Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN BANK

DI INDONESIA

Nama Kelompok:
 Ahmad Raushan Fikr
 Risa Umami
 Riska Meifia Maulida
Perkembangan Perbankan
Indonesia

Tahun 1945 Tahun 1950 Tahun 1968


Bank berasal dari lembaga Memulai Industri Perbankan Memberhentikan Fungsi
keuangan Belanda Komersial
4 Periode kondisi Perbankan Indonesia
Perkembangan Sebelum Kondisi saat krisis

01 Deregulasi

Periode1988-1996
03 ekonomi
Periode 1999-2002

Perkembangan Sesudah
Deregulasi Kondisi Terakhir

02 Periode 1997- 1998


04 Periode 2002- sekarang
1. Kondisi Sebelum Deregulasi
Fungsi utama Perbankan
A. Masa Penjajahan
•Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan
modal kerja perusahaan-perusahaan
•Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar milik kolonial
seperti giro, garansi bank, pemindahan dana dll.
•Membantu pemindahan dana jasa modal dari wilayah kolonial ke negara penjajah.
•Sebagai tempat sementara dari dana hasil pemungutan pajak, baik pajak dari
perusahaan-perusahaan dari masyarakat pribumi, untuk kemudian dikirim ke negara
penjajah.
•Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah
kolonial.
B. Setelah kemerdekaan sampai sebelum deregulasi
• Memobilisasikan dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana
investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik pemerintah dan
swasta.
•Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar
•Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan
pemerintah.
•Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek pada
sektor-sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
C. Keadaan Perbankan Pada masa itu
• Tidak adanya peraturan perundang-undanga yang mengatur secara jelas tentang perbankan
dii Indonesia
• KLBI pada bank-bank tertentu
• Bank banyak menanggung program-program pemerintah
• Instrumen pasar uang yang terbatas
• Jumlah bank swasta yang relatif sedikit
• Sulitnya pendirian Bank baru
• Persaingan antar Bank yang tidak ketat
• Posisi tawar menawar relatif lebih kuat daripada nasabah
• Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit
• Bank bukan merupakan alternatif utama bsgi masyarakat luas untuk menyimpan dan
meminjam dana
• Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah.
2. Kondisi Sesudah Deregulasi
Kebijakan Deregulasi yang telah dilakukan dan terkait dengan dunia
Perbankan yaitu:
 Paket 1 Juni 1983
Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI
Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan SPBU dan fasilitas
diskonto oleh BI
Paket 27 Oktober 1988
Paket 20 Desember 1988
Paket 25 Maret 1989
Paket 29 Januari 1990
Paket 28 Januari 1991
UU Nomor.7 tahun 1992 tentang perbankan
 Paket 29 Mei 1993
Ciri-ciri Sesudah Masa Deregulasi
Peraturan yang memberikan kepastian hukum
Jumlah Bank swasta bertambah Banyak
Tingkat persaingan Bank yang semakin kuat
Sertifikat BI dan surat berharga pasar uang
Kepercayaan Masyarakat terhadap Bank yang meningkat
Mobilisasi dana melalui sektor perbankan yang semakin
besar.
KONDISI KRISIS EKONOMI

1. Tingkat Kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri


terhadap perbankan di Indonesia
2. Sebagian besar Bank dalam keadaan tidak sehat
3. Adanya spread negatif
4. Munculnya penggunaan Peraturan perundangan yang
baru
5. Jumlah Bank Menurun
KONDISI TERAKHIR
3 Hal penting Yang menandai kondisi terakhir perbankan di
Indonesia:
1. Selesainya Penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
2. Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR, dan Bank
Indonesia untuk membentuk dan menyusun:
Lembaga penjamin simpanan
Lembaga Pengawas perbankan yang independen
Otoritas jasa keuangan
3. Kinerja Perbankan
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai