Anda di halaman 1dari 34

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Bangunan Pengaman
Pantai Madya
Kualifikasi / Jenjang : Teknisi/Analis Jenjang 5
Nama Asesi : EKO BUDIANTO
FOTO ASESI NIK Asesi : 3174040701891001
Tgl. Asesmen : 10 FEBRUARI 2024
TUK : 3174040701891001
Nama Asesor : 1. Ir. Frans Desmond Siagian
2. Martua Siagian, ST, MT
PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai Madya
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Menerapkan ketentuan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK), Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), lingkungan dan mutu
• Melakukan Identifikasi dan interpretasi dokumen kontrak dan rencana mutu
kontrak
• Melaksanakan pekerjaan persiapan lapangan
• Melaksanakan pekerjaan fisik bangunan pengaman pantai
• Membuat laporan kemajuan dan evaluasi hasil pekerjaan
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
1. Membuat Analisis, Kajian dan Survei dalam Kerusakan Pantai, Mitigasi Bencana dan
Pengembangan Kawasan Pantai
a. Survei identifikasi tingkat kerusakan pantai & penyebab kerusakan
b. Analisis penilaian tingkat kerusakan daerah pantai & prioritas penanganan
c. Konsep penanganan kerusakan pantai
d. Survei lapangan
e. Kajian sistem Pengembangan kawasan pantai beserta bangunan pelindung pantai
f. Kajian Bencana Pesisir
2. Menentukan Jenis dan tipe, tata letak, kala ulang, wave run pada bangunan pantai
a. Menentukan jenis dan tipe struktur bangunan pantai
b. Menentukan tata letak bangunan pantai dan pengaruhnya terhadap angkutan sedimen pantai
c. Melakukan kajian borrow area dan quary
d. Menentukan muka air laut rencana
e. Menentukan kala ulang dan tinggi gelombang rencana
Manajemen Waktu dan Scheduling (dilengkapi dengan Kurva-
S)
Struktur organisasi

PROJECT MANAJER
ADDY KURNIAWAN

AHLI K3
TRI HERMAWAN

MANAJER KEUANGAN
ALBY HENDRIKA

AHLI PANTAI P. BERAKIT AHLI PANTAI P.


AHLI PANTAI P. SENTUT AHLI PANTAI P. BERIKAT
DEWI VERA BERDAUN
HENDRA JAYA FIRMANSYAH
ARIS MADONA

SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR

MANDOR MANDOR MANDOR MANDOR

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


Manajemen Waktu dan Scheduling (dilengkapi dengan Kurva-
S)
• Kurva S adalah salah satu metode perhitungan yang digunakan dalam
dunia konstruksi. Kurva S ini adalah sebuah grafik matematis yang
menggambarkan data kumulatif sebuah proyek. Seperti biaya atau
durasi waktu kerja (man hours) yang telah digunakan, ataupun
persentase (%) waktu pekerjaan diselesaikan.
• Kurva S berfungsi melacak perkembangan atau kemajuan sebuah
proyek. Di mana, dalam pengerjaan proyek mengedepankan nilai
kecepatan, pengerjaan proyek harus berjalan dan diselesaikan sesuai
jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.
Manajemen Waktu dan Scheduling (dilengkapi dengan Kurva-
S)
• Kurva S digunakan untuk mengukur kemajuan pengerjaan proyek,
mengevaluasi kinerja, hingga sebagai bahan pertimbangan untuk membuat
perkiraan arus kas.
• Kurva S sangat penting karena mampu menampilkan data kumulatif real-
time dari berbagai elemen proyek dan membandingkannya dengan data
yang diproyeksikan.
• Meski tak selalu berbentuk S sempurna, kurva ini seringkali berbentuk “S”
karena pertumbuhan proyek pada tahap awal biasanya lambat. Garis awal
digambarkan sebagai kondisi di mana roda proyek baru mulai berputar,
anggota tim sedang meneliti proyek dan mereka baru terlibat dalam tahap
pertama pelaksanaan. Di mana, tahap awal ini bisa memakan waktu lebih
lama sebelum mereka menemui adanya masalah yang harus diselesaikan.
Manajemen Waktu dan Scheduling (dilengkapi dengan Kurva-
S)
• Kemudian, seiring dengan kemajuan yang dicapai, pertumbuhan akan
semakin cepat. Hal inilah yang menciptakan kemiringan ke atas yang
membentuk bagian tengah huruf “S”. Titik ini adalah ‘titik lentur’, di
mana periode ini akan ada banyak perubahan pada frekuensi kerja
tim hingga anggaran proyek yang dikeluarkan.
• Setelah titik ini, maka akan muncul titik stabil. Di mana, di titik ini
biasanya sebagian besar pekerjaan proyek telah selesai dan mulai
memasuki masa tenang.
SMK3
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Manajemen Pengendalian Mutu (Kualitas)
• Setiap proyek tentu diharapkan bisa berjalan dengan baik dan
mencapai hasil sesuai perencanaan. Untuk proyek-proyek yang
merupakan pesanan konsumen, tentunya pihak kontraktor ingin agar
proyek mencapai hasil sesuai harapan konsumen. Namun tak bisa
dipungkiri ada beberapa hal tak terduga yang bisa saja terjadi dan
proyek yang sedang dikerjakan tidak berjalan sesuai dengan
perencanaan. Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pengendalian
mutu proyek.
Manajemen Pengendalian Mutu (Kualitas)
• Pengendalian mutu proyek dapat dikerjakan oleh sebuah tim yang
dikepalai oleh seorang manager. Sebelum proyek dimulai, tim
hendaknya sudah dibentuk dan dilakukan penunjukan untuk
mengepalai tim. Orang yang ditunjuk untuk menjadi manager harus
disetujui oleh pemberi proyek. Manager pengendalian mutu ini
nantinya akan melaporkan pekerjaan-pekerjaannya secara langsung
kepada manager proyek.
Manajemen Pengendalian Mutu (Kualitas)
• Pengendalian mutu dalam sebuah proyek terdiri dari tiga langkah utama
yakni perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan kualitas.
1. Pada langkah perencanaan mutu dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan
konsumen, kemudian dibuatlah rancangan proyek yang sesuai kebutuhan
konsumen dan rancangan proses pembuatan proyek sesuai dengan rancangan
proyek.
2. Pada langkah pengendalian mutu, dilakukan identifikasi faktor-faktor yang
harus diperhatikan, mengembangkan metode pengukuran mutu,
mengembangkan standar, dan mengembangkan alat pengendalian mutu.
3. Pada langkah peningkatan kualitas, dilakukan tindakan yang diperlukan bila
terjadi ketidaksesuaian antara kondisi standar dan kondisi aktual di lapangan.
Tindakan ini bisa berupa penyesuaian ataupun perbaikan.
Manajemen Pengendalian Mutu (Kualitas)
• Berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung
pada peran pengendalian dan pengawasan. Sebuah proyek
yang sedang berjalan pasti akan mengalami penyimpangan
atau perbedaan dari rencana yang sudah ditetapkan.
Disinilah dibutuhkan campur tangan pengendalian dan
pengawasan proyek.
Manajemen Pengendalian Mutu (Kualitas)
• Ada pun metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan mutu suatu
proyek bisa disesuaikan dengan jenis proyek dan kualitas yang diinginkan.
Secara umum, ada 3 metode yang sering dipakai dalam pengendalian mutu
suatu proyek.
1. Pemeriksaan dan Pengkajian
Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek, rancangan pembelian
peralatan dan perlengkapan, model proyek, dan perhitungan desain.
2. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan
Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-peralatan yang
digunakan dalam proyek bisa berfungsi dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan
baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika instalasi peralatan
sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.
3. Melakukan Pengujian Dengan Sampling
Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Pengujian dengan sampling perlu dilakukan dengan berpegang pada
beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Konseptual Manajemen Risiko (Studi Kasus Proyek Konstruksi Risiko
Menengah)
• Manajemen risiko merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap risiko
yaitu dengan memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko suatu
proyek kemudian mempertimbangkan terhadap dampak yang
ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko pada pihak lain atau
mengurangi risiko yang terjadi.
• Manajemen risiko adalah sebuah rangkaian kegiatan yang berhubungan
dengan risiko yaitu perencanaan (planning), penilaian (asesmen),
penanganan (handling), dan pemantauan risiko (monitoring).
• Tujuan manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah
proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan
menghindarinya.
Konseptual Manajemen Risiko (Studi Kasus Proyek Konstruksi Risiko
Menengah)
Konseptual Manajemen Risiko (Studi Kasus Proyek Konstruksi Risiko
Menengah)
• Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan
tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya.
Bila risiko terjadi akan berdampak pada terganggunya kinerja proyek
secara keseluruhan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap
biaya, waktu dan kualitas pekerjaan.
• Perusahaan-perusahaan sekarang ini menyadari akan pentingnya
memperhatikan permasalahan risiko pada proyek-proyek yang
dikerjakan, karena kesalahan dalam memperkirakan dan menangani
risiko akan menimbulkan dampak negatif, baik langsung maupun tidak
langsung pada proyek konstruksi. Risiko dapat menyebabkan
pertambahan biaya dan keterlambatan jadwal penyelesaian proyek.
Konseptual Manajemen Risiko (Studi Kasus Proyek Konstruksi Risiko
Menengah)
• Risiko-risiko dalam proyek konstruksi adalah :
a. Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang telah ditentukan/penetapan waktu
konstruksi.
b. Kegagalan untuk memperoleh gambar perencanaan, detail perencanaan/izin dengan
waktu yang tersedia.
c. Kondisi tanah yang tak terduga.
d. Cuaca yang sangat buruk.
e. Pemogokan tenaga kerja.
f. Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja dan bahan.
g. Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang menyebabkan luka.
h. Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat cara kerja yang jelek.
i. Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bumi, dan lain-lain)
j. Klaim dari kontraktor akibat kehilangan dan biaya akibat keterlambatan produksi
karena detail desain oleh tim desain.
k. Kegagalan dalam penyelesaian proyek dengan budget yang telah ditetapkan.
Pengukuran pasang surut
Pasang Surut Air Laut
adalah peristiwa
perubahan tinggi
rendahnya permukaan laut
yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi benda-
benda astronomi,
terutama matahari dan
bulan. Pengaruh benda
astronomi lainnya
sangatlah kecil karena
ukurannya yang lebih kecil
dari matahari dan jaraknya
lebih jauh dari bulan.
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai