Anda di halaman 1dari 12

Filosofi Pendidikan Gulen dalam Pemikiran dan Praktek

Di tanah yang pernah didiami oleh ahli sufi besar Rumi, ada sebuah pergerakan fenomenal yang diikuti oleh para guru, orang tua murid dan pengusaha. Gerakan yang bergerak dalam bidang pendidikan ini diinspirasi oleh Gulen, seorang cendekiawan muslim yang berasal dari Turki. Orang tidak pernah membayangkan bahwa M. Fethullah Gulen, nama lengkap Gulen, yang berasal dari keluarga sederhana mempunyai kemampuan yang begitu besar. Selama bertahun-tahun Gulen mengajak para orang tua, guru, dan pengusaha untuk berpartisipasi dalam kegiatan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Turki. Dengan bantuan para orang tua murid, guru dan pengusaha, baik kecil, menengah, maupun besar, Gulen mampu mendirikan ratusan sekolah, baik di Turki maupun di luar negeri. Ada empat fondasi filosofi Gulen, yang pertama adalah perubahan paradigma, dimana sebelumnya guru tidak terlalu dianggap pekerjaan yang mempunyai status tinggi, dengan maraknya pergerakan Gulen, ini guru sekarang dipandang memiliki status yang tinggi. Kedua adalah altruisme, atau yaitu aktif menolong komunitas masyarakat tanpa ada maksud apa-apa atau tanpa pamrih, ketiga, membuat gabungan tak terpisahkan antara orang tua murid, guru dan pengusaha, untuk memajukan pendidikan tanpa ada maksud lain, gabungan ketiga unsur ini sering disebut dengan tripartit (tiga elemen yang tak terpisahkan). Keempat adalah hubungan tak terpisahkan antara pikiran dan hati, intelektual dan spritual, modern dan tradisional di dalam pergerakan gulen. Walau pergerakan Gulen berasal dari Turki, sangat dikenal diseluruh dunia karena sekolahnya yang menghasilkan murid-murid yang walau sangat maju di bidang sains dan teknologi tapi tetap hormat kepada orang tua dan sesama serta mempunyai standar moral yang tinggi. PERAN PENDIDIKAN Gulen memandang pendidikan sebagai satu-satunya obat bagi kemiskinan, ketidakpedulian dan ketidakmerataan sosial yang marak di negara berkembang. Menurut

Gulen: "Solusi untuk semua masalah adalah pendidikan, entah bagaimanapun situasi politik di suatu negara, karena semuanya bergantung pada manusia." PENDEKATAN PENDIDIKAN SECARA HOLISTIK Gulen dilahirkan di kota Erzurum yang terletak di timur Turki. Dia belajar di SD sampai umur tiga tahun, namun karena ayahnya dipindahkan ke desa terpencil yang tidak memiliki sekolah, Gulen tidak dapat menyelesaikan pendidikannya, Gulen lalu mendapat Diploma dengan mengikuti beberapa ujian. Gulen lalu melanjutkan pendidikannya setelah mendapat diploma dengan belajar sendiri, walaupun belajar otodidak, Gulen selalu memperhatikan sistem pendidikan di negaranya. Gulen memandang pendidikan sebagai sebuah layanan. Gulen bilang bahwa kita dikirim ke sekolah untuk belajar dan menjadi lebih baik dengan pendidikan. Gulen juga berpendapat bahwa pendidikan adalah solusi terakhir bagi semua masalah yang ada dalam masyarakat. Tapi supaya pendidikan ini mampu mengatasi segala masalah sosial, ekonomi atau apapun dalam masyarakat maka kita terlebih dahulu harus memperhatikan empat hal yang menjadi masalah dalam pendidikan, yang pertama yaitu kurangnya penggunaan pikiran dan hati sekaligus, yang ada dalam pendidikan terkadang hanya fokus pada pikiran tanpa memperhatikan hati, terkadang juga saat mempelajari sains, membuat sains dan agama menjadi bagian-bagian yang terpisahkan, begitu juga terkadang orang hanya melihat segala sesuatu secara logis, dengan alasan-alasan yang rasional sedangkan masih ada yang namanya kepercayaan yang harus diyakini setiap manusai. Kedua, masih kurangnya guru yang profesional dalam bidangnya, selalu berpikiran ke arah perkembangan ilmu pengetahuan, namun juga di satu pihak mempunyai sifat atau karakter yang baik yang sesuai dengan standar moral. Ketiga, kurangnya dukungan dan peran serta masyarakat dalam pendidikan. Lalu yang terakhir adalah terpolitisasinya semua bidang dalam masyarakat, baik itu teknologi, ilmu pengetahuan bahkan pendidikan. Sedangkan pada masa Gulen remaja, pada masa itu Turki baru-baru saja menjadi republik, dan mereka selalu menghadapi masalah dalam pendidikan dan kesehatan, bahkan, universitas yang seharusnya netral malah sering sekali menjadi alat bagi kudeta.

TUJUAN BELAJAR Menurut Gulen tujuan belajar terletak pada keingintahuan manusia serta adanya kebutuhan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam masyarakat, dan juga untuk mengatasi masalah yang ada di dunia. Menurut Gulen: "Walaupun pengetahuan adalah sesuatu yang berharga, namun tujuan belajar sebenarnya adalah bagaimana caranya membuat pengetahuan yang kita pelajari membuat kita menjadi jauh lebih baik dan menjadi petunjuk dalam menjalani kehidupan. (Gulen: 2004)" Dengan pandangan-pandangannya terhadap pendidikan serta usaha-usaha yang dilakukannya dalam memajukan pendidikan, Gulen akhirnya berhasil membuat masyarakat di Turki tertarik pada perkembangan pendidikan di sana dan mulai membuat pendidikan menjadi agenda nasional. ALTRUISME SEBAGAI FAKTOR PENDORONG Usaha-usaha Gulen dimulainya dengan pertama kali menggandeng para guru dan para sponsor yang kira-kira dapat mendukung pahamnya tentang pendidikan. Gulen juga bahkan berusaha meyakinkan para mahasiswa yang sedang kuliah untuk menjadi guru setelah mereka lulus. Gulen juga berhasil menarik perhatian orang-orang saat memberikan seminar dengan memberi mereka bahwa mereka, apapun profesinya berapapun umurnya adalah seorang guru. Menurut Gulen yang namanya guru bukan hanya guru yang mengajar di kelas, namun semua orang adalah guru, mulai dari orang tua, filosof sampai pengemis, mulai dari orang yang cinta perdamaian sampai dengan orang-orang yang bekerja pada pemerintah. Bahkan yang paling menarik menurut Gulen, semua orang yang terkenal dalam sejarah adalah seorang guru juga. Pesan Gulen kepada guru-guru sangat sederhana, yaitu: bahwa sudah tugas kita mengajar manusia sebagai bentuk melayani sesama manusia, memberi ajaran atau mengajar juga merupakan tujuan kenapa kita diciptakan. Karena pesan sederhananya ini, guru yang semulanya hanya bergaji kecil, rendah statusnya dan kurang dihargai di masa Gulen tumbuh menjadi pusat perhatian dan diakui sebagai faktor penting bagi masa depan

bangsa. Gulen juga beranggapan bahwa membantu orang yang sakit keras, berusaha meringankan bebannya bisa jadi lebih baik daripada bila orang menghabiskan waktu hanya dengan berdoa tanpa melakukan sesuatu, Gulen berpegang pada pendapat bahwa sudah jadi kewajiban setiap muslim untuk membantu orang yang sedang kesusahan, tidak perduli siapapun. Walaupun Gulen sering mengambil contoh dan panduan dari hadis atau ajaran Islam, namun Gulen tidak pernah membedakan antara agama satu dengan yang lain, dan menganggap semuanya sama. Pandangan Gulen ini menarik minat banyak orang sehingga banyak sekali pengikut Gulen yang dengan semangat melakukan berbagai proyek pendidikan untuk semua orang tanpa melihat agama, ataupun melakukan diskriminasi dan juga tidak terpengaruh doktrin-doktrin tertentu. REPRESENTRASI DIBALIK PRESENTASI Salah satu prinsip paling penting dalam filosofi pendidikan Gulen adalah representatisi. Menurut Gulen, agar seorang guru dapat menggabungkan antara pikiran dan hati dengan sempurna, maka seorang guru harus mempunyai nilai-nilai karakter tertentu yang dikenal secara luas. Menurut Gulen: "Guru yang sejati adalah guru yang selalu memikirkan apa yang baik dan berusaha membimbing siswa apapun yang mereka hadapi. Selain itu, guru juga harus sabar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Seorang guru harus mengenal muridnya dengan baik dan menghargai mereka sebagai seorang intelektual yang unik, seorang guru juga harus menghargai perasaan, semangat yang mereka miliki serta hati mereka [Gulen, 2004]" SINTESIS MODERN DAN TRADISIONAL, AGAMA DAN SAINS GULEN Salah satu kunci kesuksesan filosofi pendidikan Gulen adalah kesuksesannya pendekatannya yang radikal namun berhasil mengambil jalan tengah dalam setiap masalah dalam isu-isu sosial. Awalnya Gulen melihat bahwa banyak orang hanya berpegang pada rasionalitas tanpa memperdulikan spritual sehingga kebanyakan orang menjadi individu yang hanya mementingkan diri sendiri. Gulen juga melihat banyak orang mempraktekkan ajaran-ajaran agama secara buta. Jadi Gulen mencetuskan ide untuk mengambil jalan tengah yaitu membentuk individu yang menghadapi semuanya

secara rasional namun tidak juga meninggalkan prinsip-prinsip spiritual. Terhadap masyarakat atau sebagian besar orang yang umumnya individualis dan banyak-banyak mengumpulkan harta benda untuk diri sendiri, Gulen sedikit mendorong mereka untuk lebih sadar peran mereka dalam masyarakat sosial tanpa perlu bagi mereka untuk mengorbankan diri mereka sendiri. Gulen mengembar-gemborkan bahwa tanggung jawab seorang manusia adalah melayani masyarakat dan melakukan sesuatu yang disukai oleh Tuhan. Tapi yang paling berhasil Gulen lakukan dalam teori dan praktek adalah proposalnya harmoni agama dan sains, nalar dan keyakinan. Gulen berpendapat bahwa orang yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan antara sains dan agama bahkan berpendapat bahwa sains dan agama saling bertolak belakang adalah orang yang berpandangan sempit. Gulen berpendapat: "Mulai dari abad 18 pada saat ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat, orang mulai berorientasi pada otak tanpa memikirkan spritual, sehingga muncul krisis spiritual. Bahkan ada pendapat bahwa krisis spritual dan hanya memikirkan pikiran atau otak inilah yang akhirnya mendorong pecahnya perang dunia I dan II." Sedangkan dalam filosofi pendidikan Gulen yang diterapkan dalam pergerakan Gulen di seluruh dunia, ilmu pengetahuan tidak hanya saling berhubungan namun juga bahkan sains dan keyakinan atau agama saling mendukung satu sama lain. Gulen juga tidak menyukai orang yang teramat fanatik dengan agamanya. Bahkan dalam Islam, al Quran tidak pernah menganjurkan penganutnya untuk membaca dan mengamalkan al Quran tanpa berpikir terlebih dahulu. Gulen juga berpendapat bahwa anggapan bahwa penalaran atau pemikiran logis tidak sesuai dengan keimanan atau kepercayaan, salah satu sumbernya berasal dari orang-orang yang fanatik terhadap agama serta kurangnya pemakaian penalaran dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurut Gulen beberapa hal di bawah ini adalah hal yang menyebabkan terpisahnya sains dan agama, nalar/pemikiran logis dan keyakinan. 1. Adanya kekurangan data saat menjelaskan hal-hal yang bersifat sains 2. Sumber agama yang tidak asli dan tidak terlalu kuat sumbernya 3. Orang yang mengejar harta di balik keinginan mengejar ilmu pengetahuan 4. Orang yang mengejar harta di balik keinginan untuk mempraktekkan agama dan

kepercayaannya. SPONSOR DAN ORANG TUA MURID Semangat Gulen untuk mendorong guru memberikan komitmen penuh dalam mengajar serta mendorong guru untuk selalu bekerja tanpa ada maksud lain atau pamrih membuat para orang tua murid dan bahkan juga pengusaha atau sponsor tertarik dengan sekolah atau institusi pendidikan yang dibangun dengan menerapkan filosofi pendidikan Gulen. Hasil dari ketertarikan orang tua dan para sponsor ini membuat murid-murid di sekolahsekolah berfilosifi Gulen banyak memenangkan berbagai perlombaan dan penghargaaan dalam bidang sains, terutama biologi, matematika, fisika, kimia, komputer, dan lain-lain, dan hal ini menarik minat khalayak umum, sehingga semakin banyak orang tua yang berminat untuk memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah ini, begitu juga banyak kemudian pengusaha mendukung sekolah ini, termasuk juga pemerintah setempat. Akibat banyaknya dukungan dari para sponsor dan juga orang tua murid, sekolah-sekolah ini tidak perlu lagi susah-susah mencari uang untuk operasional sekolah, seperti membayar gaji guru dan lain-lain. Hal seperti ini juga adalah kunci dari kesuksesan sekolah-sekolah berfilosofi pendidikan Gulen. GULEN JUGA TERKENAL DENGAN ALTRUISME (BEKERJA TANPA PAMRIH) Selain sekolahnya, yang membuat Gulen terkenal juga adalah gaya hidupnya yang sederhana serta kesukaannya melakukan kegiatan yang membantu orang tanpa pamrih. Walaupun Gulen mempunyai latar belakang sederhana, Gulen sangat dikenal sebagai seorang cendekiawan. Bahkan Gulen selalu menganjurkan agar keluarganya juga hidup sederhana tanpa banyak mengumpulkan harta karena takut orang salah paham terhadapnya. Bahkan Gulen tidak pernah ikut campur dalam urusan administrasi dalam sekolah-sekolah yang didirikannya, karena sekolah sekolah tersebut mempunyai sistem akunting dan administrasi yang tidak ada hubungannya dengan Gulen, kecuali selalu berusaha untuk mendorong para sponsor untuk memberikan lebih banyak donasi bagi sekolah-sekolah tersebut.

BEBAS DARI DUNIA POLITIK Sekolah yang didirikan oleh perkumpulan Gulen selalu lepas dari dunia politik, segala kegiatan yang mereka lalukan pun bebas dari unsur-unsur yang mungkin condong ke salah satu partai politik di negaranya, walaupun terkadang banyak para praktisi politik yang berkonsultasi dengan Gulen. Gulen juga melarang orang-orang didekatnya untuk terjun ke dalam politik. Gulen pernah bilang: "Kita tidak dekat dengan partai polltik apapun, walaupun kita kenal dekat secara pribadi (dalam hal sebgai sponsor pergerakan pendidikan mereka) dengan anggota partai politik tersebut" Menurut Gulen, negara kita saja sudah kacau karena berbagai hal, jadi lebih baik pendidikan tetap terpisah dari hal-hal tersebut. HUBUNGAN ERAT PENDIDIK-ORANG TUA MURID-DAN-SPONSOR Berhasilnya tripartit atau adanya hubungan erat antara para pendidik atau guru dengan orang tua murid, orang tua murid dengan guru, hubungan sponsor atau pengusaha dengan guru dan sebaliknya karena dua sebab. Pertama, masyarakat Turki tertarik dengan pergerakan pendidikan Gulen, karena Gulen tidak pernah meninggalkan tradisi, bahkan Gulen adalah orang yang sangat memegang tradisi, termasuk sekolah-sekolah yang diinspirasi oleh pergerakan Gulen. Sekolahsekolah ini menarik minat publik karena memegang kuat tradisi walaupun anak-anak didik mereka maju dalam bidang matematika, sains, bahasa, seni dan olahraga, tapi mereka tetap mempunyai karakter dengan moral value yang tinggi. Hal ini menjadi poin penting terkenalnya sekolah berprinsip Gulen dalam masyarakat Turki, karena masyarakat Turki sangat memegang teguh tradisi walaupun di zaman modern. Hal kedua yang membuat Sekolah-sekolah Gulen menarik di mata publik karena sekolahsekolah tersebut terkenal tidak pernah komersil. Bahkan ada beberapa sekolah terinspirasi Gulen, murid-muridnya sebagian besar menerima beasiswa. Hal ini disebabkan karena banyaknya sponsor yang tertarik memberikan uangnya kepada sekolah tersebut karena yakin uang mereka memang dipakai untuk pendidikan dan tidak akan disalahgunakan. Selain itu, ada sistem dimana orang tua murid yang kaya atau berkecukupan dengan seukarela akan membayar uang sekolah yang lebih besar dengan berpendapat, bahwa

