KECELAKAAN KERJA

oleh : Dr. David R. Wibowo, Sp.Ok

Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi (Kesehatan Kerja)
PENGERTIAN
 Cacat Sebagian adalah hilangnya
atau tidak fungsinya sebagian
anggota tubuh tenaga kerja untuk
selama-lamanya
 Cacat Total adalah keadaan
tenaga kerja tidak mampu
bekerja sama sekali untuk
selama-lamanya
• Cacat Fungsi adalah keadaan
berkurangnya kemampuan atau tidak
berfungsinya sebagian anggota tubuh
tenaga kerja akibat kecelakaan kerja
untuk selama-lamanya
Definisi
 Kecelakaan akibat Kerja: adalah
suatu kejadian tiba-tiba yang
berhubungan dengan pekerjaan,
tidak di antisipasi dan dapat
menyebabkan suatu keadaan yang
tidak dikehendaki, seperti
kerusakan, cedera bahkan
kematian.
Kejadian Kecelakaan Akibat Kerja

 Data in USA (1997) Bureau Labor of

Statistics & National Safety Council:
 5.100 deaths (3.9 per 100.000 workers)
 3,800,000 disabling injuries
 More than 125 million lost workdays
 Data yang dilaporkan di Indonesia:
 1989: 11.000 kasus
 1998: 12.318 kasus
 2008: 58.600 kasus
 2014: 24.910 kasus
JENIS KECELAKAAN AKIBAT
KERJA
 Kontak dengan objek dan peralatan
 Jatuh dari ketinggian
 Jatuh karena terpeleset
 Kecelakaan kendaraan bermotor
 Eksersi berlebih dan cedera berulang
 Lain-lain: Sengatan listrik, terbakar dll.
 PENYEBAB
KECELAKAAN
AKIBAT KERJA A
PENYEBAB LANGSUNG
C
C
UNSAFE ACTS I
HASIL
D
UNSAFE CONDITIONS
E
N
PENYEBAB YANG BERKONTRIBUSI T

SAFETY KONDISI KONDISI

MANAGEMENT MENTAL FISIK
PROGRAM PEKERJA PEKERJA
KERUGIAN AKIBAT
KECELAKAAN
 DIRECT IMPACT
 Gangguan Proses Produksi
 Biaya tatalaksana medis
 Biaya pekerja pengganti
 Disabilitas / kematian
 Biaya training ulang ke pekerjaan lain
 Kenaikan premi asuransi
 Kompensasi kerugian / kecacatan pada pekerja
 Biaya perbaikan kerusakan
 Biaya karena keterlibatan pekerja lain yang ikut cedera
KERUGIAN AKIBAT
KECELAKAAN (2)
 INDIRECT IMPACT:
 Penurunan produktivitas kerja
 Citra buruk komunitas terhadap perusahaan
 Biaya-biaya lainnya yang berdampak kepada
keluarga dan pekerja yang cedera
ANALISIS TERHADAP
KECELAKAAN
 Investigasi:
 Pengumpulan informasi yang berhubungan
 Deskripsi kejadian kecelakaan
 Analisis Data:
 Waktu terjadinya kecelakaan
 Lokasi kecelakaan
 Lakukan pencatatan dan pelaporan:
 Frekuensi terjadinya kecelakaan
 Derajat berat ringannya kecelakaan
Bagaimana Mencegah KAK?

 Kuncinya: Terapkan Sistem Manajemen K3

dengan baik!
 Lakukan:
 Identifikasi bahaya potensial penyebab
kecelakaan di tempat kerja (Mekanikal,
Elektrikal, Thermal)
 Asesmen & Pengelolaan Risiko
PENILAIAN KEMBALI BEKERJA PASCA
PAK DAN KAK

14/05/24 15
ALUR PELAYANAN DAN RUJUKAN
PASIEN UNTUK POLI OKUPASI
Pasien

Datang ke loket pendaftaran

Konsul
Dokter spesialis Penyakit
Poli Okupasi
Dalam, Jantung, Paru, dll

Pemeriksaan Terapi Surat Keterangan Medis:

Penunjang Medik •Diagnosa PAK
•Evaluasi Kembali Bekerja
Diagnosis *) Disertai Saran/Tatalaksana
Klinis Okupasi
PENILAIAN KEMBALI BEKERJA
(RETURN TO WORK
ASSESSMENT)
 Melakukan evaluasi keadaan kesehatan
pekerja sesudah mengalami
sakit/kecelakaan untuk menentukan
apakah bisa bekerja kembali bekerja
dengan beban kerja yang sama, masih
memerlukan proses rehabilitasi,
memerlukan modifikasi pekerjaan dll.
 Alur Penilaian Laik Kerja:
JOB DESCRIPTION/URAIAN TUGAS:

JOB DEMAND/TUNTUTAN PEKERJAAN

MEDICAL STATUS/STATUS KESEHATAN:

KECACATAN/IMPAIRMENT:

RISIKO BAGI DIRINYA DAN?ATAU ORANG LAIN:

TOLERANSI :

LAIK KERJA TIDAK LAIK KERJA

STATUS KELAIKAN KERJA

1. LAIK KERJA:
 Mampu melakukan pekerjaan semula
 Mampu melakukan pekerjaan semula, tetapi
efektivitas menurun, ada keterbatasan,
harus tetap minum obat, perlu penyesuaian
2. TIDAK LAIK KERJA SEMENTARA:
 Tidak mampu secara fisik/mental melakukan
pekerjaan untuk sementara waktu
3. TIDAK LAIK KERJA:
 Mampu melakukan pekerjaan, tetapi
dapat mempengaruhi kondisi medis
 Mampu melakukan pekerjaan, tetapi
berisiko bagi pekerja, pekerja lain
atau komunitas
 Tidak mampu secara fisik/mental
melakukan pekerjaan semula
 Tidak mampu secara fisik/mental
melakukan semua pekerjaan

Return to Work AS 05/14/24 20

 FAKTOR PENENTU Kembali
KERJA
 KAPASITAS KERJA (KEMAMPUAN KERJA)
 RISIKO
 TOLERANSI

FTW dan RTW 21 14/05/24

 1. KAPASITAS KERJA

 Terdiri atas komponen: Kekuatan, fleksibilitas dan daya tahan

 Ketiga hal tersebut relatif dapat diukur
 Fokus terutama pada bagian tubuh yang mengalami gangguan fungsi
dan/atau anatomis
 KAPASITAS KERJA TIDAK DITENTUKAN OLEH DIAGNOSIS PENYAKIT –
HARUS DINILAI SECARA INDIVIDU

FTW dan RTW 22 14/05/24

 2. RISIKO

 Kemungkinan cedera pada pasien atau komunitas bila pasien

melakukan pekerjaannya
 Risiko dalam hal ini berarti kemungkinan terjadinya cedera lebih
besar dibandingkan ketika pasien sehat
 Penilaian risiko dilakukan berdasarkan bukti bukti/konsensus yang
ada, situasi kerja setempat dan pengalaman/expertise dokter
 RISIKO MENINGKAT APABILA MERUPAKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

FTW dan RTW 23 14/05/24

 3. TOLERANSI

 Penilaian terhadap kesediaan pasien untuk bekerja kembali meskipun

masih ada rasa sakit atau ketidak nyamanan
 Kesediaan tempat kerja untuk menerima kembali pekerja dengan
disabilitas tertentu
 Seringkali hal ini yang menjadi penghambat untuk bekerja kembali
segera
 TOLERANSI SERINGKALI HARUS DIBANGUN UNTUK IMPLEMENTASI
PROGRAM KEMBALI KERJA

FTW dan RTW 24 14/05/24

 ALUR TATA LAKSANA
PEKERJA

KECELAKAAN SAKIT

BUKAN K.A.K K.A.K P. A.K BUKAN P. A.K

PENILAIAN LAIK KERJA

LAIK KERJA LAIK KERJA TIDAK LAIK KERJA TDK LAIK KERJA TDK LAIK KERJA
DGN CATATAN SEMENTARA PEKERJAAN INI SEMUA PEKERJAAN

PROGRAM RTW

KEMBALI PEKERJAAN JOB REPLACEMENT JOB REPLACEMENT

SEMULA SEMENTARA MENETAP

FTW dan RTW 14/05/24 25

DI PERUSAHAAN SAMA TEMPAT KERJA LAIN
KESIMPULAN:

 Masalah penyakit dan kecelakaan

akibat kerja & akibat hubungan
pekerjaan merupakan masalah cukup
besar yang berdampak bagi
produktivitas perusahaan
 Perlunya peranan dokter kesehatan
kerja pada suatu perusahaan untuk
membantu mengelola penyakit akibat
kerja dan kecelakaan kerja.
 Perlunya Evaluasi Kembali Bekerja
pasca kasus Penyakit Akibat Kerja dan
Kecelakaan Akibat Kerja
26