ST
www.wondershare.com
HEMATOLOGI - Haima = Darah - Logos = Ilmu Ilmu yang mempelajari tentang darah, organ pembentuk dan penyakitnya (Wikipedia) Ilmu yang mepelajari tentang darah dan jaringan pembentuk darah yang merupakan salah satu sistem organ terbesar di dalam tubuh (Sacher & McPherson)
www.wondershare.com
Berat tubuh : 6-8 % darah Komponen darah : - Sel darah 40-55% - Plasma 45-60% Sel darah : - Eritrosit - Leukosit - Trombosit
www.wondershare.com
ERITROSIT = Transportasi LEUKOSIT = Imunologis TROMBOSIT = Hemostasis PROTEIN PLASMA = - Pengangkut utama zat gizi dan produk sampingan metbolik ke organ tujuan untuk disimpan atau diekskresi
www.wondershare.com
Berlangsung seumur hidup Dimulai dari 1 sel primitif Sel Induk Hematopoesis (SIH) Mengalami: 1. Proliferasi: Pelipatgandaan molekulmolekul DNA diikuti pelipatgandaan inti sel dan sel 2. Diferensiasi: Proses sehingga suatu sel memiliki jati diri tertentu
www.wondershare.com
TEMPAT Yolksak
AKHIR Tidak lama, SIH segera migrasi kehati Menjelang akhir kehamilan, migrasi ke limpa, timus & sumsum tulang Seumur hidup
Hb F (eri takberinti)
Eritroid dominan
Timus
Limfosit T
Sumsum tulang Menjelang akhir Pd anak: seluruh kehamilan tl.panjang Pd dewasa: hanya pangkal tl.panjang dan tulang pipih
Seumur hidup
HbA
Terdiri: 1. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC) 2. Leukosit (White Blood Cell / WBC) a. eosinofil d. limfosit b. basofil e. monosit c. neutrofil 3. Trombosit (Platelet / PLT)
Pada darah tepi: normal : semua sel matur patologis: sel muda bisa (+) Dalam keadaan normal: sel darah yang mati / keluar, seimbang dengan produksi baru dari sumsum tulang Dalam keadaan patologis: keseimbangan bisa terganggu
www.wondershare.com
Istilah-istilah: Leukositosis: Leukopenia : Neutrofilia : Neutropenia : Limfositosis : Pansitopenia : Polisitemia : Anemia : normal
Jumlah leukosit meningkat Jumlah leukosit menurun Jumlah neutrofil meningkat Jumlah neutrofil menurun Jumlah limfosit meningkat Jumlah seluruh sel darah menurun Jumlah sel darah meningkat Kadar Hemoglobin menurun dibawah
Deret eritrosit: Rubriblas (pronormoblas) Prorubrrisit (normoblas basofil) muda (dalam sumsum tulang) Rubrisit (normoblas polikrom) Metarubrisit (normoblas ortokrom) Retikulosit
Retikulosit Nilai normal: 0,5 1,5 % jumlah eritrosit atau 25000-75000 /ul darah pada penghitungan harus dikoreksi dengan rumus:
hematokrit penderita Retikulosit (terkoreksi) = ---------------------- x Retikulosit yg dihitung 45
Perubahan jumlah retikulosit menunjukkan aktivitas sumsum tulang perlu diperiksa pada setiap penderita anemia - Pada keadaan anemia, bila sumsum tulang berfungsi baik retikulosit meningkat (baru kemudian diikuti Eritrosit dan Hb) - Menjadi eritrosit dalam 2-3 hari
www.wondershare.com
Pemeriksaan eritrosit: 1. Jumlah, ditentukan oleh: a. umur eritrosit, normal 120 hari b. hilang karena perdarahan atau lisis (kalau ada) c. produksi eritrosit oleh sumsum tulang 2. Ukuran: a. normal : normositik (sekitar 7 u) b. mengecil : mikrositik ( MCV < 80 fl) c. Membesar: makrositik (MCV > 97 fl)
3.
4.
Bentuk: a. normal: bikonkaf b. keuntungan: - memungkinkan penambahan isi tanpa penambahan membran - memungkinkan perubahan bentuk jika memasuki celah / lubang kecil Warna eritrosit: a. normal: merah muda, bagian tengah yang pucat < 1/3 diameternya b. hipokrom: bagian yang pucat > 1/3 diameter c. Polikrom: eritrosit muda (retikulosit) merah + bercak kebiruan
www.wondershare.com
Bentuk abnormal eritrosit: 1. Gangguan membran: - Sferosit - stomatosit - poikilosit - Ovalosit - akantosit (bentuk eri bermacammacam) 2. Gangguan hemoglobin - gangguan sifat (mis: HbS) -sel target - gangguan jumlah (mis: Talasemia) -basophilic stippling - sel sabit (sickle) -sel tetes air mata (tear drop)
3. Gangguan akibat faktor diluar eritrosit - rouleaux - akantosit - fragmentosit - aglutinasi - sel Buur
normal
sferosit
www.wondershare.com
stomatosit
ovalosit
akantosit
sel target
basophilic
stippling
sel sabit
sel tetes
air mata
rouleaux
aglutinasi
akantosit
fragmentosit
sel Buur
Nilai normal: 1-3 % jumlah leukosit Peran : meringankan reaksi alergi Meningkat pada: - alergi - infeksi cacing
Nilai normal: 0,5 1 % Berhubungan dengan: Alergi Meningkat pada: -Penyakit Myelo Proliferatif
Leukosit yang terbanyak dalam darah dan sumsum tulang Nilai normal dewasa: 4000-10500/ul Fungsi utama: Fagositosis *Deret neutrofil: mieloblas promielosit dalam sumsum tulang mielosit metamielosit batang / stab segmen/neutrofil tahap matur (didarah tepi)
Sel
Inti
Sitoplasma
Rasio N/S
Mieloblas (15-20 u)
Bulat-oval Anak inti 2-5 bh Kromatin halus Bulat-oval Anak inti 1-3 bh Kromatin kasar (+) Bulat-oval,,satu sisi memipih.Anak inti (-) Kromatin kasar (+) Melekuk (< 50%) Anak inti (-) Kromatin kasar (++)
4:1
Promielosit (14-20 u)
Biru sedang Granula primer (+) Granula sekunder (-) Biru muda Granula primer ( + ) Granula sekunder (+) Biru pucat-mrh muda Granula primer (-) Granula sekunder (++)
3:1
Mielosit (12-18 u)
2:1
Metamielosit (10-15 u)
1,5:1
Melekuk (> 50%) Anak inti Biru pucat-mrh muda (-) Granula primer (-) Kromatin kasar (+++) Granula sekunder (+++) 2-5 lobus, dihubungkan filamen Kromatin kasar (+++) Merah muda Granula primer (-) Granula sekunder (+++)
S dominan
Segmen (10-15 u)
S dominan
Neutrofilia
Infeksi bakteri Proses radang Keganasan Leukemia granulositik kronik Limfoma Terapi kortikosteroid Perdarahan akut Splenektomi Hamil Granula Toksik Granula neutrofil yang menggumpal berwarna coklat tua terdapat pada : infeksi berat / keracunan
Neutropenia
Anemia aplastik Leukemia akut Radiasi Hipersplenisme Artritis reumatoid Lupus eritematosus Anemia megaloblastik
Nilai normal: 3-7 % leukosit Fungsi: -Fagositosis Tidak lama berada dalam aliran darah, sekitar 3 hari. Selanjutnya menuju jaringan diseluruh tubuh, disebut: makrofag Misalnya: -sel Kupffer di hati -sel Retikulum di limpa -Neuroglia di syaraf -Osteoblas di tulang -Histiosit di jaringan ikat
Ada 2 macam (morfologi pada darah tepi sukar dibedakan) 1. Limfosit T: * Usia: 2-4 tahun (sebagian kecil hingga 10 tahun) * 70-80% dari limfosit pada darah tepi * Asal : Thymus * Fungsi ,terutama untuk kekebalan seluler: a. Sel pengingat (memory cell) b. Sel penolong (helper cell) -Bereaksi dgn antigen untuk dipresentasikan ke macrofag c. Sel penekan (Supressor cell) -membatasi aktifitas imun sel limfosit yang lain d. Memproduksi limfokin (interleukin, interferon dsb) 2. Limfosit B: * Usia: umumnya singkat * 20-30% limfosit pada darah tepi * Asal : sumsum tulang * Fungsi: kekebalan humoral (melalui perubahan menjadi sel plasma) memproduksi antibodi
kecil
besar
II Reaktif
(HIV)
(DHF)
Satu-satunya sel darah yang merupakan hasil pematangan sitoplasma Fungsi: 1. Menjaga integritas endotel pembuluh darah
2. Memperbaiki pembuluh darah yang mengalami kerusakan (membentuk sumbat untuk menghentikan perdarahan)
Usia: sekitar 10 hari (dalam pembuluh darah) Nilai normal : 150 350 ribu/ul
1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8.
Brown Barbara A. Hematology: Principles and Procedures, 3rd.ed. Lea & Febiger 1980 Carr Jacqueline H., Rodak Bernadette F. Clinical Hematology Atlas. Saunders. 1999. Heckner Fritz, Lehman H.Peter, Kao Yuan S. Atlas Hematologi. (Practical Microscopic Hematology) Ed.3. EGC Penerbit Buku Kedokteran. 1988. Hoffbrand A.Victor., Pettit John E. Color Atlas of Clinical Hematology. 3rd.ed. Mosby. 2002. McKenzie Shirlyn B. Textbook of Hematology. 2nd.ed. William & Wilkins. 1996. Perkins Sherrie L. Examination of the Blood and Bone Marrow. In: WintrobeS Clinical Hematology. 11th.ed. Lippincott Williams & Wilkins. 2004. 12-13. Rozenberg Gillian. Microscopic Haematology. 2nd.ed. Martin Dunitz.2003 Sacher RA., McPherson RA. Widmanns Clinical Interpretation of Laboratory Tests. 10th.ed. PG Publishing Pte. Ltd. 1991.