Anda di halaman 1dari 14

PERBANKAN DASAR

Kelas X Akuntansi

Disusun Oleh :
Mathilde Y. Kota, S.Pd
NIP. 19680314 200312 2 004
SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA
Kompetensi Dasar
3.1Memahami sejarah perbankan di Indonesia
4.1Menyajikan sejarah perbankan di Indonesia

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian perbankan
2. Menjelaskan sejarah perbankan di Indonesia
3. Perjalanan Periode Perbankan
Pengertian Perbankan
1. Etimologi
Berasal dari bahasa Italia “banca” yang berarti “tempat penukaran uang”
2. Undang-Undang Negara Republik Indonesia No 10 Tahun 1998
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
3. Hasibuan (2005:2)
Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta
bermotif profit juga sosial.
4. Kasmir (2008:2)
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan kemudian menyalurkannya kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
5. Kesimpulan
Bank adalah usaha yang berbentuk lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki kelebihan dana (surplus of fund) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang
kekurangan dana (lack of find), serta memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk motif profi juga sosial demi
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sejarah Perbankan di Indonesia
1. 24 Januari 1828 – De javasche Bank NV di Batavia
2. 1918 – Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij NV
3. 4 April 1941 – NV Nederlands Indische Spaar En Deposito Bank di Bandung
4. 5 Juli 1946 – Bank Negara Indonesia
5. 22 Februari 1946 – Bank Rakyat Indonesia (De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin
Ginko)
6. 1945 – Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) di Solo
7. 1946 – Bank Indonesia di Palembang
8. 1946 – Bank Dagang Nasional Indonesia di Medan
9. 1947 – Indonesian Banking Corporation di Yogyakarta kemudian menjadi Bank Amerta
10. 1946 – NV Bank Sulawesi di Manado
11. 1950 – Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda kemudian merger dengan Bank Pasifik
12. 1949 – Bank Timur NV di Semarang, berganti nama menjadi Bank Gemari, selanjutnya
merger dengan Bank Central Asia (BCA)
Perjalanan Periode Perbankan
Kondisi Sebelum Deregulasi (1)

• Fungsi utama perbankan masa sebelum deregulasi :


1. Memobilasi dana dari investor
2. Memberikan jasa keuangan
3. Membantu pemindahan jasa dan modal
4. Tempat sementara dana hasil pemungutan pajak
5. Mengadministrasikan anggaran pemerintah
Kondisi Sesudah Deregulasi (2)
• Kebijakan deregulasi yang tidak dilakukan dan terkait dengan
dunia  perbankan antara lain :
1. Paket 1 juni 1983 yang berisi tentang
2. Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI
3. Paket 27 Oktober 1988
4. Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan
perdagangan SBPU dan fasilitas diskonto oleh BI
5. Paket 20 Desember 1988
6. Paket 25 Maret 1989
7. Paket 28 Februari 1991
8. Paket 29 Januari 1990
9. UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
10. Paket 29 Mei 1993 yang berisi tentang penyempurnaan
aturan kesehatan bank
Kondisi Sesudah Deregulasi (2)
• Pada masa setelah deregulasi perbankan di Indonesia
mempunyai ciri – ciri :
1. Peraturan yang memberikan kepastian hukum
2. Jumlah bank swasta banyak bertambah
3. Tingkat persaingan bank yang semakin kuat
4. Kepercayaan masyarakat terhadap bank yang
meningkat
5. Mobilisasi dana melalui sektor perbankan yang
semakin besar
Kondisi Saat Krisis Ekonomi (1997-1998) (3)

• kondisi perbankan di Indonesia sehingga kondisi saat ini


adalah :
1. Tingkat kepercayaan masayrakat dalam dan luar negeri
terhadap perbankan di Indonesia menurun drastis
2. Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat
3. Adanya spread negative
4. Munculnya penggunaan peraturan perundangan yang
baru
5. Jumlah bank menurun.
Kondisi Saat Krisis Ekonomi (1997-1998) (3)

• Langkah penting yang dilakukan sehubungan dengan itu adalah:


– Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun
rencana implementasi yang jelas pengawasan bank
– Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.
– Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi
simpanan masyarakat di bank
– Merekstrukturisasi kredit macet
– Melaksanakan program privatisasi dan divestasi
– Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan
mengembangkan Real Time Gross Settlements (RTGS)
Kondisi Pasca Krisis Ekonomi (4)

• Perjalanan perekonomian Indonesia di tahun 2008 penuh dengan


tantangan dan kendala yang harus dihadapi, sehingga memaksa para
pelaku usaha dan pengusaha dari berbagai sektor merevisi target
pendapatan, pertumbuhan dan rencana bisnis investasinya. Pasalnya
siapa yang menduga, krisis keuangan global terjadi di tahun ini dan
akibatnya dampak tersebut mulai dirasakan negara berkembang,
khususnya Indonesia.
• Ada khwatiran dari pelaku ekonomi dan pengusaha dalam negeri.
Pasalnya banyak ramalan dan analisis dari pengamat ekonomi
memperkirakan dampak dari resesi ekonomi dunia akan terasa pada
tahun depan, sehingga memaksa pemerintah harus bekerja keras
memutar otak mengantisipasi dampak lebih buruk ditahun
mendatang.
Kondisi Perbankan Terkini (5)

• Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan, sampai saat ini


kondisi kesehatan bank secara umum masih bagus. Dari
118 bank, sebagian besar memiliki rating II atau bagus dan
hanya sekitar 10 persen yang rating III atau standar.
Industri perbankan pada masih tumbuh. Kredit tumbuh
4,18 persen. Dana tumbuh sekitar 4,5 persen. Masih
terdapat pertumbuhan walaupun tidak secepat semester I
2015 (melambat karena pengaruh kondisi ekonomi).
Referensi
• Peni Sawitri, Eko Hartanto, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Seri Diktat
Kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 2007
• Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 1999.
• Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, MBA, Andria Permata Veithzal, B. Acct., MBA,
Ferry N.Idroes, SE., MM, Bank and Financial Institution Management,
Conventional & Sharia System, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007
• Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, Bank & Lembaga
Keuangan Lain, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000
• Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso, Bank & Lembaga Keuangan Lain,
Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006
• Frank J. Fabossi, Franco Modiglani, Michael G. Ferri, Pasar & Lembaga
Keuangan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat – Prentice Hall, 1999
• Internet, http://www.bi.go.id,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai