Abstrak
Metode
Pencarian komprehensif dari basis data elektronik (PubMed, Sci ence Direct,
dan Google schoolar) dilakukan menggunakan kata-kata kunci "kanker esofagus
dan / atau karsinoma atau tumor atau neoplasma" dan "reseksi margin
sirkumferensial/ radial". Daftar referensi yang disediakan oleh artikel yang
diidentifikasi juga dicari secara manual untuk studi tambahan yang terlewatkan
oleh strategi pencarian dan metode referensi silang ini dilanjutkan sampai tidak
ada publikasi yang relevan diidentifikasi. Bukti dari data ini dianalisis dan
dirangkum secara kritis untuk menghasilkan artikel ini. Semua studi melaporkan
hasil pada margin reseksi pada EC dimasukkan dalam proses peninjauan. Data
yang dipublikasikan tentang margin reseksi pada EC terdiri dari : seri
perbandingan kasus retrospektif non-random, seri kasus, dan laporan kasus. Studi
ini memiliki bias yang signifikan, baik dalam hal kriteria seleksi untuk peserta
studi dan juga pelaporan data.
Hasil
Survival
Tabel 1. Penelitian Terkait untuk Evaluasi Dampak Klinis CRM pada Kanker
Esofagus
Khususnya, beberapa penelitian tidak dapat menunjukkan dampak status
CRM pada kelangsungan hidup pasien [15, 20-23]. Khan et al. [20] menganalisis
329 pasien yang dirawat karena ESCC dan dilakukan esofagektomi. Hasilnya,
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status CRM dengan kelangsungan
hidup pasien (p = 0,57). Dalam analisis multivariat, hanya stadium tumor, stadium
nodal, dan grading tumor yang menjadi penanda prognostik [20]. Dalam sebuah
penelitian oleh O'Farrell et al. [15], CRM positif sesuai dengan kriteria RCP atau
CAP tidak menunjukkan pengaruh pada kelangsungan hidup dalam analisis
multivariat. Dalam penelitian terbaru tentang institusi kami oleh Ghadban et al.
[23], total 180 pasien yang menjalani esofagektomi dibandingkan. Baik kriteria
RCP (HR 1.081; 95% CI 0.769-1.518; p = 0.655) maupun CAP (HR 1.214; 95%
CI 0.830-1.777; p = 0.317), hasilnya terdapat hubungan dengan kelangsungan
hidup pasien. Hanya status nodal yang tetap memiliki pengaruh prognostik pada
pasien yang selamat pada analisis multivariat (p = 0,003) [23]
Rekurensi
Pendekatan Pembedahan
Diskusi
Margin reseksi positif setelah reseksi onkologi radikal untuk kanker telah
diusulkan sebagai penanda prognostik kelangsungan hidup. Sementara margin
longitudinal adalah parameter yang diterima luas untuk prognosis pasien dan
digunakan secara rutin, peran prognostik dari margin sirkumferensial masih
dibahas. Khusus untuk EC, datanya sangat heterogen dan interpretasinya terhambat
oleh beberapa faktor. Dalam beberapa literatur, berbagai keterlibatan CRM (8,6-
83,1%) telah dilaporkan [3, 22]. Perbedaannya dapat dijelaskan oleh berbagai
sistem klasifikasi patologis (kriteria RCP dan CAP; Gambar. 1) [9, 10]. Kriteria
CRM positif pada EC oleh RCP sebagian berasal dari kanker rektum [34, 35].
Namun, perbandingan antara kanker esofagus dan rektum dalam hal kriteria reseksi
dipertanyakan karena memiliki batasan anatomi berbeda. Hanya rektum yang
dikelilingi oleh mesorectum dan Denonviliers fascia.
Tumor T3 yang besar pada rektum dapat direseksi secara anatomis dengan
margin negatif, sementara prinsip yang sama tidak berlaku untuk tumor T3 yang
besar pada esofagus. Hal ini disebabkan karena letak esofagus berdekatan dengan
organ sentral yang tidak dapat direseksi seperti aorta, atrium, trakea, vertebrae dan
paru-paru. Jadi margin yang dekat harus diantisipasi pada sejumlah besar tumor
yang mengarah ke tumor CRM positif dalam kriteria RCP dibandingkan dengan
kriteria CAP. Sebagai konsekuensinya, meta analisis dari Wu et al. [11]
melaporkan keunggulan kriteria CAP dibandingkan kriteria RCP dalam hal
signifikansi prognostik, stratifikasi risiko [11]. Namun, CAP melewatkan
subkelompok pasien dengan kelangsungan hidup yang buruk karena infiltrasi > 1
mm pada jaringan perifer [16]. Masalah lain adalah dengan jelas membedakan efek
prognostik CRM positif dari faktor lain seperti invasi kelenjar getah bening atau
stadium tumor. Masing-masing, beberapa penelitian melaporkan hubungan erat
keterlibatan CRM untuk stadium nodal dan stadium tumor [36-38], penelitian lain
menggambarkan bahwa hanya invasi kelenjar getah bening dan stadium tumor
terbukti memberikan signifikansi terhadap prognosis pasien [19, 20, 23]. Selain itu,
Gilbert et al. [17] melaporkan tumor CRM positif secara eksklusif berada pada T3
dan T4 (p <0,01) dan menjadi lebih panjang (50 vs 35 mm; p> 0,01) dan
diameternya lebih panjang (35 vs 29 mm; p = 0,01).
Markar et al. [3] menunjukkan sebesar 21,9% margin vertikal positif jika CRM
positif, sementara hanya 3,2% margin vertikal positif pada kelompok CRM negatif
(p> 0,001). Hal ini disebabkan oleh biologi tumor yang lebih agresif yang juga akan
menjelaskan hubungan yang disebutkan sebelumnya terhadap stadium Tumor yang
lebih tinggi dan afeksi nodal. Namun demikian, status R1 pada tumor T2 dianggap
disebabkan oleh reseksi yang tidak memadai [13, 14, 39, 40]. Hal tersebut
memengaruhi hasil analisis terhadap kelangsungan hidup yang lebih baik dalam
kasus CRM positif, karena dimasukkannya tumor yang kurang invasif dengan
CRM positif palsu. Dengan demikian, hasil penelitian yang mengamati status CRM
termasuk stadium awal tumor harus ditafsirkan dengan hati-hati.
Faktor lain yang menghambat validitas hasil adalah komposisi kanker esofagus
yang dianalisis. Sebagian besar penelitian menganalisis entitas EC yang berbeda
(Tabel 1), meskipun masing-masing memiliki biologi tumor yang berbeda dan
faktor risiko yang berbeda untuk perkembangan tumor. Akibatnya, terapi
neoadjuvan dan adjuvan yang berbeda digunakan dan harus diperhitungkan jika
menganalisis efek prognostik keterlibatan CRM.
Ketika meninjau data yang tersedia untuk terapi neoadjuvan, kecenderungan
untuk meningkatkan resektabilitas R0 dapat diamati, tetapi terdapat batasan
penting. Masih tidak mungkin untuk memprediksi tanggapan terhadap
pengobatan semacam itu dan pasien bahkan mungkin menderita dari
perkembangan kankernya sementara diobati dengan neoadjuvan. Selain itu,
risiko morbiditas dan mortalitas dengan terapi neoadjuvan tidak boleh dianggap
enteng [41]. Mulligan et al. [42] menunjukkan bahwa terapi multimodal
termasuk pengobatan neoadjuvan mengurangi keterlibatan margin dan dengan
demikian secara signifikan meningkatkan prognosis pasien. Selain itu, bahkan
pasien dengan margin yang terlibat, menghasilkan tingkat kekambuhan yang
menurun setelah perawatan multimodal [42]. Keuntungan terapi neoadjuvan
baru-baru ini dibuktikan oleh uji coba CROSS [43]. Meskipun, jumlah sel tumor
vital yang berbeda dapat dideteksi pada fibrosis yang diinduksi [27]. Hal ini
menjadikan investigasi menyeluruh terhadap CRM lebih penting.
Peran teknik bedah dalam hal keterlibatan CRM masih belum jelas. Beberapa
penelitian telah menyelidiki dampak langsung pada keterlibatan margin. Dua
penelitian menemukan CRM positif yang lebih tinggi setelah reseksi transhiatal
sementara yang lain gagal untuk menunjukkan perbedaan antara pendekatan bedah
[23, 31, 33]. Tingkat keterlibatan CRM yang lebih tinggi mungkin karena gagal
dalam reseksi blok, yang diketahui meningkatkan prognosis pasien [44]. Penelitian
lain menunjukkan malnutrisi menjadi prediktor untuk reseksi positif CRM terlepas
dari stadium tumor dan variabel perancu lainnya [3]. Oleh karena itu, reseksi plane
mungkin lebih ketat dan jaringan lemak yang hilang dapat menyebabkan
keterbatasan lebih lanjut dalam reseksi luas dalam meningkatkan tingkat CRM
positif.
Ketika melihat keterlibatan CRM dan terapi ajuvan, sangat sulit untuk menarik
kesimpulan apa pun. Beberapa hasil yang bertentangan dari efek prognostik CRM
telah dilaporkan, yang mungkin sekali lagi dijelaskan dengan dimasukkannya
berbagai jenis histopatologis tumor. Selain itu, jika keterlibatan CRM mewakili
jenis tumor yang lebih agresif, tumor ini akan menunjukkan manfaat lebih besar
dengan terapi tambahan.
Kesimpulan