Pendahuluan
Penggunaan antibiotik : secara signifikan mengurangi morbiditas dan mortalitas pasca bedah dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Antibiotik pada pasien bedah :
Terapi Profilaksis
Kasus infeksi intraabdomen yang kompleks: infeksi yang mengkontaminasi rongga peritoneum dan terkait dengan pembentukan abses atau peritonitis
Klasifikasi luka berdasarkan kontaminasi luka (US National Research Council , 1964 )
Postoperative wound infections: the influence of ultraviolet irradiation of the operating room and of various other factors. Bernard, F dan Grandon, J. 1964, Annals of Surgery, Vol. 160, hal. Supp-1.
Saat ini antimikrobial profilaksis diberikan dalam jangka waktu 60 menit sebelum insisi. Tingkat Infeksi Luka Operasi :
AB profilaksis 1-2 jam pre op : 0.39%
Kuman patogen yang umum ditemukan adalah flora normal kulit, S.aureus, dan stafilokokus koagulase negatif
Terapi polimikrobial
ASHP Report : Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Therapy in Surgery. Bratzler, DW, et al., et al. 2013, American Journal of Health System Pharmacists, Vol. 70, hal. 195-283.
ASHP Report : Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Therapy in Surgery. Bratzler, DW, et al., et al. 2013, American Journal of Health System Pharmacists, Vol. 70, hal. 195-283.
Traktus Biliaris
Umumya steril Mikroorganisme terkait : E. Coli Klebsiella Enterokokkus bakteri gram negatif lain Ceftriaxon pilihan utama Belum ada panduan untuk pemberian antibiotik profilaksis pada operasi traktus biliaris anak
Appendiks
Insidensi 1: 1000 anak (AS) Menyebabkan 254.000 hari rawat inap per tahunnya Kasus apendicitis dapat dikategorikan sebagai kasus yang kompleks atau berdasarkan patologinya
Bakteri anaerob : Bacteroides fragilis Bakteri aerob : E. Coli Untuk apendisitis tanpa komplikasi :
cefalosporin yang memiliki aktivitas anaerob (misalnya: cefotetan) atau dosis tunggal sefalosporin generasi pertama ditambah dengan metronidazole.
Usus Halus
Mikroba yang biasa ditemukan adalah :
E.coli (28 %) spesies Enterokokus (15%) Streptokokus (8%) P.aeruginosa (7%) S.aureus (5%) Antimikroba yang dipilih untuk profilaksis harus dapat mencakup semua patogen usus halus.
Ekologi mikroba usus halus bagian proksimal menyerupai duodenum, sementara usus halus distal memiliki ekologi yang menyerupai kolon. Antibiotika pilihan non obstruksi : sefalosporin generasi pertama, obstruksi : sefalosporin generasi pertama atau kedua yang dikombinasikan dengan metronidazole
Kolorektal
PSARP, Pull-through Tingkat infeksi pasca operasi yang paling tinggi. Angka komplikasi infeksius Tanpa AB profilaksis : hingga 60% Dengan AB profilaksis <10% Patogen tersering : B.fragilis dan E.coli.
Faktor risiko
reseksi rektum prosedur operasi >3.5 jam usia tua
hipoalbuminemia
kontaminasi feses,
obesitas
ASHP Report : Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Therapy in Surgery. Bratzler, DW, et al., et al. 2013, American Journal of Health System Pharmacists, Vol. 70, hal. 195-283.
ASHP Report : Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Therapy in Surgery. Bratzler, DW, et al., et al. 2013, American Journal of Health System Pharmacists, Vol. 70, hal. 195-283.
Recent trends in the use of antibiotic prophylaxis in pediatric surgery patients. Rangel, AJ, Fung, M dan Graham, DA. 2011, Journal of Pediatric Surgery, Vol. 46, hal. 336-371.
Recent trends in the use of antibiotic prophylaxis in pediatric surgery patients. Rangel, AJ, Fung, M dan Graham, DA. 2011, Journal of Pediatric Surgery, Vol. 46, hal. 336-371.
PRINSIP PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN DENGAN KASUS INTRA ABDOMEN YANG KOMPLEKS
Perbedaan mendasar : waktu administrasi Pasien tanpa syok septik : segera setelah diagnosis Dengan syok septik : lebih dini
Antibiotik spektrum pada pasien pediatrik dengan kasus intraabdomen yang kompleks mencakup : Aminoglikosida Carbapenem ( imipenem, meropenem, ertapenem) Kombinasi -laktam-laktamase inhibitor (piperacilin-tazobactam, ticarcilin-clavulanate) Sefalosporin generasi tinggi dan metronidazole. Vancomycin atau amfoterisin B : curiga MRSA Obat-obat anti jamur Durasi : 4-7 hari
Diagnosis and management of complicated intra-abdominal infection in adults and children: guidelines by the Surgical Infection Society and the Infectious Diseases Society of America. Solomkin, JS, Mazuski, JE dan Bradley, JS. 2010, Surg Infect, Vol. 11, hal. 79-109.
Diagnosis and management of complicated intra-abdominal infection in adults and children: guidelines by the Surgical Infection Society and the Infectious Diseases Society of America. Solomkin, JS, Mazuski, JE dan Bradley, JS. 2010, Surg Infect, Vol. 11, hal. 79-109.
Curiga pemberian antibiotika tidak tepat atau tidak adekuat? Pemeriksaan tambahan : USG abdomen atau CTScan Sumber infeksi ekstraabdominal ? Kultur aerob dan anaerob dari 1 spesimen dengan volume yang cukup
Bagaimana jika antibiotik awal yang diberikan tidak sesuai dengan hasil kultur ? Klinis?
Diagnosis and management of complicated intra-abdominal infection in adults and children: guidelines by the Surgical Infection Society and the Infectious Diseases Society of America. Solomkin, JS, Mazuski, JE dan Bradley, JS. 2010, Surg Infect, Vol. 11, hal. 79-109.
PICU
Mokkadas dkk, dari penelitiannya selama 4 tahun pada 3048 pasien bedah anak dengan sepsis, 49% pasien dirawat di PICU Bakteri yang berperan adalah
Gram postitif (54%) gram negatif (39%) Candida (7%)
Staphylococcus : 50% resisten terhadap cloxacillin, Gram positif sensitif terhadap glikopeptida dan linezolid.
Patel pada tahun 2000 meneliti pola kuman pada 40 pasien bedah anak yang sakit kritis yang dirawat di unit perawatan intensif pediatrik dengan total 61 infeksi nosokomial
80% isolat infeksi nosokomial adalah organ tunggal, sisanya polimikrobial
Bakteri gram negatif (49%) Bakteri gram positif (43%) Jamur (4%) Virus (3%)
Infectious Complications in Critically Injured Children. Jateen C. Patel, Daniel L. Mollitt, and Joseph J. Tepas III. 2000, Journal of Pediatric Surgery, Vol. 35, hal. 1174-1178.
Angka infeksi nosokomial PICU : 3% hingga 24% per 100 pasien. Pada populasi pasien PICU secara umum
infeksi darah (8-38%) infeksi saluran nafas (12-29%) infeksi luka operasi (6-22%) infeksi saluran kemih (8-25%)
Kesimpulan
Pengenalan yang baik akan epidemiologi dan karakteristik infeksi adalah salah satu langkah yang tepat dalam melakukan prevensi dan terapi infeksi nosokomial pada pasien anak
Dengan pemberian antimikroba yang tepat dan dosis serta timing administrasi yang baik, pasien dapat terhindar dari morbiditas dan mortalitas akibat overuse dan underuse antibiotik