Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN Penentuan Indeks Nilai Penting (INP) Tumbuhan He ba

Nama Nim Kelas

! A"#"Al$nema e a ! %&%'&'&() ! A

Kel$m*$k ! III

+URU#AN ,IOLOGI -AKULTA# MATEMATIKA .AN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI/ER#ITA# NEGERI MAKA##AR 0&%0

,A, I PEN.AHULUAN
A" Lata ,elakang Salah satu bagian ekologi adalah ekologi tumbuhan yang mempelajari berbagai komunitas tumbuhan. Setiap mempelajari komunitas tumbuhan kita tidak mungkin melakukan penelitian pada seluruh area yang ditempati suatu komunitas, terutama apabila area tersebut sangat luas. Kadang kala kita tidak menggunakan luas minimum atau jumlah minimum yang menggunakan plot dalam meneliti vegetasi, tetapi menggunakan suatu garis imaginer lurus dengan penggunakan metode transek. Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok atau membentuk koloni. Kumpulan berbagai jenis organisme disebut komunitas biotik yang terdiri atas komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas he an dan komunitas jasad renik. Ketiga macam komunitas itu berhubungan erat dan saling bergantung. !lmu untuk menelaah komunitas (masyarakat) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran jenis"jenis tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu"individu dari satu macam spesies. #etode transek digunakan untuk mengetahui persen penutupan dari suatu vegetasi, sehingga tujuannya pun sama dengan metode"metode yang lain yaitu untuk mengetahui suatu komunitas tanpa meneliti secara keseluruhan. $leh karena itu, maka penting kiranya untuk melaksanakan praktikum ini guna memperkenalkan kepada mahasis a tentang bagimana cara untuk mengetahui suatu komunitas dengan metode transek tanpa meneliti secara keseluruhan.

," Tu1uan P aktikum %ujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan luas penutupan tajuk tumbuhan herba dengan menggunakan kisaran penutupan tajuk herba dari &raun &lan'uet dan penentuan indeks nilai penting (!()) tumbuhan herba.

,A, II TIN+AUAN PU#TAKA

*kologi adalah ilmu yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, pencetusnya adalah E nest Haekel seorang +oologist berkebangsaan ,erman, kata oekologie berasal dari kata Oikos yang artinya rumah.dan logos yang artinya ilmu sehingga secara hara-iah dimaksudkan kajian mengenai mahkluk hidup di habitat atau dalam lingkungannya. )engkajian pada tingkat hirarkhi makluk hidup disamping memerlukan dukungan dan bantuan dari ilmu lain juga perkembangan teknologi serta alat, tidak terkecuali dengan ekologi tumbuhan yang sangat terkait dengan perkembangan ilmu morphologi tumbuhan dan klasi-ikasi tumbuhalam serta alat yang dipergunakan untuk kajian lebih dalam (.idoretno, /01/) )ernyataan organisme"organisme hidup dan lingkungan tidak hidupnya (abiotik) berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh"mempengaruhi satu sama lain. Satuan yang mencakup semua organisme di dalam suatu ruang atau daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan -isiknya sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur"daur bahan yang jelas. Dari segi -ungsional ekosistem dapat dianalisis dengan baik menurut segi2 (i) sirkuit"sirkuit energy, (ii) rantai"rantai makanan, (iii) pola"pola keanekaragaman dalam aktu dan ruang, (iv) daur"daur makan (biogeokimia, (v) perkembangan dan

evolusi, dan (vi) pengendalian (cybernetics). &aik biotik maupun abiotik

mempengaruhi si-at"si-at lainnya dan kedua perlu pemeliharaan kehidupan seperti yang kita miliki di atas bumi ini ($dum, 1334). Sistem kehidupan ini selalu terjadi hubungan timbal mempengaruhi antara makhluk hidup dengan balik yang saling hidupnya

lingkungan5tempat

membentuk suatu ekosistem. Salah satu unsur yang paling penting adalah komunitas, yang dalam dunia tumbuhan lebih dikenal dengan istilah vegetasi (6ariyadi, 1331). 7egetasi dalam (komunitas) tanaman diberi nama atau digolongkan berdasarkan spesies atau makhluk hidup yang dominan, habitat -isik atau kekhasan yang -ungsional. Dalam mempelajari vegetasi, pengamat melakukan penelitian. 8nit penyusun vegetasi (komunitas) adalah populasi. $leh karena itu semua individu yang berada di tempat pengamatan dilakukan dengan cara mengamati unit penyusun vegetasi yang luas secara tepat sangat sulit dilakukan karena pertimbangan kompleksitas, luas area, aktu dan biaya. Sehingga pelaksanaanya peneliti bekerja

