Anda di halaman 1dari 28

MEMAHAMI KONSEP DASAR TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN PGMI A.

Konsep dasar dari media Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolahsekolah, tidak lain ini di maksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan dan materi pelajaran, dan berbagai sumber belajar dan fasilitas sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran yang meliputi: 1. Media sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses belajar mengajar 2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 3. Seluk beluk proses belajar 4. Hubungan antara metode belajar pendidikan dan media pengajaran 5. Nilai dan manfaat media pendidikan 6. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan 7. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran 8. Usaha inovasi dalam media pendidikan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah khususnya. B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dales Cone Experience(kerucut

pengalaman Dale) (Dale, 1969). Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner sebagaimana diuraikan sebelumnya. Hasil belajar seorang diperoleh mulai dari pengalaaman langsung(konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal(abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Perlu dicatat bahwa urutan-urutan ini tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar mengajar harus selalu di mulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dari jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajarnya. Tingkat keabstrakan pesan akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang seperti chart, grafik dan kata. Jika pesan terkandung dalam lambang indera yang dilibatkan untuk menafsirkannya semakin terbatas, yakni indera pengelihatan dan indera pendengaran. Sesungguhnya pengalaman konkret dan pengalaman abstrak dialami silih berganti, hasil belajar dari pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi seseorang, dan sebaliknya. Kemampuan interpretasi lambang kata membantu seseorang untuk memahami pengalaman yang didalamnya ia terlibat langsung. C. Ciri-Ciri Media Pendidikan Gerlach & Ey (1971) mengungkapkan tiga ciri media pendidikan yaitu: 1. Ciri Fiksasi Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, meyimpan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksasi ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu di transformasikan tanpa mengenal waktu. 2. Ciri Manipulatif Transformatif suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri mani pulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswadalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar timelapse recording. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik dengan rekaman foto grafis tersebut. Manipulasi kejadian atau objek dengan mengedit rekaman dapat menghemat waktu.

3. Ciri distributif Ciri distributif media dapat memungkinkan suatu objek atau kejadian ditranspormasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut dapat disajikan kepada sejumlah besar dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. D. Manfaat dari Penggunaan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi agar tidak terlalu bersifat verbalistis(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) sehngga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatsan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya: a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realiti, film, radio, atau model. b. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar. c. Kejadian langka yang terjadi masa lalu atau terjadi di sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal. d. Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, atau simulasi komputer. e. Kejadian atau percobaab yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, video. f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau prose yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupukupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer 3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna untuk: a. Menimbulkan kegairahan belajar b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antar anak didik dengan lingkungan dan kenyataan c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuannya dan minatnya

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: a. Memberi perangsang yang sama b. Mempersamakan pengalaman c. Menimbulkan persepsi yang sama

MEMAHAMI JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN PGMI A. Taksonomi Media Dengan masuknya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku(behaviorisme), komunikasi, dan laju

perkembangan tekhnologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format(modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan seterusnya) masing-masing dengan ciri-ciri dan

kemampuannya sendiri. Dari sini usaha-usaha penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan ciri atau karakteristiknya. Beberapa contoh usaha kearah taksonomi media tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Taksonomi menurut Rudy Bretz Bretz mengidentifikasi ciri utama dan media menjadi 3 unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. 2. Taksonomi menurut Duncan Dalam menyusun taksonomi media menurut hierarki pemanfaatan untuk pendidikan, duncan ingin menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan serta penggunaan, keterbatasan lingkungan sasaran dan rendahnya biaya di lain pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam satu hierarki. 3. Taksonomi menurut Briggs Taksonomi ini lebih mengarah pada karakteristik menutut stimulasi atau rangsangan yang dapat di timbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Bagaimanapun, suatu pengelompokan apapun bentuk dan tujuannya dapat memperjelas perbedaan dalam fungsi dan kemampuannya. Hal ini sangant di perlukan dalam menentukan pilihan atas media. B. Karakteristik Media Usaha pengklasifikasian yang mengungkapan karakteristik atau ciri-ciri kahs suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Dari contoh pengelompokan yang diadakan oleh Schramm, kita dapat melihat media menurut karakteristik ekonomisnya, lingkup sasarannya yang dapat diliput, dan kemudahan kontrol pemakai. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan

membangkitkan rangsangan indera pengelihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, maupun penciuman atau kesesuainya dengan tingkatan hierarki belajar seperti yang di garap oleh Briggs, dan sebagainya. Untuk tujuan-tujuan praktis dibawah ini akan karasteristik beberapa jenis media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia. 1. Media Grafis Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra pengelihatan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Banyak jenis media grafis diantaranya akan dibicarankan dalam bahasan di bawah ini. a. Gambar/ foto Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat di mengerti dan di nikmati di mana-mana. Beberapa kelebihan media gambar foto antara lain: 1. Sifat konkretnya 2. gambara dapat mengatasi ruang dan waktu 3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. 4. Foto dapat memperjelas suatu masalah 5. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa

memerlukan peralatan khusus, dsb. Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang cocok dengan tujuan yang baik sehingga dijadikan sebagai media pendidikan 1. Autentik 2. Sederhana 3. Ukuran relatif 4. Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan 5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. b. Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan,

harganyapun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini langsung dibuat oleh guru. c. Diagram Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Beberapa ciri diagram yang perlu kita ketahui adalah: 1. Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti 2. Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan 3. Walaupun silit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang: 1. Benar, digambar rapi, di beri titel, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu 2. Cukup besar dan ditempatkan secara strategis, dan 3. Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umumnya yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah d. Bagan/ chart Bagan/chart termasuk media visual, sebagai media yang baik bagan haruslah: 1. Dapat dimengerti anak 2. Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit 3. Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa juga tidak kehilangan daya tarik Beberapa jenis bagan atau chart secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu chart yang menyajikan pesan secar bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. e. Grafik Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Beberapa manfaat/kelebihan grafik sebagai berikut:

1. Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya. 2. Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis interpetasi dan perbandingan antara data-data yang di ajikan baik dalam ukuran,jumlah, pertumbuhan dan arah. 3. Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis. Sebagai media pendidikan grafik dapat dikatakan baik kalau memenuhi ketentuan baik kalau memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Jelas dilihat oleh seluruh kelas 2. Hanya menyajikan satu ide setiap grafik 3. Ada jarak/ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya 4. Warna yang digunakan kontras dan harmonis 5. Berjudul dan ringkas 6. Sederhana 7. Praktis, mudah diatur 8. Menggambarkan kenyataan 9. Menarik dan tak memerlukan informasi tambahan Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan diantaranya adalah grafik garis(line graphs), grafik batang(bargraphs) grafik lingkaran(circle graphs)dan grafik batang(pictorial graphs). f. Kartun Kartun sebagai salah satu bentuk kominikasi grafis adalahsuatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatau pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang,situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. g. Poster Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetaopi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah lauku orang yang melihatnya. Poster dapat dibuat dari kertas, kain, batang kayu, dsb. Poster yang baik hendaknya: 1. Sederhana 2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok

3. Berwarna 4. Slogannya ringkas dan jitu 5. Tulisannya jelas 6. Motif dan desainya bervariasi h. Peta dan globe Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajiakan data-data lokasi. Ada beberapa kelebihan peta dan globe sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar antara lain: 1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik,daerah, kepulauan dan lain-lain 2. Merangansang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis 3. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan didtribusi penduduk, tumbuhan-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya. 2. Media Audio Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pengelihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. a. Radio Sebagai suatu media, radio mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan media yang lainnya, yaitu: 1. Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV 2. Sifatnya lebih mudah dipindahkan(mobile) 3. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak 4. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengar 5. Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan pada bunyi dan artinya Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sebagai media pendidikan radio mempunyai kelemahan, antara lain: 1. Sifat komunikasinya hanya satu arah

