Anda di halaman 1dari 2

KORUPSI TAK DIBATASI

SENYUMAN PARA TIKUS BERDASI


Korupsi masih menjadi sebuah momok di masyarakat. Saking parahnya tindakan ini,
belakangan ini muncul wacana menjatuhkan hukuman mati bagi koruptor. Namun, wacana ini
malah menimbulkan pro dan kontra

Bagi para pendukungnya, wacana ini dianggap tepat. Hal ini karena korupsi telah
menimbulkan dampak yang luar biasa besar di tengah masyarkaat. Banyak masyarakat
yang merugi dan menderita karena tindakan ini. Oleh karena itu, koruptor ibaratnya pencuri
kelas kakap yang tidak pernah sadar. mereka pun jadi layak dihukum mati.Akan tetapi, bagi
penolaknya, hukuman ini dianggap tidak manusiawi. “Koruptor toh manusia dan setiap
manusia berhak untuk hidup”. jadi hukuman ini tidak tepat dikenakan kepada mereka.

“Padahal tidak ada korelasi antara penerapan hukuman mati dengan upaya pencegahan
dan efek jera di dalam pemberantasan tindak korupsi,” ungkap Ketua Komnas HAM RI
Ahmad Taufan Damanik ketika menjadi pembicara dalam Diskusi Daring bertajuk "Hukuman
Mati untuk Koruptor: Apakah Tepat?".dengan ini Pak Taufan tidak menyetujui hukuman mati
bagi para koruptor karena tidak akan ada timbal balik dalam penerapan hukuman mati
dengan upaya pencegahan pemberantasan tindak korupsi

Kelompok yang tidak setuju berpacu pada amendemen kedua konstitusi UUD '45, pasal 28I
ayat 1, menyebutkan: "Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di depan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun", namun, peraturan perundang-undangan dibawahnya tetap mencantumkan
ancaman hukuman mati.

Kelompok pendukung hukuman mati beranggapan bahwa korupsi merupakan kejahatan


luar biasa. Selain itu korupsi juga berdampak pada kemiskinan masyarakat dan membuat
negara mengalami kerugian besar akibat uang negara dicuri koruptor. Para koruptor yang
dihukum mati adalah para perampok uang negara jutaan, miliaran bahkan triliunan rupiah.

Bagi kami, kami setuju ditetapkan hukuman mati bagi koruptor karena hukuman mati dirasa
akan menimbulkan efek jera bagi masyarakat lainya sehingga takut untuk berbuat tindakan
serupa, dan kami sedikit tidak setuju tentang penghapusan hukuman mati karena akan
meningkatkan angka kejahatan korupsi yang makin banyak.kami berharap ada hukuman
setimpal yang membuat para koruptor ini jera tanpa adanya hukuman mati dan tetap menjaga
hak asasi manusi,dan mari kita menjadikan negara indonesia anti korupsi tanpa hukuman
mati.

Tambahan
Kalimat pro:

Kalimat kontra:

Kata emotif:ayo,

KELOMPOK BEBAN NEGARA BERKUALITAS EHE


 Azreal mauliedeapasha
 Arif rahmah hakim harahap
 Richard rain tude
 Adib satria

Anda mungkin juga menyukai