Anda di halaman 1dari 28

Tanggal: Nama/kelas:

RESISTOR

PARAF

NILAI

Tujuan : 1. Siswa mengenal komponen resistor 2. Siswa dapat membaca kode warna resistor dan menentuka nilai resistor 3. Siswa dapat menentukan kondisi resistor Teori Singkat Resistor Tahanan listrik atau resistor adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penahan arus listrik. Walaupun resistor dapat meneruskan arus listrik namun tidak begitu saja arus listrik dapat melintasi resistor, karena bahan untuk membuat resistor terdiri dari bahan yang sulit menghantarkan arus listrik, maka arus listrik tidak dapat melaluinya tanpa mendapatkan hambatan/perlawanan. Ada dua jenis resistor yang sesuai dengan fungsinya,yaitu : 1. Resistor tetap Resistor yang mempunyai nilai perlawanan tetap. Jenis resistor tetap berdasarkan bahan pembuatannya terdiri dari : Metal film resistor Metal oxide resistor Carbon film resistor Ceramic encased wirewound Economy wire wound Zeo ohm jumper wire SIP resistor network 2. Resistor variabel Resistor yang mempunyai nilai perlawanannya dapat diatur, contohnya : Potensiometer : linier dan logaritmis Trimmer potensiometer

NTC (Negative Temperatur Coefisien) PTC (Positive Temperatur Coefisien) LDR (Light Dependent Resistor) VDR (Voltage Dependent Resistor)

Untuk menentukan nilai tahanan ada dua macam, yaitu pada badannya ditulis dengan angka langsung dan menggunakan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna pada setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada juga yang 5 cincin.

Resistansi yang mempunyai 5 cincin warna terdiri dari : Cincin 1, 2, dan 3 adalah cincin digit, cincin 4 sebagai pengali dan cincin 5 adalah toleransi.

Resistansi yang mempunyai 4 cincin warna terdiri dari : Cincin 1 dan 2 adalah bilangan digit, cincin 3 sebagai pengali dan cincin 4 adalah toleransi. Warna Hitam Coklat Merah Jingga Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Cincin 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cincin 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cincin 3/Bilangan pengali 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 Toleransi 20 % 1% 2% 3% 4% 6% 12,5 % 30 % 10 %

Perak Emas Tanpa warna

0,01 0,1 -

10 % 5% 20 %

Contoh : Sebuah resistor mempunyai kode warna merah-kuning-hijau-emas berapakah nilai resistor itu ? Jawab : merah : 2 kuning: 4 hijau :

Jadi nilai resistor itu : 24 X10 Alat dan Bahan : 1. Resistor 15 buah 2. Avo meter analog Langkah Kerja 1. Bacalah nilai resistor yang diberikan dan masukkan hasilnya pada table 1 2. Hitung nilai maksimal dan minimal resistor itu dan masukkan hasilnya pada tabel 1 3. Ukurlah nilai masing-masing resistor dengan avo meter, masukkan hasilnya pada tabel 1 4. Simpulkan kondisi masing-masing resistor dengan membandingkan nilai toleransi (max-min) dengan nilai pengukuran. 5. Buatlah laporan sebaik mungkin.

Lembar Kerja

Tabel 1 N0 Kode warna Nilai & toleransi Nilai max & min Hasil ukur Kondisi resistor

Pertanyaan : 1. Hitumg nilai batas atas dan batas bawah setiap resistor yang diberikan ! 2. Bilamanakah resistor dikatakan masih bagus dan bagaimana bila sudah rusak ?

Tanggal: Nama/kelas:

RESISTOR

PARAF

NILAI

Tujuan : 1. Siswa dapat menggunakan protoboard 2. Siswa mengenal rangkaian resistor Teori Singkat Rangkaian resistor a. Rangkian seri Nilai total resistansi dari dua resistor atau lebih akan merupakan jumlah seluruh resistansi resistor yang dirangkaikan. Jika ditulis degan rumus : RS = R1 + R2 + Rn R1 R2

b.

