Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KORAN SEBAGAI BAHAN BANGUNAN BIDANG KEGIATAN PKM TEKNOLOGI (PKMT)

Diusulkan Oleh: Indah Novitasari (125120500111018) Amel Ninis Lidya Permata

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MALANG 2012


HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan

: KORAN SEBAGAI BAHAN BANGUNAN ( ) PKM-K ( ) PKM-M

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (X) PKM-T 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA

(X) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

A. JUDUL
KORAN SEBAGAI SUMBER ENERGI.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Kotoran yang merupakan limbah hasil metabolisme hewan ternak seperti sapi ternyata masih berdaya guna dan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat bagi manusia. Apabila umumnya orang menganggap kotoran sapi sebagai sesuatu yang menjijikkan dan tidak berguna. Tetapi banyak yang tidak mengetahui bahwa KORAN atau kotoran sapi juga bias digunakan sebagai bahan bangunan ataupun kerajinan gerabah. Di Indonesia masih banyak lingkungan pedesaan yang di lingkungan pedesaan itu memelihara sapi. Dan mereka hanya memanfaatkan KORAN atau kotoran sapi tersebut sebagai pupuk saja. Padahal, fakta lain menyebutkan bahwa KORAN atau kotoran sapi sangat memiliki banyak nilai dalam pemanfaatannya. Sangatlah rugi jika KORAN atau kotoran sapi cumin sebagai pupuk saja. Bahkan jika mereka mau membangun apapun dengan bahan baku batu bata ataupun batako mereka tidak usah mahal-mahal beli. Mereka bias membuat sendiri dengan kotoran sapi ini. Dan kualitas nya pun lebih baik dari batako atau batu bata yang sudah bias-biasa.

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas, maka permasahan yang dibahas dalam program ini adalah: 1. Bagaimana cara memanfaatkan KORAN atau kotoran sapi menjadi bahan bangunan? 2. Bagaimana Kelebihan/keuntungan penggunakan batu bata atau batako dari KORAN atau kotoran hewan sapi?

D. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan pengetahuan dan pengenalan kepada masyarakat bahwa KORAN atau kotoran hewan sapi bias digunakan sebagai bahan baku bangunan. 2. Untuk memanfaatkan KORAN atau kotoran sapi agar lebih multifungsi.

3. Menciptakan inovasi baru tanpa mengeluarkan biaya yang mahal.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah : a. Meningkatkan karya kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka bereksperimen dan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna. b. Masyarakat dapat memanfaatkan KORAN atau kotoran sapi yang sebelumnya masih sangat minim dimanfaatkan. c. Pemerintah dapat mengembangkan proses KORAN atau kotoran sapi sebagai bahan bangunan yang dapat dikenal luas masyarakat.

F. KEGUNAAN
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah : a. Meningkatkan inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan dalam bidang teknologi. b. Untuk meningkatkan kreatifitas dan penalaran pada pengembangan ilmu teknologi tepat guna. c. Memperkenalkan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan KORAN atau kotoran sapi sebagai bahan bangunan

G. TINJAUAN PUSTAKA
Bata merupakan unsur bangunan yang digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan, dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan tambah yang lain, dibakar dalam suhu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat hancur lagi jika direndam air.Menurut kekuatannya, bata dapat dibagi dalam 6 kelas sesuai dengan nilai kuat tekan rataratanya yaitu :

Bata yang dipakai dalam konstruksi harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Tampak Luar Bata harus mempunyai rusuk-rusuk yang siku dan tajam, bidang-bidang datar yang rata dan tidak menunjukan retak-retak. 2. Ukuran Ukuran bata standart ialah : Tabel B.2

Adapun hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan bata adalah : a. Tanah liat Tanah liat yaitu tanah yang mempunyai IP ( Index Plastic ) > 35% dan biasanya < 40%. Tanah liat sangat kuat, apabila kering menjadi keras, sehingga sangat cocok bagi usaha tani padi persawahan. Tanah liat sebagian besar terdiri dari partikel-partikel mikroskopis dan sub mikrokopis. Lempengan pipih merupakan partikel-partikel mikro, mineral-mineral tanah liat (clay minerals) dan mineralmineral sangat halus lainnya. Tanah liat dapat digolongkan partikel yang berukuran kurang 0,002 mm dengan jarak tekstur lebih kecil dari 0,002 mm sampai 0,005 mm juga masih diklasifikasikan tanah liat. Dari segi mineral disebut tanah liat jika mempunyai partikelpartikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifst plastis pada tanah jika dicampur air. b. Air Air diperlukan pada pembuatan bata agar terjadi reaksi kimia dengan tanah liat dan memudahkan proses pencampuran bahan pembuat bata. Air dengan rumus kimia H2O (Hidrogen oksida) mempunyai tiga wujud yaitu : padat, cair dan gas. Persyaratan Air Kerja adalah sebagai berikut : - Gas CO2 agresif harus 0 - Jumlah garam mineral tidak boleh lebih dari 5.000mg/lt - Garam sulfat tidak boleh lebih dari 2.700mg/lt - Tidak boleh bereaksi dengan asam - Tidak ada atau sedikit zat organik - Tidak memakai air hasil buangan c. Kotoran Sapi Kotoran sapi merupakan salah satu pembuat pupuk kandang mengadung unsur hara. Namun dewasa ini kotoran sapi banyak digunakan sebagai penghasil biogas. d. Pembuatan Batu Bata

Bata terbuat dari campuran antara tanah liat, air dan atau bahan tambah lain. Pembuatan bata umumnya dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan mesin-mesin, 3kecuali untuk pembuatan dalam skala yang sangat besar.Proses pembuatan bata meliputi : - Penyiapan bahan berupa : tanah liat, air, dan atau tanpa bahan tambah lain. - Pencampuran bahan - Pengadukan - Pencetakan - Pengeringan - Pembakaran - Pendinginan Pada proses pembuatan bata dipengaruhi beberapa hal antara lain : - Cuaca - Jenis bahan bakar - Tanah liat e. Bentuk Visual Bata Bentuk visual bata adalah bata dilihat dari bentuk visualnya yaitu menurut pandangan luar. Dari bentuk visual tersebut dapat diketahui mutu bata baik atau buruk menurut standart yang berlaku. - Bentuk harus rata, siku dan rusuknya tajam - Warna tergantung dari campuran tanah liat, namun pada umumnya semakin merah bata tersebut semakin baik. - Bunyi semakin nyaring semakin bagus mutunya untuk digunakan sebagai bahan bangunan. - Penyimpangan ukuran untuk panjang tidak boleh lebih dari 5mm, lebar 3mm,tebal maksimum 2mm.

f. Kuat Tekan Bata Nilai kuat tekan bata didapat melalui tata cara pengujian standart, mengggunakan mesin uji dengan cara memberikan beben tekan bertingkat dengan peningkatan beban tertentu atas benda uji sampai hancur. Kecepatan penekanana diatur hingga sama dengan 2kg/cm2/detik. Kuat tekan benda uji diperoleh sebagai bagi beban tekan tertingggi dan luas bidang tekan terkecil.

H. METODE PELAKSANAAN
Bata yang dibuat dalam penelitian ini terdiri dari tanah liat, air, kotoran sapi dengan perbandingan volume antara tanah liat : air adalah 3:1, menggunakan alat takar berupa ember. Bahan adukan terdiri dari pasir dan semen. Perbandingan pasir : semen ialah 3:1 ditambah air 60 -70% dari berat semen. Pasir yang digunakan lolos ayakan sesuai dengan standart yang ditetapkan dalam SII.0021-78 dan PUBI-1902. Untuk setiap variasi penambahan dibuat 30 benda uji.Bahan dan alat penelitian : 1. Untuk pembuatan bata a. Bahan Penelitian : Tanah liat, Kotoran sapi, Air b. Alat dan Instrument penelitian : Ember, Cangkul, Cetakan kayu 2. Untuk uji kuat tekan bata a. Bahan Penelitian : Bata, Pasir yang telah diayak, Semen, Minyak tanah, Air 4. Cara Pembuatan Bata a. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan b. Menakar bahan-bahan sesuai dengan rancangan c. Mencampur bahan-bahan dengan cangkul hinggga rata d. Mencetak campuran tersebut dengan cetakan kayu e. Melepaskan cetakan f. Mengeringkan hasil cetakan dibawah sinar matahari 1 hari ( kering permukaan ) g. Menyusun bata dan dikeringkan lagi hingga benar-benar kering

h. Membakar bata mentah dengan bahan bakar yang telah disediakan i. Mendinginkan bata yang telah dibakar ditempat terlindung hingga bata siap digunakan. 5. Uji Visual Bata a. Mengambil bata sebagai benda uji b. Memeriksa ukuran dengan mistar kemudian mencatatnya c. Mengambil warna yang dinyatakan dengan merah tua, merah muda, kekuningkuningan dsb. Mulai Studi literature Pemeriksaan bahan Pengujian kuat, tekan bata Tanah liat ,Kotoran sapi, Air . d. Memeriksa bentuk bata yang dinyatakan dengan bidang datarnya rata atau tidak, rusuknya siku-siku atau tidak kemudian mencatat hasilnya. e. Memeriksa suaranya dengan mengetuk-ngetuk tangan pada bata kemudian hasilnya dicatat yang dinyatakan dengan nyaring atau tidak nyaring.

Anda mungkin juga menyukai