Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

MANAJEMEN KEHAMILAN DENGANLETAK LINTANG

OLEH: Dr. Adhitya Ardhianto Pembimbing: Dr. dr. Hj. Sri Sulistyowati SpOG(K)

PENDAHULUAN

pendahuluan
Letak janin (situs) di dalam rahim dapat

dalam letak memajang, melintang ataupun miring terhadap sumbu rahim. Presentasi menunjukan bagian terbawah janin yang dapat diraba dengan pemeriksaan dalam vagina (presentasi kepala, presentasi bokong atau presentasi bahu)

JENIS MAL POSISI DAN MAL PRESENTASI


Malposisi Posisi oksipitslis transveralis persisten Posisi oksipitalis posterior persisten Malpresentasi Presentasi os parietalis Presentasi puncak kepala Presentasi dahi Pressentasi muka Presentasi bokong (letak sungsang) Presentasi bahu (letak lintang)
4

Letak lintang

Definisi
Letak lintang adalah bila dalam

kehamilan atau dalam persalinan sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu (termasuk di dalamnya bila janin dalam posisi oblique). Letak lintang kasep adalah letak lintang kepala janin tidak dapat didorong ke atas tanpa merobekkan uterus

INSIDENSI
Angka kejadian letak lintang berkisar antara

0,5 2 %. Dari beberapa rumah sakit pendidikan di Indonesia dilaporkan : Medan 0,6 %, Jakarta 0,1 % , Bandung 1,9 %. Grenhill melaporkan 0,3 %.

ETIOLOGI
Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit,

hidrosefalus, anensefalus, plasenta previa, dan tumor tumor pelvis. Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati. Gemelli (kehamilan ganda) Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum Lumbar skoliosis Pelvic kidney dan kandung kemih serta rektum yang penuh. Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah

Diagnosis
Inspeksi Perut membuncit ke samping, melintang Palpasi Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk ke dalam pintu atas panggul Kepala (ballotement) teraba di kanan atau di kiri
9

Auskultasi Denyut jantung janin setinggi pusat kanan atau kiri. Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) Teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri. Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula. 10 Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila

11

Mekanisme persalinan spontan


Beberapa cara janin lahir spontan a. Evolutio spontanea Menurut DENMAN Setelah bahu lahir kemudian diikuti bokong, perut, dada, dan akhirnya kepala. Menurut DOUGLAS Bahu diikuti oleh dada, perut, bokong dan akhirnya kepala. b. Conduplicatio corpore
12

Saat persalinan pada letak lintang sering terjadi:


ketuban cepat pecah
pembukaan lambat jalannya partus jadi lebih lama

tangan menumbung (20-50%)


tali pusat menumbung (10%)

13

Manajemen
Pada kehamilan Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada, jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada sampai persalinan. Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau

14

Versi : adalah prosedur untuk melakukan perubahan

presentasi janin melalui manipulasi fisik dari satu kutub ke kutub lain yang lebih menguntungkan bagi berlangsungnya proses persalinan pervaginam dengan baik. Klasifikasi: Berdasarkan arah pemutaran Versi Sepalik : merubah bagian terendah janin menjadi presentasi kepala Versi Podalik : merubah bagian terendah janin menjadi presentasi bokong Berdasarkan cara pemutaran Versi luar (external version) Versi internal ( internal version) 15 Versi Bipolar ( Braxton Hicks version)

Versi luar
Batasan : proses pemutaran kutub tubuh janin dimana proses manipulasi seluruhnya dilakukan diluar cavum uteri Indikasi : Letak bokong. Letak lintang. Letak kepala dengan talipusat atau tangan terkemuka.
16

Syarat : Janin dapat lahir pervaginam atau diperkenankan untuk lahir pervaginam ( tak ada kontraindikasi ) Bagian terendah janin masih dapat dikeluarkan dari pintu atas panggul (belum engage) Dinding perut ibu cukup tipis dan lentur sehingga bagianbagian tubuh janin dapat dikenali (terutama kepala) dan dapat dirasakan dari luar dengan baik
Selaput ketuban utuh.
Pada parturien yang sudah inpartu : dilatasi servik kurang

dari 4 cm dengan selaput ketuban yang masih utuh. Pada ibu yang belum inpartu : Pada primigravida : usia kehamilan 34 36 minggu. Pada multigravida : usia kehamilan lebih dari 38 minggu.
17

