Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR

DEWANTARA

MAKALAH
PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR
DEWANTARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Penididikan merupakan suatu aktivitas yang bersifat umum bagi setiap insan dimuka
bumi ini. Pendidikan tidak terlepas dari segala aktivitas manusia. Dalam kondisi apapun insan
tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Pendidikan diambil dari kata dasar
didik, yang ditambah imbuhan menjadi mendidik. Mendidik berarti memlihara atau memberi
latihan mengenai susila dan kecerdasan pikiran. Dari pengertian ini didapat beberapa hal
yang bekerjasama dengan Pendidikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan ialah suatu perjuangan insan untuk
mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam perjuangan
mendewasakan insan melalui upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan
ialah perjuangan insan untuk memanusiakan insan itu sendiri. Dalam penididkan terdapat
dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu ialah pendidik dan subjek didik.
Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat
pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik
guna mencapai tujuan pendidikan.
Menurut wadah yang menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat dibedakan
menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal.
B. JENIS PENDIDIKAN
Pendidikan formal ialah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara
terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Contohnya ialah
pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan
Informal dalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau
masyarkat yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu(bukan organisasi). Pendidkan
nonformal ialah segala bentuk pendidikan yan diberikan secara terorganisasi tetapi diluar
wadah pendidikan formal.

Melihat dari banyak sekali aspek pendidikan yang ada ketika ini, baik formal maupun
non-formal bahwa betapa pentingnya hidup dengan pendidikan menyerupai yang ada di kota
maupun di desa mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta budpekerti istiadat yang
tidak lagi dihiraukan oleh banyak orang apa yang menjadi contoh dasar yang seharusnya di
lewati oleh seorang anak didik semenjak kecil. Mungkin kita perlu kembali pada pedoman
pendidikan yang telah dirumuskan oleh tokoh pendidikan kita yakni KI Hajar
Dewantara. Setiap indifidu merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status
sosialnya.

BAB II
PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT
KI HAJAR DEWANTARA

(Pengertian Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara) – Ki Hajar Dewantara(Bapak


Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) menjelaskan ihwal pengertian pendidikan
yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (
karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani belum dewasa selaras dengan
alam dan masyarakatnya”.

John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi
segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang
lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan beliau kepada tingkat kesempurnaan.

BAB II

PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT


KI HAJAR DEWANTARA

(Pengertian Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara) – Ki Hajar Dewantara(Bapak


Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) menjelaskan ihwal pengertian pendidikan
yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (
karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani belum dewasa selaras dengan
alam dan masyarakatnya”.

John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu meliputi
segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang
lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan beliau kepada tingkat kesempurnaan.

Pendidikan, menurut H. Horne, ialah proses yang terus menerus (abadi) dari pembiasaan
yang lebih tinggi bagi makhluk insan yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang
bebas dan sadar kepada vtuhan, menyerupai termanifestasi dalam alam sekitar intelektual,
emosional dan kemanusiaan dari manusia.
John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang
pandai balig cukup akal dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan
dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum pandai balig cukup akal dan
kelompok dimana beliau hidup. http://www.diwarta.com/pengertian-pendidikan-menurut-ki-
hajar-dewantara/773/

Pada makalah ini, akan dikaji hal-hal yang bekerjasama dengan pendidikan pemikiran KI
Hajar Dewantara yang diselenggarakan di Indonesia termasuk filsafat pendidikan, konsep
dasar pendidikan, aplikasi dan peranan pendidikan menurut pemikiran KI Hajar
Dewantara (Bapak pendidikan Indonesia).
BAB III

FILSAFAT PENDIDIKAN MENURUT


KI DEWAN TARA

Karna pendidkan bagi setiap orang sangat penting unutk menjadi orang yang berakhlak mulia,
bijaksana serta menjadi pemimpin yang membawa bangsa ini menjadi lebih baik. Seorang yang menjadi
pemimpin sebaiknya memahami arti dari filosofi pendidikan itu sendiri. Karna tanpa pendidikan seseorang
tidak bisa menjadi seorang pengajar atau pemimpin. Maka erat hubunganya dengan filosofi pendidikan
menurut Bapak pendidikan kita sebagai berikut:

1. ING NGARSO SUNG TULODHO:

Seseoraang Pemimpin apabila didepan harus bisa memberi contoh atau menjadi panutan bagi yang
dpimpin atau warganya atau akseptor didiknya. Di sini kita diajak biar selalu memperhatikan di
belakangnya bila sudah memiliki kekuatan. Aplikasinya bisa dalam keluarga, sekolah, masyarakat. Dan
bahkan bagi yang duduk dalam bidang pemerintahan selalu memperhatikan rakyanya yang tertinggal tanpa
mementingkan kepentingan sendiri. Demikian juga di bidang pendidikan biar melihat belum dewasa yang
kurang bisa akan di beri tunjangan dengan memberi kesempatan untuk duduk di kursi sekolah.

2. ING MADYO MANGUN KARSO:

Seorang Pemimpin apabila berada ditengah tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat
atau memberi motivasi supaya lebih maju, atau lebih baik. Dalam hal ini kita sebagai masyarakat yang
menjadi sentra pendorong setiap kita yang sedang maju tanpa menjatuhkan tetapi memberi pemberian
morill atau bahan bila ada. Karna seorang pemimpin yang maju tidak akan lupa kepada kita yang telah
menjadi suadaranya ketika beliau mendapat pemberian dari sahabatnya.

3. TUT WURI HANDAYANI:

Seorang Pemimpin apabila berada dibelakang harus bisa mendorong masyarakat/yang dipimpin supaya
senantiasa lebih maju. Berbicara pemimpin yang berada di belakang, sebaiknya tidak melihat siapa yang
akan didorongnya. Memberi pemberian bagi sesama tanpa memandang banyak sekali bentuk perbedaan
suku, bahasa, budaya, pendidikan maupun kehidupan dalam status sosialnya dalam bermasyarakat.

https://wiriwiri-blog.blogspot.co.id/2017/09/makalah-pendidikan-menurut-ki-hajar.html

Anda mungkin juga menyukai