Anda di halaman 1dari 24

Ligasi pita karet dibandingkan dengan haemorrhoidectomy eksisi untuk hemoroid

Ismail

Latar belakang
Ketersediaan teknik-teknik baru telah memunculkan kembali perdebatan tentang peran pilihan pengobatan tradisional untuk hemoroid karena teknik pengobatan tradisional sampai saat ini masih tetap menjadi pilihan pengobatan.

Tujuan
Meninjau efikasi dan keamanan dari dua metode konvensional yang paling populer dalam pengobatan Haemorrhoidal, ligasi pita karet (RBL) dan haemorrhoidectomy eksisi (EH)

Metode
Jenis & Rancangan
Systematic review atau meta analisis

Populasi
Studi yang diterbitkan oleh MEDLINE, EMBASE, CENTRAL, dan CINAHL Oktober 2010

Sampel
Percobaan acak terkontrol yang membandingkan ligasi pita karet dengan haemorrhoidectomy eksisi untuk gejala hemoroid pada pasien dewasa.

Kriteria inklusi
uji coba acak terkontrol yang membandingkan ligasi pita karet dengan haemorrhoidectomy eksisi Tersedia abstrak dengan teks lengkap

Kriteria eksklusi
Kuasi-acak, studi non-acak, paper dan juga studi yang membandingkan ligasi pita karet dengan pengobatan nonbedah. penyajian data dan metode pengacakan lemah

HASIL
Tiga uji coba (kualitas metodologis lemah) memenuhi kriteria inklusi. Remisi lengkap gejala pada haemorrhoidal lebih baik daripada haemorrhoidectomy eksisi (EH) EH lebih unggul daripada RBL untuk hemoroid derajat III Lebih sedikit pasien yang memerlukan pengobatan ulang setelah EH. Pasien yang menjalani EH berada pada risiko nyeri pasca operasi yang lebih tinggi daripada RBL Tingkat keseluruhan komplikasi tertunda menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua EH dan RBL.

Skrining studi

PEMBAHASAN
Tinjauan sistematis ini menegaskan efikasi jangka panjang EH, setidaknya untuk hemoroid derajat III, dibandingkan dengan teknik kurang invasif dari RBL tetapi dengan mengesampingkan peningkatan nyeri, komplikasi yang lebih tinggi dan lebih banyak waktu libur kerja. Meskipun EH menunjukkan kerugian, kepuasan pasien dan penerimaan pasien dari modalitas pengobatan tampaknya serupa terhadap kedua teknik menyiratkan keinginan pasien untuk pengobatan gejala jangka panjang yang lengkap dan mungkin sedikit memperhatikan komplikasi kecilnya.

KESIMPULAN
RBL dapat diadopsi sebagai pilihan pengobatan untuk hemoroid derajat II dengan hasil yang sama tetapi dengan efek samping dari EH sementara EH dapat digunakan untuk hemoroid derajat III atau kekambuhan setelah RBL.

KAJIAN KRITIS JURNAL

PICO ANALYSIS
Patient or Problem Efikasi terapi tradisional RBL dan EH pada pasien dewasa dengan hemoroid Intervention Pengobatan tradisional untuk hemoroid ligasi pita karet (rubber band ligation = RBL), dan dan teknik yang lebih radikal seperti haemorrhoidectomy eksisi (excisional haemorrhoidectomy = EH Comparison Kontrol gejala hemoroid, nyeri pasca-prosedur, hari kembali bekerja, tingkat pengobatan ulang, kontinensi, tingkat komplikasi yang dilaporkan, kepuasan pasien dan skor kualitas hidup yang terkait dengan setiap prosedur Outcome RBL dapat diadopsi sebagai pilihan pengobatan untuk hemoroid derajat II dengan hasil yang sama tetapi dengan efek samping dari EH sementara EH dapat digunakan untuk hemoroid derajat III atau kekambuhan setelah RBL.

Uji validitas meta analisis


Apakah ini merupakan systematic review dari uji klinis acak ? Ya. Penelitian yang dipilih adalah yang menggunakan metode uji klinis acak buta terkendali yang membandingkan RBL dan EH, bukan review, paper, atau laporan kasus tentang RBL dan EH, bukan studi yang membandingkan prosedur lain selain RBL & EH, dan bukan merupakan studi duplikasi. Apakah systematic review ini meliputi metode yang menjelaskan tentang : a. Meliputi seluruh penelitian yang berkaitan b. Menilai validitas individual
a. Ya. Meliputi 3 penelitian acak buta terkendali yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi b. Ya. Untuk menilai validitas penelitian, penulis menggunakan penilaian kualitas studi yang dikategorikan sebagai: (1) penyembunyian alokasi (apakah metode pengacakan yang memadai mencegah penyidik dari mempengaruhi alokasi pasien untuk intervensi eksperimental), (2) menyamarkan dari peserta, peneliti dan penilai hasil, (3) penggunaan intention-to-treat, dan (4) kelengkapan tindak lanjut.

