Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL Ny M DENGAN DEPRESI DI PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Jiwa 1

Disusun Oleh : 1. Aprilia Eva Alvionita 2. Dita Amanda Sakti 3. Kartika Nuraini 4. Listyo Bekti Miranti P07120111003 P07120111008 P07120111020 P07120111021

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013

LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL Ny M DENGAN DEPRESI DI PUSKESMAS GAMPING II SLEMAN

Disusun Oleh : Kelompok H 1. Aprilia Eva Alvionita P07120111003 2. Dita Amanda Sakti 3. Kartika Nuraini 4. Listyo Bekti Miranti P07120111008 P07120111020 P07120111021

TINGKAT II REGULER

Telah mendapat persetujuan pada tanggal ___ Juni 2013 Oleh :

Mengetahui, Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan,

Abdul Ghofur, SKp.,M.Kes

Yuni Murniati, AMK

ASUHAN KPERAWATAN KESEHATAN JIWA PADA KLIEN NY. M DENGAN DEPRESI

Nama Kelompok Tgl/jam pengkajian Sumber data Metode Diagnosa medis No. RM

: Kelompok H : Senin, 24 Juni 2013 / jam 10.00 WIB : Klien, lembar status kesehatan klien. : Wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen. :Diabetes Melitus tipe II : 0111122

I. IDENTITAS KLIEN 1. Nama 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. Status 5. Agama 6. Suku/bangsa 7. Bahasa 8. Pendidikan 9. Pekerjaan 10. Alamat : Ny. M : 56 tahun : Perempuan : Menikah : Islam : Jawa/Indonesia : Jawa, Indonesia : SMP : Ibu Rumah Tangga : Cokrowijayan 01/18

II. ALASAN MASUK Klien datang untuk kontrol rutin diabetes melitus setiap bulan. Klien mengeluh tidak bisa tidur, pusing, dada berdebar-debar, pegal di tengkuk, keringat dingin. Klien merasa penyakit yang dideritanya selama 3 tahun ini membuatnya putus asa dan kawatir dengan komplikasi penyakitnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI Penyakit diabetes mellitus yang sudah diderita selama 3 tahun. Hubungan anggota keluarga yang kurang harmonis, klien mengatakan anggota keluarga klien sering berkata ketus selama merawat klien di rumah.

IV.

FISIK 1. TTV 2. Ukur : TD = 150/90 mmHg N = 80 x/mnt S= 35,80C : TB = 155 cm BB = 54 kg P=16x/mnt

3. Keluhan fisik Klien mengeluh tidak bisa tidur, pusing, pegal di tengkuk, keringat dingin.

V.

PSIKOSOSIAL 1. Genogram

= Klien

= Perempuan

= Laki-laki

= Laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

=Garis Perkawinan

= Garis keturunan = Tinggal serumah

2. Konsep Diri a. Gambaran diri Klien merasa badannya sudah tidak segar lagi sejak terkena penyakit DM, badannya semakin kurus, berat badan turun hingga 5kg. b. Identitas diri Klien adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang suami dan sembilan anak. c. Peran diri Peran klien sebagai ibu rumah tangga selama sakit terganggu karena aktivitas klien terbatas. d. Ideal diri Klien mengatakan sudah putus asa dalam upaya penyembuhan penyakitnya. Klien meragukan kesembuhannya. e. Harga diri Klien merasa keluarganya kurang menghargai klien ditandai dengan keluarga tidak mendengarkan masalah klien terutama masalah perasaan klien. Klien tidak merasa rendah diri dengan penyakitnya. 3. Hubungan sosial Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah anak lakilakinya yang masih lajang. Klien jarang mengikuti kegiatan perkumpulan dalam masyarakat karena klien memilih beristirahat di rumah.

4. Spiritual Klien mengatakan tetap menjalankan ibadah solat wajib, keluarganya adalah penganut islam yang kuat. Klien mengetahui bahwa penyakit merupakan cobaan dari Tuhan namun klien belum bisa menerima penyakitnya. Klien mengatakan takut mati karena merasa mempunyai dosa banyak. Klien menanyakan jika idul adha menyumbang kambing apakah akan menghapus dosa?

VI. STATUS MENTAL 1. Penampilan Penampilan klien tampak cukup rapi dan bersih. Klien mengenakan daster, kerudung, dan kacamata. 2. Pembicaraan Klien berbicara agak lambat dan kalimat koheren. Selama berbicara klien menutup mulutnya dengan tangan karena tidak percaya diri dengan bau mulut. 3. Aktivitas motorik Klien tampak lesu, gelisah, berjalan dengan perlahan dan membungkuk. 4. Alam perasaan Klien tampak sedih, kawatir dan wajah klien tampak murung. Selama pengkajian klien tidak terlihat tersenyum. 5. Afek Wajah klien tampak datar ketika praktikan mencoba untuk menghiburnya. 6. Interaksi selama wawancara Kontak mata klien kurang selama berbicara dengan praktikan. Selama berbicara klien menutup mulutnya dengan tangan karena tidak percaya diri dengan bau mulut. 7. Persepsi Klien tidak mengalami gangguan persepsi

8. Proses pikir Klien tidak mengalami gangguan proses pikir 9. Isi pikir Klien tidak mengalami gangguan isi pikir. 10. Tingkat kesadaran Klien dapat mengorientasikan waktu, tempat dan orang dengan jelas. 11. Memori Klien tidak mengalami gangguan dalam daya ingat jangka panjang maupun pendek. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Saat diwawancara klien kurang berkonsentrasi. Terkadang klien meminta agar pertanyaannya diulang. 13. Kemampuan penilaian Klien mempunyai gangguan dalam kemampuan penilaian. 14. Daya tilik diri Klien tidak memiliki gangguan dalam daya tilik diri.

VII. MEKANISME KOPING Klien menghadapi masalahnya dengan memendam perasaan dan tekanan masalah yang dihadapinya dan klien juga tidak mau bercerita dengan keluarga. Klien tidak dapat bersahabat dengan penyakitnya, klien juga tidak menjaga pola makan dan aktivitasnya. Klien sempat memiliki ide bunuh diri. Klien takut diamputasi seperti yang dialami tetangganya karena mempunyai penyakit yang serupa.

ANALISA DATA Nama No. RM : Ny. M (56 tahun) : 0111122 Hari, tanggal : Senin, 24 Juni 2013 Pukul : 10.00 WIB Masalah (Problem) Depresi berat Penyakit jangka panjang Penyebab

No.

Data (Symptom)

1.

DO : a. TD = 150/90 mmHg b. Klien tampak sedih, kawatir dan wajah klien tampak murung, tidak terlihat tersenyum. c. Wajah klien tampak datar d. Klien tampak lesu, gelisah, berjalan dengan perlahan dan membungkuk. e. Klien tampak sedih, kawatir dan wajah klien tampak murung. f. Saat diwawancara klien kurang

berkonsentrasi.

DS: a. Klien merasa penyakit yang putus dengan

dideritanya asa dan

membuatnya kawatir

komplikasi penyakitnya. b. Klien mengeluh tidak bisa tidur, pusing, dada berdebar-debar,

pegal di tengkuk, keringat dingin. c. Klien mengatakan sudah putus asa dalam upaya penyembuhan

penyakitnya. d. Klien sempat memiliki ide bunuh diri 2. DO: a. TD : 150/90 mmHg b. Klien tampak cemas dan gelisah c. Klien bertanya tentang Ansietas Ketakutan terhadap komplikasi diabetes melitus

kesembuhan penyakitnya DS: a. Klien takut diamputasi seperti yang dialami tetangganya karena

mempunyai penyakit yang serupa. b. Klien mengatakan takut mati karena merasa mempunyai dosa banyak. c. Klien menanyakan jika idul adha menyumbang kambing apakah akan menghapus dosa? d. Klien menanyakan penyakitnya dapat dsembuhkan atau tidak e. Klien mengeluh susah tidur f. Nafsu makan klien menurun

3.

