Anda di halaman 1dari 7

NAMA NIM

: LAILIL INDAH SEFTIANI : 03009134

SEDIAAN APUS DARAH TEPI ( SADT )

Preparat darah apus tepi adalah merupakan pemeriksaan darah rutin dan pemeriksaan penyaring. Pemeriksaan darah rutin terdiri dari hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, dan laju endapan darah. Pemeriksaan penyaring terdiri dari gambaran darah tepi, jumlah eritrosit, hematokrit, indeks eritrosit, jumlah retikolosit, dan trombosit. Pereparat darah apus tepi ini meliputi 2 bagian pemeriksaan yaitu pemeriksaan hitung jenis sel darah putih (termasuk pemeriksaan rutin) dan gambaran sel darah serta unsur-unsur lain antara lain parasit, sel ganas dan lain-lain. Sediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil yang baik. Menurut jenisnya dibagi menjadi dua yaitu sediaan hapus darah tipis dan sediaan hapus darah tebal. Sediaan hapus darah mempunyai kegunaan dalam bidang parasitologi dan hematologi. a. Preparat darah apus tipis Preparat darah apus tipis yaitu preparat yang lebih sedikit membutuhkan darah untuk pemeriksaan dibandingkan dengan preparat darah apus tebal, morfologinya lebih jelas, dan perubahaan pada eritrosit dapat terlihat jelas. b. Preparat darah apus tebal Preparat darah apus tebal yaitu preparat yang lebih banyak membutuhkan darah untuk pemeriksaan dibandingkan dengan preparat darah apus tipis, jumlah selnya lebih banyak dalam satu lapang pandang, dan bentuknya tidak sama seperti dalam preparat darah apus tipis. Bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah segar yang berasal dari kapiler atau ena. !ihapuskan pada ka"a obyek dan pada keadaan tertentu dapat pula digunakan darah #!$%.1,2

&. 'iri-"iri preparat darah apus yang baik( a. Sediaan tidak melebar sampai tepi ka"a objek glass, panjang &)2 sampai 2)* panjang ka"a. b. Mempunyai bagian yang "ukup tipis untuk diperiksa, pada bagian itu eritrosit tersebar rata berdekatan dan tidak saling bertumpukan. ". Pinggir sediaan rata, tidak berlubang-lubang atau bergaris-garis. d. Penebalan eritrosit yang baik tidak berkumpul pada pinggir atau ujung sedimen. 2. $eknik Pemeriksaan apusan darah tepi ( Preparat darah apus terdiri atas bagian kepala dan bangian ekor. Pada bagian kepala sel-sel bertumpukann terutama eritrosit, sehingga bagian ini tidak dapat dipakai untuk pemeriksaan morfologi sel. #ritrosit sebaiknya diperiksa di bangian belakang ekor, karena di sini eritrosit terpisah satu sama lain. PEWARNAN DARAH APUS Pe+arnaan darah apus merupakan pe+araan yang ter+arnai pada preparat darah apus tepi, misalnya dengan menggunakan pe+arnaan menurut ,omano+sky ada empat ma"am pe+arnaan preparat darah apus yaitu pe+arnaan +right-s stain, pe+arnaan lieshman, pe+arnaan may grun+ald, pe+arnaan giemsa. Pe+arnaan preparat darah apus yang sering digunakan untuk melakukan penge"atan preparat darah apus kebanyakan menggunakan metode pe+arnaan ,omano+sky di antaranya( &. Pe+arna giemsa Pe+arna giemsa adalah .at +arna yang digunakan dalam metode ,omano+sky, eosin, metilin a.ur dan metilen blue berguna untuk me+arnai sel darah. %pus yang telah dikeringkan di udara, difiksasi dulu dengan metil al"ohol selama *-/ menit, di "at giemsa yang telah dien"erkan dengan larutan penyanggah p0 1,2 dan membiarkan selama 23 menit. Preparat apus yang yang telah selesai dibuat kemudian diamati diba+ah mikroskop dengan perbesaran &334.

2. Pe+arnaan +right Pe+arnaan +right adalah .at +arna yang digunakan dalam metode ,omano+sky, merupakan "ampuran eosin 5, %.ure B, metilen blue, dan metil alkohol dalam konsentrasi tinggi. Sediaan apus yang telah dikeringkan di udara, tidak perlu mengadakan fiksasi tersendiri, karena telah mengandung metil al"ohol dalam konsentrasi tinggi dan di "at +right langsung ditambah penyanggah p0 1,2 sama banyak dan membiarkan selama &/- 23 menit. Preparat apus yang yang telah selesai dibuat kemudian diamati diba+ah mikroskop dengan perbesaran &334.3 METODOLOGI %lat( -%lat suntik -6elas objek (2 buah) -6elas penutup Bahan( -!arah ena #!$% -Metanol -%lkohol 839 - larutan 6iemsa - a7uadest - mikroskop - pipet - "a+an petri (2 buah)

%. Membuat Sediaan %pus !arah &. Mengambil darah ena dan men"ampurkan dengan #!$%, lalu meneteskan & tetes darah dengan menggunakan pipet (garis tengah tetesan tidak lebih dari 2 mm). Meletakkan gelas objek tersebut di atas meja dengan tetes darah di sebelah kanan. 2. Mengambil objek lain yang digunakan sebagai ka"a penghapus, memilih yang bertepi benar-benar rata.

