Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPUR PERIODE 1 JULI 6 JULI 2013

Nama Dokter Pendamping Materi Penyuluhan Tanggal

: dr. Ratu Reni Setia Resmiati : dr. Evi Mutia Afriyeti : Demam Thypoid : 3 Juli 2013

Laporan Penyuluhan

I.

Latar belakang Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, di topang dengan bakteremia dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan Peyers patch. Sampai saat ini demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, serta berkaitan dengan sanitasi yang buruk terutama negaranegara berkembang. Di negara-negara berkembang perkiraan angka kejadian demam tifoid bervariasi dari 10 sampai 540 per 100.000 penduduk. Meskipun angka kejadian demam tifoid turun dengan adanya sanitasi pembuangan di berbagai negara berkembang, diperkirakan setiap tahun masih terdapat 35 juta kasus dengan 500.000 kematian terdapat di dunia. Di Indonesia demam tifoid masih merupakan penyakit endemik dengan angka kejadian yang masih tinggi. Di antara penyakit yang tergolong penyakit infeksi usus, demam tifoid menduduki urutan kedua setelah gastroenteritis.

Demam tifoid masih merupakan penyakit endemis di Indonesia. penyakit ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam undang-undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang dan menimbulkan wabah.

II.

Permasalahan Insidens demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan, di daerah rural (jawa barat) 157 kasus per 100.000 penduduk, sedangkan didaerah urban ditemukan ditemukan 760-810 per 100.000 penduduk. Perbedaan insidens di perkotaan berhubungan erat dengan penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan. Angka kematian tifoid di tahun 1996 sebesar 1,08% dari seluruh kematian di Indonesia. namun demikian berdasarkan hasil survey kesehatan rumah tangga departemen kesehatan RI (SKRT Depkes RI) tahun 1995 demam tifoid tidak termasuk dalam 10 penyakit dengan mortalitas tinggi.

III.

Tujuan a. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta dapat mengetahui tentang penyakit demam thypoid b. Tujuan khusus Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan para peserta dapat : Mengerti dan memahami pengertian penyakit demam thypoid Mengerti dan memahami penyebab penyakit demam thypoid Mengerti dan memahami cara penularan penyakit demam thypoid Mengerti dan memahami pencegahan penularan penyakit demam thypoid

Mengetahui pengobatan demam thypoid


IV. Manfaat a. Bagi penyuluh Melatih kemampuan dalam memberikan penyuluhan kepada sasaran.

b. Bagi Sasaran Memberikan pengetahuan tentang pengertian demam thypoid, penyebab demam thypoid, cara penularan demam thypoid, tanda dan gejala demam thypoid, penatalaksanaan demam thypoid.

V.

Sasaran Semua pengunjung posyandu kencana VI kelapa tiga

VI.

Rencana Kegiatan a. Topik : Demam Thypoid b. Metode : Ceramah, tanya jawab, dan pembagian leaflet. c. Media dan Alat : Leaflet d. Waktu : Rabu, 3 Juli 2013 e. Tempat : Posyandu Kencana VI Kelapa Tiga

VII.

Hasil Kegiatan Kesan peserta penyuluhan tentang Demam thypoid tertarik, dapat dilihat dari adanya perhatian saat diberikan penyuluhan dan adanya tanya jawab yang aktif setelah penyuluhan selesai

Materi Penyuluhan(terlampir) Daftar Hadir Peserta (terlampir) Contoh leaflet yang dibagikan saat penyuluhan (terlampir)

Dokter Pendamping

Dr. Evi Mutia Afriyeti

Anda mungkin juga menyukai