dengan melakukan pencuplikan(sampling) dalam menganalisa vegetasi dapat berupa bidang (plot5kuadran) garis atau titik (Suprianto, /001). 7egetasi terbentuk oleh atau terdiri atas semua spesies tumbuhan dalam suatu ilayah (-lora) dan memperlihatkan pola distribusi menurut ruang (spatial) dan aktu (temporal). ,ika suatu ilayah berukuran luas5besar, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian vegetasi atau komunitas tumbuhan yang menonjol. Sehingga terdapat berbagai tipe vegetasi. %iap tipe vegetasi dicirikan oleh bentuk pertumbuhan (gro th -orm atau li-e -orm) tumbuhan dominan (terbesar, paling melimpah, dan tumbuhan karakteristik). 9ontoh bentuk pertumbuhan (gro th -orm)2 termasuk herba tahunan

(annual), pohon selalu hijau berdaun lebar, semak yang meranggas pada

aktu

kering, tumbuhan dengan umbi atau rhi+ome, tumbuhan selalu hijau berdaun jarum, rumput menahun (perennial), dan semak kerdil (6ardjosu arno, 1330). #engamati unit penyusun vegetasi yang luas secara tepat sangat sulit dilakukan karena pertimbangan kompleksitas, luas area aktu dan biaya. $leh karena itu dalam pelaksanaannya peneliti bekerja dengan melakukan pencuplikan (sampling). 8nit cuplikan atau unit sampling dalam analisis vegetasi dapat berupa bidang (plot, kuadrat, garis atau titik). Dalam perkembangannya unit cuplikan yang dipergunakan untuk suatu analisis vegetasi menggambarkan metode yang di gunakan. Dengan demikian dalam pencuplikan mengenai suatu vegetasi digunakan berbagai alternative metode diantaranya2 metode kuadrat, metode garis dan metode titik (Suprianto, /001). Kimbal (1333) menyatakan bah a :nalisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh" tumbuhan. 8ntuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk me akili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan" Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh in-ormasi kuantitati- tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Dari segi -loristis ekologis pengambilan sampling dengan cara random sampling hanya mungkin digunakan apabila lapangan dan vegetasinya homogen,

misalnya padang rumput dan hutan tanaman. )ada umumnya untuk keperluan penelitian ekologi hutan lebih tepat dipakai systematic sampling, bahkan purposive sampling pun boleh digunakan pada keadaan tertentu. ;uas daerah contoh vegetasi yang akan diambil datanya sangat bervariasi untuk setiap bentuk vegetasi mulai dari 1 dm/ sampai 100 m/. Suatu syarat untuk daerah pengambilan contoh haruslah representati- bagi seluruh vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada si-at umum suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh populasi"populasi. ,adi peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. Si-at komunitas akan ditentukan oleh keadaan individu" individu tadi, dengan demikian untuk melihat suatu komunitas sama dengan memperhatikan individu"individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. !ni berarti bah a daerah pengambilan contoh itu representatibila didalamnya terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas tersebut (Suprianto, /001). Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara keseluruhan.yang disebut luas minimum ($dum, 1334). Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara di mana tumbuhan atau he an tersebar atau terpencar di dalamnya. )ola penyebarannya bergantung pada si-at -isikokimia lingkungan maupun keistime aan biologis organisme itu sendiri. Keragaman itu tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang terjadi dalam alam secara kasar dapat dikelaskan menjadi tiga kategori2 (i) penyebaran teratur atau

seragam, di mana individu"individu terdapat pada tempat tertentu dalam komunitas, (ii) keberadaan acak atau kebetulan, di mana individu"individu menyebar dalam beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya, (iii) penyebaran berumpun, di mana individu"individu selalu ada dalam kelompok"kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah (#ichael,133<). 6ipotesis individualistic (individualistric hypothesis), yang pertama kali diutarakan oleh 6.: =leason, menggambarkan komunitas sebagai suatu persekutuan yang terjadi secara kebetulan pada spesies"spesies yang ditemukan di daerah yang sama, yang semata"mata karena spesies"spesies itu kebetulan mempunyai kebutuhan abiotik yang sama, misalnya suhu, curah hujan, dan jenis tanah. )andangan alternative, hipotesis interakti- (interactive hypothesis), yang didukung oleh >.*. 9lements, melihat komunitas sebagai suatu kumpulan spesies yang berhubungan dekat, yang terlibat persekutuan tersebut karena interaksi biotic yang bersi-at ajib,

