Anda di halaman 1dari 74

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. K
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 01 Januari 2020
Usia : 22 bulan 12 hari
Alamat : Barusuda Rt 01 Rw 08
IDENTITAS ORANG TUA
Ibu
Ayah

Nama Ibu : Ny. S


Nama Ayah : Tn. U
Usia : 32
Usia : 34 tahun
tahun
Pekerjaan :
Pekerjaan : Ibu
Pedagang
Rumah Tangga
Pendidikan : SMk
Pendidikan : SD
KELUHAN UTAMA

Sesak
ANAMNESIS : RIWAYAT
PENYAKIT SEKARANG
Seorang pasien an. F, laki-laki dibawa oleh keluarganya ke igd dengan

keluhan sesak sejak 3 hari SMRS. Sesak dirasakan sepanjang hari, tidak dipengaruhi

cuaca. Keluhan di sertai demam dirasakan terus menerus dan membaik ketika diberi

obat penurun panas dan batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan, namun keluar saat

muntah berwarna putih, konsistensi kental, volume sedikit. Keluhan sesak pada pasien

mengganggu aktivitas yaitu menyusu, terkadang tersedak dan batuk di sertai gangguan

tidur. Pasien terdapat penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan sering

berkeringat pada malam hari.


Keluhan lain seperti kejang, mual, mencret, muntah, kebiruan

dibibir, terdengar suara mengi, batuk lebih dari 2 minggu, benjolan di leher,

ketika menetek cepat lelah dan menjadi kebiruan, bengkak di kaki dan

tangan, gangguan BAK, alergi, asma, penurunan kesadaran, nyaman di

satu posisi, riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi COVID-19,

bepergian keluar kota disangkal. Ibu pasien mengatakan ada Riwayat

kontak dengan orang yang batuk lebih dari 2 minggu yaitu ayah pasien yang

sedang pengobatan TB Paru.


Di rumah pasien di isi oleh 6 orang, di rumah keluarganya merokok. Ibu

pasien mengatakan bahwa ventilasi rumah kurang baik, ada jendela di

rumah tetapi tidak di buka. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki

keluhan serupa. Pasien diberikan obat penurun panas yang di beli oleh

ibunya di apotek dan diminum 2 kali sehari.


RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

● Anak ke-2 dari 2 bersaudara

● Lahir secara normal, diparaji

● Cukup bulan

● Tidak ada riwayat biru / kuning

● BB lahir : 2000 gram, menangis spontan


Anamnesis : Riwayat
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Riwayat Makan Riwayat Imunisasi
dahulu keluarga

Ibu pasien mengatakan Ayah pasien Imunisasi sampai


sedang pengobatan Asi eksklusif 6 bulan
pasien pernah campak
mengalami sesak pada TB
saat usia 20 hari.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

• Motorik Kasar : mulai berjalan


• Motorik Halus : mencoret-coret
• Bahasa : mengucapkan 2 sampai 3 kata
• Sosial : menyuapi boneka
Pasien
TIMELINE
Sesak (+)
dibawa ke Sesak (+) Batuk (+)
IGD karena Batuk (+) Demam (+)
keluhan sesak Demam (-) Keringat
+ batuk + Keringat malam (+)
5 demam
8 10 malam
11 (+) 12 13 14
Des Des Des Des Des Des Sesak Des
(-)
Pasien
demam (+) sesak Sesak (+) Batuk (+)
+ (+) batuk Batuk (+) Demam (-)
batuk (+) demam Demam (-) Keringat
naik turun Keringat malam (+)
malam (+)
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sakit sedang


Kesadaran : E4 M6 V5, compos mentis

Tanda Vital
Nadi : 144 x/min, regular, isi cukup, equal
Respirasi : 38 x/min, teratur
Suhu : 36,6 ºC
SpO2 : 96%
Antropometri
- Umur : 22 bulan 12 hari
- BB : 5.9 kg
- PB : 73 cm
- LK : 42 cm
- LiLA : 11 cm
Interpretasi Status Gizi:
BB/U : < -3 SD
PB/ U : < -3 SD
BB/TB : < -3
STATUS BMI/U : < -3
GIZI LK/U : < -3 SD
LiLA : < -3 SD
Kesimpulan : Status gizi buruk
Timeline Status Gizi