mereka juga sekalian dapat membantu membayarkan uang sekolah bagi anak murid lain yang tidak mampu. PERAN PUBLIKASI DAN MEDIA CETAK DALAM PERGERAKAN GULEN Karena menurut Gulen bidang pendidikan hanyalah sebagian dari banyak bidang di dalam masyarakat, Gulen kemudian berusaha mendorong penerbitan dan publikasi, dalam bentuk media cetak seperti majalah ataupun TV yang dapat menjangkau seluruh masyarakat bukan hanya masyarakat yang tertarik dengan pendidikan. Tujuan pendirian TV dan media cetak ini bukan untuk mencari keuntungan namun tujuannya adalah untuk mendidik masyarakat secara luas, walaupun tidak mendapat dana dari pemerintah. Gulen meyakinkan banyak orang dari berbagai macam lapisan masyarakat dan bidang untuk membuat atau mendirikan berbagai macam media dan publikasi secara gratis untuk kemajuan masyarakat. APA YANG MEMBUAT SEKOLAH YANG TERINSPIRASI OLEH GULEN BANYAK MENARIK MINAT ORANG TUA DAN MASYARAKAT Ada tiga hal penting yang membedakan sekolah Gulen dengan sekolah lain: 1. Sekolah memadu tradisi dan modern, jadi walaupun sekolah-sekolah yang menganut filosofi Gulen agak menjaga tradisi lama, namun anak-anak didiknya terbukti sangat pintar dalam ilmu pengetahuan atau sains, dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang mereka raih dalam bidang matematika, penalaran, teknologi dan lain-lain. 2. Sekolah Gulen tidak komersial, guru-gurunya tidak berusaha mencari keuntungan untuk memperkayai diri sendiri, bahkan prinsip mereka adalah altruisme, yaitu berkomitmen untuk mengajar anak didik dan berkomitmen seratus persen untuk mengajar. 3. Sekolah Gulen tidak memihak satu partai politik dimanapun sekolah tersebut didirikan, sekolah atau institusi pendidikan yang terinspirasi oleh Gulen bebas dari politik apapun kegiatan mereka, baik dalam bidang pendidikan, seni, sains ataupun teknologi. Walaupun sekolah-sekolah yang ada dalam pergerakan Gulen menganut paham filosofi pendidikan Gulen, namun sekolah-sekolah tersebut walaupun swasta tetap mengikuti

kurikulum yang disusun oleh pemerintah setempat, baik sekolah yang berada di dalam Turki ataupun di luar negeri. Selain tiga hal diatas, sekolah-sekolah Gulen juga terkenal dengan kelas-kelasnya yang kecil, kebanyakan sekolah tersebut mempunyai bagian bahasa Inggris yang maju serta alat-alat pendukung pelajaran sains yang sangat lengkap, hal ini membuat sekolah-sekolah Gulen sangat diminati kalangan menengah ke atas terutama di berbagai negara berkembang seperti Turki, negara-negara di Asia, serta negara-negara lain yang bahasa resminya bukan bahasa Inggris. Hal lain yang juga menjadikan sekolah Gulen berbeda adalah dalam hal manajemen. Semua sekolah ini bebas mengatur sekolahnya sendiri tanpa ada campur tangan manajemen dari pihak lain, sekalipun yayasan yang mendukung atau mensponsori sekolah tersebut. Manajemen Sekolah-sekolah atau pun institusi yang didirikan terinspirasi oleh pergerakan Gulen sangat transparan bahkan mereka mempublikasikan hasil pengelolaan sekolah atau institusi mereka di media cetak. PENGHARGAAN-PENGHARGAAN INTERNASIONAL YANG DIDAPAT

UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI Guru yang bekerja di sekolah-sekolah atau institusi pendidikan yang berdiri karena terinspirasi oleh pergerakan Gulen selalu berusaha untuk mendidik anak didik mereka satu persatu atau secara personal, mereka tidak pernah dibanding-bandingkan atau disamakan dengan satu sama lain. Satu kunci keberhasilan pendidikan Gulen adalah guru-guru yang mengajar di sekolah ini berinteraksi langsung satu persatu dengan setiap siswa, dan setiap guru menghabiskan banyak waktu untuk membantu siswa-siswanya. Selain menjadi contoh yang baik, setiap guru akan selalu bersabar agar siswanya berhasil dalam belajar dan memenuhi target belajar. Guru-guru harus mengenal anak didiknya satu persatu dengan baik, menghargai pikiran intelektual mereka, juga menghargai pribadi mereka, termasuk menghargai apa yang mereka rasakan, semangat mereka serta hal-hal yang lain. Menurut Gulen cara paling baik mendidik anak murid adalah dengan melihat mereka sebagai satu orang individual serta menghadapi mereka secara individual (satu per satu) dan tidak menganggap mereka hanya sebagai salah satu dari murid-murid yang ada.

Murid-murid sekolah Gulen banyak yang berhasil mengikuti event-event internasional seperti olimpiade sains, dan dengan keikutsertaan ini, membuat negara tempat mereka berasal, dan kebanyakan mereka berasal dari negara-negara berkembang, mendongkrak kepercayaan diri negara-negara berkembang tersebut karena salah satu anak dari negara mereka bisa ikut dalam kompetisi-kompetisi internasioanal. Untuk memungkinkan hal ini, sekolah-sekolah berfilosofi Gulen khusus mendatangkan guru-guru dan para ahli yang khusus membimbing murid-murid yang ingin mengikuti kompetisi-kompetisi bergengsi internasional seperti ini. Bahkan dari sekolah-sekolah Gulen ini ada seorang anak didik dari Turki yang dua kali berturut-turut berhasil menang olimpiade Fisika tingkat dunia di Amerika Serikat tahun 1993 dan Australia 1996, bahkan anak didik ini mendapat penghargaan sebagai peserta olimpiade Atalanta termuda dalam sejarah Olimpiade Fisika Internasional. Hal ini tentu saja mengangkat nama Turki di panggung dunia. Kemenangan di event-event internasional seperti ini tidak hanya mengangkat nama anak tersebut ataupun meningkatkan mata Turki di mata dunia, tetapi hal ini juga menjadi semacam publikasi yang berguna bagi marketing dan pemasaran sekolah-sekolah yang memakai filosofi pendidikan Gulen dalam operasionalnya. LINGKUNGAN, MENTOR DAN TEMAN-TEMAN YANG MENDUKUNG SUASANA BELAJAR Walaupun sekolah-sekolah Gulen terkenal dengan pencapaian mereka yang luar biasa dalam bidang sains seperti matematika, biologi, kimia dan fisika, namun mereka juga terkenal dengan program-program olahraga, seni dan bahasa, karena mereka menyediakan lingkungan dan suasana sekolah yang mendukung kegiatan seperti ini. Salah satu poin penting dalam dukungan lingkungan belajar, sekolah-sekolah Gulen sangat perhatian dalam masalah kesejahteraan dan akomodasi anak didik mereka selama di sekolah. Sarana, prasarana dan lingkungan sekolah dibuat sedemikian rupa sehingga anak didik tidak akan menyia-nyiakan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak berguna. Bahkan sara dan prasarana mereka didukung dengan ruang makan, asrama, perpustakaan, ruang multimedia dan fasilitas olahraga yang lengkap, didukung pula dengan mentor dan