*. Meletakkan ka"a penghapus di sebelah kiri tetesan darah dengan tangan kanan, menyentuhkan ka"a pada tetesan darah dan membiarkannya hingga darah menyebar ke seluruh sisi ka"a tersebut. Menunggu sampai darah mengenai titik : "m dari sudut ka"a. 2. Mengatur sudut ka"a penghapus antara *3; - 23; dan segera Menggerakkan ka"a ke arah kiri sambil memegangnya dengan sudut. <angan menekan ka"a pembesar itu ke ba+ah. Mengusahakan darah telah habis sebelum ka"a penghapus men"apai ujung lain dari gelas objek. 0apusan darah tidak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal. =etebalan dapat diatur dengan mengubah sudut antara kedua ka"a objek dan ke"epatan menggeser. Makin besar sudut atau makin "epat menggeser, makin tipis hapusan darah yang dihasilkan. Membiarkan sediaan kering di udara. /. Meletakkan sediaan yang akan dipulas di atas rak tempat memulas dengan lapisan darah ke atas. 1. Meneteskan methanol ke atas sediaan itu, sehingga bagian yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Membiarkan selama / menit atau lebih lama. 8. Menuang kelebihan methanol dari ka"a. >. Meliputi sediaan itu dengan 6iemsa yang telah dien"erkan dengan larutan penyanggah dan membiarkan selama 23 menit. Membilas dengan air suling. ?. Meletakkan sediaan dalam sikap ertikal dan membiarkan mengering pada udara.

B. Memeriksa Sediaan %pus !arah &. Meneteskan satu tetes minyak emersi pada bagian sediaan apus yang baik untuk diperiksa dan menutup dengan ka"a penutup (!e"k 6lass). 2. Melihat sediaan dengan pembesaran lemah (lensa objektif &34 dan lensa okuler &34) untuk mendapat gambaran menyeluruh. *. Memperhatikan penyebaran sel-sel darah yang telah "ukup merata, dan jumlah leukosit dan kelompok trombosit.

2.

Selanjutnya melihat dengan lensa objektif 234 dengan pembesaran ini diberikan penilaian terhadap eritrosit, leukosit, trombosit, dan ke lain-lain yang ada.

/. Bila diperlukan melakukan penilaian lebih lanjut pada sediaan apus dengan menggunakan lensa objektif &334 menggunakan minyak emersi dengan menyingkirkan ka"a penutup, mendorongnya ke tepi dan mengangkatnya. meneteskan & tetes minyak emersi pada sediaan apus, menggunakan objektif yang sesuai. 1. Melakukan penilaian terhadap ukuran, bentuk, +arna eritrosit. Penilaian dilakukan pada daerah pandangan dimana eritrosit terletak saling berdekatan tetapi tidak saling menumpuk, jangan menilai pada tempat dimana eritrositnya jarang-jarang. 8. Melakukan penilaian terhadap jumlah, dihitung jenis dan morfologi leukosit. Saat dilakukan hitung jenis leukosit, sediaan digerakkan sedemikian rupa sehingga satu lapang pandang tidak dinilai lebih dari satu kali. Men"atat semua jenis leukosit yang dijumpai. Perlu diingat bah+a kebenaran perihitungan jenis sel dipengaruhi oleh jumlah total sel yang dihitung, mengikuti hukum Poisson. Makin banyak leukosit yang dihitung, makin ke"il kesalahan yang terjadi. Biasanya perhitungan dilakukan atas &33 leukosit. >. Melakukan penilaian terhadap jumlah dan morfologi trombosit. !alam keadaan normal dapat dijumpai 2 @ > trombosit per &33 eritrosit. CARA PEMERIKSAAN APUSAN DARAH TEBAL DAN DARAH TIPIS MALARIA Pemeriksaan !arah $ebal

$ujuan ( digunakan untuk mengetahui ada tidaknya parasit malaria. Aangkah =erja ( Bersihkan ujung jari dengan kapas al"ohol 839, biarkan kering. $usuk jari dengan blood lan"kep, darah pertama dihapus dengan tisu. =emudian ambil tetes darah dengan "ra memutar objek gelas pada jari. Biarkan preparat B)- &/menit (kering).

Buat larutan pe+arnaan dari "ampuran giemsasta"k * tetes dengan &ml larutan P0 8,2. Setelah preparat kering, teteskan giemsa hingga menutupi semua darah, biarkan &/ menit. Bilas dengan air sulingan. Aetakan sediaan dalam sikat erti"al dan biarkan mengering. Ba"a preparat dengan mikroskop rendam minyak.

0asil( (B) jika ditemukan fase aseksual plasmodium (-) jika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium

Pemeriksaan darah tipis

$ujuan ( digunakan untuk identifikasi spesies C stadium parasit malaria. 'ara kerja( Bersihkan ujung jari dengan kapas al"ohol 839, biarkan kering. $usuk jari dengan blood lan"kep, darah pertama dihapus dengan tisu. $eteskan darah pada objek gelas. !engan objek gelas lain, darah tadi dihapus ke arah kiri. Biarkan sediaan kering sendiri. Diksasi dengan methanol, biarkan kering sendiri. Setelah kering tandai dengan giemsa. Biarkan &/ menit. 'u"i dengan sulingan.

%mati dengan mikroskop (&334) minyak emersi.

0asil( (B) jika ditemukan fase aseksual plasmodium (-) jika tidak ditemukan fase aseksual plasmodium.1,3 DAFTAR PUSTAKA &. Murtiati, $ri dkk. 23&3. Penuntun Praktikum %natomi dan Disiologi Manusia. <urusan Biologi DMEP% Fni ersitas Gegeri <akarta. 2. Sloane, #thel. 233*. %natomi dan Disiologi Fntuk Pemula. <akarta( #6' *. Pear"e, # elyn '. 2332. %natomi dan Disiologi untuk Paramedis. <akarta( 6ramedia Pustaka Ftama.

Anda mungkin juga menyukai