DO: a. Klien tampak lesu b. Klien tampak bertengkar dengan suami klien saat di puskesmas DS: a. Klien mengeluh tidak bisa tidur b. Klien mengaku dengan menghadapi memendam masalah

Koping individu tidak efektif

Krisis Situasional, gangguan fungsi dan sistem keluarga

masalahnya perasaan

dan

tekanan

yang dihadapinya c. klien tidak mau bercerita dengan keluarga d. Klien tidak dapat bersahabat dengan penyakitnya, klien tidak menjaga pola makan dan aktivitasnya e. Klien sempat memiliki ide bunuh diri f. Klien mengatakan keluarga tidak mendengarkan masalah klien

terutama masalah perasaan klien

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Depresi berat berhubungan dengan penyakit jangka panjang ditandai dengan : DO : a. TD = 150/90 mmHg b. Klien tampak sedih, kawatir dan wajah klien tampak murung, tidak terlihat tersenyum. c. Wajah klien tampak datar d. Klien tampak lesu, gelisah, berjalan dengan perlahan dan membungkuk. e. Klien tampak sedih, kawatir dan wajah klien tampak murung. f. Saat diwawancara klien kurang berkonsentrasi.

DS: a. Klien merasa penyakit yang dideritanya membuatnya putus asa dan kawatir dengan komplikasi penyakitnya. b. Klien mengeluh tidak bisa tidur, pusing, dada berdebar, pegal di tengkuk, keringat dingin. c. Klien mengatakan sudah putus asa dalam upaya penyembuhan penyakitnya. d. Klien sempat memiliki ide bunuh diri e. Klien jarang mengikuti kegiatan perkumpulan dalam masyarakat karena klien memilih beristirahat di rumah.

2. Ansietas berhubungan dengan ketakutan terhadap komplikasi diabetes mellitus ditandai dengan : DO: a. TD : 150/90 mmHg b. Klien tampak cemas dan gelisah c. Klien bertanya tentang kesembuhan penyakitnya DS: a. Klien takut diamputasi seperti yang dialami tetangganya karena mempunyai penyakit yang serupa.

b. Klien mengatakan takut mati karena merasa mempunyai dosa banyak. c. Klien menanyakan jika idul adha menyumbang kambing apakah akan menghapus dosa? d. Klien menanyakan penyakitnya dapat dsembuhkan atau tidak e. Klien mengeluh susah tidur f. Nafsu makan klien menurun

3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan krisis Situasional, gangguan fungsi dan sistem keluarga ditandai dengan: DO: a. Klien tampak lesu b. Klien tampak bertengkar dengan suami klien saat di puskesmas DS: a. Klien mengeluh tidak bisa tidur b. Klien mengaku menghadapi masalahnya dengan memendam perasaan dan tekanan masalah yang dihadapinya c. klien tidak mau bercerita dengan keluarga d. Klien tidak dapat bersahabat dengan penyakitnya, klien tidak menjaga pola makan dan aktivitasnya e. Klien sempat memiliki ide bunuh diri f. Klien mengatakan keluarga tidak mendengarkan masalah klien terutama masalah perasaan klien

RENCANA KEPERAWATAN Hari, tanggal : Senin, 24 Juni 2013 Jam NO 1 : 10.00 WIB Diagnosa Keperawatan Depresi berat berhubungan Setelah dengan penyakit Tujuan dilakukan a. Bina Nama klien No. CM Intervensi hubungan percaya dengan klien : Ny. M : 0111122 Rasional saling a. Kepercayaan dasar terapeutik b. Tunjukkan sikap b. Sikap menunjukkan menerima kepada adalah hubungan

jangka pertemuan selama 1x30 menit, klien dapat secara

panjang ditandai dengan : DO : a. TD = 150/90 mmHg b. Klien tampak

menyatakan verbal

perilaku-perilaku berhubungan tahap-tahap yang normal

menerima dan buat klien mengekspresikan perasaannya terbuka secara

sedih, yang

klien bahwa perawat yakin manusia klien adalah yang

kawatir dan wajah klien dengan tampak murung, tidak berduka terlihat tersenyum. c. Wajah datar d. Klien gelisah, tampak lesu, berjalan klien tampak

