Anda di halaman 1dari 4

SAJAK ORANG LAPAR

Oleh : W.S.Rendra kelaparan adalah burung gagak yang licik dan hitam jutaan burung gagak bagai awan yang hitam o Allah! burung gagak menakutkan dan kelaparan adalah burung gagak selalu menakutkan kelaparan adalah pemberontakan adalah penggerak gaib dari pisau-pisau pembunuhan yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin kelaparan adalah batu-batu karang di bawah wajah laut yang tidur adalah mata air penipuan adalah pengkhianatan kehormatan seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu melihat bagaimana tangannya sendiri meletakkan kehormatannya di tanah karena kelaparan kelaparan adalah iblis kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran o Allah! kelaparan adalah tangan-tangan hitam yang memasukkan segenggam tawas ke dalam perut para miskin o Allah! kami berlutut mata kami adalah mata Mu ini juga mulut Mu ini juga hati Mu dan ini juga perut Mu perut Mu lapar, ya Allah perut Mu menggenggam tawas dan pecahan-pecahan gelas kaca

o Allah! betapa indahnya sepiring nasi panas semangkuk sop dan segelas kopi hitam o Allah! kelaparan adalah burung gagak jutaan burung gagak bagai awan yang hitam menghalang pandangku ke sorga Mu

RAJUTAN FATMAWATI
Oleh : Trisman Balagi

Dengan tertatih-tatih melangkah ke serambi depan Malam nan mencekam, dentuman senjata tak henti memuntahkan pelurunya Hati terasa kalut, geram dan menganga rapuh Tak terasa malam akan berakhir Diraihnya kotak jahit lusuh itu Jemari lentik merajut sehelai benang Lalu memasukkannya kedalam lubang jarum Kain berwarna merah diraihnya Lalu disambungkannya pada sehelai kain putih Ujung helai benang tak sampai berakhir Dingin pagi telah datang Bergegaslah dengan membentang kain Yang telah dirajutnya Tegar hari tak beranjak Raihlah buah tangan ini Genggamlah, bawalah kepelosok tanah air Sang Merah Putih Berkibarlah engkau setinggi langit Seiring lambaian hembusan angin yang syahdu Merah putih telah berkumandang diseluruh jagat raya Indonesia Negeriku Satukan jiwaku dengan benderaku Satukan darah, nadi, tulang, daging, dan sekujur tubuhku Jangan biarkan merah putih lepas dari rongga jiwaku Jangan luluh lantahkan bumi pertiwi ini Buah tangan telah berarti bagi bangsa Engkau bak bungan negeri yang menyongsong mentari dengan senyum Bersatulah begeriku, dalam raga dan nafasku Darah merah mengalir disendi kehidupanku Putih suci hati dan jiwaku Berkibarlah benderaku Berkibarlah sang merah putih Berkibarlah selama-lamanya Wangi nama bendera abadi

KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI Puisi Taufik Ismail

Tidak ada pilihan lain Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran Duli Tuanku? Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu,yang ditepi jalan Mengancungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk, dan hama Dan bertanya-tanya inikah namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus.

Anda mungkin juga menyukai