Anda di halaman 1dari 18

CESTODA

Kelompok 4 : Anelia Septia Hardiati Erika Maulani Reny Ismeliyana Munggari Taufik Faturachman

Klasifikasi Cestoda
Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Plathyhelmintes Cestoda Pseudophylidae Diphyllobothridae Diphyllobotrium D.latum Cyclophylidae Taeniidae Taenia T.saginata T.solium Hymenolepididae Echinococcus E.granulosus E.multilocularis Multiceps Hymenolopis M. multiceps H. nana H. diminuta Dilepididae Dipylidium D. caninum

Pengertian dan Ruang Lingkup


Cestoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu kestos, artinya ikat pinggang. Golongan Cestoda lazim disebut Cacing Pita. Cacing dewasa hidup pd sal. pencernaan manusia dan hewan vertebrata, sedangkan Larvanya hidup pd vertebrata dan invertebrata. Tubuhnya memanjang seperti pita, pipih dorsoventral, terdapat kutikula di bagian permukaannya, elastis, tdk memiliki saluran pencernaan dan saluran pembuluh darah. Panjang tubuh cestoda 3mm 25 m. Tubuhnya beruas-ruas terdiri dari skoleks, leher, dan strobila.

Lanjutan...
Untuk melangsungkan daur hidupnya, Cestoda membutuhkan hospes perantara, kecuali Hymenolepis nana. Hospes definitifnya adalah manusia dan hewanhewan mamalia. Keberadaan dan penyebaran Cestoda berhubungan dgn populasi Hospes perantara, Hospes reservoar, maupun Hospes parateknik. Serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi daur hidup cacing dan kebiasaan mengonsumsi daging ternak.

Penggolongan Cestoda
Menurut tempat hidupnya, dibagi : 1. Cestoda intestinalis bentuk dewasa Hidup didalam rongga usus dengan melekatkan diri pada mukosa. Spesiesnya yaitu: a. Diphyllobothrium latum b. Taenia solium c. Taenia saginata d. Hymenolepis nana e. Hymenolepis diminuta f. Dipylidium caninum

Lanjutan...
2. Cestoda jaringan bentuk Larva terdapat didalam jaringan hospes. Cacing dewasa berukuran sangat kecil (3-6 mm). Spesiesnya yaitu: a. Echinococcus granulosus b. Echinococcus multilocularis c. Multiceps multaceps

Morfologi Umum dan Sifat


Tubuh cacing pita dewasa terdiri dari : 1. Skoleks : bentuknya bulat atau memanjang dilengkapi alat pelekat ,kait-kait leher dibagian posterior skoleks sebagai tempat pertumbuhan. 2. Leher 3. Strobila : rangkaian segmen-segmen (proglotid) yang tumbuh dan berkembang secara progresif. Jumlah proglotidnya 34000buah

Lanjutan...
Cestoda memiliki Alat pelekat pada skoleks yang berupa : - lekuk isap, misalnya pada Diphyllobothrium latum. - batil isap yang menyerupai cangkir, misalnya pada Taenia saginata. - rostelum dengan kait-kait kitin, misalnya pada Taenia saginata. Tubuh cacing dewasa segar berwarna putih sampai kekuning-kuningan. Kebanyakan Cestoda bersifat biseksual.

Daur Hidup Cestoda


Telur di tanah atau tumbuhan yg tercemari materi tinja . Larva Termakan Hospes Perantara

Menetas&berkembang

H. definitif(manusia) .

memakan

H. Perantara (daging babi atau anjing atau karnivora lain)

Terdapat cacing dewasa pd H. Definitif pd rongga usus

Fisiologi
Cacing dewasa mengambil makanan dari bahan-bahan yang mudah diabsobsi oleh usus hospes dalam keadaan setengah cerna, tetapi kadang-kadang makanan diambil langsung dari hospesnya. Cacing ini memperoleh protein dari mukosa usus hospes, sedangkan karbohidrat dari absorbsi isi usus. Bila hospes menderita kelaparan dan kekurangan vitamin B kompleks populasinya di dalam hospes menurun, pertumbuhan cacing terhambat, dan produksi telur berkurang. Larva cacing pita mengambil makanan langsung dari jaringan hospes yg ada disekitarnya. Perkembangan alat kelamin cacing ini mencapai tingkat yang berlebihan agar dapat mengatasi bahaya ataupun hambatan dan daur hidupnya tetap eksis. Umurnya bisa mencapai 2-25 tahun, misalnya pada Taenia solium, Taenia saginata, Diphyllobothrium latum, sedangkan beberapa spesies lainnya berumur pendek

Patogenitas
Jumlah dan ukuran tubuh cacing dewasa menentukan gangguan sistemik dan luasnya iritasi pada usus. Tempat pelekatan skoleks memberikan peluang terjadinya infeksi oleh bakteri. Strobila pada tubuh hospes dapat menimbulkan obstruksi sementara yang dapat mengakibatkan gejala gastrointestinal maupun gejala saraf yang samar dan gairah hidup berkurang (pasif). Metabolit yang dihasilkan berefek toksik dan alergi. Iritasi mekanik akibat pengambilan makanan dari hospesnya mengakibatkan malabsorbsi protein, vitamin, dan hormon-hormon dari mukosa usus. Larva sering mengakibatkan keadaan yang gawat, misalnya sistiserkus Taenia solium yang terdapat dijaringan otak dan organ-organ lain yang sulit dikeluarkan sehingga menimbulkan gejala yang nyata misalnya epilepsi dan gangguan saraf, kistahidatif, Echinococcus sp. Dapat menimbulkan gejala tumor yang berakibat fatal.

Cestoda intestinalis bentuk dewasa


Hospes definit dari Cestoda Intestinalis adalah Manusia dan Hewan Mamalia tertentu. Tubuh Cestoda Intestinalis terdiri dari skoleks, leher, dan strobila. Hanya mempunyai satu hospes perantara kecuali H. nana tidak mempunyai hospes perantara dan D. latum mempunyai dua. Tersebar di seluruh dunia, kecuali D. Latum hanya dibeberapa negara. Ukuran tubuh paling panjang dapat mencapai 25 m. Contoh: Taenia Saginata . Ukuran tubuh paling pendek berbentuk seperti benang dan ukurannya hanya beberapa mili. Contoh: E. Granulosus. Telur Cestoda Intestinalis ditemukan dalam tinja hospes. Seluruhnya hidup di usus halus. Diagnosis infeksi ditegakkan dgn menemukan telur, proglotid, dan skoleks pd tinja. Diagnosis serologi yg dpt digunakan adalah tes IEP maupun DD dan ELISA.

Lanjutan...
Bentuk larva Cestoda intestinalis adalah pleroserkoid/sparganum (D.Latum), sestiserkus (T.solium & T.saginata), sisteserkois (H.diminata & D,Latum) Gejala yg ditimbulkan oleh larva Cestoda Intestinalis terjadi pd infeksi D.Latum (sparganosis) dan T.Solium (sistiserkois) Obat yang digunakan untuk penyembuhan infeksi Cestoda intestinalis adalah niklosamid, prazikuantel, atabrin, bitionol, dan dikloropen. Pencegahan infeksi Cestoda intestinalis : Pengobatan, peningkatan higienis dan sanitasi lingkungan terutama pencemaran tinja, memasak daging dgn sempurna.

Taenia saginata dan Taenia solium

Diphyllobothrium latum dan Hymenolespis nana

Cestoda jaringan bentuk Larva


Hospes definit dari Cestoda jaringan : anjing, kucing dan hewan-hewan karnivora lainnya. Hospes perantaranya : domba, kambing, dan hewan herbivora lainnya, termasuk manusia. Penyebaran Cestoda jaringan ditemukan di Negara yg penduduknya memelihara hewan sperti domba, kambing dll. Ukuran Cestoda jaringan dewasa 3-8 mm. (E.granulosus) hingga 40-60 cm (Multiceps sp.) Daur hidup Cestoda jaringan membutuhkan hewan karnivora sbgai hospes definitifnya. Contoh: anjing, kucing, dll termasuk manusia.

Lanjutan...
Organ yg dihinggapi Cestoda jaringan adalah hati. Jenis gejala klinis bergantung pd lokalisasi kista dan larva yg ada didalam jaringan. Cara diagnosisnya yaitu dgn mengangkat kista yg ditemukan melalui biopsi, autopsi, dan operasi. Infeksi Cestoda jaringan berlangsung apabila hospes perantara (trmasuk manusia) menelan telur cacing yg terdapat pd tinja anjing, kucing dan karnivora lainnya. Cara pengobatan dpt dilakukan dgn pengangkatan kista dan larva dlm jaringan. Pencegahan dapat dilakukan dgn cara tdk kontak dengan anjing,kucing maupun hewan karnivora lain, hindari makanan yg terkontraminasi tinja hospes definitif.

Echinococcus granulosus dan Echinococcus multilocularis

Anda mungkin juga menyukai