Dalam undang-undang tentang ketentuan umum perpajakan, diatur secara garis besar bagaimana
pencatatan dan pembukuan harus dilaksanakan, dan bagaimana pelaporan keuangan harus
disajikan. Dalam undang-undang tidak diatur secara mendetil, namun cukup mendasar yang pada
intinya pembukuan dan laporan harus dapat menunjukan objek pajak. Persoalannya objek pajak
itu cukup beragam agar dipahami hal yang dibutuhkan oleh akuntan untuk diketahui dalam
Mempelajari pajak adalah mempelajari hukum yang mengatur tentang pemungutan pajak yang
dilakukan berdasarkan undang-undang. Lawbased artinya bukan sekedar pedoman seperti halnya
undang-undang harus ditaati dan tidak dapat diganggu gugat, bila menyimpang maka akan
terkena sanksi.
Aspek Hukum Dalam Perpajakan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Telah dibahas dimuka bahwa pajak harus dipungut berdasarkan undang-undang. Hal ini berarti
setiap jenis pajak harus ada undang-undangnya dan untuk satu undang-undang diperlukan adanya
kewenangan yang diatur didalam undang-undang, sebagai contoh didalam salah satu pasal yang
mengatur mengenai sesuatu, disebutkan akan diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah atau
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Dapat dipahami bahwa dalam mempelajari pengaturan tentang suatu pajak, diperlukan
pemahaman dari mulai undang-undang sampai dengan Peraturan Menteri Keuangan, dan juga
surat edaran DirJend Pajak. Peraturan perundang-undangan pajak, baik pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai dan pajak penjualan barang mewah, demikian juga ketentuan umum
perpajakan yang akan dibahas dalam buku ini terdiri dari:
1. Undang Undang;
2. Peraturan pemerintah pengganti undang undang;
3. Peraturan pemerintah;
4. Keputusan presiden
5. Peraturan menteri keunangan;
6. Keputusan menteri keuangan;
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.
Aspek Hukum Dalam Perpajakan
Sejak undang-undang pajak daerah tersebut diatas di undangkan pada tanggal 15 September
2009, pemungutan pajak daerah harus sesuai dengan undang-undang tentang pajak daerah
tersebut. Diatur pajak apa saja yang dapat dipungut didaerah, objek pajaknya apa saja dan
subjeknya siapa saja (merupakan ketentuan materiel) dan diatur bagaimana tata cara pelaksanaan
pemungutan pajak, mulai dari pemberian nomor pokok wajib pajak daerah (NPWPD) dan
kewenangan siapa, dan bagaimana cara pembayaran pajak dan kewenangan siapa untuk
mengatur (ketentuan formil). Hal yang diharuskan dibuatkan keseluruhan dalam peraturan
daerah. Dalam Undang-Undang Pajak Daerah no 28 tahun 2009, selain diatur mengenai
pemungutan pajak, juga diatur mengenai pemungutan Retribusi.
Penjelasan Pajak di Indonesia
Hal yang diatur sama dengan Pengaturan pajak, diatur objek retribusinya apa saja dan tata cara
pengaturan dan prosedurnya bagaimana. Untuk dapat melaksanakan pemungutan pajak dan
retribusi daerah tersebut, setiap daerah wajib membuat keputusan daerah yang mengatur tentang
masing-masing pajak dan ketentuan pengaturan pelaksanaannya. Dan dalam undang-undang
Pajak Daerah tersebut dinyatakan bahwa pajak dan retribusi hanya dapat dipungut dan
dilaksanakan pemungutannya, apabila keputusan daerah sudah dikeluarkan, termasuk ketentuan
umum pelaksanaannya, yang tidak berlaku surut.
Penjelasan Pajak di Indonesia
1. Pajak-pajak yang dapat dipungut oleh daerah sebagai berikut. Jenis Pajak provinsi terdiri
atas:
a. Pajak Kendaraan Bermotor;
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan; dan
e. Pajak Rokok
Penjelasan Pajak di Indonesia
Daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak tersebut di atas dan jenis pajak dapat tidak
dipungut apabila potensinya kurang memadai dan/atau disesuaikan dengan kebijakan daerah
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dengan peraturan yang sama dikeluarkan juga untuk
retribusi dan disebutkan semua jenis retribusi yang dapat dipungut daerah dan pemungutannya
disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing. Khusus untuk daerah yang setingkat dengan
daerah provinsi tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota otonom, seperti Daerah Khusus
Ibukota Jakarta, jenis pajak yang dapat dipungut merupakan gabungan dari pajak untuk daerah
provinsi dan pajak untuk daerah kabupaten/kota.