I. KONSEP
I.1 Pengertian
Graft adalah jaringan hidup yang dicangkokkan, misalnya kulit, tulang,
sumsum tulang, kornea dan organ-organ lain seperti ginjal, jantung, paru-
paru, pankreas serta hepar.
Skin graft adalah menanam kulit dengan ketebalan tertentu baik sebagian
maupun seluruh kulit yang diambil atau dilepaskan dari satu bagian tubuh
yang sehat (disebut daerah donor) kemudian dipindahkan atau ditanamkan
ke daerah tubuh lain yang membutuhkannya (disebut daerah resipien).
Skin graft adalah penempatan lapisan kulit baru yang sehat pada daerah
luka. Diantara donor dan resipien tidak mempunyai hubungan pembuluh
darah lagi sehingga memerlukan suplai darah baru untuk menjamin
kehidupan kulit yang dipindahkan tersebut.
I.4 Anatomi
Ketebalan dari kulit manusia berbeda-beda. Kelopak mata merupakan kulit
paling tipis (0.5 mm) dan kulit paling tebal terdapat pada telapak kaki (>
5.0 mm). Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar. Lapisan pertama
dari epidermis dibentuk oleh sel mati dan tidak bereplikasi. Sel paling
bawah, terdiri dari sel yang dapat bereplikasi yang bertanggung jawab
dalam proses penyembuhan luka dan pigmentasi kulit.
Dermis tepat berada dibawah lapisan epidermis, dibentuk oleh kolagen dan
lebih tebal dari lapisan epidermis. Pertemuan atau batas antara dermis dan
epidermis berbentuk irregular dan memiliki tampilan seperti bukit. Susunan
anatomi ini bertujuan untuk kekuatan kulit dan mencegah cedera geser.
Semua skin graft harus mencakup setidaknya sebagian kecil dari lapisan
dermis. Jaringan subkutis, jaringan lemak subkutis dibawah dermis
menyediakan bantalan pelindung untuk kulit. Dasar dari folikel-folikel
rambut dan kelenjar keringat, begitu juga dengan beberapa nervus penting
untuk sensasi tekan, berada pada jaringan subkutis. Bagaimanapun jaringan
subkutis tidak termasuk dalam skin graft, karena lemak dapat menggangu
transportasi nutrisi ke jaringan kulit diatasnya.
I.5 Klasifikasi
Secara umum, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
I.5.1 Cangkok Kulit
I.5.1.1 Cangkok kulit lepas (skin grafting)
Cangkok kulit lepas merupakan pemindahan kulit secara
bebas. Pada cangkok sebagian tebal kulit, makin tipis
cangkokannya, makin besar kemungkinan berhasilannya
cangkok; namun, makin banyak terjadi pengerutan dan
perubahan warna kulit. Sebaliknya, makin tebal
cangkoknya, makin kecil keberhasilan transplatansi, tetapi
makin sedikit pengerutan dan perubahan warna. Cangkok
sebagian tebal kulit dapat diambil dari bagian mana saja
dari tubuh, tetapi lazimnya diambil dari daerah paha,
pantat, punggung atau perut.
Pengambilan sebagian kulit dari daerah donor dapat
dilakukan dengan dermatom, tetapi dapat juga dengan
pisau lebar yang tipis. Cangkok seluruh tebal kulit adalah
cangkok yang terdiri atas lapisan epidermis dan dermis.
Dengan alat dermatom, ketebalan kulit yang akan diambil
dapat diatur. Vaskularisasi yang baik di daerah resipien,
tidak adanya infeksi, dan keadaan umum penderita yang
memadai dan fiksasi merupakan syarat keberhasilan
transplantasi.
Daerah donor untuk STSG dapat diambil dari daerah mana saja di tubuh
seperti perut, dada, punggung, pantat, anggota gerak lainnya. Namun,
umumnya yang sering dilakukan diambil dari kulit daerah paha. Daerah
donor dari paha lebih disukai karena daerah ini lebih lebar dan lebih
mudah sembuh. Daerah pantat juga dapat digunakan sebagai daerah
donor, tetapi biasanya pasien akan mengeluh nyeri setelah operasi dan
akan memerlukan bantuan untuk merawat luka. Kulit kepala dapat
digunakan pada prosedur FTSG untuk melapisi daerah wajah yang luas
dan terutama berguna untuk luka bakar yang hebat dengan ketersediaan
daerah donor yang terbatas. Untuk luka pada tangan, daerah lengan atas
bagian dalam dapat dipertimbangkan untuk dijadikan daerah donor.
3. Dermatom
Mempunyai kemampuan mempertahankan jarak antara mata
pisau dengan tebal kulit yang disayat : dermatome tangan,
dermatome listrik dan tekanan udara. Prinsip penggunaan
alat-alat diatas adalah menggerakkan pisau untuk memotong
kulit agar mendapatkan selapis kulit yang ketebalannya
tergantung pada control dari operator atau berdasarkan
kalibrasi yang ada pada alat tersebut.
Dibuat beberapa lubang kecila diatas skin graft untuk jalan keluar yang
kemudian dilakukan irigasi untuk membuang sisa bekuan darah di
bawah graft dengan spuit berisi NaCl 0,9%.Untuk membantu
keberhasilan tindakan, dilakukan balut tekan menggunakan perban elastik
sedangkan pada daerah yang tidak memungkinkan untuk dilapis perban
elastik seperti muka, leher maka untuk menjamin fiksasi dilakukan tie
over. Tie over adalah cara terbaik untuk fiksasi skin graft, bila akan
melakukan tie over saat menjahit tepi graft beberapa sisa simpul
dibiarkan panjang untuk fiksasi.
Defek daerah donor split thickness skin graft akan sembuh snediri
dimana terjadi proses epiteliasasi. Ini dimungkinkan oleh karena masih
ada unsur-unsur epitel didalam dermis seperti folikel rambut, kelenjer
keringat, kelenjer minyak atau sebasea. Luka donor pada split thickness
skin graft ditutup tulle dan kasa steril kemudian dibalut dengan perban
elastik.
I.14 Pathway
STSG
sianosis
G3 Perfusi
jaringan
Banjarmasin, Maret
2017
( ) (
)