Anda di halaman 1dari 1

KEBIJAKAN TAK MEMIHAK, KEBEBASAN TERINJAK Oleh: Akyas Manjaniq Jerit rakyat terus menggeliat, menandakan semakin tercekiknya

kehidupan rakyat yang jauh dari kata nikmat, kebebasan rakyat menyampaikan pendapat pun tercekik oleh para pembesar- pembesar negara ini yang tidak menerima pendapat rakyat kecil tersebut dengan menyeretnya ke meja hijau. Sungguh sangat adil hukum bagi rakyat kecil, tak seperti hukum untuk para penguasa yang korupsi, dimana hukum dapat dibeli dengan mudah. Rakyat terkekang dengan belenggu- belenggu ketidak adilan yang terus mengurung kebebasan seorang rakyat yang merupakan hak dari semua orang tanpa kecuali. Kebijakan pemerintah sangat banyak yang diperuntukan bagi rakyat kecil, tapi realisasinya tak seindah tujuannya. Proram BLT ( Bantuan Langsung Tunai) yang secara jelas membuat rakyat menjadi malas, membuat rakyat menjadi ketergantungan, dan menjadikan rakyat bermental pemintaminta. Hal itu menurut pemerintah merupakan solusi untuk mengentaskan kemiskinan, dengan hanya memberikan uang 300 ribu per orang kepada rakyat yang kurang mampu tanpa adanya evaluasi serta tindak lanjut yang berarti. Pemerintah hanya memberikan uang tanpa ingin mengetahui bagaimana uang itu dipergunakan, apakah uang itu merdampak baik kepada rakyat, dan apakah uang itu sampai kepada rakyat yang benar- benar membutuhkan. Pemerintah seolah- olah hanya kejar target untuk memenuhi tugasnya sebagai orang tua rakyat. Relisasi di lapangan banyak sekali BLT yang tidak tepat sasaran, kelemahan dalam hal administrasi juga kelemahan dalam pengawasan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi hal tersebut dapat terjadi. Masalah lain karena maraknya penyelewengan- penyelewengan yang dilakukan oknum petugas program BLT serta tidak tegasnya sanksi yang diberikan kepada oknum tersebut. Terlepas dari kebijakan pemerintah yang terus menuai kontroversi, hal lain yang perlu di perhatikan adalah tentang kebebasan individu. Kebebasan individu merupakan fitrah yang murni bagi seluruh manusia dari Tuhannya. Kebebasan mengungkapkan pendapat merupakan salah satu contoh kebebasan individu yang paling banyak terdapat permasalahan- permasalah baik secara lisan maupun tulisan, banyak sekali orang yang berpendapat semaunya tanpa memikirkan dampak dari apa yang diperbuatnya, juga banyak sekali orang yang tidak dapat mengahargai pendapat orang lain dan selalu membenarkan diri sendiri. Seorang rakyat kecil yang tidak berharga ingin berpendapat kepada penguasa, maka kurungan penjara dapat mengintainya sewaktu waktu, kebebasan rakyat kecil benar- benar terkekang dan sangat tidak dihargai sama sekali. Seorang yang memiliki kuasa dan wewenang yang besar, dapat melakukan hal apapun yang diinginkannya termasuk menghukum seorang yang tidak disukai karena pendapatnya. Seperti kasus Prita, dimana dia mengungkapkan pendapatnya tentang pelayanan sebuah rumah sakit yang dirasakannya kurang baik. Prita tidak bermaksud menjelekjelekkan rumah sakit tersebut akan tetapi dia hanya curhat di jejaring sosial tentang bagaimana pelayanan rumah sakit yang dirasakannya kurang baik. Namun, Prita diseret ke meja hijau karena pihak rumah sakit tidak menerima pendapatnya hingga dia dijadikan tersangka dan diancam kurungan penjara 6 tahun. Ini membuktikan bahwa seorang yang memiliki kewenangan besar dapat melakukan hal apapun yang diinginkannya tanpa memperhatikan hak kebebasan individu yang dimiliki seseorang. Kebebasan individu sangat penting bagi setiap kehidupan seseorang, dimana seorang individu dapat merasakan hak kebebasan mengungkapkan segala hal yang diinginkannya tanpa merusak kebebasan individu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai