Anda di halaman 1dari 3

SKIN GRAFT Skin graft merupakan teknik yang dipilih di dalam menutup bekas luka yang tidak dapat

menutup sendirinya. Skin graft diambil dari jaringan epidermis dan sebagian dermis yang telah dibuang bagian pembuluh darahnya. Selanjutnya skin graft ini dipindahkan ke tempat luka yang akan ditutup. TIPE SKIN GRAFT Ketebalan skin graft tergantung dari banyaknya dermis yang diambil. Ada dua tipe skin graft, tipe split yang hanya terdiri dari sebagian dermis dan tipe full-thickness yang terdiri dari seluruh bagian dermis. Kedua tipe graft tersebut harus mengandung struktur adneksa seperti kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut, dan pembuluh kapiler. Fase kontraksi primer merupakan recoil yang ditimbulkan setelah graft ditanam pada tempat luka yang merupakan hasil kerja elastin dermis. Semakin banyak graft memiliki dermis, semakin banyak kontraksi primer yang ditimbulkannya. Kontraktur sekunder merupakan kontraksi graft yang sudah mengalami penyembuhan dan hasil dari aktivitas myofibroblast. Graft tipe full thickness akan mengalami peregangan lebih banyak pada saat fase kontraksi primer dibandingkan saat fase kontraktur sekunder. Tipe split lebih banyak mengalami peregangan saat fase kontraktur sekunder. Luka yang mengandung jaringan granulasi lebih banyak dapat mengakibatkan kontraktur dan cenderung membentuk scar hipertropi. Struktur epidermis yang dipindah tergantung dari jumlah dermis yang ada. Kemampuan skin graft akan memproduksi keringat tergantung dari jumlah kelenjar keringat yang dipindahkan dan reinervasi simpatetik. Skin graft akan direinervasi oleh serat saraf yang tumbuh dari tempat implannya dan dari tepinya. Graft tipe full thickness mempunyai kemampuan sensorik yang paling baik karena terdapatnya selubung neurilemma yang lebih besar pula. Graft tipe full-thickness memiliki lebih banyak folikel rambut dibandingkan tipe split. HAL-HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP SKIN GRAFT Keberhasilan skin grafting tergantung dari kemampuan graft untuk mendapat nutrient dan pertumbuhan vaskularisasi dari jaringan resipien. Terdapat tiga fase revaskularisasi skin graft. Fase pertama mencakup proses imbibisi serum dan berlangsung selama 24-48 jam. Pertama-tama, lapisan fibrin terbentuk ketika skin graft diimplan di jaringan resipien. Absoprsi nutrisi ke dalam graft terjadi oleh karena aktivitas kapiler dari jaringan

resipien. Fase kedua yaitu fase inosculatory yang ditandai dengan adanya penyatuan ujung kapiler graft dan resipien. Fase ketiga ditandai dengan revaskularisasi kapiler yang telah menyatu. Graft tipe full thickness memerlukan vaskularisasi yang lebih karena lebih tebal. Terdapat 4 teori mengenai revaskularisasi graft, yaitu: Neovaskularisasi graft terjadi karena pembuluh mengalami penyatuan dengan pembuluh darah membentuk struktur vascular yang definitive. darah resipien graft sehingga

Terjadi hubungan antara pembuluh darah graft dan pembuluh darah resipien. Kombinasi antara pertumbuhan pembuluh darah baru dan pembentukan aliran darah ke pembuluh darah yang telah ada sebelumnya. Struktur vascular skin graft terbentuk dari originnya sebelum ditransfer ke resipien.

Untuk mengoptimalkan pengambilan skin graft, tempat di resipien haruslah disiapkan terlebih dahulu. Skin graft memerlukan struktur vascular dan jarang diambil pada daerah yang terekspos tulang, cartilage, atau tendon. Perkecualian, skin graft sering berhasil dilakukan pada daerah di dalam orbita dan tulang temporal, meskipun tanpa pengambilan bagian periosteumnya. Kontak diperlukan antara skin graft dan vascular resipien. Hematoma dan seroma dapat memperburuk kelangsungan hidup skin graft dan imobilisasi skin graft sangatlah penting. PENYATUAN SKIN GRAFT Terdapat dua fase penyatuan skin graft. Fase pertama dimulai dari penempatan graft ke resipien sampai terjadi deposisi fibrin. Fase ini berlangsung selama 72 jam. Fase kedua mencakup pertumbuhan jaringan fibrosa dan vascular pada skin graft. MESHED VERSUS SHEET SKIN GRAFT Insisi mekanik multipel menghasilkan meshed skin graft yang memudahkan terjadinya ekspansi graft. Meshed skin graft akan menutupi area yang lebih luas dan memungkinkan terjadinya drainase melalui lubang-lubang yang dibuat, namun terjadinya Pebbled appearance tidak diterima secara

estetika. Sheet graft mempunyai keuntungan yang berupa permukaan graft yang kontinyu dan tidak terputus, sehingga menghasilkan penampakan secara estetika yang sangat baik, namun kerugiannya adalah tidak memungkinkan drainase serum dan darah melalui graft tersebut.

Anda mungkin juga menyukai