guru-guru yang sangat berkualitas membuat belajar di sekolah Gulen sangat mendukung perkembangan intelektual dan belajar anak. Hal ini sangat berbekas dalam ingatan bagi anak-anak yang pernah bersekolah di sekolah Gulen sehingga saat mereka lulus dan bekerja sering kali mereka kembali ke almamater mereka untuk mengajar atau sekedar untuk memberikan dukungan dan donasi, sama seperti yang sering mereka lihat dari guru-guru mereka selama mereka sekolah. Sekolah Gulen juga terkenal dengan peer-tutoring nya. peer tutoring adalah salah satu strategi sekolah-sekolah Gulen untuk membuat suasana belajar yang mendukung. Selain itu, orang-orang tua murid dalam sekolah-sekolah Gulen juga selalu terlibat dalam setiap aspek belajar anak mereka, dan hal ini juga mendukung suasana belajar yang baik dalam sekolah-sekolah Gulen. PERKEMBANGAN GURU-GURU DALAM SEKOLAH-SEKOLAH GULEN Salah satu faktor keberhasilan sekolah-sekolah Gulen adalah teacher in-service training program-program pelatihan guru-guru. Para ahli serta guru-guru yang sudah berkualifikasi didatangkan khusus oleh pihak sekolah untuk mengajar guru-guru di sekolah-sekolah Gulen untuk memberikan pelatihan untuk guru-guru yang mengajar seperti teknik presentasi, metode mengajar, manajemen kelas, manajemen pendidikan, psikologi anak didik, apa yang dibutuhkan anak didik, serta desain kurikulum. Para ahli lain juga sering didatangkan untuk mendampingi guru, seperti para ahli dalam olimpiade internasional, profesional yang khusus menangani SDM atau sumber daya manusia, dan juga bahkan profesor-profesor terkenal dari universitas-universitas, untuk membantu guru mendampingi anak didik atau untuk mengajar dalam program-program khusus siswa, seperti persiapan olimpiade dan lain-lain. Selain itu, sekolah juga selalu mengirimkan guru-guru mereka untuk mengikuti seminar dan konferensi pendidikan baik dalam taraf nasional maupun internasional. Guru-guru juga selalu dilibatkan dalam desain pengajaran, sehingga guru-guru dalam sekolah Gulen tidak pernah tertinggal informasi pendidikan terkini. Sekolah Gulen juga tidak membatasi lowongan kerja guru bagi orang-orang simpatisan pergerakan Gulen, asal orang tersebut berkualitas, walaupun tidak mendukung pergerakan ataupun menganut paham pendidikan Gulen, orang tersebut tetap akan

diterima untuk bekerja di sekolah-sekolah Gulen. Hal ini membuat sekolah-sekolah Gulen jauh dari kesan eksklusif. PENDIDIKAN ANTI RASIAL DAN ANTI TERRORISME Gulen dalam hal terorisme berpendapat: "Pasti ada yang salah dengan cara orang-orang yang terlibat terorrisme saat mereka dididik. Mungkin saja, sistem pendidikan yang mereka ikuti ada yang salah, atau ada kekurangan yang harus diperbaiki dalam sistem pendidikan yang mereka anut. Titik-titik tersebut perlu dihilangkan. Mungkin saja dalam sistem pendidikan tersebut pendidikan anak tidak terlalu diperhatikan sehingga banyak anak-anak setelah mereka dewasa menjadi orang yang tidak terlibat kriminal, tidak berguna, dll" Menurut Gulen salah satu cara mengatasi terorisme adalah dengan menghilangkan pengelompokan dalam masyarakat sosial. KESIMPULAN Salah satu ciri khas sekolah-sekolah Gulen adalah kemampuannya mengangkat status seorang guru di mata masyarakat menjadi lebih dikenali dan dihargai serta sekolah yang dikelola seperti sebuah perusahaan, altruisme dalam memberikan pelayanan pendidikan, banyaknya beasiswa gratis, bebas dari politik, murid-muridnya yang pintar sains tetapi tetapi memiliki prilaku yang terkenal baik. dan juga lingkungan sekolah yang kondusif untuk perkembangan anak didik si segala bidang, termasuk matemarika, sains, seni, bahasa dan olah raga. Dan selain itu, sekolah gulen tidak pernah menyalahi kurikulum nasional dimanapun sekolah gulen tersebut dibuat.

Anda mungkin juga menyukai