Kelompok 4 : Anelia Septia Hardiati Erika Maulani Reny Ismeliyana Munggari Taufik Faturachman
Klasifikasi Cestoda
Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Plathyhelmintes Cestoda Pseudophylidae Diphyllobothridae Diphyllobotrium D.latum Cyclophylidae Taeniidae Taenia T.saginata T.solium Hymenolepididae Echinococcus E.granulosus E.multilocularis Multiceps Hymenolopis M. multiceps H. nana H. diminuta Dilepididae Dipylidium D. caninum
Lanjutan...
Untuk melangsungkan daur hidupnya, Cestoda membutuhkan hospes perantara, kecuali Hymenolepis nana. Hospes definitifnya adalah manusia dan hewanhewan mamalia. Keberadaan dan penyebaran Cestoda berhubungan dgn populasi Hospes perantara, Hospes reservoar, maupun Hospes parateknik. Serta dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi daur hidup cacing dan kebiasaan mengonsumsi daging ternak.
Penggolongan Cestoda
Menurut tempat hidupnya, dibagi : 1. Cestoda intestinalis bentuk dewasa Hidup didalam rongga usus dengan melekatkan diri pada mukosa. Spesiesnya yaitu: a. Diphyllobothrium latum b. Taenia solium c. Taenia saginata d. Hymenolepis nana e. Hymenolepis diminuta f. Dipylidium caninum
Lanjutan...
2. Cestoda jaringan bentuk Larva terdapat didalam jaringan hospes. Cacing dewasa berukuran sangat kecil (3-6 mm). Spesiesnya yaitu: a. Echinococcus granulosus b. Echinococcus multilocularis c. Multiceps multaceps
Lanjutan...
Cestoda memiliki Alat pelekat pada skoleks yang berupa : - lekuk isap, misalnya pada Diphyllobothrium latum. - batil isap yang menyerupai cangkir, misalnya pada Taenia saginata. - rostelum dengan kait-kait kitin, misalnya pada Taenia saginata. Tubuh cacing dewasa segar berwarna putih sampai kekuning-kuningan. Kebanyakan Cestoda bersifat biseksual.
Menetas&berkembang
H. definitif(manusia) .
memakan
Fisiologi
Cacing dewasa mengambil makanan dari bahan-bahan yang mudah diabsobsi oleh usus hospes dalam keadaan setengah cerna, tetapi kadang-kadang makanan diambil langsung dari hospesnya. Cacing ini memperoleh protein dari mukosa usus hospes, sedangkan karbohidrat dari absorbsi isi usus. Bila hospes menderita kelaparan dan kekurangan vitamin B kompleks populasinya di dalam hospes menurun, pertumbuhan cacing terhambat, dan produksi telur berkurang. Larva cacing pita mengambil makanan langsung dari jaringan hospes yg ada disekitarnya. Perkembangan alat kelamin cacing ini mencapai tingkat yang berlebihan agar dapat mengatasi bahaya ataupun hambatan dan daur hidupnya tetap eksis. Umurnya bisa mencapai 2-25 tahun, misalnya pada Taenia solium, Taenia saginata, Diphyllobothrium latum, sedangkan beberapa spesies lainnya berumur pendek
Patogenitas
Jumlah dan ukuran tubuh cacing dewasa menentukan gangguan sistemik dan luasnya iritasi pada usus. Tempat pelekatan skoleks memberikan peluang terjadinya infeksi oleh bakteri. Strobila pada tubuh hospes dapat menimbulkan obstruksi sementara yang dapat mengakibatkan gejala gastrointestinal maupun gejala saraf yang samar dan gairah hidup berkurang (pasif). Metabolit yang dihasilkan berefek toksik dan alergi. Iritasi mekanik akibat pengambilan makanan dari hospesnya mengakibatkan malabsorbsi protein, vitamin, dan hormon-hormon dari mukosa usus. Larva sering mengakibatkan keadaan yang gawat, misalnya sistiserkus Taenia solium yang terdapat dijaringan otak dan organ-organ lain yang sulit dikeluarkan sehingga menimbulkan gejala yang nyata misalnya epilepsi dan gangguan saraf, kistahidatif, Echinococcus sp. Dapat menimbulkan gejala tumor yang berakibat fatal.
Lanjutan...
Bentuk larva Cestoda intestinalis adalah pleroserkoid/sparganum (D.Latum), sestiserkus (T.solium & T.saginata), sisteserkois (H.diminata & D,Latum) Gejala yg ditimbulkan oleh larva Cestoda Intestinalis terjadi pd infeksi D.Latum (sparganosis) dan T.Solium (sistiserkois) Obat yang digunakan untuk penyembuhan infeksi Cestoda intestinalis adalah niklosamid, prazikuantel, atabrin, bitionol, dan dikloropen. Pencegahan infeksi Cestoda intestinalis : Pengobatan, peningkatan higienis dan sanitasi lingkungan terutama pencemaran tinja, memasak daging dgn sempurna.
Lanjutan...
Organ yg dihinggapi Cestoda jaringan adalah hati. Jenis gejala klinis bergantung pd lokalisasi kista dan larva yg ada didalam jaringan. Cara diagnosisnya yaitu dgn mengangkat kista yg ditemukan melalui biopsi, autopsi, dan operasi. Infeksi Cestoda jaringan berlangsung apabila hospes perantara (trmasuk manusia) menelan telur cacing yg terdapat pd tinja anjing, kucing dan karnivora lainnya. Cara pengobatan dpt dilakukan dgn pengangkatan kista dan larva dlm jaringan. Pencegahan dapat dilakukan dgn cara tdk kontak dengan anjing,kucing maupun hewan karnivora lain, hindari makanan yg terkontraminasi tinja hospes definitif.