Anda di halaman 1dari 24

Mata kuliah

MANAJEMEN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH


( 3 SKS)

Pengampu:
DR. MUHAMMAD LUTHFIE, M.SI
DR. RUSLIANDY, SSTP, ME, M.SI.

Magister Administrasi Publik


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS DJUANDA
TAHUN 2024
MATA KULIAH PRODI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

MANAJEMEN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH


KULIAH 1

Oleh
Dr. H. Muhammad Luthfie, M.Si.
Dr. Rusliandy, SSTP, ME, M.Si

Magister Adminisrasi Publik


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS DJUANDA
Tahun 2024
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahaan Daerah
PERPU NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-
UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH

Fenomena kinerja
Otonomi Daerah Aparat Pemerintah
Di Daerah

PEMBANGUNAN DAERAH
ALUR PEMBAHASAN
Ad ministrare
To serve
Goal (Terry-POAC)
MANAJEMEN

PEMBANGUNAN

DAERAH

MASALAH PEMBANGUNAN
DAERAH
PENGERTIAN

Menagement
prancis kuno
Management
inggris
Maneggiare
Maneggiare P3
italia
italia 1. Perencanaan
2. Pengorganisian
P 3. Pelaksanaan
O
A
C
PENGERTIAN

 Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni


menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
 Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal. Namun demikian, manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
RAGAM MANAJEMEN

 Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi


manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada
penerapan fungsi-fungsi tersebut.
 Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan
manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya
manajemen memahami manusia.
 Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika
untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif
merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah
manajemen.
 Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang
berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
 Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi
kegiatan karyawan.
 Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada
usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
FUNGSI DAN PRINSIP MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu
ada dan melekat di dalam proses manajemen untuk mencapai
tujuan (Henry Fayol, Prancis pada awal abad ke-20. Ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir,
memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan; atau planning,
organizing, actuating dan controlling (POAC).

kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:


1. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (organizing).
3. Pengarahan (directing).
PRINSIP MANAJAMEN (Fayol)
Pembagian kerja (division of work)
1. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
2. Disiplin (discipline)
3. Kesatuan perintah (unity of command)
4. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
5. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
(subordination of individual interests to the general interests)
6. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
7. Pemusatan (centralisation)
8. Hirarki (hierarchy)
9. Tata tertib (order)
10.Keadilan (equity)
11.Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
12.Inisiatif (Inisiative)
13.Semangat kesatuan (esprits de corps)
MANAJEMEN KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
OTONOMI DAERAH
• Otonomi daerah memberikan kewenangan besarkepada pemerintah
daerah untuk mengelola urusan pemerintahannya sendiri
• Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
• Melalui peraturan perundang-undangan tersebut dapat dilihat bahwa
otonomi daerah telah memberikan cara baru dalam proses pemerintahan
daerah dengan meletakkan kewenangan dan tanggung jawab yang besar
kepada pemerintah daerah.
• Kewenangan dan tanggung jawab yang besar ini diharapkan mampu
memberikan moti-vasi yang tinggi dalam meningkatkan potensi daerah
masing-masing(Budhi Setianingsih, Endah Setyowati, Siswidiyanto, 2015).
PEMBANGUNAN
DAERAH
• VISI
Peningkatan pembangunan daerah diprioritaskan pada daerah-
daerah yang belum berkembang terutama wilayah luar Jawa.
• Pembangunan daerah diarahkan Pengelolaan pembangunan daerah ini didasarkan pada dua
pada terwujudnya peningkatan strategi pengembangan wilayah, yaitu
kesejahteraan masyarakat (quality (a) pengembangan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh,
of life) di seluruh wilayah, yaitu wilayah-wilayah yang memiliki potensi sumber daya tinggi
berkurangnya kesenjangan antar dan atau lokasi strategis;
wilayah, dan peningkatan
keserasian pemanfaatan ruang (b) pengembangan wilayah-wilayah tertinggal, yaitu wilayah-
dalam kerangka negara kesatuan wilayah yang miskin sumber daya dan atau memiliki wilayah
republik Indonesia. geografis yang terisolir; dan
(c) pengembangan wilayah-wilayah perbatasan.

Proses konversi lahan pertanian ke non pertanian harus dikendalikan melalui:


(a) pengawasan dan penerapan law enforcement tata ruang yang efektif;
(b) penyeimbangan land-rent antara Jawa dan Luar Jawa dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang
mendukung pengembangan daerah di luar Jawa;
(c) pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, termasuk kawasan industri di luar Jawa;
(d) pengaturan insentif/disinsentif pemanfaatan lahan pertanian dan non-pertanian.
PEMBANGUNAN DAERAH
• Dalam rangka keserasian pemanfaatan • Penataan ruang yang belum efektif menjadi
salah satu penyebab masih tingginya
ruang, fungsi rencana tata ruang
proses konversi lahan pertanian ke non
sebagai acuan dan alat koordinasi
pertanian, khususnya di pulau Jawa. Dalam
pembangunan untuk mengurangi rangka menjaga daya dukung wilayah
konflik kepentingan--baik antar (carrying capacity) Pulau Jawa, maka proses
sektor, antar daerah maupun konversi lahan pertanianke non pertanian
antar kelompok--akan ditingkatkan. (industri dan perumahan, dan infrastruktur),
harus diminimumkan.

Hal ini penting dilakukan untuk mencegah lebih lanjut terjadinya:


(a)kerusakan lingkungan, termasuk bencana banjir;
(b)kelangkaan sumber air bersih;
(c)agglomerasi perkotaan yang tidak terkendali (unmanageable urban
agglomerations). Selain itu proses konversi tersebut akan mengurangi
kapasitas produksi pangan nasional.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
• Sumber-sumber air;
• VISI
• Sungai dan daerah aliran sungai
• Terwujudnya infrastruktur
• Fungsi air
yang memberi manfaat bagi
kesejahteraan rakyat dan • Pembangunan transportasi
kemakmuran rakyat secara • Pergerakan muatan barang
adil dan merata, • Pembangunan perumahan dan
mendukung pembangunan pemukiman
di berbagai bidang, menjaga • Pembangunan energy
persatuan dan kesatuan • Ketenagalistrikan
bangsa, serta meningkatkan
hubungan antar bangsa. • Pembangunan telematika
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM
DAN LINGKUNGAN HIDUP
• VISI • ARAH PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG
• Terwujudnya kemampuan • Sebagai basis pembangunan nasionaL
bangsa dalam pendayagunaan • Sumberdaya alam yang tidak terbarukan,
sumberdaya alam dan
• Efektivitas pemanfaatan sumberdaya
perlindungan fungsi lingkungan alam dan lingkungan hidup
hidup secara berkelanjutan, • Pemanfaatan sumberdaya alam
berkeadilan, dan terbarukan yang terutama digunakan
berkeseimbangan; untuk untuk mendukung industrialisasi dan
sebesar-besar kesejahteraan infrastruktur
rakyat • kegiatan yang ramah lingkungan
sehingga pencemaran dan penurunan
kualitas lingkungan dapat dikendalikan,
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH TAHUN 2020-2024

• Indonesia Berpenghasilan Menengah - Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan


Berkesinambungan
RPJMN 2020-2024
• akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN,
dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat
kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan
menengah atas (upper-middle income country/MIC) yang memiliki
kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik,
serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik
RPJPN 2005-2025
• Sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah
mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing.
Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN ke IV tahun 2020-2024
• yang merupakan amanat RPJPN 2005-2025 untuk mencapai tujuan
utama dari rencana pembangunan nasional periode terakhir. Keempat
pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda pembangunan yang
didalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek
Prioritas
Tujuan RPJMN IV tahun 2020 – 2024
• telah sejalan dengan
Sustainable
Development Goals
(SDGs). Target-target
dari 17 tujuan (goals)
dalam Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs)
beserta indikatornya
telah ditampung
dalam 7 agenda
pembangunan.
Referensi
Budhi Setianingsih, Endah Setyowati, Siswidiyanto, 2015. EFEKTIVITAS
SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (SIMRENDA)
(Studi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.11, Hal.
1930-1936|

Anda mungkin juga menyukai