Anda di halaman 1dari 9

METODE DALAM MANAJEMEN DESAIN

PERTEMUAN 10
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs.
DESAIN PRODUK
FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Materi Sebelum UTS
01. Manajemen dalam desain
02. SDM dan kegiatan desain
03. Terapannya dalam manajemen desain
04. Desain Strategi dalam manajemen desain
05. Tujuan dalam manajemen desain
06. Desain, inovasi dan teknologi di manajemen
07. Efektifitas antara manajemen dan desain
Materi Setelah UTS
08. Ruang lingkup manajemen desain.
09. Manajemen desain taktis di perusahaan.
10. Metode dalam manajemen desain.
11. Jalur dalam manajemen desain
12. Pekerjaan dalam unit – unit desain
13. Tujuan akhir dalam manajemen desain
14. Proses desain dalam manajemen desain
• Model Pengambilan Keputusan Taktis

Bagaimana perusahaan membuat keputusan taktis yang baik? Kita dapat menguraikan pendekatan
umum bagi pengambilan keputusan taktis.

Keenam langkah menggambarkan proses pengambilan keputusan yang direkomendasi adalah sebagai berikut:

• Kenali dan tetapkan masalah


• Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atas masalah tersebut; eliminasi alternatif yang
secara nyata tidak layak.
• Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasilah biaya dan
manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari
pertimbangan.
• Hitunglah total biaya dan manfaat relevan masing-masing alternatif.
• Nilailah factor-faktor kualitatif.
• Tetapkan alternatif yang menawarkan manfaat terbesar.
Tahapan Uraian Tahapan Contoh
Langkah
ah ini mendefinisikan 1 pengambilanTetapkan
model masalahModel keputusan (decision
keputusan sederhana. Meningkatkan
making) adalahkapasitas gudangyang,
serangkaian prosedur danbila
produksi
diikuti, akan membawa kepada suatu ke

Langkah 2 Identifikasi alterternatif solusi1.membangun fasilitas baru


2.meleasing fasilitas yang lebih besar
3.meleasing fasilitas tambahan
4.meleasing ruang untuk gudang
5.membeli komponen produk sehingga tidak perlu
memproduksi sendiri
Langkah 3 Identifikasi biaya dan manfaat Alternatif 4
yang terkait dengan setiap Biaya produksi variabel 345.000,00
alternatif solusi yang layak Lease gudang 135.000,00
Alternatif 5
Harga beli 460.000,00
Langkah 4 Hitung biaya dan manfaat yang Alternatif 4: 480.000,00
relevan untuk setiap alternatif Alternatif 5: 460.000,00
solusi yang layak Biaya Diferensial (alt 4): 20.000,00
Langkah 5 Menilai faktor-faktor kualitatif 1.Kualitas pemasok eksternal (tidak terjamin)
2.Realibilitas pemasok eksternal (kurang)
3.Stabilitas harga pemasok (fluktuatif)
4.Hubungan ketenagakerjaan dan citra masyarakat
(kurang)
Langkah 6 Buat keputusan memproduksi sendiri komponen dan melease
gudang
Keenam langkah diatas mendefinisikan model pengambilan
keputusan sederhana. Model keputusan (decision making)
adalah serangkaian prosedur yang, bila diikuti, akan membawa
kepada suatu keputusan. Tabel di bawah menggambarkan urutan
dari keenam langkah-langkah tersebut dari Model Pengambilan
Keputusan Taktis dengan mengambil kasus Masalah Ruangan
Etika Pengambilan Keputusan Taktis

Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu mengitari cara di mana
keputusan diimplementasikan, dan pengorbanan sasaran jangka panjang yang mungkin
untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis
keputusan yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran.
Namun, pengambil keputusan harus selalu mempertahankan kerangka kerja etika.
Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana Anda mencapainya barangkali
lebih penting. Sayangnya, banyak manajer memiliki pandangan sebaliknya. Sebagian
alasannya adalah tekanan berat untuk menghasilkan kinerja yang banyak dirasakan para
manajer. Seringkali individu yang bukan merupakan pelaksana terbaik mengalami PHK
atau demosi. Dalam kondisi demikian, sering timbul godaan untuk melakukan tindakan
yang meragukan hari ini tanpa mempertimbangkan dampaknya di masa depan.
Sebagai contoh, mem-PHK karyawan untuk menaikkan laba dalam jangka pendek dapat
dikualifikasi sebagai putusan taktis. Namun, apabila manfaatnya hanya untuk menaikkan laba
jangka pendek dan tidak ada tanda-tanda bahwa keputusan tersebut mendukung sasaran
strategis jangka panjang perusahaan, maka keputusan itu dapat dipertanyakan.

Faktanya, beban kerja mungkin tidak berkurang sama sekali tetapi jumlah orang yang tersedia
untuk melakukan pekerjaan tersebut dikurangi. Tekanan selanjutnya mungkin dilakukan oleh
manajer kepada karyawan yang tersisa agar bekerja dengan jam lembur yang tidak wajar.
Apakah keputusan ini tepat? Prinsipnya adalah bahwa harus terdapat suatu pesan yang
konsisten ke seluruh perusahaan mengenai misi dan sasarannya. Misalnya, apabila
departemen pemasaran dengan antusias memuji mutu dan keandalan produk, sementara
departemen teknik dan produksi mengurangi mutu bahan serta keandalan desain, masalah
tentu saja akan muncul. Pelanggan akan melihat inkonsistensi ini sebagai suatu pelanggaran
etika.
Memperdebatkan masalah benar atau salah membutuhkan waktu yang panjang.
Standar etika telah dikembangkan sebagai pedoman bagi para individu. Selain itu,
banyak perusahaan yang memperkerjakan staf-staf etika purnawaktu. Seringkali
staf-staf tersebut menyediakan saluran-saluran khusus (hotlines) sehingga
karyawan dapat menelpon dan menyampaikan keluhan atau bertanya tentang
tindakan tertentu. Namun, beberapa masalah etika dapat dihindari hanya dengan
menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan semata-mata jangka pendek
atas beban jangka panjang. Mari kita pertimbangkan dua contoh mengenai
pemotongan biaya pada Ford Motor Company. Ford memutuskan untuk
menghilangkan karet pada sisi mobil Sable, yang menghemat biaya 100 per mobil.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Ford menghemat 7 per mobil melalui
penggunaan tangki bahan bakar tipis pada mobil Pinto. Keputusan manakah
menurut Anda yang memiliki etika?

Anda mungkin juga menyukai