2. Biasanya

siaran

disentralisasikan

sehingga

guru

tidak

dapat

mengontrolnya, dan 3. Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. b. Alat perekam pita magnetik Alat perekam pita magnetik atau lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu media pedidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Beberapa kelebihan alat perekam sebagai media pendidikan sebagai berikut: 1. Pita perekam dapat diputar tanpa mempengaruhi volume 2. Rekaman dapat dihapumatis dan pitanya dapat dipakai secara otomatis dan pitanya dapat dipakai lagi 3. Pita rekaman dapat digunakan sebagai jadwal yang ada 4. Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal diluar sekolah Dibandingkan dengan program radio, program kaset mempunyai kelemahan sebagai berikut: 1. Daya jangkaunya terbatas 2. Dari segi biya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal c. Laboratorium bahasa Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengarkan dan berbahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. 3. Media proyeksi diam Media proyeksi diam mempunyai kesamaan dengan media grafik dalam arinya menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Dan perbedaan yang jelas diantara mereka adalah pada media grafik dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan dengan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain: a. Film bingkai Film bingkai adalah suatu film berukuran 35mm, yang biasanya terbuat dari karton, atau plastik. Sebagai suatu program, film bingkai sangat bervariasi.

Panjang film bingkai, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dalam materi yang ingin disampaikan. Beberapa keuntungan penggunaan film bingkai sebagai median pendidikan sebagai berikut: 1. Materi pelajaran yang sma dapat disebarkan secara keseluruh siswa secara serentak 2. Perhatian anak-anaak dapat dipusatkan pada suatu butir tertentu, sehingga dapat mendapatkan keseragaman pengamatan 3. Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas 4. Film bingkai dibawah kontrol guru 5. Film bingkai baik digunakan untuk menyajikan berbagai bidang studi tertentu,baik secara kelompok maupun individu. Selain kelebihan dan keuntungan terbesar diatas, fil bingkai juga mempunyai kekurangan yang perlu kita ketahui, antara lain: 1. Seri program bingkai yang terdiri dari gambar-gambar lepas merupakan kelebihan sekaligus merupakan titik kelemahan 2. Dibandingkan dengan media audio visual, film bingkai mempunyai kelemahan yaitu hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam 3. Dibandingkan dengan gambar, foto, bagan pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya.dsb b. Media transparansi Media transparansi adalah media visual proyeksi, yang di buat diatas bahan transparan. Sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesanpesan tersebut memerlukan alat khusus memproyeksikan, yaitu OHP Sebagai media pendidikan, media transparansi mempunyai beberapa kelebihan antara lain: 1. Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dibanding gambar di papan 2. Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkan di atas OHP. 3. Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat-minat siswa 4. Dapat dipakai sebagai petunjuk sistematik penyajian guru

5. Dapat

menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna pada

proyeksinya dengan menambahkan alat penyajian tertentu Sekalipun banyak kelebihan, media transparansi, memiliki beberapa keterbatas/kelemahan antara lain: 1. Transparansi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya (OHP). 2. Transparansi memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang baik, lebihlebih kalau menggunakan teknik penyjian kompleks 3. Karena lepas, transparansi menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajianya c. Mikrofis Mikrofis adalah lembaran film transparan terdiri dari lambanglambang visual(grafis maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat dibaca dengan mata telanjang. Keuntungan terbesar dari alat ini ialah dat menghemat ruangan. Halaman cetak yang besar dapat diringkas dalam bentuk film yang baik dengan perbandingan 1:12 yang selanjutnya bisa dikembalikan lagi ke bentuk semula dengan proyeksikannya ke layar. keuntungan mikrofis antara lain: 1. Mudah dikopi cetak, dan diduplikasi dengan biaya yang relatif murah 2. Bisa diproyeksikan ke layar lebar 3. Karena dalam bentuk lembaran, ringkas, hemat tempat dan praktis untuk dikirim, dan 4. Informasi kepustakaan yang terletak di bagian atas lembaran mudah diidentifikasi Kelemahan mikrofis yang perlu di perhatikan adalah: 1. Pembuatan masternya mahal 2. Mudah hilang 3. Bila telah banyak, sulit memfilenya sehingga mudah salah masuk filing d. Film Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses, belajar mengajar.sebagai suatu media, film memiliki keunggulankeunggulan berikut ini:

