Anda di halaman 1dari 31

POKOK-POKOK AJARAN ISLAM UNTUK ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN

I.PENDAHULUAN. A.POKOK AGAMA ISLAM. Agama Islam dalam garis besarnya terdiri atas tiga pokok,yaitu: 1.Akidah, yang berisi tentang keimanan atau keyakinan,yaitu 1).iman kepada Allah; (2).iman kepada malaikat-2; (3).iman kepada Kitab-kitab Allah; (4).iman kepada para Rasulullah (5).iman kepada Hari Akhirat dan (6).iman kepada taqdir atau ketetapan Allah.Pokok ini disebut sebagai Rukun Iman. 2.Syariah,yang bersisi tentang pokok-pokok hukum,peraturan kehidupan manusia baik yang bersangkutan dengan al-Khaliq-dinamakan ibadahserta yang bersangkutan dengan sesama makhluk:dinamakan muamalah. Masalah Ibadah terdiri atas: ikrar dua kalimat syahadat, shalat,puasa,zakat dan haji,dinamakan Rukun Islam. Adapun pokok-pokok Muamalah : segala bentuk hubungan antar sesama manusia dan dengan lingkungannya. 3.Akhlak ,yaitu tentang nilai dan norma-norma kehidupan,baik yang bersifat lahiriyah maupun rohaniyah.Akhlak yang baik-yaitu serasinya lahir-batin disebut akhlakul karimah,sedang akhlak yang jelek disebut akhlakul sayyiat.Pokok-pokok akhlak dinamakan al-ihsan. B.SUMBER DAN KRITERIA HUKUM SYARIAT 1.Sumber Hukum Syariat Islam 1.Sumber utama dan pertama adalah Al-Quranul Karim yaitu wahyu dari Allah swt yang diberikan kpd Nabi Muhammad, selama kira2 dua puluh tiga tahun.Pada masa Nabi al-Quran ini dihafal oleh para sahabat /pengikut Nabi yang hidup sezaman daana bertemu langsung dengan beliau. Terhimpun dalam mushaff berbahasa Arab ( abad VII M) yang telah terhimpun sejak Nabi Muhammad masih hidup.Keaslian /orisinalitas bisa dibuktikan secara ilmiyah sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Bilamana ada mushaff al-Quran tetapi tidak berbahasa Arab abad VII M itu, maka tidak dapat disebut al-Quran.Terdapat juga tafsir berbahasa Arab , dan terjemahan berbahasa non-Bahasa Arab tentu saja banyak didapatkan. 2.Sumber utama yang kedua adalah hadis atau Sunnah Rasul yaitu segala perbuatan,perkataan dan penetapan beliau,yang telah dikodifikasi/ditulis dan dihafalkan oleh para sahabat.Yang disebut dengan penetapan atau taqrir adalah penegasan atau pengukuhan Nabi terhadap perilaku dan per kataan sahabat,baik dilakukan dengan persetujuan/pembenaran melalui perkatan beliau atau dengan mendiamkannya. 3.Selanjutnya Nabi Muhammad memanifestasikan ajaran-ajaran tersebut dalam bentuk perilaku sehari-hari,yang dalam istilah tehnis disebut sebagai Sunnah Rasul.Yang dimaksud sunnah rasul atau hadis adalah 1

semua perkataan,perbuatan dan pengesahan Rasululah Muhammad saw atas sesuatu hal.

yang dilakukan oleh

Karena itu materi hadis berasal dari ketiga macam perilaku Rasulullah saw tsb.,yaitu: a.qauliyah,yang berasal dari perkataan Nabi saw. b.fi'liyah,yang berasal dari perbuatan Nabi saw. c.taqririyah,yang berasal dari pengesahan Nabi saw atas perbuatan atau perkataan sahabat menyikapi sesuatu masalah. 4.Dengan demikian terdapat dua maca sumber azasi ajaran Islam, yakni : Al-Quran dan Sunnah Rasul.Semua ajaran Islam harus berpangkal dan bermuara pada dua sumber tersebut.Dimasa Rasulullah saw masih hidup dan wahyu masih dapat turun setiap saat, maka semua persoalan baru yang muncul dalam kehidupan dapat diatasi dengan mengandal kan jawaban dari wahyu maupun sunnah rasul. Kewajiban umat Islam menggunakan Sunnah Rasul sebagai sumber nilai dan tolok ukur perilaku dalam beragama disebutkan dalam Al-Quran pada berbagai surat /ayat ,antara lain dalam: a.surat Ali Imran (3):31 , 32 b.surat An-Nisa (4) : 59, 65, 80. c.surat Al-Maidah (5) : 92 , dll. 5.Bila Sunnah Rasul tidak difungsikan sebagai sumber nilai, norma dan hukum Islam maka umat Islam akan mengalami kesulitan dalam melaksa nakan ibadah,kesulitan dalam memahami ayat-ayat yang bersifat garis besar,tersamar,atau ayat yang memerlukan penjelasan atau penafsiran. Dalam perkembangan selanjutnya,sesudah Islam berkembang ke wilayah -wilayah yang jauh dari tempat tinggal Rasulullah dan terlebih lagi setelah Rasulullah saw wafat,maka umat Islam menghadapi persoalanpersoalan baru, yang belum dan atau tidak ditemukan jawabannya dan pemecahan nya baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Hadis/Sunnah Rasul.Jalan keluarnya adalah dengan cara Ijtihad yang dilakukan oleh para ahli yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. 6.Sumber ketiga disebut ijtihad,yang digunakan bilamana tidak terdapat dalil/ketentuan yang jelas baik dalam sumber pertama maupun sumber kedua. Ijitihad merupakan metode, proses dan prosedur kajian dan telaahan, pembahasan, pemikiran dan penelitian yang sungguh-2 oleh para ulama yang berkompten atas masalah hukum dan atau ketentuan syariat yang belum secara jelas terdapat dalam al-Quran maupun Sunnah Rasul. Akan tetapi pelaksanaan ijtihad harus tetap bersandarkan kepada al-Quran dan Sunnah Rasul. 7.Yang dimaksud dengan ijtihad adalah melakukan usaha dengan menggu nakan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara 2

optimal dan sungguh-sungguh guna menemukan sesuatu kepastian hukum tertentu yang belum/tidak ditetapkan secara eksplisit baik dalam Al-Qur'an mau pun dan Sunnah Rasul,yang hasilnya tidak boleh bertentangan dan harus tetap berpijak kepada nilai dan hukum Al-Qur'an maupun Sunnah Rasul.. D.Kriteria Hukum Syariat Islam. 1.Secara umum setiap aturan hukum mempunyai dua kriteria pokok yaitu hal-hal yang berupa perintah dan hal-hal yang berupa larangan.Dalam AlQur'an maupun Hadis/Sunnah Rasul terdapat lima kelampok kriteria hukum yang mengatur perilaku umat Islam berkenaan dengan hukum syariat Islam.Lima macam hukum itu disebut: al ahkamul khomsah itu disebut Hukum Taklifi: Lima macam kriteria Hukum Syariat Islam ( al-ahkam al-khomsah). a.fardlu atau wajib,yaitu ketentuan yang harus ditaati,dipatuhi dan dilaksanakan sepenuh hati.Ketentuan ini membawa konsekuensi : Bila dikerjakan mendapatkan pahala dan kebajikan Bila ditinggalkan akan mendapatkan dosa dan keburukan. b.sunnah/sunnat atau nafilah atau mandub, adalah ketentuan yang dianjurkan untuk dilakukan/dikerjakan.Sunnat ada 2 (dua) macam,yaitu sunnat biasa dan sunnat muakkad (amat penting).Ketentuan ini membawa konsekuensi : Bila dikerjakan akan mendatangkan kebajikan dan pahala. Bila tidak dikerjakan tidak berdosa,tetapi tidak mendapatkan pahala. c.mubah atau jaiz yaitu ketentuan yang tidak mengikat,tidak dilarang dan tidak pula diperintahkan.Ketentuan yang mubah membawa konsekuensi : Mendatangkan kebajikan /pahala ,bilamana dilakukan sesuai dengan aturan syariat yang ada. Mendatangkan kejelekan bilamana dilakukan dengan melanggar norma syariat yang baku. d.makruh yaitu ketentuan yang merupakan warning atau anjuran untuk meninggalkan sesuatu hal .Dengan kata lain:sebaiknya jangan kerjakan. Ketentuan ini memberikan konsekuensi : Bilamana dikerjakan tidak berdosa tetapi mendekati kejelekan bah kan dapat menjadi penyebab terjadinya perbuatan dosa. Bilamana ditinggalkan/tidak dikerjakan akan mendatangkan kebaik an bahkan bisa mendatangkan pahala. 3

e.haram yaitu ketentuan yang mengharuskan agar orang meninggalkan atau tidak melakukan sesuatu hal/perbuatan dengan penuh kesadaran dan ketaatan.Ketentuan ini merupakan lawan dari wajib atau fardlu,dan mem bawa konsekuensi : Bilamana dikerjakan akan mendatangkan dosa dan kejelekandan merupakan pelanggaran berat. Bilamana ditinggalkan/tidak dikerjakan berarti telah mentaati aturan syariat sehingga merupakan kebajikan. 2.Ketentuan syariat itu berlaku dalam kondisi normal.Bilamana terjadi situasi atau keadaan tidak normal alias darurat,maka ketentuan normatif tersebut dapat berobah.Sesuatu ketentuan yang dalam kondisi normal disebut wajib misalnya ,dalam kondisi darurat boleh ditinggalkan.Demikian pula sesuatu yang dalam kondisi normal itu termasuk haram,maka dalam kondisi darurat boleh dilakukan.Tertdapat istilah rukhsohoh , yang berarti keringanan atau kebolehan mengerjakan sesuatu tidak sesyuia dengan kekentuan yang normatif. 3.Fihak atau orang yang terkena hukum taklifi tersebut dinamakan sebagai MUKALLAF.Fihak yang terkena hukum taklifi (mukallaf) tersebut adalah mereka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: : 1. orang Islam. 2. dewasa 3. berakal sehat 4. dalam keadaan sadar. 5. tidak terpaksa atau tidak dipaksa 4.Implikasi dari hukum taklifi,yang berupa perbuatan yang sesuai dengan kriteria hukum-hukum tersebut adalah merupakan normna hukum syariat Islam,yaitu : a.fardlu atau wajib : suatu perbuatan yang bila dikerjakan akan mendapat pahala,bila ditinggalkan akan mendapat dosa. b.mandub atau sunnat ,yaitu perbuatan yang bila diperbuat akan mendapatkan pahala,tetapi bila ditinggalkan tak mendapatkan dosa c.mubah atau jaiz yaitu suatu perbuatan yang bila dikerjakan tidak diberi pahala dan bila ditinggalkan tidak dikenakan siksa. d.makruh yaitu suatu perbuatan yang tercegah,bila ditinggalkan akan mendapatkan pahala,biladikerjakan tidak mendapatkan siksa. e.haram,yaitu perbuatan yang dilarang,bila dikerjakan akan berdosa bila ditinggalkan akan mendapatkan pahala. 5.Dalam kondisi tertentu yang tidak normal,maka terdapat keringanan untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan suatu jenis hukum taklifi tersebut.Keringanan hukum tsb dinamakan RUKH-SAH atau dispensasi. Rukhsah adalah keringanan hukum,kebolehan meninggalkan ketentuan yang seharusnya dengan memilih untuk mengerjakan alternatif lainnya 4

dengan pertimbangan tertentu.Rukhsah merupakan hak khusus atau is timewa yang diberikan kepada mukallaf karena alasan atau pertimbang -an tertentu.Hal ini merupakan satu bukti kemurahan llah swt kepada hamba-Nya, dan bukti pula tentang fleksi bilitas (keluwesan, kelenturan) hukum syariat Islam.Karena merupakan pemberian hak khusus atau istimewa maka dalam pelaksanaannya terserah kepada masing-masing yang individu bersangkutan. Rukhsah dapat dilakukan bila seseorang berada dalam : a. keadaan darurat : b. terpaksa c. dipaksa (diluar kemampuannya,diluar kesadarannya) d. kondisi tidak normal. . 6.Akibat adanya rukhsah maka terjadi pergeseran nilai/norma hukum, misalnya yang wajib menjadi makruh atau sunnah atau haram, hal yang haram bisa menjadi wajib dsb. Berkaitan dengan nilai (value,harga) sesuatu hal,keadaan atau barang maka syariat Islam membaginya menjadi tiga kriteria, yaitu : a.halal = mutlak baik b.haram = mutlak jelek. c.syubhat = meragukan. 7.Dalam kaitannya dengan nilai,harga (value) suatu keadaan ,hal atau barang/materi dihubungkan dengan al-ahkamul-khomsah maka terdapat lima kriteria nilai sbb. a.wajib = amat baik. b.sunnat = baik c.mubah = tidak baik,tidak buruk.(netral). d.makruh = buruk. e.haram =sangat buruk 8,Al-Qur'an menegaskan bahwa Allah swt,telah menetapkan hukumhukum dan ketentuan halal-haram itu melalui ayat-ayat yang jelas,gamblaing tak memerlukan keterangan lagi.Disamping itu terdapat pula ayat-ayat yang tersamar, yang bisa meragukan sehingga perlu penjelasan secara rinci baik dari Rasulullah saw maupun para ahli (lihat S.Ali Imran (3):7). Rasulullah saw juga bersabda bahwa hal yang halal itu telah jelas dan yang haram pun sudah jelas,dan diantara keduanya terdapat hal-hal yang mutasyabihat (kurang jelas), karena itu harus dihindari D, MISI DAN FUNGSI AGAMA ISLAM 1.FUNGSI AGAMA ISLAM : Agama Islam dengan segala isi ajaran berfungsi sebagai :

yang

terdapat didalamnnya

1.informasi tentang hakikat manusia dengan segala potensi yang dimilikinya, bagaimana status dan kedudukan serta bagaimana perannya dalam kehidupan dunia ini. 2.informasi tentang masalah-masalah ghaib yang tak mungkin terjangkau oleh kemampuan manusia,serta bagaimana saling hubung dan saling peran antara manusimdenga makhluk-mahlk ghaib tersebut. 3.memberikan informasi tentang siapa Al-Khaliq,Maha Pencipta Alama Semesta,zat Yang Maha Sempurna ,pengelola dan pengatur jagad raya ini serta bagaimana manusia mendekat kehadirat-Nya. 4.petunjuk dan pimpinan dalam menentukan arah serta jalan hidup manusia yang benar,sesuai dengan fitrah dan kodrat hidup manusia, sehingga mencapai kedamaian,keselamatan dan kesejahteraan. 5.hukum Allah (sunnatullah) yang tertulis,yang menyangkut ber macam persoalan,antara lain tentang mekanisme,proses dan hasil gerak dan hubungan interaksi antara komponen-komponen alam semesta,yang kemudian dirumuskan menjadi ilmu-pengetahuan dan sains.

2.Hukum Allah (sunnatullah) terdiri dari dua jenis ,yaitu hukum yang tertulis,disebut sebagai ayat Qur'aniyah,dan hukum yang tidak tertulis yang dinamakan ayat kauniyah (hukum alam) merupakan dua komponen hukum yang sangat dihajati oleh hidup manusia 2.MISI DAN TUJUAN SYARIAT ISLAM. Sesuai dengan watak dan kepribadian agama Islam ,maka misi dan tujuan yang diamanatkan kepada seluruh komponen dan pemeluk ajaran Islam adalah sbb.: 1.Sebagai agama tauhid maka misi pertama dan utama agama Islam adalah untuk menegakkan ajaran tauhid.Misi ini sama dengan misi para Nabi danRasul,yang semuanya mangajarkan tauhid kepada umat manusia pada jaman dan tempat yang berbeda.Para nabi dan rasul diyakni oelh Islam membawa kalimat yang samna,yaitu kalimat tauhid yang rumusannya dalam Islam adalah :" laa ilaaha illa-Llaah " = tidak ada tuhan selain Allah ` 2.Sebagai rahmatan lil-'alamin,memberikan rahmat kepada seluruh isi alam.Nabi Muhammad saw dengan ajaran Islam yang dibawanya bertugas untuk memberikan rahmat, kasih sayang, kebahagiaan kedamai an dan kesejahteraan kepada seisi alam {surat Al-Anbiya ( 21) 107}. Nama "islam" sendiri telah menunjukan bahwa agama ini mengajarkan keselamatan,kedamaian dan kebahagiaan manusia. 3.Amar ma'ruf nahi munkar,menebarkan kebajikan dan mencegah terjadi nya kemungkaran. { S.Ali Imran (3): 110 }.Hal ini merupakan prinsip agama Islam ,yang harus dilakukan oleh setiap 6

orang.Dalam istilah populer disebut : dakwah Rasululah saw bersabda : "sampaikanlah dari ajaranku ini walaupun hanya satu ayat. Dengan tegaknya dakwah maka akan terhindar dari kejahatan dan kejahilan,sehingga kedamaian dan kesejahteraan hidup akan tercipta, 4.Memelihara kehormatan dan martabat manusia agar tetap mulia dan terhormat.Dengan ajaran tauhid, Islam bertekad akan menjauh kan manusia dari perbudakan hawa nafsu hewaniyah,dan menjaga nya agar tetap berada pada fitrahnya..Sejumlah ayat al-Qur'an bisa disebut antara lain : o a.s.Al-Hujurat (49) :13 c.s.at-Tin (95):4-5 o b.s.Ali Imran (3); 14 ; d.s.Rum (30) : 30. 5.Memelihara keseimbangan dan keharmonisan hidup,baik dalam kehidupan didunia antara makhluk-makhluk penghuni dunia ini maupun keseimbangan antara kehidupan lahiriyah-batiniyah, material -spiritual serta duniawiyah-ukhrowiyah. Sejumlah ayat AlQur'an menunjukan hal-hal tersebut, misalnya :s. Al-Baqarah (2): 02-04 ; 200-201;surat Al-Qoshosh (28): 77.s.Ali-Imran (3) : 112. dsb.

Maksud dan Tujuan Syariat Islam adalah untuk memberikan perlindung an kepada manusia dalam berbagai aspeknya,yaitu : II.KEHIDUPAN MANUSIA. A.ASAL USUL KEJADIAN MANUSIA. 1.Dalam konsep Islam manusia pertama adalah Nabi Adam,yang dicipta kan oleh Allah swt dari tidak ada melalui karya , kekuasan dan kreasi mutlak Allah swt sendiri.Penciptaan Nabi Adam /manusia pertama itu didasarkan atas rencana Allah swt sebagaimana difirmankan-Nya kepada para Malaikat (lihat antara lain surat al-Baqarah (2):30).Penciptaan tsb merupakan pen ciptaan khusus,yang proses dan prosedurnya dirahasia kan ole Allah swt. 2.Islam menolak teori evolusi tentang kejadian manusia pertama (Nabi Adam as). Bahkan sampai sekarang teori evolusi tersebut telah diketrahui dan dibuktikan secara ilmiyah banyak kelemahan dan ketidak konsistenan nya sebagai teori ilmiyah.Evolusi biologis memang terjadi dalam kejadian Bani Adam/anak-2 manusia sebagaimana juga terjadi pada hampir semua makhluk hidup.Dengan jelas al-Quran menyebutkan tentang evolusi biologis anak-anak ,manusia itu,antara lain dalam surat Al-Hajj (22); ayat 5 dan surat al Mukminun (23) ayat 12-14.

3.Bahan dasar fisik kejadian manusia adalah tanah,yang dalam al-Quran diistilahkan dengan bermacam nama,yaitu : Turaab,tanah gemuk :>al-Kahfi,18:37. Tiin,tanah lempung :>as-Sajadah,32:7 Tiinul laazib,tanah lempung pekat,>as-Shoffat, 37:11 Salsalun kalfahhor,lempung seperti tembikar Salsalun min hamain masnun,lempung dari lumpur yang dicetak >(al-Hijr,15:26 Sulalatin min tiin,sari pati lempung Al-Maau,Air,yang merupakan asal usul sgl yang hidup, alFurqon,25:54. Dengan majunya iptek,telah terbukti bahwa dalam diri manusia benarbenar terdapat segala jenis zat/unsur atom yang ada dibumi ini 4.Manusia bisa hidup dan beraktifitas yang berbeda dengan makhluk lainnya karena manusia memiliki ruh,yang berasal dari tiupan Allah kedalam jasad/fisik manusia itu.( surat as-Sajdah( 32):09. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihat an dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur . Adapun proses peniupan ruh kedalam jasad tiap manusia terjadi ketika janin bayi sudah/masih berumur 120 hari sebagaimana dijelaskan dalam salah satu Hadis Riwayat Bukhari Muslim. 5.Ruh manusia inilah yang merupakan nilai intrinsik bagi kehidupan manusia.Ruh inilah yang merupakan hakikat kehidupan manusia : ruh ini berpindah dari satu alam ke alam lain dengan proses yang unik.Dalam perjalanan hidupnya,ruh manusia mengalami kehudpan dalam berbagai alam, berturut-turut sbb: (1).alam arwah (2) alam rahim (3).alam dunia (4).alam barzah atau alam kubur dan (5) alam akhirat. 6.Lingkungan atau fase kehidupan manusia yang amat istimewa adalah didunia ini.Segala perbuatannya akan dipertanggungjawaban di alam akhirat, sesudah manusia meninggalkan dunia, ruhnya berpisah dengan jasad nya. Dialam dunia ini manusia berkarya dan menanam sedang di akhirat nanti ,manusia tinggal memetik hasil karyanya.Barangsiapa yang berbuat kebajikan akan mendapatkan balasan kebajikan belipat ganda dan berangsiapa berbuat kejahatan akan menerima balasan atas perbuatan jahatnya itu. B.MENJALANKAN KEHIDUPAN DIDUNIA. 1.Sebagai bagian dari alam,maka manusiua terikat dan tunduk kepada hukum alam dan kaidah kaidah alam lainnya.Manusia harus menyesuai 8

kan diri dengan semua hukum alam,sehingga mendapatkan kenyamanan hidup.Bilamana manusia menentang hukum alam maka akan mendapat kan bencana dan ketidak nyamanan dalam hidupnya. 2.Hukum alam itu ciptaan Allah swt sehingga tepat bila disebut dengan hukum Allah yang dalam terminoogi Islam disebut sunatullah.Terdapat dua macam Hukum Allah,yaitu hukum yang yang tertulis dan hukum yang tidak tertulis. 3.Hukum Allah yang tertulis terdapat dalam kitab suci = wahyu=kalamullah yang dalam Islam berwujud al-Quranul Karim;Karena itu hukum tertulis ini disebut hukum quraniyah.Hukum yang tidak tertulis terdapat pada alam semesta = jagad raya = kosmos atau alkaun.Karena itu hukum yang tidak tertulis ini disebut hukum kauniyah.Keduanya bisa dipertemukan dan bahkan saling melengkapi. 4.Sebagai makhluk yang rohnya memiliki keunggulan kualitatif dibanding kan makhluk lainnya , manusia harus mampu menjadi pemimpin dan manajer bagi lingkungan sekitarnya.Disinilah manusia diuji kemampuan nya untuk berperan sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan baginya, yaitu sebagai khalifah. 5.Dalam memainkan perannya sebagai sebagai khalifah,manusia harus mampu mengalahkan nafsu dirinya yang selalu menggoda dan mengajak kearah yang tidak baik.(Surat Yusuf :53).bahkan ia harus menjadi rahmat bagi alam sekitarnya. 6.Manjusia yang perbuatannya sesuai dengan hukum ilahiyah atau syariat disebut manusia yang berakhlak mulia atau akhlakul karimah.Dia akan disebut sebagai manusia sempura atau insan kamil. C.DIMENSI RUANG KEHIDUPAN MANUSIA. Dalam hidupnya didunia manusia mempunyai tiga ruang gerak dimana manusia harsu berperang aktif dan menjadi titik sentralnya.Ketiga dimensi itu adalah : 1.vertikal, yaitu gerak kehidupan manusia yang menuju ke atas berhubungan dengan Allaah swt.Gerak ini diwujudkan dalam bentuk gerak dan pelilaku ibadah,yang lazimnya disebut dengan hablun minallaah. 2.dimensi horizontal,yaitu gerak kehidupan manusia menyamping/ melebar kesamping atau mendatar,saling hubungan antara manusia dengan sesamanya manusia dan sesama makhluk lain.Diwujudkan dalam 9

bentuk gerak dan perilaku muamalah ( saling interaksi ), lazimnya disebut hablun minannas. 3.dimensi internal ,gerak kehidupan manusia yang tertuju kedalam dirinya sendiri.Dimulai dengan proses internalisasi (pengenalan pemahaman, penghayatan dan pengamalan) terhadap nilai-nilai (agama dan nilai lainnya) yang dianutnya,kemudian membentuk integritas kepribadiannya. (Proses adopsi dan adaptasi).Hasil dari proses ini diwujudkan dalam perilaku yang berbana akhlakul karimah. D.TUJUAN HIDUP MANUSIA. 1.Secara umum tujuan hidup manusia adalah untuk mendapatkan kebahagiaan(senang),keselamatan (selamat) dan kemuliaan (sukses) alias Tiga S. Untuk mencapai Tiga S itu terdapat aturan-aturan yang wajib diikuti, ditaati, dijalankan dan dikerjakan.Terdapat aturan hidup yang dianut manusia dan ada yang dibuat oleh Tuhan Maha Pencipta Alam. 2.Manusia akan mendapatkan hasil Tiga S itu manakala dia mendapatkan ridlo Allah.Karena itu maka yang perlu dan harus diupayakan dalam hidup manusia itu adalah bagaimana mendapatkan Ridlo Allah swt tersebut. 3.Ridlo Allah akan diperoleh billamana manusia melaksanakan tugas dan kewajiban hidupnya dengan baik dan benar sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Allah swt.(lihat misalnya surat al-Bayyinah).Tugas dan kewajiban hidup manusia yang pokok adalah mengabdikan diri kpd Allah swt dan menjadi khlaifah Nya di bumi ini.dua tugas dan kewajiban intu harus dilaksanakan secara bersamaan atau serempak dan kelak harus dipertanggung jawabkan dihadiratNya. 4.Dalam rangka mengabdi itu maka pelaksanaannya berbentuk ibadah, bukan saja dalam arti ritual-seremonial, seperti yang terdapat dalam Rukun Islam yang lima saja ,akan tetapi bahkan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.( al-Anam : 162-163). III.KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DALAM ISLAM A.HUBUNGAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DENGAN AKIDAH 1.Sejak awal lahirnya Islam telah menegaskan agar umatnya yang beriman memelihara dan membiasakan hidup bersih.Wahyu al-Quran yang kedua turun dalam periode Mekah,yaitu surat al-Mudatsir ayat 1 s/d 6 berisi perintah soal hidup bersih dan sehat yang menyeluruh.

10

2.Islam disebut juga sebagai agama fitrah , agama pembawa dan penegak kesucian sejak semula yang dengan fitrah itu pula manusia diciptakan. ( surat Rum :30).Kesucian yang dimaksudkan adalah kesucian rohani,yang berwujud Iman kepada Allah swt alias tauhid.Manusia yang beriman itu adalah suci, dan sebaliknya manusia yang musyrik itu najis.Oprang yang musyrik dan kafir bisa kembali suci bilamana mereka bertobat dengan sungguh-sungguh. 3.Makna kata fitrah adalah bersih dan suci.Dalam al-Quran dinyatakan bahwa manusia diciptakan menurut fitrah ,dalam kesucian.Secara fisik,jasad manusia yang sudah mati bukan benda najis ,bukan seperti bangkai binatang yang najis.Karena itu sekalipun sudah mati jasad manusia tetap dihirmati dan diperlakukan dengan baik (walaupun terhadap orang yang berbeda agama sekalipun). 4.Karena pada dasarnya atau menurut fitrahnya manusia itu suci maka dia diperintahkan untuk memelihara dan mengembangkan kebersihan dan kesucian dirinya itu.dia juga harus berkomunikasi dengan Yang Maha Suci, Allah subhananhu wa taala (swt).Rasulullah saw berrsabda: innallaha thoyyibun laa yaqbalu illa thoyyibun= Allah itu Maha Baik, dan tidak akan menerima selain yang baik juga. 5.Kesucian rohaniyah bermakna bahwa ssuai dengan fitrahnya maka manusia itu pada dasarnya baik.Dia telah memmpunyai keimaman yang benar (tauhid) seajak masih berada di alam arwah.Dia lahir dalam keadaan suci (fitrah) tidak mempunyai dosa sedikitpun ( Hadis : kullu maulidin yulladu alal fitrah, fa abawwahu yuhawwidanihi au yunashshironihi au yumajisanihi,kama tuntajul bahimatu bahimatan). 6.Dalam Islam tidak dikenal danya dosa waris atau dosa turunan.Dosa seseorang didapatkan manakal yns telah melaksanakan aktivitas yang salah dalam hidupnya, itupun setelah dia dewasa (baligh).Setelah baligh maka segala perbuatannya diniulai baik-buruk- benar salah berdasarkan norma-norma syariat.Bila sesuai syariat maka dia baik dan benar dan akan mendapatkan pahala,sedang bila perbuatannya tidak sesuai norma syariat, maka manusia yang bersangkutan dinilai salah dan buruk sehingga akan mendapatkan dosa. 7.Kesucian rohaniyah dicapai melalui Iman yang benar, disertai amalan syariat yang utuh dan benar (amal shaleh ) sehingga yang bersangkutan mem[peroleh derajat muhsin ( orang yang ihsan/baik/paripura=akhlakul karimah = insan kamil ).

11

8.Orang yang berdosa bisa membersihkan dan mensucikan dirinya dengan jalan bertobat.Unsur atau langkah tobat yang sesungguhnya (tobatan nasuha) adalah: (1).menyadari dan menyesal akan perbuatan salahnya (2).tidak akan mengulangi lagi perbuatan salahnya (3).melakukan perbuatan yang lebih baik selanjutnya. 9.Kebersihan dan kesucian batin dan spritual merupakan hal yang amat penting dan mendasar serta mememgang peranana penting dalam kehidup an manusia.Bila batin manusia rusak maka akan rusaklah seluruh kehidupannya baik secara fisik maupun mental rohaniyah: Inna fil jasadi al mudghoh;idza sholahat shalah al jasadu kulluhu wa idzal fasadat fasad al jazadu kulluhu ; alla fa hiyal qalbi = ketahuialha bahwa dalam tubuh terdapat segumpal daging bila fungsinya baik maka baiklah seluruh tubuh dan bila fungsimnya rusak maka rusaklah seluruh tubuh.Ketahuilah bahwa daging itu adalah hati). 10.Dalam pengalaman sehari-hari dimedia TV Indonesia terdapat penayangan rutin dengan tema :BENGKEL HATI , yang mengungkapkan bahwa semua penyakit manusia bersumber dari kesucian perilaku fungsi hati.Untuk menyembuhkan segala penyakit manusia (lahir batin) kuncinya adlah : iman,taat kpd Allah (ibadah) dan bersih ( tobat dan mohon ampun setta maaf kpd sesama). 11.Dalam hubungannya dengan Iman dan Taqwa kepada Allah swt maka kebersihan hati menuntut sikap ikhlas--tawadlu (rendah hati)--sabar dalam berbagai keadaan serta tawakkal dan hanya mengharapkan datang nya keridloan dari Allah swt semata-mata.Seluruh gerak hidup sampai matinya dilakukan hanya untuk mengabdikan dirinya kepada Allah swt .( s al-Anam 162-163). 12.Tobat , yang arti semula adalah kembali berarti kembali ke jalan yang benar alias jalan Allah swt.Tobat merupakan sikap kesadaran yang amat tinggi dalam mengakui kesalahan dan dosa yang tealah dilakukan dan bermaksud untuk menghilangkan,membersihkan dan mensucikan diri dari dosa tersebut. 13.Bila manusia bertobat,manusia harus yakin bahwa Allah swt akan memberikan ampunanNya karena Allah swt bersifat Maha Pengasih Maha Penyayang dan Maha Pengampun.Manusia yang telah bertobat itu ibarat bayi yang baru lahir dari rahim ibunya dan karenanya bersih dan suci dari dosanya. B.HUBUNGAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DENGAN IBADAH. 12

1.Pelaksanaan ibadah dalam agama Islam sangat erat kaitannya dengan masalah kebersihan dan kesehatan.Pemakaian air sebagai alat pembersih dan pensuci baik dalam hubungannya dengan ibadah maupun bukan, merupakan kebiasaan yang sangat erat berkaitan dengan kehidupan keseharian Muslim. Bukan saja dengan jalan berwudlu sebagai prasarat mendapatkan kesucian dan kebersihan ibadah (shalat),tetapi juga kewajib an mandi untuk berbagai kesempatan. 2.Kebersihan dan kesehatan merupakan prasarat mutlak yang harus dimiliki oleh semua orang untuk menjadikan dirinya berilmu dan beramal shaleh,yang pada akhirnya akan menentukan kualitas seorang beriman di hadapan Allah swt. 3.Bermacam sebab yang mengharuskan orang membersihkan dirin,baik karena hadas maupun karena najis.Tergantung dari penyebabnya maka cara membersihkan diri ada yang wajib dengan cara mandi,ada yang cukup dengan wudlu , atau hanya dengan cara mencucinya saja bahkan bisa saja dengan cara mem bersihkannya dengan benda keras/padat (istinja') maupun tanah (tayamum). 4.Dalam pengertian bersih dan suci ada beberapa terminologi yang digunakan dalam Islam guna memberikan konotasi tertentu berkaitan dengan kebersihan tsb. Taharah (bersuci) bermakna steril ,bebas dari bibit penyakit yang diakibatkan polusi dan bibit penyakit yang dibawa / diakibat kan oleh najis. Sedang nadhief (bersih) bermakna tidak kotor, tidak tercemar oleh benda-benda yang menjijikkan ,tak sedap yang manusia normal tidak ,menyukai kekotoran tsb. Sedang hadaskeadaan tidak suci akibat keluarnya kotoran (najis) dari seseorang,sementara rijs menunjuk kepada perbuatan yang tidak baik. Hadis: An-Nadhofatu minal iman = kebersihan itu iman, merujuk kepada hal tsb. adalah bagian dari

5.Dalam kaitannya dengan bersuci,alat utama yang dipakai adalah air. Namun dalam kasus tertentu,bersuci bisa saja menggunakan alat selain air, misalnya dengan benda padat yang suci lagi bersih.Tidak semua jenis dan macam air bisa dipergunakan untuk membersihkan diri dan men sucikannya. Terdapat klasifikasi jenis dan macam air sbb.: a.air suci dan mensucikan. b.air suci tetapi tidak mensucikan. c.air yang tidak suci ( air bernajis). d.air yang makruh dipakai.

13

6. Benda atau zat yang termasuk najis dan karenanya harus disucikan dari diri manusia antara lain : a.darah dan nanah. b.bangkai binatang darat yang berdarah. c.anjing dan babi. d.urine (air kemih) dan faecea (tinja) serta segala sesuatu yang keluar dari dua lubang pelepasan mani/sperma,wadi, madzi e.dahak ( dan sejenisnya ) dan muntahan . f.minuman keras (alkohol dsb). g.bagian binatang yang diambil dari tubuhnya selagi hidup. 7.Terdapat 7 (tujuh) sebab yang mewajibkan orang harus mandi dan 16 (enam belas) sebab orang dianjurkan (disunatkan) untuk mandi.Terdapat dua jenis mandi,yaitu mandi biasa (ghusl) dan mandi janabat (mandi besar). 8.Mandi janabat adalah mandi dengan membasahi seluruh per mukaan tubuh dengan air. Penyebab wajib mandi janabat antara lain hal-hal sbb.: a.sehabis menstuasi/haid (bagi kaum wanita). b.setelah berhenti dari nifas( sehabis melahirkan). c.sehabis melakukan hubungan seksual (sanggaama). d.karena mengeluarkan sperma akibat mimpi/syahwat sangat kuat. e.karena meninggal dunia.

yang

9.Mandi saja belum cukup untuk memelihara dan menjaga kebersihan badan. Setiap Muslim diperintahkan untuk membuang bagian- bagian tubuh yang mungkin menjadi sarang kotoran dan bibit penyakit.Rasulullah saw memerintahkan agar setiap Mus-lim: mencukur rambut sekitar kemaluan, berkhitan,menggunting kumis,mencabut bulu ketiak dan memotong kuku. 10.Pemeliharaan kebersihan anggota badan sangat ditekankan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim.Dalam praktek pelaksanaan berwudlu sebagai prasarat pelaksanaan ibadah shalat, jelas tampak bahwa bagian-bagian badan tertentu harus dibersihkan : wajah, hidung. rongga mulut,liang telinga, seluruh tangan (termasuk jari-jari) dan kaki serta kepala. 11.Diluar ibadah (diluar shalat ) anjuran /sunat) untuk biasa memelihara kebersihan amat banyak: menggosok gigi (bersiwak), kebersihan dan kerapian rambut kepala,memelihara kebersihan dan kerapian pakaian serta tempat dll. merupakan kebiasaan hidup yang amat ditekankan. 14

12.Pakaian dan atau barang yang terkena najis harus dibersihkan (disucikan ) dengan cara tertentu.Najis diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) tingkat : a.najis ringan : urine dari baby lelaki yang hanya minum asi saja. b.najis sedang : misalnya urine,tinja,darah dan sebangsanya. c.najis berat : anjing dan babi. 13.Sejalan dengan klasifikasi najis maka cara mensucikann juga berbeda a. najis ringan:cukup dialirkan air pada (bagian) benda yang terkena najis sehingga zat najis tsb. hilang. b. najis sedang : dibasuh/dicuci dengan air sehingga zat najis yang mengenai benda ybs. tidak ada bekasnya lagi baik warna,bau maupun rasanya c.najis berat:disucikan dengan cara dibasuh air tujuh kali dengan air, salah satunya (lebih baik kali yang pertama) digosok dengan tanah. 14.Selain berwudlu,Islam menganjurkan kepada umatnya untuk mandi manakala akan kemasjid,terutama pada hari Jum'at (melakukan shalat berjamaah) serta mengenakan pakaian yang berwarna putih,suci dan bersih; dianjurkan pula memakai harum-haruman.Orang dicegah (makruh) mengerjakan shalat bilamana ia kedapatan habis memakan makanan yang menyebabkan mulutnya berbau, semisal bawang putih,bau rokok dsb. sampai ia menghilangkan bau tak sedap itu. 15.Gerakan-gerakan dalam shalat,merupakan gerakan yang amat bermanfaat bagi pembinaan dan pemeliharaan kesehatan fisik dalam arti yang sebenar nya. Hal ini akan terjadi manakala dilakukan dengan teknik dan cara yang benar sesuai dengan tuntunan RASULULLAH SAW. (Dr, H.A.Saboe : Hikmah Kesehatan dalam Shalat). 16.Ibadah shalat diibaratkan oleh Rasulullah saw sebagai mandi guna membersihkan diri.Orang yang mandi (sedikitnya) lima kali sehari akan selalu menjadi bersih. Demikian pula orang yang tiap hari mengerjakan shalat (sedikitnya) lima kali akan bisa membersihkan daki dan noda dosanya lebih baika dibanding orang yang tidak shalat. 17.Masjid sebagai tempat ibadah (khususnya Shalat) merupakan tempat yang paling baik untuk membersihkan diri.Allah amat suka kepada orang-orang yang mendirikan shalat di masjid dalam rangka membersihkan diri itu (s.At-Taubah :108) 18.Pelaksanaan ibadah Puasa juga amat erat dengan pembinaan kesehatan. Ia merupakan tindakan preventif dan kuratif terhadap 15

berbagai macam dan jenis penyakit tertentu.Melakukan "diet atau pantang makanan tertentu" pada hakekatnya serupa dengan berpuasa.Hadis Rasululah yang terkenal dalam hal ini adalah:"Berpuasalah kamu supaya kamu sehat" telah dibuktikan secara empiris faktual dalam kehidupan modern sekarang ini 19.Ibadah zakat bermakna pula untuk membersihan diri dan harta manusia (zakaa = suci) (lih.S.At-taubah:103).Yaitu membersihkan diri dari sifat-sifat kikir dan loba serta tamak akan harta. Membersihkannya dengan jalan mem beri kan sebagian ( 2,5 % nya ) kepada mereka yang berhak. (s.AT-Taubah : 60 ) .Zakat juga berfungsi sebagai pembersih harta itu sendiri dari kemungkinan tercampur dengan harta yang tidak halal (harta subhat) yang tidak sengaja terbawa serta.. 20.Ibadah sebagai suatu usaha,cara dan metode mendekatkan diri kepada Allah hanya dapat dilakukan dengan hati dan jiwa yang bersih atau mukhlis. Memang dalam menjalankan agama (perintah Allah ) sikap mukhlis inilah yang harus dibawa serta ( S.Al-Bayyinah : 5 ) 21. Suci dan bersihnya hati tidak berarti harus meninggalkan kehidupan dan urusan dunia (harta,keluarga,masyarakat dsb.).Untuk mendapatkan kebahagian dan kesempurnaan hidup di akhirat kelak,hidup duniawi juga harus ditata dan diraih dengan baik .( s.Al-Qoshos: 78 ). C.KEBERSIHAN&KESEHATAN DALAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI 1.Rasulullah saw bersabda bahwa Islam itu bersih,karena itu umat Islam harus menjaga kebersihan.Hadis yang terkenal yaitu: keber sihan adalah bagian dari Iman,telah menjadi adagium /semboyan masyarakat umum. Hal tsb menun jukkan bahwa ajaran tentang kebersihan merupakan bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. 2.Islam mengajarkan agar sehabis orang buang air,baik buang air kecil (kencing) terlebih lagi buang air besar harus bersuci /dibersihkan dengan airyang suci mensucikan.Bila tidak men dapatkan air,membersihkannya dengan cara istija' (benda padat). 3.Membasuh tangan sangat dianjurkan pada beberapa kesempatan, misalnya sehabis buang dari bepergian,hendak makan,sehabis makan, hendak masuk tidur,sehabis bangun tidur. 4.Badan atau pakaian yang terkena najis hendaknya dicucikan sampai najis itu hilang baik warnanya,zatnya maupun rasa dan baunya. Bila 16

masih terdapat bekas (flake) najisnya belum hilang.

najis yang tersisa pada pakaian itu maka

5.Tanah /lantai yang terkena najis mensucikannya dengan cara menyiram nya dengan air sampai najisnya hilang.Bisa juga dengan jalan mengering kan/ menjemurnya pada panas matahari. 6.Sepatu/terompah yang terkena najis mensucikannya dengan jalan meng gosokkannya ke tanah.Kulit binatang yang telah disamak baik dalamnya maupun luarnya sudah tergolong suci, sehingga bisa dipakai (alas atau sarana ) untuk mengerjakan shalat. 7.Beberapa hal yang berkaitan dengan buang air yang erat kaitannya dengan kebersihan dan kesehatan menurut tuntunan Islam: a.masuk ketempat buang air (WC) disunatkan mendahulukan kaki kiri,sedang keluarnya mendahulukan kaki kanan, disertai dengan doa-doa untuk itu. b.tidak membawa barang/sesuata benda yang memuat nama Allah, kecuali kalau di dalam WC itu ada tempat khusus untuk menempat kan dengan baik. c.menjauhkan dan melindungkan diri dari pandangan manusia lain, sehingga tidak kelihatan. d.menghindarkan diri dari bicara,baik berupa dzikir maupun lainnya.Karena itu tidak perlu menjawab salam atau menyahut azan. e.tidak menghadap atau membelakangi kiblat,terlebih bila ditempat terbuka.Bila ditempat tertutup (WC) dan konstruksi bangunan sudah demikian rupa maka usahakan agar menghadap/ mem belakanginya tidak persis ke arah kiblat. f.tidak menuangkan/memasukkan kotorannya ke lubang binatang agar tidak menyakiti/membunuh binatan yang mungkin hidup didalamnya. g.tidak buang air di tempat mandi (bak mandi,baik kamar mandi maupun kolam renang),begitu pula pada air yang tergenang atau air mengalir yang dimanfaatkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (untuk air minum dsb.) h.tidak buang air/buang hajat sambil berdiri selain tidak sesuai dengan sopan santun juga guna menghindari percikan najis ke anggota tubuh atau pakaianya. 17

i.wajib menghilangkan najis yang terdapat ditempat keluarnya ( lubang anus maupun lubang kemaluan) baik dengan air maupun batu atau kertas /tissue. j.tidak membersihkan najis ( bercebok ) dengan tangan kanan demi menjaga kebersihannya dari menyentuh najis/kotoran.Bila telah selesai bercebok tangan harus dicuci bersih dengan alat pembersih (sabun dsb.). k.memercikkan air ke celana/pakaian dan ke kemaluannya bila telah selesai, guna menghilangkan rasa waswas ada tidaknya najis yang mengenainya. l.Diseyogyakan memakai alas kaki bila masuk ke dalam jamban agar telapak kaki terhindar dari menginjak najis/kotoran/ bibit penyakit. 8.Kebersihan badan secara khusus sangat diperhatikan oleh Rasulullah saw dalam apa yang disebut sebagai khamsatul fitrah,yaitu : memotong /mencukur bulu genital, berkhitan (circumcicio),memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku. 9.Islam mengajarkan bahwa hubungan seksual disaat menstruasi merupa kan perbuatan dosa.Begitu pula bersanggama dengan tidak melalui pintu nya termasuk perbuatan yang dikutuk Allah swt. ( kaumnya Nabi Luth as banyak yang berbuat homoseks dan lesbian sehingga akhirnya dimusnah kan oleh Allah swt.Begitu pula kaum sodomi (berhubungan seksual dengan binatang) yang amat dikutuk.Rasulullah saw memerintah kan umatnya untuk menutup bejana tempat air minum,begitu pula menutup makanan yang disimpan.Dalam hal meminum umatnya dilarang minum sambil bernafas dalam gelas,sebab akan mencemari air minum tsb. Sewaktu minum dilarang melakukannya satu kali teguk untuk satu gelas dalam satu tarikan nafas. 11.Islam mengenalkan konsep "shihah" yang diterjemahkan dengan sehat, yaitu keadaan jasmani yang memungkinkan seluruh faal tubuh berjalan dengan baik.Disamping iu terdapat pula konsep "aafiah = aafiat ", yaitu keadaan yang lebih afdol yang dampaknya menjangkau kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. 12.Orang mukmin yang kuat dan kokoh lebih dicintai oleh Allah dibanding dengan mukmin yang lemah.Agar jasmaninya sehat dan kuat,Rasulullah saw menganjurkan agar setiap ,mukmin melakukan olah raga misalnya : berpacu berkuda,berenang, memanah dsb. 18

