Anda di halaman 1dari 4

All About Paraben TIGA BAHAN PENGAWET PENGGANTI PARABEN Untuk melindungi dari jamur dan bakteri, berbagai

perawatan tubuh dan kosmetik umumnya mengandung paraben yang digunakan sebagai pengawet. Sementara paraben efektif menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara dan masalah endokrin akibat penggunaan paraben. Itu sebab, saat ini banyak produsen kosmetik yang berusaha mencari bahan pengawet alternatif sebagai pengganti paraben. Berikut adalah beberapa bahan yang umum digunakan sebagai pengganti paraben. 1. Sodium Hydroxymethylglycinate Sodium hydroxymethylglycinate merupakan salah satu bahan paling umum yang digunakan sebagai pengganti paraben dalam produk kosmetik. Substansi ini dibuat dari glisin atau asam amino yang sering digunakan sebagai suplemen diet dan antasida perut. Bertindak sebagai pemberi perlindungan terhadap jamur dan bakteri, sodium hydroxymethylglycinate bekerja pada setiap tingkatan pH dalam kondisi asam. Dalam berbagai tes, sodium hydroxymethylglycinate telah menunjukkan sifat non toksik, tidak mengiritasi, serta tidak menimbulkan kerusakan DNA. Semua faktor tersebut membuat zat ini menjadi alternatif yang aman sebagai pengganti paraben untuk pengawet kosmetik. 2. Pengawet Alami Banyak perusahaan kosmetik sedang mendalami penggunaan pengawet alami seperti minyak esensial dan vitamin untuk menggantikan paraben. Tidak hanya pengawet alami efektif menangkal bakteri tetapi juga sejalan dengan tema kembali ke alam yang banyak dipromosikan oleh perusahaan kosmetik. Beberapa vitamin dan minyak esensial, termasuk vitamin E, minyak pohon teh, dan ekstrak biji anggur, merupakan contoh beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk menangkal bakteri. Minyak esensial dan vitamin bisa dipasangkan sebagai pengawet untuk membuat berbagai produk tahan lama. Salah satu kelemahan pengawet alami bila dibandingkan dengan paraben adalah bahwa pengawet alami harus digunakan dalam konsentrasi tinggi untuk menunjukkan efek yang maksimal. Kelemahannya, dosis tinggi pengawet alami dapat mengakibatkan iritasi kulit.

3. Asam Organik Asam organik semakin populer digunakan sebagai pengganti paraben untuk mengawetkan produk kosmetik. Asam organik terdiri dari asam dan garam alami. Substansi ini merupakan agen penghambat pertumbuhan jamur yang kuat dan bisa diterapkan pada kosmetik cair seperti makeup dan produk perawatan rambut. Sebuah studi menemukan bahwa ketika dipasangkan dengan bahan pengawet lainnya, asam-asam organik dapat secara efektif menjaga keawetan kosmetik dari bakteri.[]
TIGA TANAMAN YANG MENGANDUNG PARABEN

Paraben masuk dalam kelompok ester dan secara luas digunakan sebagai pengawet untuk menghambat pertumbuhan organisme dalam makanan atau kosmetik sehingga memperpanjang umur simpan. Produk yang mengandung paraben antara lain shampo, pelembab, gel cukur, hingga berbagai produk makanan. Paraben pada Tanaman Paraben bisa dibuat secara sintetis di laboratorium atau dalam skala industri. Namun demikian, di alam juga terdapat berbagai tanaman yang bisa menghasilkan paraben. Berbagai tanaman yang menghasilkan paraben diantaranya adalah sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Berikut adalah berbagai tanaman yang menghasilkan paraben. 1. Bawang merah Flavonoid serta sejumlah vitamin dan mineral terkandung berlimpah dalam bawang merah. Bawang, seperti spesies allium lainnya, mengandung 4-hidroksibenzoat sebagai sebuah bentuk paraben alami untuk membantu mempertahankan dari infeksi bakteri yang tidak diinginkan. 2. Wortel Wortel mengandung metilparaben sebagai zat yang membantu sistem pertahanan tubuh. Wortel butuh substansi untuk memperkuat pertahanan tubuh karena umumnya tanaman ini tumbuh di tanah lembab dimana bakteri tumbuh subur. Sementara terdapat berbagai kekhawatiran mengenai penggunaan metilparaben secara sintetis, paraben alami umumnya dianggap aman. 3. Mentimun

Mentimun merupakan buah yang memiliki sifat mirip dengan semangka, dan zucchini. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1993, 1998 dan 2003 menunjukkan bahwa mentimun mengandung bentuk alami paraben. Mentimun digunakan untuk banyak keperluan tidak hanya sebagai sumber makanan melainkan juga sebagai komposisi dalam berbagai produk perawatan kesehatan dan kecantikan. Peringatan Sementara paraben disetujui penggunaannya oleh FDA (BP POM AS), berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan paraben dengan peningkatan risiko kanker payudara. Hal ini dipicu oleh sifat paraben yang meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia. Meskipun paraben sintetis dianggap memiliki potensi merugikan kesehatan, paraben alami yang terdapat pada berbagai tumbuhan dianggap aman bagi kesehatan.[]
TIGA JENIS PARABEN

Paraben adalah senyawa kimia alami dan dapat pula dibuat secara sintetis yang mengandung asam para-hidroksibenzoat. Paraben sintetik telah digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan sejak tahun 1924. Saat ini, paraben juga banyak digunakan sebagai pengawet kosmetik serta makanan dalam batas tertentu. Meskipun paraben dianggap aman selama beberapa dekade, studi terbaru menunjukkan potensi bahaya paraben bagi kesehatan. Dalam tubuh, paraben bertindak seperti estrogen dan dapat berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Terdapat beberapa jenis paraben yang digunakan dalam berbagai produk. Berikut ini adalah beberapa diantaranya. 1. Metil dan Etil Paraben Metil paraben digunakan untuk mengontrol pertumbuhan jamur pada obat-obatan, kosmetik, dan beberapa produk makanan. Penelitian menunjukkan substansi ini tidak beracun. Pada tahun 1974 sebuah komite bersama dari FAO dan WHO merekomendasikan asupan harian yang dapat diterima sebesar 10 mg untuk setiap kilogram berat badan. Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2008 oleh Meijo University di Jepang menunjukkan bahwa ketika terkena sinar ultraviolet, kulit yang diobati dengan produk yang mengandung metil paraben akan menjadi rusak.

Etil paraben mirip dengan metil paraben. Namun beberapa studi terbaru menyimpulkan etil paraben berpotensi mempertinggi risiko berbagai penyakit termasuk kanker, masalah reproduksi, alergi, dan masalah kesehatan lainnya. 2. Propil Paraben Propil paraben diproduksi secara alami pada beberapa serangga dan tanaman. Namun propil paraben sistetislah yang digunakan sebagai pengawet dalam obat-obatan. Propil paraben terutama digunakan dalam produk-produk berbasis air karena sifatnya yang mudah larut. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2002 oleh Tokyo Metropolitan Research Laboratory of Public Health, propil paraben terindikasi bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki. 3. Butil Paraben Butil paraben digunakan untuk memerangi jamur dan bakteri dalam berbagai produk farmasi, kosmetik, makanan, dan produk lainnya. Butil paraben terbukti tidak beracun bila digunakan pada konsentrasi 0,05 persen. Larutan yang lebih pekat dapat mengiritasi kulit. Namun penelitian di Jepang seperti telah disebutkan sebelumnya juga menemukan butil paraben bisa mempengaruhi sistem reproduksi laki-laki serta produksi testosteron atau hormon seks utama pria.[]

Anda mungkin juga menyukai