Kontra indikasi : Perdarahan antepartum. Pada plasenta praevia atau plasenta letak rendah, usaha memutar janin dikhawatirkan akan menyebabkan plasenta lepas dari insersionya sehingga akan menambah perdarahan. Hipertensi. Pada penderita hipertensi pada umumnya sudah terjadi perubahan pembuluh arteriole plasenta sehingga manipulasi eksternal dapat semakin 18

Cacat uterus.
Jaringan parut akibat sectio caesar

19

atau miomektomi pada mioma intramural merupakan locus minoris resistancea yang mudah mengalami ruptura uteri. Kehamilan kembar. Primitua, nilai sosial anak yang tinggi atau riwayat infertilitas Insufisiensi plasenta atau gawat janin

Faktor yang menentukan keberhasilan tindakan versi luar : Paritas. Presentasi janin. Jumlah air ketuban. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kegagalan tindakan versi luar: Bagian terendah janin sudah engage . Bagian janin sulit diidentifikasi (terutama kepala). Kontraksi uterus yang sangat sering terjadi. Hidramnion. Talipusat pendek. Kaki janin dalam keadaan ekstensi (frank breech)
20

Tehnik
1. Versi Luar harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas tindakan SC emergensi dan dilakukan atas persetujuan penderita setelah mendapatkan informasi yang memadai dari dokter. 2. Sebelum melakukan tindakan VL, lakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk: Memastikan jenis presentasi. Jumlah cairan amnion. Kelainan kongenital. Lokasi plasenta. (ada tidaknya lilitan talipusat).
21

3. Sebelum melakukan tindakan VL, harus dilakukan pemeriksaan kardiotokografi (nonstress test) untuk memantau keadaan janin. 4. Pasang intravenous line sambil dilakukan pengambilan darah darah untuk pemeriksaan darah lengkap (persiapan bilamana harus segera dilakukan tindakan sectio caesar). 5. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih. 6. (berikan terbutaline 0.25 mg subcutan sebagai tokolitik).
22

Tahap mobilisasi : mengeluarkan

23

bagian terendah janin dari panggul Ibu berbaring telentang atau posisi Trendelenburg ringan dengan posisi tungkai dalam keadaan fleksi pada sendi paha dan lutut. Perut ibu diberi bedak (talcum) atau jelly. Penolong berdiri disamping kanan dan menghadap kearah kaki ibu. Dengan kedua telapak tangan diatas

ahap eksenterasi : membawa bagian terendah ke fossa iliaca Setelah diluar panggul, bokong ditempatkan pada salah satu dari fossa iliaca agar radius putaran tidak terlalu jauh.

24

Tahap rotasi : memutar janin ke kutub

yang dikehendaki Pada waktu akan melakukan rotasi, penolong menghadap kearah muka ibu. Satu tangan memegang bokong (bagian terendah) dan tangan lain memegang kepala ; dengan gerakan bersamaan dilakukan rotasi sehingga janin berada presentasi yang dikehendaki Tahap fiksasi : mempertahankan presentasi janin agar tidak kembali 25 presentasi semula (pemasangan gurita)

26

Kriteria Versi Luar dianggap gagal: Ibu mengeluh nyeri saat dilakukan pemutaran. Terjadi gawat janin atau hasil NST memperlihatkan adanya gangguan terhadap kondisi janin. Bagian janin tidak dapat diidentifikasi dengan baik oleh karena sering terjadi kontraksi uterus saat dilakukan palpasi. Terasa hambatan yang kuat saat

Komplikasi Versi Luar : Solusio plasenta Ruptura uteri Emboli air ketuban Hemorrhagia fetomaternal Isoimunisasi Persalinan Preterm Gawat janin dan IUFD
27

Manajemen dalam persalinan

28

PROGNOSIS Bagi ibu Bahaya yang mengancam adalah ruptura uteri, baik spontan, atau sewaktu versi dan ekstraksi. Partus lama, ketuban pecah dini, dengan demikian mudah terjadi infeksi intrapartum.5 Bagi janin Angka kematian tinggi (25 49 %), yang dapat disebabkan oleh : (1) Prolasus funiculi (2) Trauma partus (3) Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus 29 (4) Ketuban pecah dini

30

Anda mungkin juga menyukai