Apakah hasilnya konsisten dari penelitian satu dengan yang lain ?


Ya.
Dari ketiga penelitian EH mencapai angka kesembuhan keseluruhan untuk penyakit haemorrhoidal lebih baik bila dibandingkan dengan RBL.
RBL dan EH mengendalikan gejala perdarahan (dua percobaan, 123 pasien, RR 1,12, IK 95% 0,97-1,29, P = 0,12) EH lebih baik daripada RBL untuk hemoroid derajat III (prolaps yang memerlukan reduksi manual) (dua percobaan, 116 pasien, RR 1.23, IK 1,04-1,45, P = 0,01) ketiga studi yang dikaji secara umum menunjukkan perbedaan yang signifikan (P <0,00001) dalam hal tingkat pengobatan ulang EH (tiga percobaan, 202 pasien, RR 0.20, IK 0,09-0,40). Pasien yang diobati dengan EH hanya memiliki kesempatan 20% kekambuhan dibandingkan dengan RBL (Analisis 1.6). secara signifikan pasien yang menjalani EH memiliki pengalaman nyeri pasca operasi yang lebih tinggi (P <0,00001) (tiga percobaan, pasien 212, RR 1,94, IK 95% 1,62-2,33) (Analisis 1.7). Tingkat komplikasi ketiga percobaan adalah serupa Keseluruhan kepuasan pasien yang dilaporkan adalah serupa untuk EH dan RBL

Apakah data individual pasien digunakan dalam analisis (atau data keseluruhan) ? Ya. Kontrol gejala haemorrhoidal adalah ukuran hasil primer. Durasi nyeri pos prosedural, waktu untuk kembali ke kegiatan normal, tingkat ulang pengobatan ulang, kepuasan pasien, dan komplikasi (inkontinensia, stenosis anal, sepsis, perdarahan signifikan yang memerlukan pendaftaran ulang untuk perawatan lebih lanjut) untuk setiap prosedur dianggap sebagai ukuran hasil sekunder. Komplikasi dianalisis dan dilaporkan secara individual. Selain itu, mereka juga diindeks secara awal (retensi urin, perdarahan pasca operasi, fisura anus akut) atau komplikasi tertunda (stenosis anal, inkontinensia flatus, nyeri pinggang, jembatan kulit di anus), dan dilaporkan terpisah sebagai risiko relatif (RR) dengan interval kepercayaan 95% (IK). Kualitas hidup juga disertakan jika ada. Apakah pengarang menanyakan suatu pertanyaan yang terfokus? Ya. Pada penelitian ini menayakan efikasi terapi non bedah RBL dan EH pada pasien dewasa dengan hemoroid

Apakah kriteria yang dipakai untuk memilih makalah (inklusi) layak?


Ya. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah : uji coba acak terkontrol yang membandingkan ligasi pita karet dengan haemorrhoidectomy eksisi dan tersedia abstrak dengan teks lengkap Apakah ada makalah yang penting dan relevan yang terlewatkan? Ya. Pada tinjauan sistematis ini strategi pencarian jurnal hanya melalui media elektronik. Tidak ada pencarian jurnal secara manual sehingga naskah yang tidak dipublikasikan seperti disertasi, penelitian tidak masuk. Serta tidak dikut sertakan penelitian yang selain yang berbahasa Inggris pada tinjauan sistematis ini.

Apakah validitias dari setiap penelitian dikaji (ditelaah?)


Ya. Untuk menilai validitas penelitian, penulis menggunakan uji kualitas metodologis pada stdi yang memenuhi kriteria untuk dikaji

Apakah penilaian dari makalah menjamin tidak adanya random error dan systematic error?
Ya. Kualitas tiga percobaan yang dikaji (Cheng 1981; Lewis 1983; Murie 1980) dinilai lemah atau tidak memadai karena penyembunyian alokasi dan penyamaran penyidik atau penilai tidak jelas dilaporkan.

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa uji meta analisis ini valid.

Analisis Tingkat Kepentingan Uji


Outcome primer
RBL dan EH mengendalikan gejala perdarahan (dua percobaan, 123 pasien, RR 1,12, IK 95% 0,97-1,29, P = 0,12) (Analisis 1.1) dan prolaps (dua percobaan, 109 pasien, RR 1,05, IK 95% 0,981,12, P = 0,16) (Analisis 1.2) tanpa perbedaan yang signifikan antara dua intervensi.

