Defeni si
Knowled ge Ilmu Logika Adalah ilmu yang membahas aturanaturan tentang kebenaran berfikir Defeni si Argume n Hissi / Indera Pesekutu an Perbandin gan
Subjek Logika
I L M U
Ilmu
Gambara n
Kata Tunggal
Hub.Bukan Berhukum
Hub.Hukum Yg Diragukan Asas Identitas Principium Identitatis Asas Kontradiksi Principium Contradictoris Asas Kausalitas Principium Caulitatis Asas Keselarasan Principium Exclusi Tertii
Gab.Tak Berhukum
Dalam pengetahuan modern dikenal pembagian ilmu atas kelompok ilmu ; a posteriori = ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dari pengalaman inderawi yang lebih jauh memasuki wilayah sains seperti ilmu kedokteran, ilmu kimia, dll. pendeknya semua ilmu tergantung sebuah pengalaman dan eksperiment. a priori = ilmu pengetahuan yang kita dapatkan dari pengalaman dan percobaan tetapi bersumber dari pada akal, seperti ilmu logika. Pikiran = mengaktualnya potensi akal dari pengetahuan lama menuju pengetahuan baru. Benar = hukum-hukum, asas-asas, patokan-patokan logika yang berkesesusaian antara ide dan realitas. Pembagian logika 1. Logika naturalis (mantiq al-fitri) Sebuah kecakapan berlogika didasari oleh kemampuan akal bawaan manusia dan hal ini tidaklah terlepas dari sebuah peran gen,lingkungan maupun ekologi dalam perkembangannya. 2. Logika arifisialis atau logika ilmiah (mantiq as-suri) Sebuah pembahasan logika yang jauh menunjukkan jalan pemikiran agasr dapat bekerja lebih teliti, lebih efisien, mudah dan aman. Seperti pembahasan defenisi-defenisi dan pengertian-pengertian. 3. Logika tradisional (mantiq al-qadim) Prinsip niscaya lagi rasional (PNLR) 4. Logika ars magna a. Logika formal/logika dedutif/premis minor (mantiq as-suwari) Mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan) pemikiran dengan menggunakan hukum-hukum, rumus-rumus, dan patokan-patokan berfikir benar. b. Logika material/logika indukitif/premis mayor (al-mantiq al-maddi) Lanjutan penilaian dari pekerjaan logika formal dan menguji kebenarannya dengan kenyataan empiris.
Logika Mantiq
Berarti
Latin Arab
Logos Nataqa
Berasal Dari Bahasa Latin Yang Berarti Perkataan Atau Sabda Jika Dieratkan Dengan Bahasa Arab Yang Berasal Dari Kata Kerja Naqata Yang Kata Atau Berucap
Terminologi
Menurut Irving.M.Copi Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah
Dalam Buku Logic And Language Of Education Mantiq disebut penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir
Stoisisme (diajar oleh a.l. Zeno dari Kition, 333-262 S.M.) terutama terkenal karena etikanya. Etika Stoisisme mengajarkan bahwa manusia menjadi berbahagia kalau ia bertindak sesuai dengan akal budinya. Kebahagiaan itu sama dengan keutamaan. Kalau manusia bertindak secara rasional, kalau ia tidak dikuasai lagi oleh perasaan-perasaannya, maka ia bebas berkat ketenangan batin yang oleh Stoisisme
Puncak filsafat Yunani dicapai pada Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates ( 470-400 S.M.), guru Plato, mengajar bahwa akal budi harus menjadi norma terpenting untuk tindakan kita. Sokrates sendiri tidak menulis apa-apa. Pikiran-pikirannya hanya dapat diketahui secara tidak langsung melalui tulisan-tulisan dari cukup banyak pemikir Yunani lain, terutama melalui karya Plato. Plato (428-348 S.M.) menggambarkan Sokrates sebagai seorang alim yang mengajar bagaimana manusia dapat menjadi berbahagia berkat pengetahuan tentang apa yang baik. Plato sendiri menentukan, bersama Aristoteles, bagi sebagian besar dari seluruh sejarah filsafat Barat selama lebih dari dua ribu tahun. Dunia yang kelihatan, menurut Plato, hanya merupakan bayangan dari dunia yang sungguh-sungguh, yaitu dunia ide-ide yang abadi. Jiwa manusia berasal dari dunia ide-ide. Jiwa di dunia ini terkurung di dalam tubuh. Keadaan ini berarti keterasingan. Jiwa kita rindu untuk kembali ke "surga ide-ide". Kalau jiwa "mengetahui" sesuatu, pengetahuan ini memang bersifat
Awal Abad 4 SM
Socrat es
Aristote les
Akhir Abad 3 SM
Abad 2 - 15 M
Categoriae
(mengenai pengertianpengertian), De Interpretatiae (mengenai keputusankeputusan), Analitica Priora (tentang silogisme), analitica posteriora (mengenai pembuktian),
Abad 13 15 M
Pengunaan Logika Formal / logika ilmiah dan juga dikenal dengan istilah premis mayor dan premis minor. Raysmundus lullus mengembangkan logika dengan melahirkan logika ars magna. Francis bacon melahirkan logika induktif dalam karyanya di dunia logika, W.Leibnizt mengembangkan logika phytagoras dan raysmundus lullus yang berkenaan dengan al-jabar dan Emmanuel kant melakukan perkembangan logika transcendental.
Abad 17 18 M
Abad 19 M
3. Pentingnya ilmu logika 4. Hubungan disiplin ilmu logika dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Wujud
Buatan
Wujud Kata
Wujud Tulisan Wujud luar akal adalah Wujud yang ada diluar akal, semacam langit, rumah, pena, dllyang konkret . Wujud ini disebut dengan Wujud luar. Wujud dalam Akal, yaitu gambar-gambar dari Wujud luar yang ada didalam akal kita. Semacam gambaran (ilmu) akal tentang langit, rumah, dll. Wujud ini disebut Wujud dzihni (Wujud dalam atau wujud dalam akal). TINJAUAN KATA PREDIKAT
Genus (jenis) Differentia (sifat pembeda) Spesia (kelas) Propria (sifat khusus) Accidentia (sifat
P N P n
UPS K
K A
M R
U E A
B T B
Keterangan Pengertian Kata Positif, negatif dan privatif Contoh : kuat (positif), tidak kuat (negatif), lemah (privatif) Universal, partikular, singular dan kolektif Contoh : manusia (universal), beberapa/sebagian manusia (partikular, tomy/mansyur/firman (singular), tim/regu/kelompok (kolektif) Konkret dan abstrak Contoh : orang jawa (konkret), kebaikan (abstrak) Mutlak dan relatif Contoh : buku/rumah (mutlak), ayah/ibu/kakak/adik (relatif Univok, equivok, dan analog
Univok memiliki satu makna yang jelas, equivok memiliki makna lebih dari satu, analog memiliki makna yang berbeda dari makna aslinya. Bermakna dan tek bermakna Contoh : lekatan kata Manusia (bermakna), Lekatan nama predikat seperti jhon (tidak bermakna)
DALIL Dalil yaitu pindahnya akal dari sesuatu ke sesuatu yang lain,Pendalil yaitu akibat yang hadir sebagai pemicu, Didalili yaitu sebab yang hadir dikarenakan kausalitas pendalil. Contoh ; asap hadir sebagai pendalil, api hadir sebagai didalili dan perpindahan pemahaman akal tersebut yang disebut dengan dalil Bersuara Akal/Aqli yah DALI L Natural/F itri Peletaka n Tidak Bersuara Bersuara Tidak Bersuara Bersuara Tidak Bersuara
MacamMacam Kata
Pertentanga n Pemilikan&ti
Pahaman dan Ekstensi Pahaman adalah gambaran sesuatu yang ada dalam akal yang diambil dari hakekat wujud luar. Ekstensi adalah hakekat wujud luar yang darinya diambil sebuah gambaran pahaman.
A = Binatang B = Manusia
Hubungan deduktif&induktif mutlak adalah dua pahaman universal yang berbeda makna, yang satu mencakup pahaman lainnya pada ekstensi keduanya, dan tidak sebaliknya. 3. Hubungan deduktif dan induktif dari satu sisi Burun g B
Putih A
Hubungan deduktif&induktif dari satu sisi adalah dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling bertemu dan berpisah pada sebagian ekstensi keduanya. Peket Logika By NURAMIN Hi.SALEH
Hubungan Perbedaan adalah dua pahaman universal yang berbeda makna, yang saling tidak bertemu pada ekstensi masing-masing. HUBUNGAN DUA PERLAWANAN UNIVERSAL untuk menentukan hasil dan memperlawankan kedua pahaman tersebut, akan dipakai suatu cara (jalan) yang disebut dengan cara riset(sirkel, keraguan, research, circle, istiqsha, dauran, tardid). Yaitu mengumpulkan semua yang bisa dimungkinkan, kemudian ketika terbukti ketidak benaran semuanya kecuali satu, maka terakhir inilah yang benar. Cara ini juga dipakai oleh salah seorang ulama terkenal Syeikh Ridha Muzhaffar dalam masalah ini dalam Mantiq-nya. 1. Perlawanan Hubungan Sama Seperti kami terangkan diatas, untuk mengetahui hasil dari perlawanan sama ini, akan kami uraikan semua kemungkinannya. Dengan demikian hasil tersebut tidak akan keluar dari empat perhubungan. Sebab pertama, perlawanan pahaman Universal tetap merupakan pahaman universal. Misalnya bukan manusia yang di perlawankan dengan pahaman manusia. Pahaman bukan manusia ini mempunyai banyak ekstensi seperti pohon, batu, gunung, langit dan lain-lain. Sebab kedua, sebagaimana maklum, setiap pahaman universal yang dihubungkan dengan pahaman universal lainnya akan menghasilkan empat perhubungan lihat empat perhubungan. Kalau tidak keluar dari empat perhubungan, maka perlawanan hubungan sama akan menjadi salah satu dari hubungan perbedaan, umum dan khusus mutlak, umum dan khusus dari satu segi atau menjadi hubungan sama. Untuk mempermudah pembuktiannya, kita akan memakai huruf dan lambang yang sudah kai jelaskan pada pembahasan empat perhubungan. Dengan demikian uraiannya sebagai berikut : Hubungan sama adalah A = B. Perlawanan tidak akan keluar dari, 1. A // -B 2. A x -B 3. A > -B 4. A < -B 5. A = -B keterangan : (-) berarti bukan dan lain-lain yang menunjukkan kenegatifan.
Pada nomor 1 dan 3 dapat dikatakan bahwa A tidak berkumpul setidaknya dengan B pada sebagiannya. Maka dapat kita katakana bahwa - A tanpa B. berarti - A bersama B, sebab, dua hal yang berlawanan tidak terangkat keduaduanya lihat perbedaan perlawanan. Dengan uraian ini menjadi jelas bahwa ketiga hubungan itu tidak benar, sebab menghasilkan kesalahan dari statemant A bersama B padahal hubungan asalnya adalah A bersama B yaitu A = B. Kita urai satu kemungkinan lagi dari dua kemungkinan yang belum kita uraikan -A < -B dan A = -B. kalau menjadi - A < -B maka B tanpa A Kemudian menjadi B bersama A, sebab perlawanan dua hal tidak terangkat, maka tidak benarlah perkataan bahwa B bersama A, sebab perlawanan dua hal tidak berkumpul semula, yaitu A = B atau B =A alias A bersama B atau B bersama A. dengan uraian diatas dapat dikatakan bahwa hasil yang benar adalah A = - B , sebab kemungkinan yang lain yang ada, telah terbukti kesalahannya. Perlu diketahui, bahwa
menjadi lima hubungan yang dimungkikan diatas karena pada hubungan umum dan khusus mutlak bisa berbalikan. Berarti bukan ada hubungan baru yang keluar dari empat perhubungan. Kalau kita gambarkan permasalahan diatas maka akan menjad sebagai berikut : Ekstensi Bukan Manusia (-A) -A;-B -A;-B
-A;-B
A & B
-A;-B
-A;-B
-A;-B
Ekstensi Bukan Rasional (-B) 2. Perlawanan Hubungan Umum dan Khusus Mutlak
pada perlawanan hubungan umum dan khusus mutlak ini kami akan menguraikan seperti pada perlawanan hubungan sama. Hubungan sama dan khusus mutlak yakni A > B atau sebaliknya A < B *, perlawanan tidak akan keluar dari :
1. 2. 3. 4. A A A A =-B // - B XB >-B
5. A < - B
= Dalam uraian, hanya nenakai contoh pertama ( A > B ), sebab hasilnya sama dan hanya berblik huruf saja.
Hubungan pertama - A = - B akan menghasilkan A=B, sebab perllawan hubungan sama menghasilkan hubungan sama juga. Maka hasil ini ( - A = B ) tidak benar, sebab kembalinya, menjadi hubungan sama, yaitu A = B. padahal hubungan yang dikehendaki adlah hubungan umum dan khusus mutlak, yaitu A>B. Pada hubungan nomor 2 sampai dengan nomor 4, dapat disimpulkan menjadi A tanpa B, walaupun hanya pada sebagian ekstensinya. Maka dapat diuraikan menjadi A bersama B, sebab perlawanan dua hal tidak terangkat semua. Uraian ini menghasilkan B tanpa A . Berarti pada ekstensi B yang tidak tercakup A. padahal hubungan yang dikehendaki semua adalah A > B. artinya semua ekstensi B tercakup A dan tidak sebaliknya. Dengan demikian hasil pada nomor 2 sanpai dengan nomor 4 tidak benar. Maka tertentulah hasil dari perlawanan hubungan umum dan khusus mutlak tersebut, yaitu umum dan khusus mutlak, namun terbalik A yang terjadinya lebih umum, sesudah diperlawankan menjadi lebih khusus,-A < -B. kalau digambarkan menjadi sebagai berikut :
-A -B -B
Eks (A)
E ks B
-A
Eks A&B E
ks B
-A
-B
3.
perlawanan dari hubungan umum dan khusus dari satu segi ini menghasilkan dua bentuk hubungan . pertama : Menjadi hubungan umum dan khusus dari satu segi juga . misalnya, putih dan burung yang menjadi bukan-putih dan burung-burung. Bukan-putih berpisah dengan bukan-burung pada burung yang bukan putih,begitu pula sebaliknya, yakni bukan-burung berpisah dengan bukanputih pada putih yang bukan-burung. sedang bukan putih berkumpul dengan bukan-burung pada batu-hitam, langit-biru dan lain-lain, begitu juga sebaliknya. Kedua : menjadi hubungan perlawanan. Misalnya binatang dan bukan manusia yang menjadi bukan binatang dan bukan bukan manusia, atau bukan binatang dan manusia. Sebab menolak penilakan berarti menetapkan. Pada contoh ini, bukan binatang tidak pernah berkumpul dengan manusia, dan setiap manusia pasti binatang. Setiap manusia pasti bukan bukan binatang, sebab manusia adalah binatang. Kalau dua hasil diatas kita gabungkan akan menghasilkan apa yang dikatakan para ahli Logika dengan istilah perlawanan Partikulir. Artinya adalah tidak berkumpul, walaupun setidaknya pada sebagian ekstensi keduanya , gabungan tersebut adalah sebagai berikut : Pada contoh pertama -AXB Pada contoh Kedua - A // - B Menjadi - A tanpa B Penjelasan dengan cara Sirkel Hubungan umum dan khusus dari satu segi adalah A x B perlawanan tidak akan keluar dari : 1. A = - B 3. A < - B 5. A // - B 2. A > - B 4. A x B
Pada hasil pertama tidak bisa dibenarkan, sebab setelah di kembalikan, akan menjadi A = B , sebab perlawanan hubungan sama adalah sama-sedang hubungan yang dikehendaki adalah A x B. Pada hasil kedua dan ketiga juga tidak bisa dibenarkan. Sebab setelah dikembalikan - A > - B menjadi A < B, dan A < - B menjadi A > B. Artinya, hubungan tersebut menjadi hubungan umum dan khusus mutlak.sedang yang dikehendaki adalah umum dan khusus dari satu segi. Dengan demikian maka tertntulah bahwa hasil perlawanan dari umum dan khusus dari satu segi adalah perlawanan partikulir, alias sebagian hasilnya umum dan khusus dari satu segi dan pada sebagian lain menghasilkan hubungan perlawanan. 4.Perlawanan Hubungan Perlawanan
Perlawanan hubungan perlawanan juga menghasilkan hubungan Partikulir. Misalnya ada dan bukan bukan ada atau bukan ada dan ada. Dengan demikian hasilnya juga merupakan hubungan perlawanan, yaitu tidak berkumpul (bertemu) pada Peket Logika By NURAMIN Hi.SALEH
ekstensi-ekstensi keduanya. Sedang contoh yang menghasilkan umum dan khusus dari satu segi adalah manusia dan batu yang menjadi bukan manusia dan bukan batu pada pohon, langit dan lain-lainnya; dan berpisah dengan bukan batu dibatu, begitu pula sebaliknya. Yaitu bukan batu berkumpul dengan bukan manusia pada langit, laut, pohon, dan lain-lain; dan berpisah dan dengan bukan manusia pada manusia. Penjelasan dengan cara sirkel Hubungan perlawanan adalah A // B. Perlawanan tidak akan keluar dari : 1. - A = - B 2. - A > - B 3. - A < - B 4. - A x B 5. - A // - B
dengan uraian seperti pada uraian hubungan umum dan khusus dari satu segi, hasil dari perlawanan hubungan perlawanan ini, juga menghasilkan hubungan perlawanan partikulir.
Universal
Universal
Golong an (Spesie
Hakik i Hubung an
Jenis (Genus)
(Differen Dek at
Sementa ra
Pembe da
Sifat Umum
(Commons Predicate) Lebih Jelas Khusus Lebih Jelas Khusus
Jau h
Jau h
Tidak Lazim
Selaman ya
Lazi m
Terend ah
Teng ah
Terat as
Sementa ra
Dalam essensi
Golongan (spesies) adalah pahaman universal zati yang masuk dalam esensi suatu ekstensi (individu). Jenis (Genus) pahaman universal zati yang menerangkan suatu esensi (hakekat) tetapi terdapat esensi yang berbeda pula didalamnya Pembeda (differentia) adalah pahaman universal zati yang didalamnya membedakan golongan satu dari golongan yang lainnya. Sifat khusus (property) adalah pahaman universal sifati yang membedakan satu esensi (hakekat) / ekstensi (individu) / golongan atau hubungan dari yang lainnya dari luar zatnya. Sifat umum (commons predicate) adalah pahaman universal sifati yang mensifati suatu ekstensi (individu) / golongan. Peket Logika By NURAMIN Hi.SALEH
Syarat syarat defenisi ; Tidak mengulangi kata yang didefenisikan Intimidasi adalah intimidasi. Ekstensi defenisi harus sama dengan ekstensi defined. Contoh ; manusia adalah makhluk berkembang yang memiliki sifat homo politicon. Ekstensi defenisi harus lebih jelas dari ekstensi defined Contoh ; ayah adalah kepala keluarga dalam rumah tangga yang berjenis kelamin laki-laki Ekstensi defenisi tidak boleh bergantung dari ekstensi defined dalam satu kepahaman Contoh ; matahari adalah bulan di siang hari.