dengan kriteria : a. Mampu mengidentifikasi perasaan depresinya b. Mampu mengekspresikan perasaan yang

berharga. Rasa saling percaya dapat terbina c. Kaji masalah klien yang c. Menentukan intervensi membuat depresi yang tepat bagi klien. motivasi

d. Bantu klien memahami d. Membangun bahwa klien mampu pada klien

dengan perlahan dan membungkuk. e. Klien tampak sedih,

mengatasi keputusasaannya

berhubungan dengan

kawatir dan wajah klien tampak murung. f. Saat diwawancara klien kurang berkonsentrasi.

depresi secara jujur. c. Tidak terlalu lama

e. Bantu

klien e. Sumber-sumber harapan membuat klien lebih percaya diri

mengidentifikasi sumbersumber harapan,

megekspresikan emosi dan perilaku yang berlebihan

misalnya hubungan antar sesama, keyakinan. f. Kaji dan manfaatkan Klien sendiri tidak merasa

DS: a. Klien merasa penyakit yang dideritanya putus kawatir komplikasi

d. Mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari

sumber-sumber eksternal f. individu (orang-orang

membuatnya asa dengan penyakitnya. dan

secara mandiri

terdekat, tim pelayanan kesehatan) g. Ajarkan teknik relaksasi dengan nafas dalam g. Nafas merileksasi otot dalam dan

b. Klien mengeluh tidak bisa tidur, pusing,

ketegangan klien

dada berdebar, pegal di tengkuk, keringat

dingin. c. Klien sudah dalam penyembuhan mengatakan putus asa upaya

penyakitnya. d. Klien sempat memiliki ide bunuh diri e. Klien jarang mengikuti kegiatan perkumpulan dalam masyarakat

karena klien memilih beristirahat di rumah. 2. Ansietas berhubungan Setelah diberi asuhan a. Bina hubungan saling percaya dengan klien a. Kepercayaan dasar terapeutik b. Pertahankan sikap yang tenang dan tidak mengancam saat menangani klien c. Jaga agar lingkungan rendah stimulus c. Suatu stimulus dari dapat level b. Rasa aman klien timbul dengan kehadiran adalah hubungan

dengan ketakutan terhadap keperawatan selama 30 komplikasi diabetes mellitus menit ditandai dengan : DO: a. TD : 150/90 mmHg klien mampu cara

menyebutkan

mengintervensi ansietas yang meningkat dengan

perawat yang tenang

b. Klien tampak cemas dan kriteria : gelisah c. Klien bertanya tentang kesembuhan penyakitnya DS: a. Klien takut diamputasi a. Mampu mempertemukan ansietas tingkat pada dimana

lingkungan meningkatan ansietas d. Pengenalan pencetus

pemecahan masalah d. Saat tingkat ansietas dapat diselesaikan menurun, gali bersama

faktor adalah

seperti

yang

dialami karena penyakit

b. Mampu menyebutkan tanda dan peningkatan ansietas c. Mampu mendemonstrasikan teknik memutuskan peningkatan ansietas tingkat panik sampai gejala

klien kemungkinan penyebab terjadinya ansietas

langkah pertama dalam mengajarkan untuk klien memutus

tetangganya mempunyai yang serupa.

peningkatan klien e. Ajarkan tanda dan gejala peningkatan ansietas serta cara-cara untuk memutus berkembangnya, misalnya teknik relaksasi, teknik nafas dalam e. Peningkatan yang ansietas

b. Klien mengatakan takut mati karena merasa dosa

teridentifikasi

mempunyai banyak.