IV.MAKANAN DAN MINUMAN YANG DIKEHENDAKI ISLAM. 1.Makan dan Minum merupakan kebutuhan pokok manusia,karena itu Islam sangat memperhatikan soal makanan dan minuman.Salah satu surat dalam Al-Qur'an bernama:surat Al-Maidah,yang berarti "hidangan".Memang dalam surat ini antara lain dibahas soal tentang halal - dan haramnya makanan dan minuman. 2.Dalam al-Qur'an juga banyak didapatkan lafal "akala" yang berarti memakan dan kata "tho'am">berarti makanan disamping kata "syariba" (dengan perobahan kata jadiannya) untuk arti makan dan minum. 3.Dalam hal makanan manusia diperintahkan untuk makan makanan yang halal dan baik ( s.al-Baqarah 168,172 ; s.Al-Maidah:77 , s.Al-Anfaal : 69 ;s.an-Nahal 114 dll.). 4.Makanan yang halal itu diklasifikasi menjadi : a.halal zatnya ; b.halal cara mendapatkannya ; c.halal dalam proses menjadikannya ; 5.Sekalipun sesuatu jenis makanan termasuk halal,tetapi ada aturan tertentu dalam memakannya antara lain: a.dilarang memakan melampaui batas. b.dilarang mengharamkan yang halal menghalalkan yang haram. c.berlaku mubazir ( boros). d.dilarang makan/minum dgn piring/gelas terbuat dari emas/perak. 6.Jenis makanan yang diharamkan ialah : a.haram zat atau jenisnya : 1).babi dan anjing serta sebangsanya. 2).darah,selain hati dan limpa. 3).bangkai binatang darat. 4).binatang yang dipotong tanpa baca /sebut nama Allah. 5).khamar (minuman keras ),misalnya bir (miras,minuman yang memabukkan,minuman yang membahayakan jiwa manusia. b.haram karena keadaannya ,misalnya najis ,kotor dan menjijikkan. c.haram karena usahanya/memperolehnya,misalnya karena merampas,menipu ,korupsi ,berlaku curang dsb. d.haram karena membahayakan /merusak . 7.Termasuk jenis /klasifikasi bangkai adalah: a.binatang yang mati karena tercekik, dipukul, jatuh,tergilas. b.daging / bagian binatang yang diambil dari bagian tubuh binatang yang masih hidup. 19

c.binatang yang disembelih tidak atas nama Allah ,seperti untuk tumbal/sesajen bangunan dsb. d.binatang yang dalam menyembelih tekniknya tidak sesuai dengan aturan Islam ( tidak disembelih pada lehernya). e.binatang yang bekas diterkam ( dimangsa) oleh binatang buas/binatang yang bertaring tajam,berkuku pencakar,berparuh penerkam dsb. 8.Selain yang tersebut dalam al-Qur'an,terdapat juga sejumlah binatang yang diharamkan oleh hadis,yaitu:ular,binatang buas,himar kampung ,binatang-binatang yang menjijikkan dsb. 9.Benda-benda yang termasuk najis dan yang haram dimakan, haram pula dimanfaat kan untuk kepentingan lainnya misalnya untuk pakaian, kosmetika dll.Benda benda tersebut baru boleh (halal) dipergunakan setelah diproses demikian rupa sehingga hilang sifat-sifatnya asli semula. 10.Bangkai ikan dan belalang adalah halal dimakan,baik dia besar atupun kecil.Begitu pula hati dan limpa yang termasuk jenis darah (khusus),adalah termasuk halal dimakan. 11.Makanan yang "baik-baik" sebagaimana disebutkan dalam surat AlBaqarah 168 tersebut bukan saja baik rupanya, tetapi " baik " dalam arti luas,termasuk kualitas dan kadar "gizinya".(Perkataan gizi berasal dari kata Arab : ghidza' yang artinya makanan. 12.Contoh makanan/minuman yang berkualitas amat tinggi yang disebut kan dalam Al-Qur'an adalah madu lebah (s.An-Nahal:69) dan susu binatang ternak ( An-Namal : 66 ). Jenis makanan/minuman ini sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sejak awal kerhidupam manusia (masa bayi):memberikan ASI ( air susu ibu ) dan mentahnikkan madu kepadabayi yang baru lahir tsb.. 13.Buah anggur dan korma termasuk jenis buah-buahan yang berkualitas dan halal dimakan.Namun bila ia telah berubah melalui proses fermentasi (peragian tertentu) sehingga menjadi minuman maka ia berubah jadi alkohol yang haram. S.An-Nahal : 67).Begitu pula tentunya dengan bahan-bahan lainnya yang proses dan hasilnya serupa. 14.Jenis alkohol,sedikit atau banyak,memabukkan maupun tidak ,tetap hukumnya haram diminum,walaupun zat itu terdapat pada obat.Dalam salah satu hadisnya Rasulullah saw bersabda:" Khamar itu bukan obat,tetapi penyakit ".

20

15.Kadar makanan yang dibutuhkan telah ada ketentuannya, baik volume maupun kandungan zat dan gizinya. Islam melarang umat nya makan berlebihan ( israf ),misalnya dalam surat Al-A'rof ayat 31. Rasulullah saw menegaskan bahwa hendaknya rongga perut itu dibagi tiga ruangan : masing-masing sepertiga bagian untuk makanan padat,sepertiga lagi untuk makanan/ barang cair dan sepertiga sisanya untuk udara. 16.Sebagian dari adab dan tata cara makan dan minum antara lain : a.membaca "bismillah "sebelum mulai makan.(berdoa). b.membaca "alhamdulillah"sesudah habis makan (berdoa). c.disunatkan menggunakan tangan kanan (bila tanpa sendok). d.lebih utama dilakukan sambil duduk. e.tidak mensisakan makanan yang telah diambilnya. f.tidak mencela makanan/minuman yang sedang disantap. V.MINUMAN DAN OBAT-OBATAN BER ALKOHOL : (Dikutip ulang dari hasil Muzakarah (seminar) Nasional tentang Alkohol dalam Produk MInuman yang diselenggarakan oleh LPPOM - MUI tahun 1993 di Jakarta ). 1.Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat seperti misalnya biji-bijian,buahbuahan,nira dsb ; atau yang dibuat dengan cara desti-lasi hasil fermentasi tsb. ; atau yang sengaja ditambahkan alkohol ke dalamnya. 2.Anggur obat,anggur kolesom,arak obat dan minuman sejenis yang mengandung alakohol termasuk ke dalam jenis minuman beralkohol. 3.Berapapun kadar alkohol pada minuman berakohol tetap minuman (obat) tersebut disebut minuman (obat) beralkohol. 4.Dampak negatif dari minuman beralkohol lebih besar dari efek positifnya, seperti misalnya : pengaruh buruk terhadap kesehatan jasmani dan rohani, kriminalitas,kenakalan remaja,gangguan kamtibmas dan ketahanan nasional dsb.Dampak positif alkohol sebagai obat yang diminum sudah dapat diganti dengan bahan lain.Namun pada obat luar/obat oles masih bisa digunakan. 5.Meminum minuman beralkohol sedikit atau banyak hukumnya haram. Demikian pula dengan kegiatan meproduksi, mengedarkan, memperdagang kan,membeli dan menikmati hasil/keuntungan dari

21

perdagangan minuman beralkohol. Kesepakatan tersebut didasarkan atas : a.meminum minuman beralkohol adalah musykir (memabukkan). Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar hukumnya haram. Maka meminum minuman beralkohol haram hukumnya. (.al-Maidah:90 ). b.Minuman beralkohol mengakibatkaan lupa kepada Allah swt dan merupakan sumber segala macam sumber kejahatan karena alkohol dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa serta negara.(hadis Nabi saw). c.Minuman beralkohol merusak kesehatan karena alkohol dapat merusak organ hati,saluran pencernaan,sistim peredaran darah dan pada giliran nya dapat mengakibatkan kematian. d.Minuman beralkohol menghancurkan potensi sosial ekonomi karena peminum alkohol produktivitasnya menurun. e.Minuman beralkohol dapat merusak keamanan dan ketertiban masyarakat ,karena para peminum minuman beralkohol sering melakukan perbuatan kriminalitas yang meresahkan dan menggelisahkan masyarakat serta sering terjadinya kecelakaan lalu lintas karena mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaaan mabuk. f.Minuman beralkohol membahayakan kehidupan bangsa dan negara karena minuman beralkohol dapat mengakibatkan rusaknya persatuan dn kesatuan yang pada gilirannya merusak stabilitas nasional,mentalitas dan moralitas manusia Indonesia masa depan.

VI.MENGHADAPI SAKIT DAN KEMATIAN : 1.Sakit lawannya sehat. Tentang apa itu sehat WHO memberikan rumusan sbb.: "health is a state of physical,mental and social well being not merely the absence of disease of infirmity ." sehat adalah : keadaan fisik,mental dan sosial yang baik tidak saja karena tidak ada penyakit atau cacat." Dengan demikian maka penyakit meliputi baik jasmani, rohani/mental maupun ( perilaku dan sikap ) sosial. 2.Penyakit adalah suatu pengertian yang mengandung penyebab, gejalagejala atau symptom penyakit,baik yang kelihatan maupun yang hanya berupa gejala dan baru kelihatan bila diperiksa di laboratorium. 22

3.Bagi penderita/orang yang mengalami sakit, terutama sakit fisiknya, maka Islam memberikan tuntunan antara lain sbb.: a.menyadari bahwa dirinya sedang tidak sehat.Sakit merupakan ujian keimanan seseorang,bisa pula menjadi musibah bahkan mungkin sebagai bala'. b.bersikap sabar ,sebab orang yang sabar dicintai Allah.Berbaik sangka kepada Allah swt.,tidak mengumpat, mengeluarkan katakata yang tidak sepatutnya.(s.al-Anfaal:46; s.al-Haj:35 ;s.Ali Imran:146 ; s.Luqman:17;dll). c.wajib berobat kepada orang yang ahli (dokter).Beberapa hadis Nabi menyebut kan hal tsb.antara lain :" di masa Rasulullah ada seorang laki-laki yang tubuhnya mendapatkan luka sehingga darah bercucur an,lalu dipanggilnya dua orang lelaki lain untuk mengobatinya. Rasulullah bertanya kepada mereka:"sipakah diantara kalian yang ahli dalam ilmu tabib/ kedokteran?"Mereka menjawab :apakah ada baiknya ilmu kedokteran itu ?Rasulullah bersabda: Dia menurunkan obat karena Dia lah yang menurunkan penyakit." d.wajib yakin bahwa hanya Allah swt.yang akan menyembuhkan (s.Asy-Syu'ara : 78-81 ). e.mengindahkan nasihat dan petunjuk dokter/petugas medis. Rasulullah saw bersabda: "perbuatan yang baik ialah bertanya kepada yang ahli kemudian mengerjakan/mengikuti nasihatnya." f.selalu ingat (iman dan taqwa ) kepada Allah swt.Dalam kisah nabi Ayub a.s. disebutkan sekalipun penyakit beliau silih berganti dan ditambah lagi dengan cobaan-cobaan lainnya,tetapi beliau tetap tekun beribadah. g.Menyadari diri akan penyebab sakitnya.Penyakit datang mungkin karena akibat salahnya sendiri (salah makan misalnya),atau mungkin karena telah berbuat dosa/maksiat. h.Bertobat :apabila telah menyadari bahwa penyakit itu ada kaitannya dengan dosa/maksiat yang pernah dikerjakannya,maka bersegeralah mohon ampun kepada Allah swt dan bertobat.(s.AtTahrim : 8). i.Bersikap optimis ,tetap berpengharapan akan sembuh walaupun sakit nya sudah parah.(s.As-Syu'araa :78-81 ; s.Yusuf :87). j.Bila sakitnya terasa sudah gawat,maka seyogyanya berwasiat kepada para ahli warisnya.(s.Al-Baqarah : 180 ). 23

4.Bila mengetahui/mendengar ada orang sakit,maka sesama Muslim ber kewajiban mengunjunginya.Dalam salah satu hadis, Rasululah bersabda : sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman pada hari kiamat: "wahai anak Adam , sesungguhnya AKU sakit tetapi engkau tidak mengunjungi AKU."Ya Allah, Tuhanku,bagaimana aku menunjungiMU sedang ENGKAU adalah Rabbul 'alamin? Allah berfirman :"Tidak tahukah engkau bahwa hamba Ku si Fulan sakit, tetapi engkau tidak mengunjunginya ,sesungguhnya bila engkau mengunjunginya engkau akan dapati AKU ada disampingnya." 5.Dalam berkunjung ke orang sakit,beberapa hal berikut merupakan adab-sopan santun yang perlu diperhatikan: a.berlaku tenang,tidak menimbulkan kegaduhan/keributan. Hal ini menunjukkan ikut merasakan derita pasien sebagai ungkapan rasa kasih sayang sesama saudara.Nabi saw bersabda:"tidak dinamakan beriman seorang kamu hingga kamu cintai saudaramu sebagai mana kau cintai dirimu sendiri." b.tidak menyusahkan pasien,misalnya dengan berlama-lama sehingga mengganggu waktu istirahat ybs.Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak suka kepada hal yang menyusahkan orang beriman." c.menggembirakan.Maksud mengunjungi orang sakit adalah membesarkan hati dan menghibur pasien ,misalnya dengan berdoa. d.memberikan nasehat agar ybs.tetap sabar dsb. 6.Bagi petugas yang menangani pasien,beberapa sikap yang perlu diperhati kan antara lain sbb.: a.tugas merawat orang sakit adalah tugas mulia dan pilihan dan tidak sembarang orang dapat melakukan tugas tersebut. Dalam pandangan Islam melakukan tugas dan kewajiban hidup apapun yang telah merupakan pilihan (job,professi) adalah sebagai ibadah. (s.Al-An-'am :163). b.menghormati pasien bukan saja secara individual (karena status sosial dan jabatannya misalnya) tetapi terlebih pasien sebagai hamba Allah yang memang dimuliakan Allah swt. dan tinggi derajatnya.(s.Al-Isra' : 70 ; c.memberikan bimbingan dan mengasihi pasien,sehingga jiwa nya tenang dan menimbulkan rasa simpati serta kepercayaan dari pasien terhadap petugas d.menjalankan tugas dengan ikhlas.Hadis Nabi : sesungguhnya setiap amal perbuatan harus didasarkan niat yang ikhlas." Juga 24

hadis lainnya lagi sbb.:"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak menerima sesuatu amal perbuatan jika tidak disertai dengan keikhlasan dan mengharap keridhoan-Nya." e.penyantun dan bertutur kata yang baik kepada pasien. Islam mengajarkan bahwa tutur kata yang baik itu lebih utama dari pada pemberian sedekah yang diberikan dengan riya.(s.Al-Baqarah : 263 ). f.bersikap tenang,sabar cermat dan teliti,sekalipun menghadapi situasi gawat.Rasulullah saw bersabda: "bila engkau menghadapi suatu pekerjaan hadapilah dengan tenang, sehingga Allah menunjuk kan kepada engkau jalan keluar dari kesulitan." g.tegas dan cepat mengambil sikap/tindakan yang diperlukan sesuai dengan tuntutan tugas.Rasulullah saw bersabda:"Jika ada keraguan dalam hatimu, maka tinggalkanlah." h.dapat dipercaya dan pandai menyimpan rahasia,karena terikat sumpah jabatan.Tidak akan membuka/menceriterakan hal-hal yang sifatnya pribadi yang dijumpai pada pasien.Rasulullah saw. bersabda: "barangsiapa menyimpan rahasia keaiban temannya maka Allah akan menyimpan pula rahasia dirinya di hari kiamat.Barangsiapa yang membuka aib /rahasia temannya maka Allah akan membukakan pula rahasianya hingga Allah memberi malu dia di dalam rumah tangganya. i.bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugasnya.Dalam suatu hadis Rasulullah saw bersabda :"Setiap kamu adalah penanggung jawab yang akan dipriksa tentang pelaksanaan tugasmu." 7.bila pasien itu menderita sakit ringan,maka hal-hal yang perlu diberikan antara lain :tempat shalat khusus (mushalla),bacaan ringan keagamaan (sesuai agamanya) , mewujudkan suasana keagamaan dsb. 8.bila pasien yang dihadapi sudah menghadapi sakit keras/ gawat maka beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain: a).menghadapkan si pasien ke arah kiblat , b).mengajari untuk mengucapkan kalimat tauhid dengan perlahan, dengan jalan dibisikkan ke telinganya sampai ybs. bisa meng ucapkannya dengan baik.(kalimat tauhid = " Laa ilaaha illa-Llaahi " artinya tiada ada sesembahan selain Allah ). c).mengingatkan agar pasien ysb. bertaubat dan berbaik sangka kepada Allah swt. 25

d).menjaga supaya pakaian dan tempat si pasien tetap bersih dan suci. e). mendoakannya untuk kepentingan si pasien. 9.bila sudah kelihatan tanda-tanda bahwa si pasien sedang menghadapi sakaratul-maut,maka beberapa tindakan yang perlu dilakukan antara lain : menghadapkan ke kiblat dengan posisi miring disisi kanan,mengajari ucapan /kalimat tauhid,menjaga kebersihan dan kesucian pasien,menjaga ketenangan hati pasien,membacakan ayat-ayat Qur'an dengan tertib (membaca surat Yasin misalnya.) 10.Bila telah nyata bahwa si pasien sudah meninggal dunia,maka tindakan yang perlu dilakukan adalah : a.menutupkan/mengatupkan matanya yang terbuka ,menutupkan mulut dengan misalnya mengikat dagunya dengan kain. b.meletakkan kedua tangannya di dada,dengan tangan kanan diatas tangan kiri seperti sikap shalat). c.menutup seluruh badan si mayat. d.membaringkan si mayat dengan menghadapkannya ke kiblat. e.memberi tahukan kepada keluarganya. 11.Bila mendengar berita ada seseorang yang meninggal dunia,bagi umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan kalimat : "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un " yang berarti = sesungguhnya kita dari Allah dan kepada Allah juga kita akan kembali." 12.Keluarga yang ditinggal mati dilarang meratap/menangis keterlaluan. Sikap yang baik adalah tabah dan sabar serta mengikhlaskan kematian tersebut.(s.Al-baqarah : 156 ). 13.Secara singkat pengurusan jenazah adalah sbb.: a.memandikan.Jenazah yang mati biasa wajib dimandikan. Caranya memandikan = mandi janabah.Orang yang memandikan harus sama jenis dan Muslim. (mayit lelaki oleh orang lelaki pula,kecuali mahramya , misalnya istri/suami ,anak, ayah/ibu dan kakek nenek, cucu,saudara kandung,saudara se-ibu saja atau se-ayah saja. Dilakukan di tempat terhormat dan tertutup dari penglihatan orang banyak.Selain dimandikan sekaligus diambilkan air wudlu. b.mengkafani,yaitu"membungkusnya"dengan kain kafan, biasa nya dengan kain putih dengan cara tertentu. Cara mengkafani mayat lelaki berbeda dengan mayat perempuan.

26

c.menshalatkan.Disebut shalat janazah,hukumnya shalat fardlu kifayah = kewajiban semua umat Islam ,sama halnya dengan pengurusan janazah yang merupakan fardlu kifayah . Boleh dilakukan lebih dari satu kali,oleh siapa saja (Muslim) yang hadir di majelis perkabungan tersebut baik berjamaah ,maupun sendiri-sendiri.Shalat janazah ini merupakan doa pokok dan paling utama untuk janazah.Shalat janazah bisa dilakukan pula bagi mayat yang jauh,dinamakan shalat (janazah ) ghaib. d.menguburkan.Menguburkan merupakan" upaya mengembalikan jasad manusia ke asalnya ",yaitu tanah.Lobang kuburan dinamakan " liang lahad ".mayat orang Islam tidak boleh dikubur dengan peti, kecuali kalau terpaksa ,misalnya : jasadnya hancur, mengadung bibit penyakit menular, tanah tempat mengubur berair atau longsor terus. Di atas kuburan atau makam dilarang dibuat/didirikan bangunan, tetapi boleh diberi tanda pengenal seperlunya. 14.Islam tidak mengenal " pesta kematian" atau " doa perkabungan " yang dilakukan pada hari-hari tertentu sesudah kematian.Yang dianjurkan adalah mendoakan bagi si mayat terutama oleh keluarganya ( anak terhadap orang tuanya ) setiap saat,terutama dikaitkan dengan shalat . 15.Ziarah ke kuburan sangat dianjurkan,disamping untuk mendoakan kepada si orang mati yang terkubur disitu,juga untuk mengingat kan orang kepada mati.Ada tata cara dan sopan santun tertentu yang harus diperhatikan bila memasuki pekuburan, misalnya: mengucapkan salam, melepas alas kaki (sepatu, sandal),tidak menginjak/duduk di atas kuburan. Sesungguhnya mendoakan mayat tidak harus berada di kuburan, tetapi dapat dimana saja/dari mana saja, walaupun dari tempat yang jauh dari si mati. VI.PANDANGAN AGAMA ISLAM TERHADAP KASUS-KASUS MEDIS TERTENTU .
.

A.BEDAH MAYAT (OTOPSI) DAN TRANSPLATASI ALAT/ORGAN TUBUH : 1.Transplatasi atau pencangkokan organ tubuh adalah pemindahan organ tubuh dari seorang (baik yang masih hidup maupun mayat) kepada orang lain. Biasanya yang sering dilakukan adalah dari organ orang yang sudah mati di pindahkan (dicangkokkan) ke orang hidup yang memerlukannya. 2.masalah transplatasi organ banyak berkaitan erat dengan soal : (a).sikap dan perlakuan terhadap mayat (b).fungsi organ dalam soal-soal ubudiyah ruhaniyah (c).syarat hukum tertentu. 27

3.Sikap dan perlakuan terhadap mayat manusia sbb.: a.manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang mulia dan sempurna , yang dimuliakan oleh Allah swt dan para malaikat.(S.Tin :4 ; S.AlIsra : 70 ).Mayat manusia bukan benda najis,tetapi suci.bagi keluarga yang ditinnggalkan dan juga semua Muslim wajib terlibat dalam merawat janazah tersebut ( fardlu kifayah). b.bila masuk ke daerah pekuburan,orang diperintahkan untuk meng -ucapkan salam kepada para (mayat) yang terkubur di sana.Orang dilarang duduk-duduk dan menginjak-injak diatas kuburan ,harus membuka sepatu /terompah ,yang berarti harus menghormati mayat tersebut. c.bila dijalanan bertemu dengan rombongan janazah,maka umat Islam diperintahkan untuk berdiri memberikan penghormatan kepada janazah yang lewat itu,meskipan ia berbeda agama. 4.Menurut keyakinan umat Islam kelak di hari kiamat semua orang akan dibangkitkan dengan berjasad seperti jasad selagi hidup didunia.Organorgan tubuh inilah nanti yang akan menjadi saksi di waktu tiap ornag dimintai pertanggung jawaban tugas hidupnya ( s.Yasin :65 ). 5.Dalam keadaan darurat (terpaksa) maka ketentuan Hukum bisa dilonggarkan. Misalnya mengerjakan shalat,menurut ketentuan harus dengan berdiri;namun bila tak dapat berdiri karena sebab tertentu maka boleh dikerjakan dgn.duduk. Bila dudukpun tidak mampu maka boleh mengerjakan shalat dengan berbaring. Sekalipun mayat harus dihormati dan karenanya tidak boleh diganggu,tetapi kalau kepentingan menghendaki, maka bisa dan boleh saja mayat itu dibedah. 6.Dalam kaidah hukum Islam terdapat juga dalil yang mengatakan, kepentingan memberikan manfaat bagi orang hidup didahulukan dari pada memberikan manfaat bagi orang yang sudah mati. Dengan demikian maka memberikan dan memanfaatkan organ tubuh tertentu dari orang yang sudah mati untuk "digunakan" bagi orang yang masih hidup dibolehkan.Bila seorang Ibu yang mengandung mati dan janin yang dikandungnya diduga masih hidup,kaha dibedahlah perut mayat itu. 7.Dalam pelaksanaan bedah mayat untuk transplatasi itu,beberapa hal perlu diperhatikan : a.Keadaannnya memang betul-betul berstatus darurat,tidak ada cara lain kecuali dengan jalan bedah mayat dan traansplatasi organ

28

tubuh tersebut.Hal memerlukan penetapan dari para berwenang dibidangnya.

ahli yang

b.Telah mendapatkan ijin dari donor sewaktu ybs. masih hidup. Dalam hal bedah mayat ini karena suatu keperluan yang mendesak (sebagai salah satu pembuktian tentang kasus kriminal misalnya) maka diperlukan ijin dari keluarga atau ahli warisnya. c.pengambilan alat tubuh untuk transplatasi ini hanya sebatas pada organ yang diperlukan saja,tidak mengambil alat tubuh yang lainnya.Hal ini untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan organ tsb.dari praktek yang tercela. .B.TRANSFUSI DARAH : 1.Dalam hukum Islam status darah dapat dilihat dari dua aspek, yakni pertama darah sebagai makanan dan kedua darah sebagai alat pengobatan. 2.Darah sebagai makanan dengan jelas Hukum Islam menetapkan haram nya (S.Al-Baqarah :173 : s.Al-Maidah : 3 ;s.An-Nahal :115 dan S.Al-An'am : 145 ) dan ia termasuk najis. 3.Sekalipun demikian sesuai dengan sifat fleksibelnya Hukum Islam maka dalam keadaan tertentu hukum haram bisa berobah boleh,yaitudalam keadaan darurat.Misalnya seseorang ditempat terpencil mengalami kelaparan dan tiada makanan selain darah,maka demi mempertahankan hidupnya ia boleh makan darah . 4.Darah sebagai alat pengobatan dibolehkan asal dokter yang ahli menyatakan bahwa hanya dengan darah itu sajalah penyakit ybs. kemungkinan dapat disembuhkan dan nyawasi pasien dapat tertolong. Dengan kata lain tidak ada obat lain kecuali hanya dengan darah, baik dimakan maupun dengan cara lain. 5.Pemberian darah (donor) harus bersifat ikhlas,tidak mengharapkan balas apapun juga apalagi sampai dikomersilkan, melainkan semata-mata perbuatan kemanusiaan. C.KELUARGA BERENCANA (KB): Dikutip ulang dari hasil Keputusan Musyawarah Nasional Ulama se Indonesia tentang Kependudukan,Kesehatan dan Pembangunan tahun 1983 di Jakarta). 1.Keluarga Berencana ialah suatu ikhtiar manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama, undang-undang negara dan moral Pancasila,demi mendapatkan

29

kesejahteraan keluarga khususnya dan kesejahteraan bangsa pada uumnya. 2.Ajaran Islam membenarkan Keluarga Berencana untuk menjaga kesehatan Ibu dan anak,serta pendidikan dan perawatan anak agar menjadi anak yang sehat cerdas dan shaleh. 3.Pelaksanaan Program KB termasuk pelaksanaan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) hendaknya didasarkan atas kesadaran dan sukarela dengan mempertimbangkan faktor agama dan adat istiadat serta ditempuh dengan cara yang bersifat insani. 4.Pelaksanaan KB hendaknya menggunakan cara Kontrasepsi yang tidak dipak sakan ,tidak bertentangan dengan hukum syariat Islam dan disepakati oleh suami istri. 5.Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dalam pelaksana an KB dapat dibenarkan jika pemasangan dan pengontrolannya dilakukan oleh tenaga medis dan atau paramedis wanita;atau jika terpaksa dapat dilakukan oleh tenaga medis pria degan didampingi oleh suami atau wanita lain. 6.Melakukan vesctomi dan tubektomi bertentangan dengan hukum Islam (haram) kecuali dalam keadaan sangat terpaksa (darurat) seperti untuk menghindarkan perununan penyakit dari Ibu/bapak terhadap anak yang bakal lahir atau terancamnya jiwa si Ibu bila ia mengandung atau melahirkan lagi. 7.Pengguguran kandungan (aborsi) termasuk MR (menstrual regulation ) dengan cara apapun dilarang oleh jiwa dan semangat ajaran Islam (Haram), karena per-buatan itu merupakan pembunuhan terselubung yang dilarang oleh syariat Islam , kecuali untuk menyelamatkan jiwa/nyawa si Ibu. 8.Untuk memantapkan program KB khususnya penggunaan alat kontrasepsi, hendaknya setiap Klinik KB dilengkapi dengan tenaga yang memahami ajaran Islam. D.BAYI TABUNG DAN INSEMINASI BUATAN : 1.Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami istri yang syah hukumnya mubah (boleh),sebab hal itu termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah agama. 2.Bayi tabung dari pasangan suami istri yang syah kemudian dititipkan pada rahim orang lain(sekalipun misalnya pada rahim istri kedua) hukumnya haram. 3.Bayi tabung yang sperma dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia, hukumnya haram.

30

4.Bayi tabung yang spermanya diambil dari orang lain,ovum dari istri, > haram 5.Sperma dan ovum nya diambil dari orang lain,hukumnya haram. 6.bayi tabung yang ovum dari pasutri tapi sperma dari orang lain

31

Anda mungkin juga menyukai