Anda di halaman 1dari 5

SISTEM TRANSPORTASI TUGAS 2

PERMASALAHAN KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI

A. Komponen Sistem Transportasi Dalam ilmu transportasi, alat pendukung proses perpindahan diistilahkan dengan sistem transportasi mencakup berbagai komponen, berupa: Benda yang akan digerakkan, seperti manusia dan barang. Sarana (moda) untuk melakukan pergerakan, seperti mobil, kereta api, kapal laut, pesawat udara. Prasarana Transportasi, seperti jalur dan terminal (jaringan kerja) Berfungsinya alat pendukung proses perpindahan ini sesuai dengan yang diinginkan, tidaklah terlepas dari kehadiran subsistem tersebut di atas secara serentak. Masing-masing unsur itu tidak bisa hadir beroperasi sendiri-sendiri, kesemuanya harus

Yuda Afriansyah (0807132727)

SISTEM TRANSPORTASI terintegrasi secara serentak. Seandainya ada salah satu saja komponen yang tidak hadir, maka alat pendukung proses perpindahan (sistem transportasi) tidak dapat bekerja dan berfungsi. B. Permasalahan Sarana dan Prasarana Transportasi Maluku Utara
Perkembangan implementasi otonomi daerah dan arus reformasi di indonesia telah melahirkan beberapa provinsi, kota, dan kabupaten baru sebagai hasil dari pemekaran. Ini terjadi juga di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya di provinsi Maluku Utara. Ciri kota dan kabupaten di wilayah Maluku Utara Ciri kota dan kabupaten di wilayah Maluku Utara secara geografis adalah kepulauan, dimana dalam satu kota atau kabupaten antara satu kecamatam dengan kecamatan lain yang menjadi bagian wilayah ibukota kabupaten tersebut dipisahkan oleh lautan. Setelah rencana tata ruang wilayah dan rencana detail tata ruang wilayah tersusun,maka persoalan selanjutnya adalah menyususun sistem atau tataran transportasi lokal untuk wilayah kota atau kabupaten tersebut. Melalui teknik pemodelan metoda Furness persoalan perencanaan transportasi tersebut dapat disusun dengan basis kuantitatif. Dimana informasi tentang demografi dijadikan sebagai dasar perkiraan pergerakan transportasi antar zona sampai 20 tahun kedepan. Selanjutnya dari matrik pergerakan antar zona dan pertimbangan kondisi geografis. 1. Latar Belakang Suatu daerah,sangat terkait pada keterbelakangan sektor transportasinya. Suatu daerah yang jaringan infrastruktur dan jaringan pelayanan transportasinya masih sangat terbatas,Salah satu daerah hasil pemekaran yang masih tergolong daerah tertinggal adalah Provinsi Maluku Utara di wilayah Indonesia Timur,tentu terbentuknya propinsi ini adalah bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Salah satu upaya menuju peningkatan kesejahteraan adalah peningkatan aksesbilitas dan mobilitas penduduk melalui perencanaan, perancangan, konstruksi dan manajemen operasional dari jaringan infrastruktur dan jaringan pelayanan transportasi di wilayah ini. 2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor Pendukung Perencanaan transportasi diturunkan atau terkait pada rencana tata ruang. Rencana tata ruang kota/kabupaten dibuat terstruktur dengan rencana tata ruang provinsi. Dan tentu

Yuda Afriansyah (0807132727)

SISTEM TRANSPORTASI
perencanaan transportasi dalam tataran transportasi lokal kota/kabupaten merupakan bagian integral dari tataran transportasi wilayah propinsi, bahkan sistem transportasi nasional. Keterkaitan antar jenjang tataran transportasi secara luasan wilayah spasial ini akan menjadi sangat penting khusus untuk kota/kabupaten yang bercirikan kepulauan, apalagi untuk kategori daerah tertinggal, karena beberapa wilayah masih tergantung kepada persinggahan jalur pelayaran jarak jauh, sebagai pelayaran perintis.apalagi di daerah maluku utara banyak menghasilkan rempah dan hasil-hasil kerjinan lainnya. Faktor Penghambat Jumlah sarana angkutan umum diturunkan dari hasil perhitungan estimasi MAT (Matriks Asal Tujuan) orang. Mengingat keterbatasan halaman yang disediakan proses perhitungan tidak mungkin dipaparkan secara rinci dalam tulisan ini. Mengingat secara spasial tergambar bahwa ciri daerah Maluku Utara adalah kepulauan, penentuan moda untuk pasangan asal-tujuan zona-zona tertentu bersifat cap tive, karena terpisah lautan, yaitu menggunakan perahu. Jumlah sarana angkutan yang dibutuhkan di estimasi berdasarkan okupasi rata-rata 12 orang per kendaraan, dapat berupa mobil minibus untuk transportasi darat, atau perahu untuk angkutan tapi yang jadi masalah adalah khususnya transportasi darat./div> 3. Pembahasan Maluku Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia Provinsi yang biasa disingkat sebagai Malut ini terdiri dari beberapa pulau di Kepulauan Maluku Utara.Ibukota sementara provinsi ini adalah Ternate. Sofifi yaitu sebuah kelurahan di kecamatan Oba Utara, adalah ibukota definitif provinsi Maluku Utara. Rencananya setelah infrastruktur pemerintahan dan fasilitas lainnya dibangun, aktivitas pemerintahan akan dipindahkan dari Ternate ke daerah ini.namun sekarang ibu kota Ternate sekarang pada Tahun 2009 telah di pindahkan di sofifi..luas total wilayah Provinsi Maluku Utara mencapai 140.255,36 km. Sebagian besar merupakan wilayah perairan laut, yaitu seluas 106.977,32 km (76,27%). Sisanya seluas 33.278 km (23,73%) adalah daratan. Secara geografis Provinsi Maluku Utara terletak di antara 3 Lintang Utara - 3 Lintang Selatan dan124 - 129 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah : Samudera Pasifik di sebelah Utara, Laut Seram di sebelah Selatan, Laut Halmahera di sebelah Timur, Laut Maluku di sebelah Barat. Provinsi Maluku Utara terbagi menjadi 6 kabupaten, yaitu Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera

Yuda Afriansyah (0807132727)

SISTEM TRANSPORTASI
Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan serta Kabupaten Kepulauan Sula dan 2 wilayah kota, yaitu Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan, dengan 95 wilayah kecamatan, 690 desa dan 84 kelurahan. Jumlah penduduk Provinsi Maluku Utara berdasarkan hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS). Dari segi Prasarana, pada tahun 2004 Provinsi Maluku Utara memiliki panjang jalan 1.064,97 km, terdiri dari 458,23 km merupakan jalan negara dan 606,74 km jalan dibawah wewenang Daerah Tingkat I. Bandara Sultan Babullah yang berlokasi di Ternate memiliki panjang landasan 1.420 m, lebar 30 m yang dapat dilandasi pesawat Foker 27, pada tahun 2004 mencatat sebanyak 68.746 orang keberangkatan penumpang dan 90.788 orang penumpang masuk. Salah satu dari beberapa pelabuhan penting yaitu Pelabuhan A. Yani dengan panjang dermaga 248 m memiliki daya tampung container sebesar 5.900 m, bongkar barang 179.389 ton/tahun dan muat barang 98.891 ton/tahun.perekonomian daerah sebagian besar bersumber dari perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor pertanian, perikanan, dan jenis hasil laut lainnya. Daya gerak ekonomi swasta menunjukkan orientasi ekspor, antara lain: Pengolahan Kayu (Pulau Halmahera) Falabisahaya (Pulau Mangoli) Perkebunan Pisang di Galela (Pulau Halmahera) Perikanan dengan melibatkan perikanan rakyat, oleh PT Usaha Mina (BUMN) diPanamboang (Pulau Bacan) Tambang Emas oleh PT Nusa Halmahera Mineral di Kao dan Malifut (PulauHalmahera) Tambang Nikel oleh PT Aneka Tambang di Pulau Gebe dan Pulau Pakal Sedangkan untuk rempah-rempah berupa pala dan cengkeh di hasilkan diseluruh Provinsi Maluku Utara maka dari pada itu wliayah Provinsi Maluku Utara khususnya Halmahera sangat di butuhkan Transportasi darat,dan udara untuk mengangkut barang maupun jasa yang akan di ekspor dan dijual, dimana Kota Ternate sebagai sentral.sedangkan untuk ransportasi laut sangat baik.yang jadi masalah adalah Prasarana jalan dan Sarana transportasi baik darat,dan udara. Panjang Jalan Jalan negara; sepanjang 58,50 km Jalan provinsi; sepanjang 404 km

Yuda Afriansyah (0807132727)

SISTEM TRANSPORTASI
Jalan kabupaten; sepanjang 501,20 km Jalan Aspal; sepanjang 106 km Jalan Sirtu; sepanjang 6 km Jalan Tanah; sepanjang 851,7 Km Baik; sepanjang 4 km, Sedang; sepanjang 56,3 km Rusak Ringan; sepanjang 112,7 km Rusak Berat; sepanjang 474 km Belum ditembus; sepanjang 310,4 km

Fisik Jalan

Kondisi Jalan

Sedangkan Untuk kota ternate sendiri sekarang ini telah padat.untuk sarana transportasi baik itu roda 2 maupun roda 4 dan Prasarana jalan sangat baik sekali dibandingkan dengan daerah Halmahera dan ibu kota provinsi Maluku Utara yang baru yaitu sofifi, karena kota Ternate merupakan sentral,dan untuk sofifi ibu kota provinsi yang baru ini masih minim kendaran atau transportasi baik roda 2 maupun roda 4.karena daerah ini baru saja di jadikan ibu kota provinsi Maluku Utara jadi sangat di butuhkan pembangunan untuk kemajuan ke depannya. 4. Solusi dan Saran kesimpulannya untuk pemerintah jangan hanya membangun prasarana jalan dan sarana kendaraan di daerah kota saja tapi di bagian kabupaten juga khususnya kabupaten yang memiliki sumber daya alam yang melimpah karena mereka yang paling berperan penting dalam pendapatan Daerah. Pemerintah juga harus memperhatikan jalan-jalan yang sudah rusak untuk segera diperbaiki untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.

Yuda Afriansyah (0807132727)

Anda mungkin juga menyukai