Identitas Penderita
Nama : Tn. S Umur : 58 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status : sudah menikah Alamat : Rambipuji Pekerjaan :Tanggal pemeriksaan : 2 Mei 2011
Anamnesis
Keluhan Utama : Kedua mata pasien terasa kabur sejak 6 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengaku mata kanan mulai kabur sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan dirasakan bertambah berat sejak 6 bulan yang lalu. Pasien merasa kesulitan melihat saat cahaya terang, dan mata terasa lebih nyaman pada keadaan yang lebih teduh/gelap. Pasien merasa penglihatanya seperti ditutupi kabut putih/asap. Pada mata kiri pasien juga terasa kabur sejak 1 tahun yang lalu, bertambah berat kaburnya dan mengalami gejala yang sama dengan mata kanan sejak 6 bulan yang lalu. Kedua mata pasien tidak pernah merah, tidak keluar kotoran, tidak keluar air mata berlebihan atau pun gatal. Bayangan pelangi di sekitar cahaya disangkal. Karena penglihatan kabur tesebut maka pasien berobat ke Poli Mata RSD dr. Soebandi.
Anamnesis
RPD :
Diabetes
melitus (+) 3 tahun yg lalu Hipertensi (-) TBC 3 tahun yang lalu Sakit yg sama (-) Kacamata (-)
Anamnesis
RPO
Telah
diberikan tetes mata tutup putih. Pasien lupa namanya dan keluhan tidak berkurang.
RPK
Tidak
Status Lokalis
Status lokalis Visus Palpebra Konjungtiva Kornea OD 1/300 Spasme (-) Hiperemia (-) Jernih, arcus senilis (+) OS 0.5/60 Spasme (-) Hiperemia (-) Jernih, arcus senilis (+)
BMD Iris
Pupil Lensa TIO
lekokorea, Rp (+), lekokorea, Rp (+), 3mm, reguler, isokor 3mm reguler isokor Keruh 8/5,5 = 10,2 mmHg Keruh 6/5,5 = 14,6 mmHg
Post Midriasis
Status Lokalis Visus
Pupil Lensa Iris Shadow Fundus Reflek
OD 3/300
6mm, Rp (-) Keruh Negatif (-) Negatif
OS 3/60
6mm, Rp (-) keruh Positif (+) Positif (daerah hitam dg latar belakang orange)
Diagnosa
Diagnosa Banding :
OD
: katarak imatur, katarak komplikata, retinopati diabetikum OS : katarak matur, katarak komplikata, retinopati diabetikum
Diagnosa kerja
OD
Prognosis
Bonam
Diagnosa
Slit
Terapi
Jika pada pemeriksaan slit lamp ODS didapatkan kekeruhan lensa yang nyata maka dapat dilakukan operasi ekstraksi katarak pada mata kanan (lebih keruh lensanya). Bila pada pemeriksaan funduskopi post op ECCE didapatkan kelainan retina seperti Retinopati diabetik atau SMD maka terapi sesuai penyebab Bila saat operasi terjadi komplikasi misalnya prolaps iris maka dilakukan iridektomi. Bila terjadi komplikasi setelah operasi, diterapi sesuai komplikasi yang terjadi, misal: Bila BMD dangkal bebat tekan, jika 2x24 jam tidak membaik diterapi asetazolamid dilakukan penjahitan ulang
Edukasi
Menjelaskan pada pasien bahwa Kedua mata pasien yang kabur disebabkan adanya lensa yang keruh dan dinamakan dengan katarak Bahwa terapi katarak satu-satunya adalah dengan operasi
Operasi ini dilakukan pada mata yang lebih keruh lensanya. Bila dilakukan pada kedua mata, maka pasien boleh memilih apakah ditanam lensa atau tidak. Jika tidak, nantinya pasien bisa menggunakan kacamata tebal. Apabila pasien memilih untuk operasi mata kanan terlebih dahulu dan mata kiri dilakukan dalam jangka yang lama, mata kanan bisa lebih terang dibantu dengan kacamata sedangkan yang kiri tidak bisa dibantu oleh kacamata. Walaupun sudah dilakukan operasi dan pemasangan lensa buatan, namun pasien tetap memerlukan kaca mata baca Setelah operasi dianjurkan untuk tidak mengangkat beban yang berat dan dilarang membungkuk terlalu rendah. Pemberian kacamata 2-3 bulan setelah operasi Kontrol ke poli mata 5 hari post operasi
Rehabilitasi
Tanam lensa/ IOL saat operasi atau Kacamata setelah 2-3 bulan post operasi mata kiri dengan S + 10.00 D dan diambil kacamata baca + 3.00 D