In psoriasis, especially, irritation of Pada psoriasis, khususnya iritasi pada

treated skin has limited the use. Topical kulit yang dirawat telah dibatasi
tazarotene, which is approved for psoriasis, penggunaannya. Tazarotene topikal yang
does not appear to have fully overcome the disetujui untuk pengobatan psoriasis

irritation problem34; thus, it is typically tampaknya tidak sepenuhnya mengatasi

used in combination with topical steroids. masalah iritasi; 34 dengan demikian biasanya
digunakan dengan kombinasi steroid
topikal.
With such a wide variety of skin Dengan beragam kondisi kulit yang
conditions treatable by topical retinoid, their dapat diobati dengan retinoid topikal,
use has included all age groups, perhaps penggunaannya telah mencakup semua
with the exception of neonates. The use of kelompok umur, dengan pengecualian pada
topical retinoid in pregnancy is an emotional neonatus. Penggunaan retinoid topikal pada
issue. As discussed later, teratogenicity is kehamilan merupakan isu emosional.
not caused by topical retinoid. However, Seperti yang dibahas kemudian,
because none of the dermatologic conditions teratogenisitas tidak disebabkan oleh
seen in pregnancy that may respond to retinoid topikal. Namun karena tidak ada
topical retinoid (i.e., acne, melasma, stretch kondisi dermatologis pada kehamilan yang
marks) is life threatening to the mother or dapat berespon dengan retinoid topikal
the fetus, it seems prudent to delay the seperti akne, melasma, stretch mark yang
treatment until after delivery. mengancam kehidupan ibu atau janin,
sehingga lebih bijaksana untuk menunda
pengobatan sampai setelah melahirkan.
ORAL RETINOIDS RETINOID ORAL
Isotretinoin is remarkably effective in Isotretinoin sangat efektif dalam
treating acne, possibly because it affects mengobati akne, bisa jadi karena
majority of etiologic factors implicated in mempengaruhi sebagian besar faktor
the pathogenesis of acne: sebum production etiologi yang terlibat dalam patogenesis
(caused by atrophy of sebaceous glands akne. Produksi sebum disebabkan oleh
not achievable by topical retinoids or other atrofi kelenjar sebasea yang tidak dapat
systemic retinoids), comedogenesis, and dicapai oleh pemberian retinoid topikal atau
colonization with Propionibacterium retinoid sistemik lainnya, komedogenesis

acnes.35 dan kolonisasi dengan Propionibacterium

acnes.35
 In the early 1980s, isotretinoin Pada awal tahun 1980-an, pengobatan
treatment was restricted to patients with isotretinoin hanya terbatas pada pasien
severe nodulocystic acne. Its use now has dengan akne nodulokistik berat.
extended to patients with less severe Penggunaannya sekarang telah meluas
disease who respond unsatisfactorily to untuk pasien-pasien dengan penyakit yang
conventional therapies or who have kurang berat yang berepon secara tidak

extensive scarring.36,37 Lastly, in the age memuaskan terhadap terapi konvensional

of antibiotic stewardship, isotretinoin has atau yang memiliki jaringan parut yang
36,37
also been explored for the treatment of luas. Akhirnya pada masa penggunaan
antibiotik, isotretinoin juga telah dikaji
rosacea in an off-label manner.38,39
penggunaannya untuk rosasea.38,39
In addition to acne, oral retinoid is also Selain untuk akne, retinoid oral juga
used to manage psoriasis and the retinoid of digunakan untuk pengobatan psoriasis dan
choice is acitretin. The best results have retinoid pilihan adalah asitretin. Hasil
been obtained in pustular psoriasis of the terbaik telah diperoleh pada psoriasis
palmoplantar or generalized (von pustular tipe palmoplantar atau general (von
40-42
Zumbusch) type.40-42 Rebound does not Zumbusch). Rebound fenomena biasanya

usually occur after cessation of treatment, tidak terjadi setelah penghentian pengobatan
and reintroduction of the drug produces a dan reintroduksi obat menghasilkan respons
yang menguntungkan.43 Meskipun
beneficial response. 43 Although
pembersihan plak lengkap tipe psoriasis
complete clearing of plaque-type psoriasis
dicapai hanya sekitar 30% pada pasien yang
is achieved in only approxi- mately 30% of
telah diobati, peningkatan signifikan
treated patients, significant improvement is
diperoleh lebih lanjut pada 50% pasien.44-46
obtained in a further 50%.44-46 The Terjadi penurunan area psoriasis dan indeks
decrease in the psoriasis area and severity keparahan sekitar 60% hingga 70%
index is approximately 60% to 70%, tergantung pada dosis.44,47 Kombinasi
depending on the dosage.44,47 asitretin dengan agen antipsoriatik lainnya
Combination of acitretin with other diperlukan.
antipsoriatic agents may be required.
Oral retinoid can also be used to Retinoid oral juga dapat digunakan
manage chronic hand eczema. Alitretinoin is untuk mengobati eksim tangan kronis.
approved in Europe and Canada for Alitretinoin disetujui penggunaannya di
treatment-resistant chronic hand eczema. Eropa dan Kanada untuk pengobatan eksim
Between 3 and 6 months of therapy is tangan kronis yang resisten terhadap
usually required to fully appreciate the pengobatan. Antara tiga sampai enam bulan
48
effect.48 This medication is not yet terapi biasanya diperlukan. Obat ini belum
available in the United States. In 1999, the tersedia di Amerika Serikat. Pada tahun
U.S. Food and Drug Administration 1999, Administrasi Makanan dan Obat AS
(FDA) approved bexarotene as oral therapy (FDA) menyetujui penggunaan bexarotene
for the treatment of CTCL that is refractory sebagai terapi oral untuk pengobatan CTCL
to at least one systemic therapy. In early yang refrakter terhadap setidaknya satu
(IA–IIA) and advanced (IIB– IVB) stages of terapi sistemik. Pada tahap awal penyakit
CTCL, oral bexarotene monotherapy CTCL (IA-IIA) dan lanjut (IIB-IVB),
produced approximately 60% and 50% monoterapi bexarotene oral memberikan
response rates, respectively, at a dosage of respon pengobatan sekitar 60% dan 50%
dengan dosis 300 mg / m2 atau lebih per hari
300 mg/m2 or more per day within the first
dalam dua bulan pertama pada sebagian
2 months in most patients.49,50 besar pasien.49,50
Multiple other skin disorders respond Terdapat banyak kelainan kulit lainnya
to oral retinoids but for only a few of them berespon dengan terapi retinid oral tetapi
is the effect established in controlled hanya sedikit dari mereka yang efeknya

studies.51 In pityriasis rubra pilaris, early ditentukan dalam penelitian terkontrol.51

treatment with acitretin appears to offer the Pada pitiriasis rubra pilaris, pengobatan dini

best chance for clearing of this eruption. In dengan asitretin tampaknya menawarkan

extensive cases, concomitant use of peluang terbaik untuk membersihkan erupsi

methotrexate may be advantageous, but ini. Dalam kasus yang luas, penggunaan

this combination carries an increased risk metotreksat secara bersamaan dapat

dilakukan secara menguntungkan, tetapi
for toxicity.52
kombinasi ini meningkatkan risiko
toksisitas.52
Acitretin is effective in the treatment of Asitretin efektif untuk pengobatan
premalignancies, including human premaligansi seperti tumor yang diinduksi
papillomavirus–induced tumors and actinic papillomavirus human dan keratosis
keratoses. In basal cell nevus syndrome and aktinik. Pada sindrom nevus sel basal dan
xeroderma pigmentosum, these drugs xeroderma pigmentosum, obat-obatan ini
dramatically reduce the incidence of secara dramatis mengurangi insidensi
malignant degeneration of the precancers. A degenerasi ganas prekursor. Sebuah
double-blind study demonstrated that penelitian double-blind menunjukkan
acitretin at a dosage of 30 mg/day for 6 bahwa penggunaan asitretin dosis 30 mg /
months prevented the development of hari selama enam bulan dapat mencegah
premalignant and malignant skin lesions in perkembangan lesi kulit pramalignansi dan

renal transplant recipients.53 malignan pada penerima transplantasi

ginjal. 53
More recently, there is an increase in Baru-baru ini terjadi peningkatan
usage of low-dose oral retinoids for penggunaan retinoid oral dosis rendah untuk
photoaging, especially out-side of the photoaging terutama di luar Amerika
United States. However, data regarding Serikat. Namu, data mengenai indikasi ini
this indication are mixed. In one study, beragam. Dalam satu penelitian isotretinoin
isotretinoin significantly improved the secara signifikan meningkatkan gambaran
clinical features of photoaging and klinis photoaging dan peningkatan kolagen
increased collagen as well as elastic fiber serta kepadatan serat elastis.54 Sebaliknya

density.54 In contrast, other studies found penelitian lain tidak menemukan perbedaan

no significant differences in clinical and yang signifikan dalam peningkatan klinis

histologic improvement of photoaging dan gambaran histologis fotoaging ketika

when comparing isotretinoin to topical membandingkan penggunaan isotretinoin

retinoic acid 0.05%. No significant dengan asam retinoat 0,05% topikal. Tidak

differences were also seen when ada perbedaan signifikan yang juga terlihat

comparing isotretinoin to daily sunscreen ketika membandingkan isotretinoin dengan

penggunaan tabir surya harian.55,56
use.55,56 More rigorous studies are
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
needed to further elucidate these effects.
menjelaskan efek ini. Selain itu juga harus
Furthermore, one must also consider the
mempertimbangkan efek samping potensial
potential adverse effects of oral retinoids
dari retinoid oral ketika memilih modalitas
when choosing this treatment modality for
pengobatan ini untuk photoaging.
skin aging.
Oral retinoid therapy has also been Terapi retinoid oral juga telah
used in various forms of ichthyosis. The digunakan dalam berbagai bentuk
best results are obtained with acitretin for ichthyosis. Hasil terbaik diperoleh dengan
autosomal recessive congenital ichthyoses penggunaan asitretin untuk ichthyoen
such as lamellar ichthyosis. Moderate to kongenital autosomal seperti ichthyosis
severe forms of Darier-White disease have lamelar. Bentuk penyakit Darier-White
also been shown to respond to retinoid moderat hingga berat juga telah terbukti
therapy. Care should be taken to initiate berespon dengan terapi retinoid. Pengobatan
therapy with a low dosage, such as 10 harus diambil untuk memulai terapi dengan
mg/day of acitretin, to prevent initial dosis rendah seperti 10 mg / hari asitretin
exacerbation of the dis- ease; usually 20 untuk mencegah eksaserbasi awal penyakit,
mg/day is sufficient for significant biasanya 20 mg / hari sudah cukup untuk
improvement. Long-term treatment is perbaikan yang signifikan. Pengobatan
usually needed to prevent relapse. jangka panjang biasanya dibutuhkan untuk
mencegah kekambuhan.
DOSING REGIMEN TOPICAL DOSIS REGIMEN
RETINOIDS RETINOID TOPIKAL
For decades, tretinoin was the only Selama beberapa decade terakhir
topical retinoid available for clinical use sold tretinoin merupakan satu-satunya retinoid
under the trade name Retin-A. Now, topikal yang tersedia untuk penggunaan
tretinoin is also available in other for klinis yang dijual dengan nama dagang
mulations (Table 185-2). Adapalene is also Retin-A. Sekarang tretinoin juga tersedia
available in varying formulations, and more dalam sediaan lain (Tabel 185-2).
recently, combination medications have been Adapalene juga tersedia dalam berbagai
introduced (see Table 185-2). For acne and sedian dan baru-baru ini diperkenalkan obat
psoriasis, topical tazarotene is available. kombinasi (lihat Tabel 185-2). Untuk akne
dan psoriasis, tazarotene topikal tersedia.
TABLE 185-2. Dosing Regimen of Topical TABEL 185-2. Regimen Dosis Retinoid
Retinoids. Topikal.
TOPICAL RETINOID DOSAGE JADWAL DOSIS RETINOID
SCHEDULES AND EXAMPLE TOPIKAL DAN BENTUK SEDIAN
FORMS
Tretinoin  Avita (0.025% krim and
Tretinoin  Avita (0.025% cream gel)
and gel)  Atralin (0.05% gel)
 Atralin (0.05% gel)  Refissa (0.05% krim)
 Refissa (0.05% cream)  Renova (0.02% krim)
 Renova (0.02% cream)  Retin-A (0.025%,
 Retin-A (0.025%, 0.05%, 0.1% krim;
0.05%, 0.1% cream; 0.01%, 0.025% gel)
0.01%, 0.025% gel)  Retin-A Micro (0.04%
  Retin-A Micro (0.04% and 0.1% gel mikrosfer)
and 0.1% microsphere  Tretin-X (0.025%,
gel) 0.05%, 0.1% krim;
 Tretin-X (0.025%, 0.01%, 0.025% gel)
0.05%, 0.1% cream;  TriLuma (tretinoin
0.01%, 0.025% gel) 0.05%/hydroquinone
 TriLuma (tretinoin 4%–uocinolone 0.1%
0.05%/hydroquinone krim)
4%–_uocinolone 0.1%  Ziana (tretinoin
cream) 0.025%/clindamycin
 Ziana (tretinoin 1.2% gel)
Adapalene  Differin 0.1% krim;
0.025%/clindamycin
0.1%, 0.3% gel)
1.2% gel)
Adapalene  Differin 0.1% cream;  Epiduo (adapalene
0.1%, 0.3% gel) 0.1%/benzoyl peroxide
 Epiduo (adapalene 2.5% gel)
Tazarotene Tazorac 0.05%, 0.1% gel
0.1%/benzoyl peroxide
and Avage krim (0.1%
2.5% gel)
Tazarotene Tazorac 0.05%, 0.1% gel krim)
Bexarotene Targretin gel
and cream Avage (0.1%
Alitretinoi Panretin gel
cream)
n
Bexarotene Targretin gel
Alitretinoi Panretin gel
n