1. Film merupakan suatu denominator belajar yang umum 2. Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses 3. Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lalu 4. Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya Sekalipun banyak kelebihannya, film memiliki kelemahan antara lain harga/biaaya produksi relatif mahal, film tak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran, penggunaannya perlu ruangan gelap. e. Televisi(TV) Televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak. Sebagai media pendidikan, televisi mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut: 1. TV merupakan media yang menarik, modern, dan selalu siap diterima oleh anak-anak 2. TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton 3. Sifatnya langsung dan nyata 4. Hampir setiap mata pelajaran bisa di TV-kan 5. Tv dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuaan guru dalam belajar mengajar Selain media massa, kita mengenal dengan adanya program televisi siaran terbatas(TVST). Kelebihan TVST sebagai media pendidikan adalah: 1. Dapat dikontrol oleh guru 2. Dapat memenfaatkan sumber-sumber daerah dan kepentingan daerah 3. Memberikan kesempatan yang sama kepada murid-murid sekolah di daerah lingkup TVST bersangkutan 4. Membantu mengatasi problem kekuranggan guru yang bermutu f. Video Video, sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Kelebihan videeo sebagai media pendidikan adalah:

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainya 2. Demontrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian dan penyajiannya 3. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar beruang-ulang, dsb. g. Permainan dan simulasi Yang disebut permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Setiap permainan harus mempunyai empat komponen utama, yaitu: 1. Adanya pemain 2. Adanya lingkungan dimana para pemain berinteraksi 3. Adanya aturan-aturan main 4. Adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai Sedangkan simulasi adalah suatu model hasil penyederhanaan suatu realitas. Selain harus mencerminkan situasi yang sebenarnya, simulasi harus bersifat operasional.Permainan simulasi menggabungkan unsur-unsur

pemainan dan simulasi yaitu adanya setting, pemain, aturan, tujuan dan penyajian model situasi sebenarnya. Sebagai media pendidikan permainan mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Pemainan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan untuk dilakukan dan sesuatu yang menghibur 2. Permainan memungkinkan adanya partisipasi dari siswa untuk belajar 3. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung 4. Permainan bersifat luwes 5. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak

KETEPATAN MEMILIH MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PGMI Pengajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pengajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Pemilihan media pembelajaran ditentukan pakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi maka tugas selanjutnya adalah meneliti lebih cermat apakah media yang akan di gunakan tersebut dapat terjangkau oleh biaya dan apakah tidak ada alternatif media lain yang mudah didapa di sekitar lingkungan sekolah. Pertimbangan selanjutnya apakah media tersebut telah dipertimbangkan betul-betul akan keefektifan dan keefesiennya. Juga apakah media yang digunakan merupakan media jadi atau perlu dirancang. Bila bentuk tersebut perlu dirancang maka sudah tentu diperlukan perencanaan yang lebih matang, baik dalam pengembangaannya maupun dalam pemanfaatannya. A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pada tingkat menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitasdan peralatan, waktu, sumber-sumber yang tersedia. 2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. 3. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemempuan dan ketrampilan awal. 4. Tingkat kesenangan lembaga, guru, pelajar dan keefektifan biaya. Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapatpertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalaha sebagai berikut: 1. Motivasi Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiaannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. 2. Perbedaan individual Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. 3. Tujuan pembelajaran Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.

4. Organisasi isi Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. 5. Persiapan sebelum belajar Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. 6. Emosi Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. 7. Partisipasi Agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. 8. Umpan balik Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. 9. Penguatan Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar. 10. Latihan dan pengulangan Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. 11. Penerapan Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau metransfer hasil belajar pada masyarakat atau situasi baru. B. Media merupakan bagian dari sistem intruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada bebrapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media, sebagai berikut: 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. 2. Tempat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. 3. Praktis, luwes, dan bertahan. 4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. 5. Pengelompokan sasaran. 6. Mutu teknis.

C. Model/prosedur Pemilihan Media Heinich, dan kawan-kawan. (1982) mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE adalah singkatan dari analyze learner characteristics, state objective, select, or modify media, utilize, require learner response, and evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut: 1. (A) Menganalisasi karakteristik umum kelompok sasaran. 2. (S) menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran yaitu perilaku atau kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelsh proses belajar mengajar selesai. 3. (S) memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat. 4. (U) menggunakan materi dan media yang tepat. 5. (R) meminta tanggapan dari siswa. 6. (E) mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi disni adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pengajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.

MEMAHAMI KONSEP UMUM SUMBER BELAJAR SEBAGAI KOMPONEN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Sumber Belajar Belajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam belajar yaitu sumber belajar. Sumber belajar adalah alat atau barang yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung , maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. 1. Klasifikasi Jenis jenis Sumber Belajar: a. Pesan: informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta dan data. Contoh: bahan-bahan pelajaran b. Manusia: orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan

informasi.contoh: guru, aktor, siswa c. Bahan: sesuatu, yang bisa disebut media yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Contoh: transparan, film, buku dan gambar d. Peralatan: sesuatu, bisa disebut media yang menyalurkan pesan untuk disajikanyang ada didalam software. Contoh: OHP, proyektor film, TV e. Teknik/model: prosedur yang disiapkan dengan menggunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh: ceramah, diskusi f. Lingkungan: situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ditransmisikan. Contoh: ruangan kelas, perpustakaan 2. Komponen-komponen yang Membentuk Sumber Belajar antara lain: a. Tujuan, fungsi dan misi sumber belajar b. Bentuk format atau keadaan fisik sumber belajar c. Pesan yang dibwa sumber belajar d. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sumber Belajar a. Perkembangan tekhnologi b. Nilai-nilai budaya setempat c. Situasi ekonomi d. Pemakai sumber belajar

Berdasarkan pengertian sumber belajar diatas maka untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan didirikan pusat sumber belajar atau PSB. B. Hakekat sumber belajar Pusat sumber belajar menunjukkan adanya suatu kombinasi yang terpadu dari berbagai sumber belajar yang meliputi orang, bahan, fasilitas dan lingkungan serta tujuan dan proses. Letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem belajar untuk mewujudkan pengembangan sistem intruksional dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam proses belajar mengajar. C. Tujuan pusat sumber belajar Secara umum PSB bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar melalui pengembangan sistem intruksional. Sedangkan secara khusus diantaranya adalah: 1. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional 2. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademids dan kewajiban intruksional lainnya 3. Melaksanakan latihan bagi tenaga pengajar tentang pengembangan sistem intruksional dan integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar 4. Membantu mengembangkan standart penggunaan sumber belajar 5. Membantu pemilihan dan pengadaan bahan media dan peralatannya 6. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran D. Fungsi dan kegiatan pusat sumber belajar 1. Fungsi pengembangan sistem intruksional Fungsi ini membantu departemen dan staf tenaga pengajar dalam membuat rancangan dalam proses belajar mengajar 2. Fungsi pelayanan media Hal ini berhubungan dengan pembuatan rencana pembuatan program media dan pendukung yang dibutuhkan guru dan siswa 3. Fungsi produksi Fungsi ini berhubungan dengan penyedian materi yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial

4. Fungsi adminitratif Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai E. Pemanfaatan pusat sumber belajar Pada dasarnya pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut mempunyai potensi untuk: 1. Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan: a. Memperoleh laju belajar, memebantu guru memanfaatkan waktunya secara baik b. Mengurangi bebean guru dalam menyajikan informasi 2. Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual dengan jalan: a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional b. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan jalan: a. Perencanaa program pengajaran yang lebih sistematis b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian tentang perilaku 4. Lebih memantapkan pengajaran, melalui jalan: a. Meningkatkan kapasitas manusia dengan berbagai media komunikasi b. Penyajian infomasi dan data secara lebih komplit 5. Meningkatkan belajar secara seketika karena dapat: a. Mengurangi jurang pemisah anatara pelajaran yang sifat verbal dan abstrak dan bersiffat konkret b. Memberikan pengetahuan langsung 6. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas terutama dengan media massa melalui: a. Pemanfaatan bersama tenaga atau kejadian langkah b. Penyajian informasi yang mampu batas geografi F. Perkembangan pusat sumber belajar Perkembangan pusat belajar dimulai dari perpustakaan, program audio visual, pelaksanaan kegiatan secara non tradisional dan pelaksanaan program intruksional. Pada tingkat perkembangan yang demikian ini,PSB memberikan penekanan pada

aktifitas belajar siswa, baik sebagai sasran yang akan dicapai maupun proses untuk mencapai sesuatu

MEMAHAMI KONSEP DASAR PERPUSTAKAAN DAN LINGKUNGAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR A. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar Perpustakaan aalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang alam neningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, an dijadikan bahan rujukan. Penyelenggaraan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan yang amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, Pasal 35). Dan perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalm meningkatkan sumber belajar yang sekaligus sebagai waah dari berbagai displin ilmu pengetahuan yang juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya alam bidang pendidikan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka berkembang pula konsep perpustakaan. Perpustakaan perlu menyesuaikan diri bukan hanya menangani koleksi sumber informasi dalam bentuk media cetak tetapi harus membuka pintu untuk masuknya media audio visual dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi yang lain. Secar umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangaan bahwa: 1. Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar 2. Merupakan salah stu komponen sistem intruksional 3. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran 4. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berfikir, dan berkomunikasi. B. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan

menyediakan bahan-bahana pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar, karya-karya tulis berupa monograf yang belum diterbitkan, serta bahan-bahan non cetakan seperti foto-foto, film, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (dokumenter) dan sebagainya. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa, an masyarakat pada umumnya untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidanag keilmuan, baik untuk tujuan akademis maupun untuk rekreasi.

Bahan-bahan yang tersedia itu dapat dikelompokan ke dalam jenis: 1. Referensi Referensi merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya ensiklopedia, kamus, statistik, buku tahunan, biografi, buku pegangan, atlas, indeks, abstrak, dan lain-lin yang sejenis. 2. Reserve Bahan-bahan reserve biasanya teridri dari buku-buku, artikel-artikel atau handout untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya 3. Pinjaman Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya siap dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum yang memiliki kartu anggoata

perpustakaan. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efekfit memerlukan ketrampilan sebagai berikut: 1. Ketrampilan mengumpulkan informasi 2. Ketrampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi 3. Ketrampilan menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi 4. Ketrampilan menggunakan informasi C. Lingkungan sebagai pusat sumber belajar Menurut tri pusat pendidikan, ada tiga pusat pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Tiga pusat itu adalah: 1. Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar adalah sebagai situasi di mana proses pembelajaran siswa dapat secara langsung berhubunagn atau berinteraksi dengan orang, tempat, dan segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat. dan tujuan pemanfaatan lingkungan masyarakat sebagai sumber belajar adalah untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi antara sekolah khususnya para siswa dan masyarakat. 2. Lingkungan alam Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang fisik yang ada di alam semesta ini yang berbeda dengan lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Lingkungan alam sangat bermanfaat sebagai sumber belajar, karena banyak

mata pelajaran yang dipelajari di sekolah memerlukan sumber informasi yang berasal dari alam. 3. Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah mencakup segala sesuatu yang terdapat di dalam sekolah itu sendiri atau lingkungan sekolah. Secara khusus, semua sarana prasarana yang dimiliki sekolah seperti gedung, ruang kelas, ruamg perpustakaan, laboratorium dan sebagainya dapaat digunakan sebagai sumber belajar. D. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak dihadapakan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkretan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan. Selain itu, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belejar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkunganya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan juga bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara. Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Bebrapa keuntungan tersebut anatara lain: 1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan 2. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkret, tidak verbalistik 3. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa 4. Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan 5. Media lingkungan memberiakn pengalaman langsung kepada siswa dengan media lingkungan 6. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa

MEMAHAMI KONSEP DASAR EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN DI PGMI

A. Pengertian evaluasi media pembelajaran Evaluasi media pembelajaran adalah suatu penilaian dan pengukuran tingkat keberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran. Dan evaluasi media pembelajaran terdahulu merupakan bagian dari integral dari suatu proses instuksional. Idelanya, keefektifan pelaksanaan proses instruksioanlal diukur dari dua aspek, yaitu: (1) Bukti-bukti empiris mengenai hasil belajar siswa yang di hasilkan oleh sistem instruksional, dan (2) bukti-bukti yang menunjukan barapa banyak kontribusi media terhadap keberhasilan dan keefektifan proses instruksional. B. Tujuan evaluasi media pembaajaran Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Menentukan apakah media pengajaran itu efektif 2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan 3. Mimilih media pengajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas 4. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tetap disajikan dengan media itu 5. Meniali kemampuan guru dalam menggunakan media pengajaran 6. Mengetahui apakah media pengajaran itu benar-benar memberi subangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan 7. Mengetahui siswa terhadap media pengajaran C. Macam-macam evaluasi Ada dua macam bentuk pengujicobaan media yang digunakan, yaitu: 1. Evaluasi formatif Adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran(termasuk ke dalamnya media). 2. Evaluasi sumatif Merupakan evaluasi yang digunakan untuk menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu, disamping itu untuk menentukan apakah media tersebut benear-benar efektif seperti yang dilaporkan.

D. Tahap evaluasi Ada tiga tahap evaluasi formatif, yaitu: 1. Evaluasi satu lawan satu Pada tahap ini pilihlah dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Kedua orang siswa yang dipilih hendaknya satu orng dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit dibawah rata-rata dan satu orang lain lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Jelaskan kepada siwa bahwa anda sedang merancang suatu media baru b. Katakan kepada siswa bahwa apabila nanti siswa berbuat salah, hal itu bukanlah karena kekurangan dari, tetapi karena kekurangsempurnaan media tersebut c. Usahakan agar siswa bersikap rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut d. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan, termasuk siswa untuk menyajikan atau mempelajari media tersebut e. Berikan tes untuk mengukur keberhasialn media tersebut(postes) f. Analisis informasi yang terkumpul Jumlah dua orang untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah selesai, dapat di ujicobakan kepada beberapa orang siswa yang lain dengan prosedur yang sama. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-kegiatan tersebut akhirnya revisi dilakukan sebelum dia dicobakan ke kelompok kecil. 2. Evaluasi kelompok kecil Pada tahap ini, media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih dalm kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Prosedur yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut: a. Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya b. Berikan tes awal atau (pretest) untuk mengukur dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan c. Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut d. Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk umpan balik e. Beriakan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan dapat tercapai

f. Bagikan kuesionner dan minta siswa untuk mengisinya, beberapa pertanyaan yang perlu didiskusikan antara lain: a. Menarik tidaknya media tersebut, apa sebabnya, b, mengerti tidaknya siswa akan pesan yang disampaikan, c. Konsistensi tujuan dan materi program cukup tidaknya atau jelas tidaknya latihan dan contoh yang diberiakan g. Analisis data-data yang terkumpul h. Atas dasar umpan balik semua ini media disempurnakan. 3. Evaluasi lapangan Adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Setelah melaui dua tahap evaluasi diatas tentulah media yang dibuat sudah mendekati kesempurnaan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita but itu diuji. Pilih sekitar 30 orang siswa denngan berbagai karakteristik sesuai dengan karakteristik populasi sasaran. Prosedur pelaksaannya sebagai berikut: a. Mula-mula pilih siswa-siswa yang benar-benar mewakili populasi target kirakira 30 orang siswa b. Jelaskan kepada siswa maksud uji lapangan tersebut dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan c. Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan keterampilan siswa terhadap topik yang dimediakan d. Sajikan media tersebut kepada siswa, bentuk penyajiannya tentu sesuai dengan rencan pembuatannya untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri e. Catat semua respon yang muncul dan siswa selama sajikan begitu pula waktu yang diperlukan f. Berikan tes untuk mengukur beberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut g. Beriakan kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa terhadap media tersebut dan sajian yang diterimanya h. Ringkas dan analisislah data-data yang telah diperoleh dengan kegiatankegiatan tadi Demikianlah, dengan ketiga tahap evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran efektifitas dan efesiensi media yang kita kembangkan.

Anda mungkin juga menyukai