Rangkaian paralel Nilai kebalikan total resistansi dari 2 resistor atau lebih adalah sama dengan

jumlah harga balik dari setiap resistor .jika ditulis dengan rumus : 1 1 1 1 1 = + + + ....... R P R1 R 2 R3 Rn

R 1

R 2

R 3

Alat dan Bahan : 1. Proto board 2. Avo meter analog 3. Kabel jumper

Langkah Kerja :

1. Buatlah rangkaian resistor pada protoboard sesuai dengan rangkaian yang terdapat pada tabel 1 2. Hitung tahanan totalnya dan ukur dengan avometer, dan hasilnya masukkan pada tabel 1 3. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil hitung, bila berbeda, analisa dimana kesalahannya. Lembar Kerja Tabel 1 No Gambar Ragkaian Nilai reistor Rt Hitung Rt ukur Analisis

R1
1

R2

R3

R1

R2

R3

R1 R2
3

R3

R4

R5

R6 R8

R7

R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8

R9

R10

Tanggal: Nama/kelas:

RESISTOR

PARAF

NILAI

Tujuan :1. Siswa memahami rangakaian seri resistor 2. Siswa dapat mengukur dan menghitung rangkaian seri resistor 3. Siswa dapat menganalisa hasil pengukuran dan perhitungan 4. Siswa dapat mengukur dan menghitung arus dan tegangan rangkaian seri

resistor 5. Siswa memahami susunan seri resistor sebagai pembagi tegangan Teori Singkat a. Susunan Seri Resistor sebagai pembagi tegangan Yang dimaksud dengan susunan seri resistor adalah komponen-komponen tersebut dihubungkan sedemikian sehingga kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap resistor adalah sama besar.

Vab = I.R1 Vbc = I.R2

V= Vab + Vbc = I.R1 + I.R2 = I (R1 + R2)

Tiga prinsip susunan seri resistor 1. Kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sama, dan sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti seri Rs. I1 = I2 = I3 = ..= I 2. Tegangan pada tiap hambatan pengganti (V) sama dengan jumlah tegangan pada tiaptiap komponen. V = V1 + V2 + V3 + Vn 3. Susunan seri pembagi tegangan yaitu tegangan pada tiap-tiap komponen sebanding dengan hambatannya. V1 : V2 : V3 : . = R1 : R2 : R3 : .

Alat dan Bahan :

1. Resistor 2. Avometer 3. adaptor Langkah Kerja: 1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini 2. Ukur tahanan total hasilnya masukkan pada tabel 3. Ukur tegangan pada tiap resitor dan hasilnya masukkan tabel 4. Ukur arus yang mengalir pada titik A, B, C, dan D, hasilnya masukkan tabel 5. Ganti-gantilah nilai resitor sesuai dengan yang diberikan 6. Buat laporan pada buku laporan serapih mungkin Lembar Kerja Tabel No 1
a b c d

Gbr rangkaian dan nilai R

Rt Ia

Arus Ib Ic

Id

V1

Tegangan V2 V3 V4

2
a b c d

3
a b c d

Pertanyaan : 1. Hitunglah hambatan total, arus total, tegangan jatuh tiap resistor rangkaian di atas!

Tanggal: Nama/kelas:

RESISTOR

PARAF

NILAI

Tujuan : 1. Siswa memahami rangakaian paralel resistor 2. Siswa dapat mengukur dan menghitung rangkaian paralel resistor 3. Siswa dapat menganalisa hasil pengukuran dan perhitungan

R1

R2 4. Siswa dapat mengukur dan menghitung arus dan tegangan rangkaian paralel resistor 5. Siswa memahami rangkaian paralel resistor sebagai pembagi arus Teori Singkat Susunan Paralel Resistor Sebagai Pembagi Arus Yang di maksud dengan susunan paralel resistor adalah resistor-resistor tersebut dihubungkan sedemikian sehingga pada tiap-tiap komponen adalah sama.

Tiga prinsip susunan paralel komponen listrik 1. Tegangan pada tiap-tiap komponen sama, dan sama dengan tegangan pada hambatan pengganti paralel (Rp) V1 = V2 V3 =V 2. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel (I) sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen. I = I1 + I2 + I3 + . 3. Susunan paralel sebagai pembagi arus, yaitu kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya. 1 1 1 : : I1 : I2: I3 = R1 R2 R3