dapat ditangani secara mandiri

c. Klien menanyakan jika idul adha menyumbang kambing apakah akan menghapus dosa? d. Klien penyakitnya menanyakan dapat

dsembuhkan atau tidak e. Klien mengeluh susah tidur f. Nafsu menurun 3. Koping individu tidak efektif Setelah diberi asuhan a. Bina hubungan saling percaya dengan klien a. Kepercayaan dasar adalah hubungan makan klien

berhubungan dengan krisis keperawatan selama 30

Situasional,

gangguan menit

klien

mampu b. Kaji koping yang digunakan klien

terapeutik b. Meningkatkan interaksi sosial karena klien

fungsi dan sistem keluarga mendemonstrasikan ditandai dengan: DO: a. Klien tampak lesu b. Klien tampak bertengkar dengan suami klien saat di puskesmas DS: a. Klien mengeluh tidak kemampuan mengatasi

masalah secara efektif dengan kriteria : a. Mengungkapkan perasaan berhubungan dengan emosional. b. Meningkatkan mengaku koping klien pola dan d. Berikan jadwal kegiatan yang terstruktur pada klien termasuk waktu untuk menyelesaikan masalah e. Diskusikan cara penyelesaian masalah secara efektif , anjurkan klien memilih cara penyelesaian masalah keadaan yang c. Temukan kebutuhan ketergantungan klien dan dorong kemandirian klien

mengalami peningkatan komunikatif. c. Penguatan yang positif meningkatkan diri dan harga

mendorong perilaku

pengulangan

bisa tidur b. Klien menghadapi masalahnya memendam dan tekanan dengan perasaan masalah

yang diharapkan d. Jadwal yang terstruktur memberikan rasa aman untuk pasien ansietas

konsekuensi perilaku c. Mengidentifikasi kekuatan klien dan menerima dukungan melalui hubungan

yang dihadapinya c. klien tidak mau bercerita dengan keluarga d. Klien tidak dapat dengan

e. Melibatkan klien dalam upaya penyelesaian

keperawatan. d. Membuat keputusan dan dilanjutkan f.

masalahnya

bersahabat

penyakitnya, klien tidak menjaga pola makan

tindakan sesuai

yang dalam

dan aktivitasnya e. Klien sempat ide bunuh diri f. Klien keluarga mengatakan tidak memiliki

lingkungan klien.

mendengarkan masalah klien terutama masalah perasaan klien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN Nama No. RM : Ny. W (56 tahun) : 0111122 Hari, tanggal : Senin, 24 Juni 2013 Pukul : 10.30 WIB

NO Dx. 1

IMPLEMENTASI Senin, 24 Juni 2013

EVALUASI Senin, 24 Juni 2013

Jam 10.30 WIB

Jam 10.30 WIB

Mengkaji masalah klien yang S: membuat depresi Membantu klien mengidentifikasi sumber-sumber harapan Mengajarkan teknik Klien mengatakan penyakit yang dideritanya selama 3 tahun ini membuatnya putus asa dan kawatir dengan komplikasi penyakitnya. Klien mengatakan lebih lega.

relaksasi O: Klien dapat mempraktikan teknik nafas dalam dengan benar dan tepat, nada suara klien lebih santai A: depresi berat P: Anjurkan klien nafas dalam ketika merasa berdebar-debar.

dengan nafas dalam

Senin, 24 Juni 2013

Senin, 24 Juni 2013

Jam 10.30 WIB Mempertahankan sikap yang tenang Menggali penyebab terjadinya

Jam 10.30 WIB S: Klien mengatakan kecemasan berkurang O: Klien tampak lebih tenang A: Ansietas

ansietas Menganjurkan klien tetap berdoa dan beribadah 3 Senin, 24 Juni 2013

P: Anjurkan klien mengontrol ansietas

Senin, 24 Juni 2013

Jam 10.30 WIB Mengkaji koping yang digunakan klien mendiskusikan cara penyelesaian masalah secara efektif

Jam 10.30 WIB S : Klien mengatakan mengetahui cara mengatasi masalah dengan efektif O : klien tampak paham, mengangguk-angguk A : Koping individu tidak efektif P : Anjurkan klien menerapkan cara yang sudah dipilih

DAFTAR PUSTAKA Keliat, Budi Anna, dkk. 2012. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN(Basic Course). Jakarta : Penerbit Buku Kedoktean EGC Townsend, Merry C. 2010. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan dan Medikasi Psikotropik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Townsend, Merry C. 1998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan dan Medikasi Psikotropik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai