Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan Ke-6.

Abdul Kholek

Didalam masyarakat selalu ada dua subsistem yang terpisah dan terkadang saling bertentangan. Adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbang dalam masing-masing sub sistem kebudayaan tersebut. Dualisme sebagai bentuk pembedaan dalam masyarakat yang dominan diciptakan. Dualisme budaya sebagai suatu realitas simbolis dari stratifikasi masyarakat tradisional dengan orientasi status.

Budaya tinggi Produk budaya dari kalangan kerajaaan atau elit, yang memberikan pengaruh pada kebudayaan di masyarakat desa. Budaya tinggi menyebar dalam budaya rakyat. Relasi kuasa budaya tinggi menegaskan kedudukan. Budaya rendah Produk budaya yang dihasilkan rakyat, dianggap budaya pinggiran hanya diakui didesa, dan budaya yang belum selesai dan mentah.

Untuk menegaskan kekuasaan yang dimiliki oleh kalangan kerajaan/elit lokal zaman feodal. Fase kolonial; dilestarikan untuk kepentingan kolonial dalam menguasai rakyat jelata yang memiliki budaya rendah. Untuk memberikan batasan status sosial yang dianut dalam masyarakat dalam sistem tradisional. Untuk melestarikan tertib dan pelapisan dalam masyarakat tradisional.

Budaya Keraton Budaya tinggi Kekuasaan kaum bangsawan Standar moral dan etika.

Daerah Pesisir
Birokrasi kolonial Munculnya golong Priyayi Pemisahan daerah pesisir terhadap budaya kraton. Pengaruh budaya barat dan islam.

Daerah Perkotaan Kelas menengah Golongan intelektual, pedagang, dan pengusaha. Perubahan kebudayaan > group2 teater, pers, arsitektur dll

Budaya Tradisional Dualisme budaya (Tinggi dan Rendah) Didukung oleh keraton/bangsawan. Penggunaan teknologi sederhana. Hubungan patron-client. Pola hubungan vertikal. Terbatas pada kreatvitas penguasa

Budaya Modern Kaburnya dualisme budaya. Non-etis, urbanit. Penggunanaan teknologi modern. Hubungan produsen konsumen Pola hubungan horizontal. Didukung oleh kelas menengah. Kekebasan kreatifvitas.

Munculnya budaya baru yang belandaskan hubunga produsen-konsumen, mengakibatkan terjadinya keterasingan budaya. Jatuhnya inisiatif budaya dan produksi budaya kepada kelas menangah mengakibatkan menyebarnya nilai-nilai simbolis kalangan elit perkotaan. Budaya menjadi konsumsi pasaran / produk. Munculnya individualisme, elitisme dan komersialisasi kebduayaan.

Sejarah

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai