DEFINISI
Amputasi karena kondisi pembuluh darah bertanggung jawab terhadap sebagian besar (82%) penyebab hilangnya ekstremitas bawah. Lebih dari setengah dari amputasi dysvascular (53,6%) berada pada tingkat transfemoral (25,8%) dan transtibial (27,6%) dan 31% melibatkan jari kaki Sebagian besar amputasi terjadi pada orang berusia 60 tahun lebih
PENYEBAB
Trauma adalah penyebab berikut yang paling umum dari amputasi ekstremitas bawah (22%) diikuti olleh tumor (5%)
Pada anak usia 10-20 tahun tumor adalah penyebab paling umum dari amputasi ekstremitas atas dan bawah.
Amputasi pria melebihi jumlah wanita yaitu 2,1:1 diamputasi pada penyakit dan 7,2:1 pada trauma
GEJALA KLINIS
Hilang semua atau sebagian anggota badannya Sensasi phantom limb, nyeri phantom, nyeri stump, dan rasa sakit akibat operasi
PEMERIKSAAN FISIK
Penyembuhan luka, lingkup gerak sendi, kekuatan otot, dan integritas insisional harus dievaluasi pada sisa ekstremitas Kekuatan ekstemitas atas harus dinilai untuk menentukan kemampuan menggunakan alat bantu Kaki yang normal dinilai untuk potensi kerusakan Pemeriksaan stump untuk memeriksa bekas insisi, eritema, daerah nekrosis dan neuroma
PEMERIKSAAN FISIK
Amputasi transtibial (below knee) dan Syme
Evaluasi LGS pada lutut dalam keadaan fleksi dan ekstensi Kekuatan otot ekstensor lutut harus lebih dari 4/5 untuk ambulasi sukses dengan protesis Kontraktur fleksi lutut 10-180 dapat diakomodasi dengan protesa transtibial Kontraktur lebih dari 200 memerlukan ambulasi dengan bent socket, weight bearing melalui lutut
PEMERIKSAAN FISIK
Amputasi transfemoral (above knee)
LGS harus mencakup fleksi, ekstensi, adduksi dan abduksi pinggul Protesis transfemoral dapat mengakomodai kontraktur fleksi hip sampai 200, bila lebih dapat membuat fitting prostetik dan ambulasi sulit Kekuatan harus bernilai 4/5 atau lebih pada fleksi-ekstensi dan abduksi pinggul
KETERBATASAN FUNGSIONAL
Sangat tergantung pada status premorbid pasien
Ambulasi dengan walker atau cruthes memerlukan sekita 60% peningkatan energi daripada ambulasi normal Peningkatan Energy Expenditure saat ambulasi 38-60% pada amputasi below-knee dan 52-116% pada amputasi above knee Keterbatasan akibat nyeri seperti ketidakmampuan berpartisipasi dalam ADL
KETERBATASAN FUNGSIONAL
Umumnya phamtom sensation tidak menyebabkan masalah namun phantom pain dapat menganggu partisipasi pasien pada rehabilitasi pre prostetik dan prostetik
Stump atau residual limb pain dapat menganggu proses latihan gait
Depresi klinis didapatkan sekitar 18-35% dari pasien
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EMG dan nerve conduction studies untuk menyingkirkan kelainan radikulopati atau penyakit lainnya pada phantom limb Radiografi polos untuk menilai bone overgrowth pada pasien muda
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Residual limb pain Edema Neuroma Incision Post surgical Infeksi Bone overgrowth Iskemia
Phantom pain
Sympathetic pain Radikulopati
TATA LAKSANA
Inisial
Kontrol edema Membantu penyembuhan luka dan membentuk stump hingga matur Menghindari penempatan bantal di bawah lutut dan mengajurkan berbaring prone pada amputasi transtibial Posisikan pinggul dalam adduksi menghindari penempatan bantal di bawah stump dan menganjurkan berbaring prone pada amputasi transfemoral
TATA LAKSANA
Inisial
Mengedukasi pasien bahwa phantom sensation adalah reaksi yang normal dan menganjurkan penggunaan sisa tungkai dan massase stump untuk mengatasinya Tidak ada pengobaran definitive untuk phantom pain namun dapat dengan medikasi analgesik narkotik dan non-narkotik, OAINS, anti konvulsan seperti gabapentin, duloxetine dan pregabaline,antidepresan trisiklik
TATA LAKSANA
Rehabilitasi
Latihan prostetik setelah stump matur Okupasi terapi untuk mengidetifikasi assistive device yang diperlukan dan mempromosikan kemandirian
TATA LAKSANA
Pembedahan
Diindikasikan bila residual limb memerlukan revisi luka atau amputasi lebih tinggi Hamstring release memiliki peran yang terbatas atau malah tidak sama sekali karena dapat menganggu kemampuan berjalan Hanya ada sedikit data tentang dorsal root entry zone ablation, dorsal rhizotomy, dorsal column tractotomy, thalamotomy atau cortical resection untuk tatalaksana phantom pain Bone overgrowth