Anda di halaman 1dari 7

Seni kerajinan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang lain adalah perisai (talawang).

Seni pada perisai ini berupa ukiran atau lukisan wajah jin yang seram, mandau, serta tombak atau sumpit. Perisai dulunya merupakan alat bela diri, namun sekarang digunakan sebagai perlengkapan menari (kinyah mandau talawang), ornamen pada bangunan, dan cindera mata.

Betang adalah sebutan rumah adat di kalimantan tengah konntruksi Betang menggunakan kayu besi atau ulin. Bentuknya panjang, lebar, dan tinggi dari tanah agar terhindar dari ancaman binatang buas atau manusia jahil. Memang, pada masa itu penduduk hidup di lingkungan terbuka yang jauh dari kampung atau kelompok masyarakat lainnya.

Masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah mempunyai banyak krativitas dalam olah seni. Khususnya seni pahat atau seni ukir. Olah seni tersebut, diantaranya untuk mengilustrasikan kehidupan sosial budaya , figur atau ketokohan, perilaku seseorang dan lain lain.

Kain beludru untuk busana pengatin itu, diberi aksesoris dari bahan manik-manik. Minik-manik yang ditempel pada busana pengantin tersebut berbentuk motif Batang Haring. Selain untuk busana pengantin, pakaian dari bahan beludru juga digunakan untuk acara menari atau untuk menyambut tamu kehormatan.

Seiring dengan kemajuan zaman, pakaian adat perkawinan suku Dayak di Kalimantan Tengah menggunakan kain tenun. Kain tenun itu berupa benang bintik ataupun polos. Bentuk pakaian model sanghai atau lebih dikenal dengan model palembangan untuk kostum pengantin perempuan. Model kostum pengantin tersebut merupakan pengaruh budaya melayu.

Anda mungkin juga menyukai