Anda di halaman 1dari 31

Komunikasi Efektif

www.gunadarma.ac.id

MATERI FAKULTAS PROGRAM STUDI

2 Ilmu
Komunikasi
Ilmu
Komunikasi
Komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana pesan
disampaikan oleh komunikator kepada penerima.
Pesan itu dapat berupa hasil pemikiran atau
perasaan yang dimasudkan untuk mengubah
pengetahuan, sikap atau tingkah laku penerima
pesan (Komunikan)

www.fikom.gunadarma.ac.id
Komunikasi pasti terjadi dalam Komunikasi akan terjadi dari pimpinan
perusahaan ke tim, atau sebaliknya, juga
komunikasi antar anggota tim.

www.fikom.gunadarma.ac.id
Fungsi Komunikasi dalam HR

www.fikom.gunadarma.ac.id
Bagaimana Komunikasi Efektif?

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan


sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.

Tujuan:
•memberi kemudahan dalam memahami pesan
•Melengkapi Pesan
•Pengiriman pesan dan umpan balik seimbang
•Melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik.

www.fikom.gunadarma.ac.id
Tercapainya komunikasi efektif ditandai dengan:
1. Adanya pengertian
2. Menimbulkan kesenangan
3. Mempengaruhi sikap
4. Meningkatkan hubungan sosial yang baik
5. Tidak ada hambatan dalam komunikasi
6. Menimbulkan suatu tidakan

www.fikom.gunadarma.ac.id
5 Hukum Komunikasi Efektif:

www.fikom.gunadarma.ac.id
Komunikasi Formal
Sistem komunikasi formal biasanya mengikuti garis-garis wewenang sebagaimana dituangkan dalam
struktur organisasi, proses komunikasi biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis
perintah atau sifatnya instruktif (Effendy, 2005)

Ciri Komunikasi Formal


saluran komunikasi berfungsi dengan standar bagi semua laporan yang datang dari
berbagai sumber agar dapat diperiksa kebenarannya.
sumber pesan dapat dikenali dan tentunya dapat dipercaya.

www.fikom.gunadarma.ac.id
www.fikom.gunadarma.ac.id
Komunikasi Informal
Komunikasi yang disetujui secara sosial yang orientasinya tidak pada organisasi tetapi lebih secara
individual
(DeVito, 2011)

Fungsi Komunikasi Informal:


Memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal
Penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat
Mempengaruhi orang lain
Mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku

www.fikom.gunadarma.ac.id
Komunikasi Verbal
Definisi:
1.Komunikasi verbal merupakan penyampaian komunikasi dengan menyusun kata-kata ke dalam suatu
pola yang memiliki arti atau makna dalam bentuk tertulis maupun lisan (Purwanto, 2006).
2.Merupakan komunikasi dengan kata-kata verbal melalui komunikasi yang kita sebut bahasa karena
dapat membantu kita untuk memiliki kemampuan memahami (Goffman, 2005).
3.Merupakan komunikasi yang melibatkan kata-kata yang biasanya disampaikan berupa tulisan dan
perbincangan yang direspon dengan mendengar atau membaca (Frans M. Royan, 2005)

www.fikom.gunadarma.ac.id
Ciri Komunikasi Verbal

www.fikom.gunadarma.ac.id
Komunikasi Non-Verbal

1. Komunikasi nonverbal sebagai setiap perilaku dan karakteristik


yang mengirimkan makna tanpa menggunakan kata-kata (K.
Floyd, 2009)
2. Komunikasi nonverbal merujuk pada komunikasi yang
dihasilkan oleh beberapa makna lain selain kata-kata (Mark L.
Knapp dan J.T Hall, 2002)

www.fikom.gunadarma.ac.id
www.fikom.gunadarma.ac.id
www.fikom.gunadarma.ac.id
Tipe Komunikasi Non-Verbal

www.fikom.gunadarma.ac.id
1. Kinetik
 Studi tentang gerakan tubuh termasuk postur tubuh.

 Komponen kinetic:
• Gesture tubuh
• Gerakan kepala
• Kontak mata
• Ekspresi wajah

www.fikom.gunadarma.ac.id
2. Haptic
 Hal ini berhubungan dengan perilaku menyentuh
yang mengirimkan makna selama berinteraksi.

 Sentuhan bekerja pada berbagai tingkatan


termasuk didalamnya professional-fungsional,
sosial-sopan santun, persahabatan-kehangatan,
dan cinta-intim.

www.fikom.gunadarma.ac.id
3. Penampilan Fisik
 Manusia memiliki ciri khas atau bentuk fisik
yang berbeda-beda

 Terkadang dalam berkomunikasi kita


melakukan judgment terhadap perilaku atau
apapun orang lain berdasarkan penampilan
fisik yang dimilikinya

www.fikom.gunadarma.ac.id
4. Artefak
 Objek personal yang digunakan untuk
memberitahukan identitas dan kepribadian
lingkungan kita
 Contohnya :
• Pakaian dan barang yang digunakan

• Apa tanda bahwa orang tersebut sebgai


dokter atau suster, tantara atau mahasiswa?

www.fikom.gunadarma.ac.id
5. Faktor Lingkungan
 Adalah tata letak yang mempengaruhi apa
yang kita rasakan atau lakukan
 Contoh:

• Arsitektur warna, desain ruangan, suara, bau,


pencahayan.

www.fikom.gunadarma.ac.id
6. Proksemik
 Merujuk pada jarak dan bagaimana kita
menggunakannya. Jarak memberitahukan status

 Contohnya:

 Bagaimana harus menyapa atasan anda?

 Bagaimana saat diskusi dengan tim?

www.fikom.gunadarma.ac.id
7. Chronemic
 Bagaimana kita mempersepsikan dan menggunkaan
waktu untuk mendefinisikan identitas dan interaksi

 Contohnya:

• orang- orang penting dengan status yang lebih tinggi


dapat membuat orang lain menunggu

• Orang dengan status lebih rendah diharapkan tepat waktu

www.fikom.gunadarma.ac.id
8. Paralanguage
 Komunikasi yang vocal tapi tidak menggunakan kata-kata

 Contoh:

• bisikan, hembusan nafas, kualitas vocal (titik nada,


perubahan nada, aksen, pengucapan dsb)

• Apa bedanya ketika wawancara kerja, berbisik rahasia,


dan menunjukkan ketidaksukaan atau kemarahan.

www.fikom.gunadarma.ac.id
9. Keheningan
■ Hal ini menyampaikan pesan dengan kuat. Kita
menggunakan keheningan untuk mengkomunikasikan
makna yang berbeda

■ Keheningan dapat menunjukkan penghormatan,


keprihatinan, ketenangan, menyangkal keberadaan orang
lain.

www.fikom.gunadarma.ac.id
Manfaat Komunikasi Non-Verbal
■ Repetisi terjadi manakala pesan yang sama dikirim secara verbal dan nonverbal.

■ Aksentuasi maksudnya adalah bahwa adanya penggunan petunjuk nonverbal untuk menguatkan pesan
yang dikirimkan.

■ Komplemen maksdunya adalah bahwa kode-kode nonverbal dan verbal menambah makna bagi satu sama
lain.

■ Kontradiksi maksudnya adalah bahwa terjadi konflik antara pesan verbal dan pesan nonverbal.

■ Substitusi maksudnya adalah bahwa kode-kode nonverbal digunakan untuk menggantikan lambang-
lambang verbal.

www.fikom.gunadarma.ac.id
Mendengarkan
 Mendengarkan merupakan aktivitas komunikasi yang sangat penting karena sangat mempengaruhi
berlangsungnya komunikasi.

 Mendengarkan yang efektif adalah yang menerima pesan secara utuh dan kemudian meberikan feedback
yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.

 Terdapat 3 tipe mendengarkan:

 Mendengarkan isi (Content listening)

 Mendengarkan dengan krtitis (Critical Listening)

 Mendengarkan dengan empati (Empatic listening)

www.fikom.gunadarma.ac.id
www.fikom.gunadarma.ac.id
Mendengarkan = Positif
1. Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia
untuk didengarkan.

2. Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan
baik.

3. Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan (karyawan) akan berdampak positif pada
prestasi kerjanya.

4. Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian
suatu pesan.

www.fikom.gunadarma.ac.id
Mendengarkan = Positif
5. Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip.

6. Pendengar yang baik memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain, sehingga hal
ini mendorong berkembangnya kreativitas.

7. Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan
peningkatan kepuasan kerja.

8. Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka mendengar, dan
kapan mereka berpartisipasi di dalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik.

www.fikom.gunadarma.ac.id
www.fikom.gunadarma.ac.id

- Thank You -

Anda mungkin juga menyukai