10 11 12 13 14 15
Desember Desember Desember Desember Desember Desember
BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg BB= 5.7 kg BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg BB= 5.9 kg
PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm PB= 72 cm
BB/U= <-3 BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <- BB/U= <-
SD 3SD 3SD 3SD 3SD 3SD
PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <- PB /U = <-
3 SD 3 SD 3 SD 3 SD 3 SD 3 SD
BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3 BB/PB= <-3
SD SD SD SD SD SD
BMI = 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5 BMI= 11.5
LK= 42 cm LK= 42 cm LK= 42 cm LK=42 cm LK= 42 cm LK= 42 cm
LiLA=11 cm LiLA=11 cm LiLA= 11 LiLA= 11 LiLA= 11 LiLA= 11
cm cm cm cm
Head to Toe
Kepala : normocephal, (-) fontanel cekung
rambut : tipis, warna hitam

Wajah : simetris

Mata : CA (-), SI (-), Mata cekung (-)

Telinga : (-) sekret

Hidung : PCH (-), sekret (-)

Mulut : mukosa kering (-)

Leher : pembesaran KGB (-)


Thorax : (-) Iga gambang

- Pulmo : Inspeksi : Bentuk dan Gerakan : Simetris, (+) Retraksi


Palpasi : pengembangan dada simetris
Auskultasi : (+) Ronkhi basah halus, (-) Wheezing

- COR : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat


Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
Auskultasi : S1-S2 regular, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen : Inspeksi : (-) Distensi, (-) Perut cekung
Palpasi : (-) Massa, (-) Pembesaran hati, (-) Pembesaran limfa
Auskultasi : Bising Usus (+)

Genital : tidak ada kelainan

Ekstremitas : Akral hangat, (-) Edema

Kulit : Keriput (-), Jaundice (-), Pucat (-), Sianosis (-)


RESUME

Pasien An. K datang dibawa oleh orangtuanya ke IGD dengan keluhan sesak sejak 3

hari yang lalu SMRS. Keluhan di sertai demam dirasakan terus menerus yang membaik

ketika diberi obat penurun panas dan batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan, namun

keluar saat muntah berwarna putih, konsistensi kental, volume sedikit.


Keluhan sesak pada pasien mengganggu aktivitas yaitu menyusui,

terkadang tersedak dan batuk di sertai gangguan tidur. Pasien terdapat

penurunan berat badan, nafsu makan menurun dan sering berkeringat pada

malam hari.

Di rumah pasien di isi oleh 6 orang Menurut Ibunya, di rumah

keluarganya merokok. Ibu pasien mengatakan bahwa ventilasi rumah kurang

baik, ada jendela di rumah tetapi tidak di buka. Tidak ada anggota keluarga

yang memiliki keluhan serupa. Ayah pasien sedang pengobatan TB.


DIAGNOSIS BANDING

TB paru + gizi buruk


Bronkopneumoniaec virus + Gizi buruk
Bronkpneumonia ec. Bakteri + Gizi Buruk
USULAN PEMERIKSAAN
CBC
Rontgen
Thorax
Swab PCR
Mantoux
(uji tuberculin)
RONTGEN TORAKS

Hasil pemeriksaan radiologi pasien :


Pulmo :
- Cor tidak membesar
- Sinus dan diafragma normal
- Pulmo : hilus normal
- Corakan bronkovaskular
bertambah
- Tampak perbercakan di lapang
paru atas kana dan tengah kiri
Kesan :
Bronkopneumonia bilateral DD Tb paru
aktif
SWAB PCR
CBC
DIAGNOSIS KERJA
Bronkopneumonia + TB Paru + Gizi
Buruk
TATALAKSANA

• Rawat inap tirah baring


• Stabilisasi jalan nafas : pemberian O2
Antibiotik : kotrimoksasol

Ampisilin 50mg/kgBB
50 x 5.9
295 IV
Gentamicin 7.5mg/kgBB
7.5 x 5.9
44.25
Tatalaksana Khusus :

OAT : 2HRZ + 4 HR
• 2HRZ : Isoniazid : 10mg/kgbb/hari, dosis max : 300mg/hari
Rimfapisin : 15mg/kgBB/hari, dosis max : 600mg/hari
Pirazinamid : 35mg/kgBB/hari, dosis max : 2000mg/hari

R/ FDC Fase intensif tab no. LX


S 1 dd 1

Sumber : Manajemen Tatalaksana TB Anak – kementrian Kesehatan, IDAI


Management Nutrisi : Rencana V

• Fase stabilisasi :

- 50 ml glukosa/larutan gula pasir 10% oral


- catat : nadi, pernafasan, dan kesadaran

- 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼ dari dosis untuk 2 jam sesuai BB (5.9 kg)
• Dosis/ 2jam= 65 ml
• ¼ = 16,25 ml/ 2jam

- 10 jam berikutnya : teruskan F-75/ 2 jam


• Dosis/ 2jam= 65 ml
- dilanjutkan setiap 3 jam → 4 jam
• Fase Transisi dan Fase Rehabilitasi :

Fase Transisi

- F-100/4 jam, selama 2 hari


- hari ke-3 : F-100, 4 jam berikutnya dosis dinaikan 10ml
- hari ke-4 : F-100/4jam, dipertahankan 7-14 hari

Fase Rehabilitasi

- F-100 + makanan bayi + lumat sari buah

- BB/TB-PB > -2 SD

Sumber :
Follow Up Pasien Tanggal
Tanggal masuk
: 10 Desember
: 8 Desember
Follow – Up Ke : 1
Subjective (Perawatan hariAssessment
Objective ke-2) Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Tb Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM paru + Gizi Buruk Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital : 295 IV
HR : 144 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 40 x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 36c 44.25
SpO2 : 86%
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri
BB= 5.9 kg Fase stabilisasi :
PB= 72 cm 50ml glukosa/larutan gula pasir 10%
BB/U= <-3 SD oral
PB /U= <-3 SD catat : nadi, pernafasan, dan
BB/PB= <-3 SD kesadaran
BMI= 11.5 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼
LK= 42 cm dari dosis untuk 2 jam sesuai BB (5.9
LiLA= 11 cm kg)
Dosis/ 2jam= 65 ml ¼ = 16,25 ml/
2jam
10 jam berikutnya : teruskan F-75/ 2
jam
Dosis/ 2jam= 65 ml
dilanjutkan setiap 3 jam → 4 jam
Tanggal : 11 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 2 (Perawatan hari
Subjective Objectiveke- 3) Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumoni Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM a + Tb Paru + Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 Gizi Buruk 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital 295 IV
HR : 156 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 40x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 37,2c 44.25
SpO2 : 86%
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri BB= 5.9
kg Fase stabilisasi :
PB= 72 cm 50ml glukosa/larutan gula pasir
BB/U= <-3 SD 10% oral
PB /U = <-3 SD catat : nadi, pernafasan, dan
BB/PB = <-3 SD kesadaran
BMI= 11.5 2 jam pertama : F-75/ 30 menit, ¼
LK= 42 cm dari dosis untuk 2 jam sesuai BB
LiLA= 11 cm (5.9 kg)
Dosis/ 2jam= 65 ml ¼ = 16,25 ml/
2jam
10 jam berikutnya : teruskan F-
75/ 2 jam
Dosis/ 2jam= 65 ml
dilanjutkan setiap 3 jam → 4 jam
Tanggal : 12 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 3 (Perawatan hari
ke-4)
Subjective Objective Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Tb Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM Paru+ Gizi Buruk Ampicillin
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50mg/kgBB
Tanda-tanda Vital : 50 x 5.9
HR : 120 bpm 295 IV
RR : 22x /m Gentamicin
Suhu : 36,9c 7.5mg/kgBB
SpO2 : 86 % 7.5 x 5.9
Thorax : ronkhi (+) 44.25
Abdomen : BU (+)
Antropometri 2RHZ + 4HR
BB= 5.9 kg 1 tablet/hari
PB= 72 cm
BB/U= <-3 SD Fase Transisi
PB /U= <-3 SD F-100/4 jam, selama
BB/PB= <-3 SD 2 hari
BMI= 11.5 hari ke-3 : F-100, 4
LK= 42 cm jam berikutnya dosis
LiLA= 11 cm dinaikan 10ml
hari ke-4 : F-
100/4jam,
dipertahankan 7-14
hari
Tanggal : 13 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 4 (Perawatan hari
ke-5)
Subjective Objective Assessment Planning Lab
Sesak (+) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Oksigen
Batuk (+) Kesadaran : CM Tb Paru + Gizi Buruk Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital : 295 IV
HR : 120 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 22x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 36,9c 44.25
SpO2 : 95 %
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri
BB= 5.9 kg Fase Transisi
PB= 72 cm F-100/4 jam, selama 2 hari
BB/U= <-3 SD hari ke-3 : F-100, 4 jam
PB /U= <-3 SD berikutnya dosis dinaikan 10ml
BB/PB= <-3 SD hari ke-4 : F-100/4jam,
BMI= 11.5 dipertahankan 7-14 hari
LK= 42 cm
LiLA= 11 cm
Tanggal : 14 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 5 (Perawatan hari
ke-6)
Subjective Objective Assessment Planning Lab

Sesak (-) KU : Sakit sedang Bronkopneumonia + Oksigen


Batuk (+) Kesadaran : CM Tb Paru + Gizi Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 Buruk + Stunting 50 x 5.9
Tanda-tanda Vital : 295 IV
HR : 120 bpm Gentamicin 7.5mg/kgBB
RR : 22x /m 7.5 x 5.9
Suhu : 36,9c 44.25
SpO2 : 97 %
Thorax : ronkhi (+) 2RHZ + 4HR
Abdomen : BU (+) 1 tablet/hari
Antropometri
BB= 5.9 kg Fase Transisi
PB= 72 cm F-100/4 jam, selama 2 hari
BB/U= <-3 SD hari ke-3 : F-100, 4 jam
PB /U= <-3 SD berikutnya dosis dinaikan
BB/PB= <-3 SD 10ml
BMI= 11.5 hari ke-4 : F-100/4jam,
LK= 42 cm dipertahankan 7-14 hari
LiLA= 11 cm
Tanggal : 15 Desember
Tanggal masuk : 8 Desember
Follow – Up Ke : 6 (Perawatan hari
Subjective Objective
ke-7) Assessment Planning Lab
Sesak (-) KU : Sakit sedang Bronkopneumoni Oksigen
Batuk (-) Kesadaran : CM a + Tb Paru + Gizi Ampicillin 50mg/kgBB
Demam (-) GCS : E4 M6 V5 Buruk 50 x 5.9
Tanda-tanda 295 IV
Vital : Gentamicin 7.5mg/kgBB
HR : 120 bpm 7.5 x 5.9
RR : 22x /m 44.25
Suhu : 36,9c
SpO2 : 97% 2RHZ + 4HR
Thorax : ronkhi (+) 1 tablet/hari
Abdomen : BU (+)
Antropometri Fase Transisi
BB= 5.9 kg F-100/4 jam, selama 2 hari
PB= 72 cm hari ke-3 : F-100, 4 jam
BB/U= <-3 SD berikutnya dosis dinaikan
PB /U= <-3 SD 10ml
BB/PB= <-3 SD hari ke-4 : F-100/4jam,
BMI= 11.5 dipertahankan 7-14 hari
LK= 42 cm
LiLA= 11 cm
Edukasi Orangtua
1. Edukasi mengenai mengenai kondisi/ penyakit yang diderita pada anak
2. Menyarankan untuk melakukan skrining TB kepada keluarga pasien
3. Pengobatan TB tidak boleh sampai lewat
4. imunisasi
5. Kebutuhan gizi anak : pemberian ASI, MPASI
6. Kontrol
7. Memperhatikan sanitasi
8. Edukasi pencegahan penyakit
ANALISIS
KASUS
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Faktor resiko :

• BBLR
• Tidak mendapat imunisasi
• tidak mendapat ASI yang adekua
• Pasien lahir BBLR : 2000 g
• Malnutrisi
• Anggota keluarga serumah pasien
• defisiensi vitamin A
merokok : ayah
• tingginya pajanan terhadap polusi
udara (polusi industri atau asap rokok)
• Penyakit kronis : penyakit jantung, DM,
asma

Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien

Bronkopneumonia terkadang timbul Pasien terdiagnosa TB


bersama dengan penyakit saluran (berdasarkan anamnesis, PE, dan
pernafasan lain seperti : TB, asma penunjang : rontgen)

Sumber : RSUD Taman Husada Bontang ; https://rsud.bontangkota.go.id/2020/01/22/apa-itu-bronkopneumonia-pada-anak/


BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Tanda dan Gejala

• Demam tinggi
• Kesulitan bernafas ; sesak, nafas cepat Tanda dan Gejala pada pasien :
• Batuk; berdahak, kadang disertai pilek
• Nyeri dada pada saat batuk (+) demam
• Menggigil (+) batuk
• Nyeri kepala (+) sesak 3 hari SMRS
• Lemas (+) ↓ nafsu makan
• ↓ nafsu makan
• Mual muntah
• Dehidrasi

Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Pemeriksan Fisik :
Hasil pemeriksaan fisik pasien :
Tanda-tanda resp. distress : tachypnea,
nasal flaring (-) tachyonea, (-) Nasal flaring
Thorax :
Auskultasi : rales/ ronkhi diseluruh lapang - Inspeksi : retraksi (+)
paru
- Auskultasi : (+) ronkhi

Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien

Pemeriksaan Penunjang :

• CBC Cbc
• Rontgen Toraks Rontgen toraks

Sumber :
Teori Pasien
Hasil pemeriksaan radiologi pasien :
Pulmo :
Bronkopneumonia ditandai dengan opasitas nodular atau - Cor tidak membesar
- Sinus dan diafragma normal
retikulonodular multipel kecil yang cenderung tidak - Pulmo : hilus normal
merata dan/atau konfluen. - Corakan bronkovaskular bertambah
- Tampak perbercakan di lapang paru atas kana dan
tengah kiri
Peribronchial nodule, dengan/tanpa konsolidasi Kesan :
peribronchial Bronkopneumonia bilateral DD Tb paru aktif
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Tatalaksana :

- Oksigen
- Antipiretik
- Terapi cairan
- Antibiotik (pneumonia) kotrimoksazol - Oksigen
(8 mg/kgBB/dosis trimetoprim dalam 2 - Terapi cairan
dosis p.o.) atau amoksisilin 25
mg/kgBB/dosis diberikan tiap 12 jam
p.o.

Sumber :
BRONKOPNEUMONIA
Teori Pasien
Tatalaksana : • Cefotaxime 300, frekuensi 3x

Antibiotik, anak pneumonia + malnutrisi : Tanggal 10-15


Amphisilin dan Gentamisin • Gentamicin 50mg, frekuensi 1x

Terapi suportif seperti mempertahankan Tanggal 14-15


suhu, pencegahan hipoglikemia, dan ∙ Paracetamol 60mg, frekuensi 3x
pemberian nutrisi yang tepat sangat
penting untuk memperoleh hasil terapi Tanggal 10-15
yang baik ∙ Nebu ventolin dan Pulmicort
Tanggal 13-15

Sumber :
TB PARU

Teori Pasien
• TB merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis

• Epidemiologi : TB penyebab kesakitan


dan kematian pada anak di beberapa • Usia pasien : 22 bulan
negara endemis TB. .
• Riwayat anggota keluarga 1 rumah
(ayah pasien ) sedang pengobatan TB
• Faktor resiko :
• Pasien lahir BBLR : 2000
- Riwayat berkontakan dengan orang (+) TB
- Malnutrisi
- Daerah endemis
- Imunisasi : BCG (-)

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi-6 : TB Millier, hal. 982
Teori Pasien

• Manifestasi Klinis :

- Batuk >2minggu, terus menerus, berdarah


(jarang) • Manifestasi pada pasien:
- Demam (+) batuk
- Sesak (+) sesak
- Keringat malam (+) demam
- ↓ BB (+) keringat malam
- ↓ Nafsu makan (+) riwayat penurunan BB
- Lesu, kurang aktif bermain

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi-6 : TB Paru
Teori Pasien
Temuan Pemeriksaan Fisik :

• Tidak ada temuan khusus pada PE untuk


konfirmasi TB paru.
Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien :
• Tanda-tanda TB Extra-Paru :
• Head to Toe : DBM
- TB kelenjar : pembesaran KGB
- Meningitis TB : ↓ kesadaran, (+) meningeal
• Auskultasi : (+) Crackles
sign
• (-) limfadenopati
• (-) hepatosplenomegali
• Thorax : Auskultasi : Crackles (+)

• 50% pasien TB milier terdapat limfadenopati


superfisial, hepato-splenomegali

Sumber :
Teori Pasien
Pemeriksaan Penunjang :

• Test kulit tuberculin : 48–72 jam sesudah


injeksi. (+) = benjolan >10mm

• Konfirmasi bakteriologi : WHO menyarankan


test BTA, sputum, usia >10 tahun • Pada pasien tidak dilakukan test test
tuberculin, BTA, PCR, IGRAs, HIV
• PCR : tidak direkomendasikan rutin untuk
diagnosis TB

• IGRAs : untuk penderita TB laten

• Test HIV : antibody, antigen-antibody,


serologi
Teori Pasien

• Hasil pemeriksaan radiologi pasien :

- Corakan bronkovaskular bertambah


• Gambaran foto rontgen tidak khas,
gambaran yang sering di temukan - Tampak perbercakan di lapang paru
adalahan pembesaran kelenjar linfe hilus
atas kana dan tengah kiri

Kesan :
Bronkopneumonia bilateral DD TB paru

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak


Teori Pasien

Sumber : Pulmonary Tuberculosis: Role of Radiology in Diagnosis and Management


Teori Pasien

• Pada pasien diberikan FDC

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak Edisi-6


Teori Pasien

• Pasien sudah diberikan FDC


• BB pasien pada tanggal 9 : 5.9 kg

Sumber :pedoman tatalaksana kemenks


Teori Pasien
• Nutrisi

Status gizi pada anak dengan TB akan


mempengaruhi keberhasilan pengobatan
TB. • Pada pasien rutin melakukan
Malnutrisi berat meninggalkan risiko pengukran antropometri dan dinilai
kematian pada anak dalam pengobatan status gizi

Penilaian dilakukan dengan pengukuran BB, • Status gizi pasien : gizi buruk
TB, LiLA, pengamatan gejala dan tanda
malnutrisi ; edema/muscle wasting

Pemberian makanan tambahan diberikan


selama pengobatan

Sumber :
Teori Pasien
Prognosis

Prognosis tuberkulosis (TB) tergantung


pads diagnosis dini dan
pengobatan. Tuberkulosis extra-
pulmonary membawa prognosis yang
lebih buruk. • Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
Prognosis buruk terdapat pada penderita • Quo ad sanational : dubia ad bonam
TB extra pulmonary, gangguan kekebalan
tubuh, lanjut usia, dan riwayat terkena TB
sebelumnya.

Prognosis baik bila diagnosis dan


pengobatannya dilakukan sedini mungkin.

Sumber :
GIZI BURUK
Teori Pasien

• <6 bulan dengan BB/PB (atau BB/TB)


<-3 SD atau edema bilateral yang
• BB/PB : <-3 SD
bersifat pitting (tidak Kembali setelah
• BB/TB : <-3 SD
ditekan)
• LiLA : 11 cm
• Tidak terdapat edema bilateral
• Usia 6-59 bulan dengan BB/PB (atau
BB/TB) <-3 SD atau LiLA < 11,5cm
atau edema bilateral bersifat pitting

Sumber :
• BerdasarkanTeori
ada/ tidaknya
komplikasi : Pasien
- Gizi buruk tanpa komplikasi :
a. LiLA < 11,5 cm (6-59 bulan)
• BB/PB : <-3 SD
b. BB/PB (atau BB/TB) <-3 SD
• BB/TB : <-3 SD
c. Adanya edema bilateral : derajat +1
• LiLA : 11 cm
dan +2
• Tidak terdapat edema bilateral
- gizi buruk dengan komplikasi
• Pada pasien terdapat :
d. (ket. a,b,c diatas)
- TB paru
e. Adanya satu atau lebih komplikasi :
- Bronkopneumonia
- anoreksia
- dehidrasi berat
- demam tinggi
- pneumonia berat
- anemia berat
Sumber :
Teori Pasien

• Pasien dirawat inap

Sumber :
Teori Pasien

• Gizi buruk

Sumber :
Teori
Teori Pasien

Sumber :
Teori Pasien

Cefotaxime 300, frekuensi 3x


Tanggal 10-15

Gentamicin 50mg, frekuensi 1x


Tanggal 14-15

Paracetamol 60mg
frekuensi 3x
Tanggal 10-15

Nebu ventolin dan Pulmicort


Tanggal 13-15
Teori Pasien

BB = 5.9 kg
PB = 72 cm
BB/U = <-3 SD
PB /U = <-3 SD
BB/PB = <-3 SD
BMI = 11.5
LK = 42 cm
LiLA = 11 cm
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai