Anda di halaman 1dari 3

AVERTEBRATA AIR (PHYLUM CRUSTACEA)

DAUR HIDUP UDANG GALAH (PENAEUS MERGUIENSIS )

A. Daur Hidup

Udang galah memiliki dua habitat di dalam kehidupannya. Pada stadia larva hidup di air payau, sedangkan setelah menjadi dewasa hidup di air tawar. Daur hidup udang galah dimulai telur-telur yang sudah dibuahi dan dierami oleh induknya selama 19 21 hari dan menetas menjadi larva (Ling 1969). Larva yang baru menetas ini memerlukan air payau sebagai tempat kehidupannya apabila tidak berada di lingkungan air payau selama 3 5 hari semenjak ia menetas maka larva tersebut akan mati. Hal tersebut biasanya terjadi pada pada penetasan telur di perairan yang jauh dari laut (hadie 1992, dan Supriatna) Kemudian stelah dewasa kembali beruaya ke rawa rawa , pada salinitas 3- 5 Ppt.

AVERTEBRATA AIR (PHYLUM CRUSTACEA)

Apabila larva yang baru menetas itu menemukan lingkungan hidup yang cocok, maka larva akan tumbuh menjadi pasca larva (benih). Untuk mencapai tingkatan pasca larva, larva tersebut harus melalui 11 tahap perkembangan larva. Pada setiap tahap terjadi pergantian kulit yang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya. Setelah tahap benih dicapai, udang galah mulai memerlukan lingkungan air tawar sampai udang tersebut dewasa. Perbedaan dari kedua habitat tersebut

menyebabkan adanya perbedaan tingkah laku dan jenis makannya.

B. Pertumbuhan Larva Pertumbuhan larva sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, media, jenis pakan, intensitas cahaya dan mutu kualitas air. Dalam pertumbuhannya, larva udang galah mengalami 11 ganti kulit sebelum mencapai stadia benih (PL) (Uno dan Soo, 1969). Proses ganti kulit ini memang perlu, sebab kulit larva udang galah mengandung zat tanduk (chitine) yang keras dan tidak elastis. Keadaan ini akan membatasi pertumbuhan larva, sehingga tanpa ganti kulit tidak mungkin larva akan tumbuh.

C. Pergantian Kulit (moulting) Larva udang galah, mutlak memerlukan pergatian kulit agar dapat tumbuh dengan baik. Pada saat larva mengalami pergantian kulit, aktifitas larva terhenti sementara. Pada waktu itu larva udang tidak makan dan tidak banyak bergerak sebelum kulit yang abru mengeras. Proses terjadinya ganti kulit ini dipengaruhi oleh kelenjar hormon yang terdapat pada pangkal tangai mata (Ling, 1969). Proses pergantian kulit itu sendiri berlangsung secara bertahap. Tahap ganti kulit didahului dengan pecahnya garis moulting (moulting line), tahap selanjutnya adalah keluarnya tubuh baru dari tubuh lama.

AVERTEBRATA AIR (PHYLUM CRUSTACEA)

Setelah tubuh baru terlepas dari kulit lama, tahap berikutnya adalah penyerapan garam-garam dan bahan organik, sehingga sel-sel tubuh terpenuhi air (turgor). Dengan demikian secara keseluruhan badan udang akan betambah besar. Tahap ini disebut post moulting, kemudian terjadi kalsifikasi (pengapuran) dan pada tahap ini kandungan air dalam tubuh larva menjadi berkurang. Pada tahap berikutnya kulit dan anggotaanggota badan mulai mengeras. Pergantian kulit ini meliputi seluruh bagian kulit udang, yaitu dari ujung antena sampai ujung telson. Kadang-kadang masih menemukan kulit udang yang masih utuh sehingga nampaknya seperti udang yang sebenarnya.

http://bosan-kuliah.blogspot.com/2011/08/daur-hidup-udang-galah.html

Anda mungkin juga menyukai