sehingga menyebabkan komunitas itu ber-ungsi sebagai suatu unit yang bersatu padu (Kimbal, 1330). #enurut 6erianto (/003) &entuk komunitas disuatu tempat ditentukan oleh keadaan dan si-at"si-at individu sebagai reaksi terhadap -aktor lingkungan yang ada, dimana individu ini akan membentuk populasi didalam komunitas tersebut. Komunitas secara dramatis berbeda"beda dalam kekayaan spesiesnya (species richness), jumlah spesies yang mereka miliki. #ereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relati- (relative abundance) spesies. &eberapa komunutas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang

jarang, sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan jumlah spesies yang semuanya umum ditemukan. Keanekaragaman jenis seringkali disebut heterogenitas jenis, yaitu karakteristik unik dari komunitas suatu organisasi biologi dan merupakan gambaran struktur dari komunitas Komunitas yang mempunyai keanekaragaman tinggi lebih stabil dibandingkan dengan komunitas yang memiliki keanekaaragaman jenis rendah. :nalisa vegetasi adalah salah satu cara untuk mempelajari tentang susunan (komposisi) jenis dan bentuk struktur vegetasi (masyarakat tumbuhan). :nalisi vegetasi dibagi atas tiga metode yaitu 2 (1) mnimal area, (/) metode kuadrat dan (?) metode jalur atau transek. Salah satu metode dalam analisa vegetasi tumbuhan yaitu dengan menggunakan metode transek. 8ntuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya paling baik dilakukan dengan transek.9ara ini paling e-ekti- untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topogra-i dan elevasi. Komunitas secara dramatis berbeda"beda dalam kekayaan spesiesnya (spesies ricaness) jumlah yang mereka miliki. #ereka juga berada dalam dalam kelimpahan relati- (relati- abdance), spesies, beberapa komunitas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang semenetara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang di dalam komunitas mempunyai dampak yang sangat besar pada ciri umumnya, konsep ini memiliki suatu komunitas yang berbeda kekayaan spesies yang sama tetapi jumlahnya lebih terbagi secara beranekaragam. #epertimbangkan

kedua komponen keanekaragaman yaitu kekayaan spesies dan kelimpahan relati(9ampbell, /00/). #enurut :nonim (/01/) :nalisis kuantitati- komunitas tumbuhan.8ntuk analisis ada beberapa metode pengambilan sampel, yaitu2 1. #etode kuadrat (@uadrat methode) /. #etode transek (%ranseck methode) ?. #etode loop (;oop methode) <. #etode titik ()oint less5point methode) A. #etode =aris (;ine method) #enurut ;estari (/01/) #etode transek biasa digunakan untuk mengetahui vegetasi tertentu seperti padang rumput dan lain"lain atau suatu vegetasi yang si-atnya masih homogen.%erdapat ? metode transek2 1. #etode ;ine !ntercept (line transect) #etode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari komunitas padang rumput. Dalam cara ini terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. )anjang garis transek dapat 10 m, /A m, A0 m, 100 m. %ebal garis transek biasanya 1 cm. )ada garis transek itu kemudian dibuat segmen"segmen yang panjangnya bisa 1 m, A m, 10 m. Dalam metode ini garis"garis merupakan petak contoh (plot). %anaman yang berada tepat pada garis dicatat jenisnya dan berapa kali terdapat5 dijumpai. #etode transek"kuadrat dilakukan dengan cara menarik garis tegak lurus, kemudian di atas garis tersebut ditempatkan kuadrat ukuran 10 B 10 m, jarak antar kuadrat ditetapkan secara sistematis terutama berdasarkan perbedaan

struktur vegetasi. Selanjutnya, pada setiap kuadrat dilakukan perhitungan jumlah individual (pohon de asa, pohon remaja, anakan), diameter pohon, dan prediksi tinggi pohon untuk setiap jenis. pengamatan terhadap tumbuhan dilakukan pada segmen"segmen tersebut. Selanjutnya mencatat, menghitung dan mengukur panjang penutupan semua spesies tumbuhan pada segmen"segmen tersebut. 9ara mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau aerial coverage yang terpotong garis transek ketanah. /. #etode &elt %ransect #etode ini biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. 9ara ini juga paling e-ekti- untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topograpi, dan elevasi. %ransek dibuat memotong garis"garis topograpi, dari tepi laut kepedalaman, memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan. ;ebar transek yang umum digunakan adalah 10"/0 meter, dengan jarak antar antar transek /00"1000 meter tergantung pada intensitas yang dikehendaki. 8ntuk kelompok hutan yang luasnya 10.000 ha, intensitas yang dikendaki / C, dan hutan yang luasnya 1.000 ha intensitasnya 10 C. ;ebar jalur untuk hutan antara 1"10 m. %ransek 1 m digunakan jika semak dan tunas di ba ah diikutkan, tetapi bila hanya pohon"pohonnya yang de asa yang dipetakan, transek 10 m yang baik. ?. #etode Strip Sensus #etode ini sebenarnya sama dengan metode line transect, hanya saja penerapannya untuk mempelajari ekologi vertebrata teresterial (daratan). #etode strip sensus

