg
frekuensi 3x
Tanggal 10-15
BB = 5.9 kg
PB = 72 cm
BB/U = <-3 SD
PB /U = <-3 SD
BB/PB = <-3 SD
BMI = 11.5
LK = 42 cm
LiLA = 11 cm
TERIMAKASIH