Alat dan Bahan 1. Resistor

2. Protoboaed 3. adaptor 4. Avometer

Langkah kerja : 1. Rakitlah rangkaian di bawah ini pada protoboard

I1 I2 I3 It I4

R1 R2 R3 R4

2. Ukurlah nilai Ukurlah nilai hambatan totalnya, hasilnya masukkan tabel 1 3. Ukurlah arus total dan arus tiap cabang, hasilnya masukkan tabel 1 4. Ukurlah tegangan pada tiap resistor, hasilnya masukkan tabel 1 5. Ganti-gantilah nalai resistor sesuai yang diberikan, ulangi langkah 1-4 6. Buatlah rangkaian di bawah ini pada protoboard

I1

R1 I3 R3

I2 IT

R2

I1

R1

I3

R3

I2 IT

R2

I4

R4

7. Ukurlah hambatan totalnya, hasilnya masukkan tabel 2 8. Ukurlah arus total dan arus tiap cabang, hasilnya masukkan tabel 2 9. Ukurlah tegangan pada tiap resistor, hasilnya masukkan tabel 2 Lembar Kerja Tabel 1 Arus N0 RT IT I1 I2 I3 I4 V1 V2 V3 V4 Tegangan

Tabel 2 Arus N0 RT IT I1 I2 I3 I4 V1 V2 V3 V4 Tegangan

Pertanyaan : 1. Hitunglah hambatan total setiap rangkaian di atas!

2. Hitunglah arus total dan arus cabang rangkaian-rangkaian di atas! 3. Hitunglah tegangan jatuh tiap resistor rangkaian-rangkaian di atas!

Tanggal: Nama/kelas:

RESISTOR

PARAF

NILAI

Tujuan : 1. Siswa mengenal komponen-komponen resistor variable 2. Siswa memahami cara kerja potensio meter, NTC, LDR Teori Singkat Resistor variabel Resistor yang mempunyai nilai perlawanannya dapat diatur, contohnya : Potensiometer : linier dan logaritmis

Trimmer potensiometer NTC (Negative Temperatur Coefisien) PTC (Positive Temperatur Coefisien) LDR (Light Dependent Resistor) VDR (Voltage Dependent Resistor) Potensiometer resistansinya berubah jika kedudukan kontaknya bergeser oleh batang pengaturnya. Jika perubahan nilai resistansinya sebanding dengan perubahan kedudukan kontak geser maka disebut potensiometer linier. Jika sebaliknya disebut dengan potensiometer logaritmis. NTC mempunyai nilai perlawanan yang dipengaruhi oleh suhu (temperatur) disekitarnya. Apabila suhu naik, maka perlawanannya turun dan bila suhu turun maka perlawanannya naik. NTC berfungsi sebagai pelindung komponen elektronika dalam rangkaian. LDR mempunyai harga hambatan yang dipengaruhi oleh cahaya (sinar) disekitarnya. Pada saat cahaya kuat (terang) harga hambatan besar dan jika cahaya redup maka hambatannya kecil. LDR dipakai sebagai saklar pada lampu jalan dan lamputaman. VDR mempunyai harga perlawanan tergantung dari tegangan yang terjadi padanya. Pada saat tegangan yang diberikan besar, maka perlawanannya kecil, dan pada saat tegangannya rendah perlawanannya besar. Alat dan Bahan 1. Macam- macam resistor variable 2. Avo meter analog 3. Solder 4. Obeng Trim Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Ambillah sebuah potensiometer, Ukurlah dengan avo meter, pada keadan awal (belum diputar) ukur posisi A-B; B-c; dan A-C hasilnya masukkan pada tabel 1. 3. Lakukan seperti no 2 untuk keadan putaran, putaran, putaran dan pada keadaan akhir 4. Lakukan untuk beberapa buah potensio meter

5. Ambillah trimpot kemudian lakukan pengukuaran seperti pada potensio, hasilnya masukkan tabel 2 6. Lakukan untuk beberapa buah trimpot 7. Ambil sebuah LDR, ukurlah dengan avometer (posisi 1 K Ohm), kondisi sekitar harus benar-benar terang, hasilnya masukkan tabel 3 8. Setelah pengukuran no 7 dicatat tutuplah bagian atas LDR dengan tangan\kertas, amati hasil pengukuran dan catat hasilnya pada tabel 3 9. Ambillah NTC, kemudian ukurlah resistensinya, catat hasilnya pada tabel 3 10. Setelah pengukuran no 8 dicatat, panaskan NTC dengan menggunakan solder, amati hasil pengukurannya dan catat hasilnya pada tabel 3. 11. Lakukan untuk beberapa buah LDR&NTC Lembar Kerja Tabel 1 Nama komponen dan gambar A-B Awal Putaran Putaran Putaran Akhir Tabel 2 Nama komponen dan gambar A-B Awal Putaran Putaran Putaran Akhir Tabel 3 B-C A-C Kondisi Hasil pengukuran B-C A-C Kondisi Hasil pengukuran

Nama komponen LDR

Kondisi Terang Gelap

Hasil Pengukuran

NTC

Normal Panas

Pertanyaan 1. Jelaskan bagaimana cara kerja LDR ? 2. Jelaskan bagaimana cara kerja NTC ?

Tanggal: Nama/kelas:

KAPASITOR

PARAF

NILAI

Tujuan : 1. Siswa mengenal komponen kapasistor 2. Siswa dapat menentukan kondisi kapasitor

Teori Singkat Kapasitor Komponen elektronika yang befungsi sebagai penampung muatan listrik selama waktu yang tidak ditentukan, dan dikeluarkan kembali (discharge) pada saat-saat tertentu.

Kegunaan kapasitor : Penyimpan muatan listrik Penghubung (coupling) Filter frekuensi tertentu Penyimpang arus (bay pass) Penerus arus AC Filter (penyaring) pada adaptor Pengujian kapasitor elektrolit Sifat kapasitor elektrolit yang yang baik pada waktu diuji dengan avometer akan memberikan keterangan sebagai berikut : Mula-la kapasitor elektrolit hanya menunjukkan Ohm tertentu, setelah itu jarum penunjuk ohm meter kembali kea rah kiri. Alat dan Bahan 1. Papan percobaan Kapasitor 2. Avometer analog.

Langkah kerja 1. Perhatikan kapasitor yang diberikan, tulis kode yang terdapat pada badan kapasitor dan tentukan nilainya pada tabel 1 2. Untik menguji kapasitor putar selector avo pada batas ukur 1K atau 10K 3. Untuk kapasitor yang kapasitansinya besar, kosongkan dulu muatan kapasitor yang akan diuji dengan menghubug singkat kaki-kak kapasitor 4. Hubungkan probe + (merah) ke kaki negative kapasitor dan probe (hitam) ke kaki positif kapasitor, perhatikan pergerakan jarum hasilnya masukkan tabel 5. Hubungkan probe merah ke kaki positif kapasitor dan probe hitam ke kaki negative kapasitor, perhatikan pergerakkan jarum, hasilnya masukkan tabel.

Lembar Kerja Tabel 1 Pengujian Kapasitor Kesimpulan Nama No kapasitor dan gambar Kedudukan Avo pada skala jarum avo Simbol Nilai kapasitor

Langkah 4

Langkah 5

Pertanyaan : 1. Bilamanakah elco dikatakan baik dan rusak ? Tanggal: Nama/kelas: DIODA PARAF NILAI

Tujuan : 1. Siswa mengenal komponen dioda 2. Siswa dapat menentukan kaki anoda dan katoda dioda

3. Siswa memaami cara kerja dioda Teori Singkat Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor tipe P dan tipe N yang digabung menjadi satu. Dioda mempunyai 2 buah kaki yaitu kaki anoda positif dan kaki katoda negaitf.

Karakteristik Dioda :

Jika anoda dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan dan katoda dihungkan ke kutub negatif sumber tegangan, maka akan mengalir arus listrik dengan kuat lewat dioda. Sebaliknya jika anoda dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan, maka tidak ada arus yang mengalir. Pada keadaan pertama dimana anoda dihubungkan ke kutub positif sumber tegangan disebut tegangan muka (forward biased) dan keadaan dimana anoda dihubungkan ke kutub negatif disebut tegangan muka terbalik (reverse biased). Alat dan Bahan 1. Macam-macam dioda 2. LED 3. Macam-macam resistor 4. Avometer 5. adaptor 6. Protoboard Langkah Kerja 1. Siapkan beberapa buah dioda, atur skala pada posisi X100 2. Ukurlah dioda, dengan menghubungkan probe avo dengan kaki-kaki dioda, lihat

pergerakkan jarum,catat pada tabel 1 3. Pertukarkan probe avo, perhatikan pergerakkan jarum, catat pada tabel 1 Tabel 1 Hasil Pengukuran No Tipe Dioda Langkah 2 Langkah 3

4. Buatlah rangkaian di bawah ini pada protoboard

5. Ukurlah Hambatan antara titik A dan titik B, kemudian pengukuran di balik, hasilnya masukkan pada tabel 2 6. Ganti resistor dengan nilai yang berbeda, lakukan seperti no 5

Tabel 2 Hasil Ukur Hambatan No Resistor A= Merah; B=Hitam A=Hitam; B=Merah

7. Buatlah rangkaian di bawah ini pada protoboard, Kemudian beri tegangan sebesar 6V

8. Ukurlah Va-c; Vc-b; arus, kemudian pertukarkan polaritas dibalik ukur kembali seperti tadi, hasilnya masukkan tabel 3 9. Ganti nilai resistor, lakukan seperti no 8. Tabel 3

A= + ; B= No Resistor Vac Vcb I Vac

A= - B= + Vcb I

10. Ambil sebuah LED, ukur dengan avometer hambatannya dengan probe merah pada kaki yang lebih panjang masukkan tabel 4. 11. Kemudian pengukuran di balik, hasilnya masukkan tabel 4. 12. Ganti nilai resistor, lakukan seperti serperti langkah 10&11

Tabel 4 No Resistor Langkah 10 Langkah 11

Petanyan : 1. Jika anoda diberi tegangan positif dan katoda diberi tegangan negatif, maka arus akan?

2. Pada keadaan di atas dioda dikenakan tegangan? 3. Jika keadaan no1 dibalik maka arus akan? 4. Pada keadaan no3 dioda diberi tegangan? 5. Berdasarka ciri fisik LED, tentukan kaki positif dan negatif dioda?

Tanggal: Nama/kelas:

Transistor

PARAF

NILAI

Transistor Tujuan : 1. Dapat mengenal bentuk dan type transistor 2. Dapat menentukan type transistor 3. Dapat menentukan kaki basis, kaki kolektor dan kaki emitor 4. Dapat menentukan kondisi transistor. Teori Singkat Transistor terbuat dari bahan germanium disebut sebagai transistor germanium. Transistor yang dibuat dan silikon disebut sebagai transistor silikon. Transistor yang paling banyak dipergunakan dalam elektronik adalah transistor jenis NPN karena transistor ini lebih tahan terhadap perubahan suhu dan dapat bekerja pada frekuensi yang lebih tinggi.

PNP

NPN

Menentukan kaki basis Transistor Perhatikan data hasil praktek di bawah ini Probe merah pada Kaki 1 Kaki 1 Kaki 2 Kaki 2 Kaki 3 Kaki 3 Langkah Kerja : 1. Ambil sebuah transistr dan avo meter 2. Hubungkan probe avo pada kaki-kaki transistor sesuai langkah pada table 3. Perhatikan jarum avometer, apakh diam atau bergerak hasilnya masukkan pada table 4. Tentukan type transistor NPN atau PNP 5. Ulangi langkah di atas untuk beberapa buah transistor Menentukan kaki emitor dan kolektor 1. Tentukan kaki basis 2. Perhatikan jenis transistor, probe warna hitam atau merah yang mengenai basis (probe yang mengenai kaki basis kita sebut probe basis) 3. Pindahkan selector avo pada X1 KOhm 4. Hubungkan kaki basis dengan salah satu kaki yang belum diketahui menggunakan jari tangan 5. Hubungkan dua probe avo antara dua kaki yang belum diketahui (dua kaki transistor yang bukan kaki basis) 6. Perhatikan pergerakkan jarum, (yang menjadi acuan adalah probe yang mengenai Probe hitam pada Kaki 2 Kaki 3 Kaki 3 Kaki 1 Kaki 1 Kaki 2 Keadaan jarum avo Bergerak Bergerak Diam Diam Diam Diam Keterangan Kaki 1 Basis Jenis PNP

kaki basis ketika menentukan kaki basis) 7. Bila jarum menyimpang jauh maka kaki yang mengenai probe basis adalah kolektor 8. Bila jarum tidak menyimpang (atau menyimpang sedikit ) maka yang mengenai probe basis adalah emitor. 9. Untuk lebih meyakinkan pertukarkan probe avo pada langkah 5. Catatan : Pergerakkan jarum avo pada langkah 7 dan 8 salah satunya harus menyimpang jauh.

Anda mungkin juga menyukai