meliputi, berjalan disepanjang garis transek, dan mencatat spesies"spesies yang diamati disepanjang garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa indeks populasi (indeks kepadatan)" #etode transek sangat baik digunakan 8ntuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. 9ara ini paling e-ektiuntuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topogra-i dan elevasi (;estari, /01/)

,A, III METO.E PRAKTIKUM


A" 2aktu dan Tem*at 6ari5%anggal .aktu %empat ," Alat dan ,ahan 1. :lat a. b. )atok Kamera e. -. #eteran Kayu pasak 2 Sabtu, 0D $ktober /01/ 2 )kl. 03.10 s.d. 1A.00 .ita 2 :rea Selatan >akultas %ehnik 8niversitas (egeri #akassar

c. )enggaris d. %ali ra--ia

g. )lot 1E1 m h. :lat tulis

/. &ahan 2 a. %anaman yang ada di dalam plot pada lahan dengan vegetasi yang heterogen 3" P $sedu Ke 1a 1. #emilih suatu komunitas dengan tingkat heterogenitas tumbuhannya cukup tinggi dengan membagi ? lokasi yaitu daerah terbuka, setengah ternaung, dan ternaung. /. #embuat tiang patok garis transek secara vertical atau tegak lurus, dimana pada kedua titik patok tersebut dihubungkan dengan tali ra--ia sepanjang 100 meter. ?. #enempatkan plot pada garis transek tersebut dengan ukuran 1 E 1 m . <. 6al ini dilakukan berulang sebanyak 10 kali pada garis transek tersebut dengan jarak antar plot yaitu 3 meter

A. #encatat nama tiap spesies herba yang ada dalam satu plot dan menghitung luas tajuknya D. #elakukan hal yang sama pada lokasi lain (ternaung dan setengah ternaung). F. #enganalisis data yang diperoleh dengan parameter -rekuensi mutlak dan relative serta dominansi mutlak dan relative masing"masing spesies guna memperoleh indeks nilai pentingnya ." Teknik Analisis dan Peng$lahan .ata %eknik analisis data yang kami gunakan adalah observasi, sedangkan teknik pengolahan data yang kami gunakan adalah program G"so-t are.

,A, I/ HA#IL .AN PEM,AHA#AN


A" 1. Hasil Daerah terang (transek 1)

/.

Daerah terang (transek /)

?.

Daerah terang (transek ?)

<.

%empat terang (transek <)

A.

Daerah terang (transek A)

D.

Daerah setengah ternaung (transek D)

F.

Daerah setengah ternaung (transek F)

4. Daerah setengah ternaung (transek 4)

3.

Daerah setengah ternaung (transek 3)

10. %empat setengah ternaung (transek 10)

11. Daerah ternaung (transek 11)

1/. Daerah ternaung (transek 1/)

1?. Daerah ternaung (transek 1?)

1<. Daerah ternaung (transek 1<)

1A. Daerah ternaung (transek 1A)

," Pembahasan )raktikum kali ini bertujuan untuk menentukan indeks nilai penting (!()) tumbuhan herba dengan meman-aatkan tetapan kisaran penutupan tajuk herba dari &raun &lan'uet. :da tiga lokasi yang kami gunakan sebagai area pengamatan, yakni daerah terang, setengan ternaung dan daerah ternaung. a" .ae ah Te ang Spesies yang memiliki indeks nilai penting pada transek 1 adalah Arondinella setosa, transek / adalah Arondinella setosa, transek ? adalah Axonopus compressus, transek < Arondinella setosa, dan transek A adalah Panicum maximum. Dari sederet nama spesies yang memiliki nilai indeks penting dari A transek pada daerah terang, maka spesies Arondinella setosa yang lebih mendominasi dalam pemerolehan indeks nilai penting tertinggi. #aka dapat dikatakan bah a spesies Arondinella setosa adalah spesies yang paling mendominasi seluruh plot di daerah terang. b" .ae ah setengah te naung Spesies yang memiliki indeks nilai penting pada transek D adalah Imperata cylindrica, transek F adalah Passiflora foetida, transek 4 adalah Arondinella setosa, transek 3 Passiflora foetida, dan transek 10 adalah Imperata cylindrica.

Dari sederet nama spesies yang memiliki nilai indeks penting dari A transek pada daerah terang, maka spesies Imperata cylindrica yang lebih mendominasi dalam pemerolehan indeks nilai penting tertinggi. #aka dapat dikatakan bah a spesies Imperata cylindrica adalah spesies yang paling mendominasi seluruh plot di daerah setengah ternaung. 4" .ae ah te naung Spesies yang memiliki indeks nilai penting tertinggi dari transek 11 sampai transek 1A adalah Imperata cylindrica. #aka dapat dikatakan bah a spesies Imperata cylindrica adalah spesies yang paling mendominasi seluruh plot di daerah ternaung :nalisa vegetasi adalah suatu cara untuk mempelajari struktur (bentuk) dan komposisi (jenis) vegetasi atau masyarakat tumbuh"tumbuhan. Sedangkan komposisi adalah jenis"jenis yang membangun suatu komunitas hutan. 8ntuk mengetahui komposisi dari suatu vegetasi terlebih dahulu diketahui sejumlah karakteristik tertentu dari vegetasi tersebut diantaranyaH kerapatan, penyebaran, dominansi dan nilai penting dari masing"masing jenis. Dominasi suatu jenis ditentukan oleh indeks nilai pentingnya. ,enis vegetasi yang dominan adalah yang paling tinggi indeks nilai pentingnya. !ndeks nilai penting adalah jumlah dari -rekuensi relati-, dominasi relatidan kerapatan relati-. (amun dalam praktikum ini, hanya menggunakan / variabel untuk menghitung indeks nilai penting, yakni -rekuensi relati- dan dominansi relatiSebaran suatu spesies dikontrol oleh -aktor lingkungannya terutama berlaku bagi organisme yang mempunyai kisaran kemampuan adaptasi yang sempi. %umbuhan

dalam -ase a al kehidupannya sering mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan. >aktor"-aktor yang membatasi distribusi antara lain iklim, -aktor eda-is dan interaksi dengan tumbuhan lain..

,A, / KE#IMPULAN
A" Kesim*ulan &erdasarkan hasil analisis data yang kami peroleh pada masing"masing transek di ? area pengamatan, dengan menggunakan kisaran penutupan tajuk dari &raun &lan'uet dalam penentuan luas penutupan tajuk tumbuhan herba, maka diperoleh indeks nilai penting tertinggi masing"masing transek adalah2 transek 1 adalah Arondinella setosa, transek / adalah Arondinella setosa, transek ? adalah Axonopus compressus, transek < Arondinella setosa, dan transek A adalah Panicum maximum, transek D adalah Imperata cylindrica, transek F adalah Passiflora foetida, transek 4 adalah Arondinella setosa, transek 3 Passiflora foetida, dan transek 10 adalah Imperata cylindrical, transek 11 sampai transek 1A adalah Imperata cylindrical.

.A-TAR PU#TAKA
:nonim. /01/. Analisis Kuantitatif Komunitas Tumbuhan. http://ekologi.edu.net. Diakses 01 $ktober /01/ 9ampbell, (eil :, Geece, #itchell. /00/. Biologi disi ! "ilid #. ,akarta2 *rlangga 6ariyadi, .ito. 1331. Biologi. Surabaya2 S!9 Surabaya. 6ardjosu arno, Sunarto. 1330. $asar%$asar 8niversitas (egeri =adjah #ada. kologi Tumbuhan. Iogyakarta2

6eriyanto. /003. kologi tumbuhan. http255heriyanto"riyan.blogspot.com5. Diakses 01 $ktober /01/ Kimball. 1333. Biologi disi kelima "ilid II . ,akarta 2 *rlangga Kimball, ,ohn .. 1330. Biologi. ,akarta2 *rlangga #ichael, ). 133<. &etode kologi untuk Penyelidikan 'adang dan 'aboratorium. Dinas Kehutanan. ,akarta. $dum, *ugene ). 1334. $asar%$asar kologi disi Ketiga. 8=# )ress. ,ogjakarta. Suprianto. /001. Pengantar Praktikum &iologi >#!): 8)!. kologi Tumbuhan. ,urusan )endidikan

.idoretno. /01/. kologi Tumbuhan. http255sri idoretno.sta--.-kip.uns.ac.id5ekologi" tumbuhan5. Diakses 01 $ktober /01/ ;estari, *ndah. /01/. &etode Transek. http255ndhh" lestari.blogspot.com5/01/50/5metode"transek.html. diakses 01 $ktober /01/

Anda mungkin juga menyukai