Outcome sekunder
EH mencapai angka kesembuhan keseluruhan untuk penyakit haemorrhoidal lebih baik bila dibandingkan dengan RBL gradasi hemoroid mengungkapkan keunggulan EH lebih baik daripada RBL untuk hemoroid derajat III (prolaps yang memerlukan reduksi manual) (dua percobaan, 116 pasien, RR 1.23, IK 1,04-1,45, P = 0,01)

Outcome sekunder
tingkat pengobatan ulang EH (tiga percobaan, 202 pasien, RR 0.20, IK 0,09-0,40). Pasien yang diobati dengan EH hanya memiliki kesempatan 20% kekambuhan dibandingkan dengan RBL (Analisis 1.6). secara signifikan pasien yang menjalani EH memiliki pengalaman nyeri pasca operasi yang lebih tinggi (P <0,00001) (tiga percobaan, pasien 212, RR 1,94, IK 95% 1,62-2,33) Pasien yang menjalani RBL menghabiskan jumlah hari libur kerja yang secara signifikan lebih sedikit daripada mereka yang menjalani EH (satu percobaan, 68 pasien, WMD 29.00, IK 95% 21,24-36,76, p <0,00001) Tidak ada perbedaan signifikan secara statistik pada kejadian retensi urin dan perdarahan pasca operasi pada kelompok EH dan RBL Murie et al. (Murie 1980) menganalisis komplikasi lain seperti fisura anus akut (Analisa 1,11), jembatan kulit di anus (Analisa 1,12) dan nyeri pinggang (Analisa 1,13). Tidak ada kejadian inkontinensia feses dengan pada kedua prosedur (Analisa 1,14) tetapi dua pasien mengalami inkontinensia flatus setelah EH (Analisa 1,15).

Outcome sekunder
Meskipun EH dikaitkan dengan peningkatan secara keseluruhan dalam hal tingkat komplikasi individu, perbedaannya tidak bermakna secara statistik (Tabel 3). Namun, tingkat komplikasi keseluruhan yang tertunda menunjukkan perbedaan signifikan (p = 0,03) (tiga percobaan, pasien 204, RR 6.32, IK 1,15 -34,89) (Analisis 1.16) antara dua intervensi. Hal ini tidak mencapai tingkat yang signifikan bagi keseluruhan tingkat komplikasi awal (Analisis 1.17). Murie et al. (Murie 1980) melaporkan rata-rata jumlah hari cuti kerja setelah kedua prosedur perawatan. Pasien yang menjalani RBL menghabiskan jumlah hari libur kerja yang secara signifikan lebih sedikit daripada mereka yang menjalani EH (satu percobaan, 68 pasien, WMD 29.00, IK 95% 21,24-36,76, p <0,00001) (Analisis 1,18). keseluruhan kepuasan pasien yang dilaporkan adalah serupa untuk EH dan RBL (dua studi, 148 pasien, RR 1,02, IK 95% 0,94-1,10)

Kesimpulan: meta analisis ini penting

Kemampuanterapan meta analisis


Dapatkah hasil valid dan penting ini diterapkan dalam menangani pasien anda ?
Apakah pasien anda berbeda dengan pasien pada penelitian, sehingga hasil penelitian tidak dapat diterapkan ?
Tidak. Pasien di tempat kami memiliki karakteristik serupa dengan pasien pada penelitian ini

Apakah terapi yang digunakan tersedia pada setting kita ?


Ya. RBL dan EH merupakan teknik pengobatan tradisional yang sampai saat ini masih menjadi pilihan pengobatan untuk penderita hemoroid di Indonesia

Apakah manfaat dan kerugian yang mungkin dapat diperoleh pasien kita bila terapi ini diterapkan?
Manfaat yang mungkin diperoleh pada pasien kita adalah RBL dapat diadopsi sebagai pilihan

pengobatan untuk hemoroid derajat II, sementara EH dapat digunakan untuk hemoroid derajat III atau kekambuhan setelah RBL.
Kerugian yang mungkin diperoleh adalah penggunaan EH akan berdampak pada peningkatan nyeri,

komplikasi yang lebih tinggi dan lebih banyak waktu libur kerja Kesimpulan : Jurnal ini valid, penting, tapi belum dapat diterapkan.

Apa saja nilai-nilai dan preferensi pasien kita terhadap hasil baik yang ingin kita cegah maupun pengaruh samping yang mungkin timbul?
Penggunaan EH lebih baik daripada RBL akan tetapi masih ada outcome yang tersolusikan yaitu peningkatan nyeri, jumlah hari cuti kerja lebih banyak, dan tingkat komplikasi yang lebih tinggi. Sebagai solusi:
RBL untuk hemoroid derajat II, dan EH untuk hemoroid derajat III Masih diperlukan penelitian lebih kuat untuk membuat kesimpulan yang pasti tentang efikasi RBL dan EH untuk pengobatan hemoroid pada pasien dewasa, karena sistematik review ini hanya bersumber dari tiga studi dari total 1.360 studi, dan kualitas metodologis dari ketiga studi ini dianggap tidak memadai.

Kesimpulan :
Jurnal ini valid, penting, tapi belum dapat diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai