A.LATAR BELAKANG
Faktor produksi yang utama adalah bahan baku.Untuk menjaga kelancaran produksi harus dipertimbangkan secara matang mengenai tersedianya bahan baku agar dapat memenuhi keperluan produksi jangka pendek maupun jangka panjang.penyusaunan anggaran bahan baku didasarkan atas anggaran produk.Berdasarkan anggaran produk inilah disusun anggaran bahan baku. Bahan mentah beda dengan bahan baku .Bahan mentah meliputi bahan baku dan bahan pembantu.Bahan mentah merupakan bahan yang belum diolah atau dimasak.Bahan baku dan bahan pembantu disebut bahan mentah.Misalnya untuk membuat buku,kertas dan lem merupakan bahan mentah,kertas merupakan bahan baku,dan lem merupakan bahan pembantu.Pada makalah ini dijelaskan megenai pengertian bahan baku dan tujuan penyusunan anggaran bahan baku. Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau pengelolahan sendiri. Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang. Dari pengertian bahan baku dapat disimpulkan bahwa pengertian bahan baku adalah bahan utama produk dan membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi.
BAB II
1. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU Bahan mentah beda dengan bahan baku. Bahan mentah meliputi bahan baku dan bahan pemnbantu. Bahan mentah merupakan bahan yang belum di olah atau di masak. Bahan baku dan bahan pembantu merupakan bahan yang belum di olah atau di masak. Oleh karena itu bahan baku dan bahan pembantu disebut dengan mentah. Misalnya untuk membuat buku, kertas dan lem merupakan bahan mentah, kertas merupakan bahan baku dan lem merupakan bahan pembantu. Pada bahasan pokok ini di jelaskan mengenai pengertian bahan baku dan tujuan penyusunan anggaran bahan baku. PENGERTIAN BAHAN BAKU Bahan baku merupakan bahan langsung (direct material), yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku biasanya m,udah di telusuri dalam suatu produk dan harganya relatif tinggi di bandingkan dengan bahan pembantu. Bahan baku di pakai di anggarkan dalam sutuan unit uang disebut angggaran biaya bahan baku (BBB). Anggaran biaya bahan baku adalah kuintitas standar bahan baku di pakai (KSt) dikali harga standar bahan baku (HSt) per unit atau dinyatakan dengan rumus: Anggaran BBB = KSt x HSt
Anggaran BBB (biaya bahan baku) disebut juga dengan biaya bahan baku standar (BBBSt). Bahan baku di pakai yang dianggarkan dalam satuan unit barang disebut kuantitas standar bahan baku di pakai (KSt). Kuantitas standar bahan baku di pakai adalah unit ekuivalen produk (P) dikali kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB), atau di nyatakan dengan rumus: KSt = P X KSBB Unit ekuivalen produk di hitung bila dalam anggaran produk terdapat sediaan produk dalam proses, tetapi bila tidak terdapat sediaan produk dalam proses maka unit ekuivalen produk = produk jadi dihasilkan periode ini. Misalkan anggaran produk perusahaan kecap asli selama tahun 2016 sebanyak 182 botol produk jadi (P), kuantitas standar bahan baku perbotol kecap asli (KSBB), yaitu sebanyak 2 ons kedelaidan 2 ons gula merah. Harga per ons kedelai Rp.100 (HSt) dan harga per ons gula merah Rp.60 (HSt). Dari data tersebut diatas berarti kuantitas standar bahan baku di pakai (KSt) atau bahan baku di pakai di anggarkan dalam unit (satuan) barang = 182 botol x 2 ons = 364 ons. Berarti untuk memproduksi kecap asli sebanyak 182 botol di perlukan bahan baku kedelai 364 ons dan gula merah juga 364 ons. Bahan baku di pakai di anggarkan dalam satuan uang yang disebut dengan anggaran biaya bahan baku yang di hitung sebagai berikut. Kedelai 364 ons x Rp.100 Gula merah 364 ons x Rp.60 = Rp.36.400 = Rp.21.840
Perusahaan KecapAsin KuantitasStandarBahan Baku DipakaidalamOns TahunBerakhir 31 Desember 2016 Triwulan I II III IV Setahun KecapSedang Kedelai GulaMerah 44 44 46 46 48 48 52 52 190 190 KecapManis Kedelai GulaMerah 13 39 13 39 14 42 14 42 54 162 KecapAsin Kedelai GulaMerah 18 9 20 10 18 9 20 10 76 38 Jumlah Kedelai GulaMerah 75 92 79 95 80 99 86 104 320 390
Perusahaan KecapAsin Kuantitas Standar Tahun Berakhir 31 Desember 2016 Tri Jenis Produk kedelai wulan Kecap (p) KSBB KSt botol Ons ons I Sedang 22 2 44 Manis 13 1 13 Asin 9 2 18 44 75 II Sedang 23 2 46 Manis 13 1 13 Asin 10 2 20 46 79 III Sedang 24 2 48 Manis 14 1 14 Asin 9 2 18 47 80 IV Sedang 26 2 52 Manis 14 1 14 Asin 20 2 20 50 86 Setahun 187 320
3. ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU Dari data kuantitas standar bahan baku dipakai (KSt) tabel 8-4 ditambah data harga standar bahan baku (HSt) pada tabel 8-2 dapat disusun anggaran biaya bahan baku (BBB) seperti tabel 8-5. Perusahaan Kecap Asli Anggara Biaya Bahan Baku Tahun Berakhiran 31 Desember 2016
Tri wula Produk (p) I II III IV Setahun 22 23 24 26 95 Rp 320 Rp 320 Rp 320 Rp 320 Rp 320 Rp 7,040 Rp 7,360 Rp 7,680 Rp 8,320 Rp 30,400 KecapAsin BBBSP BBB Produk (p) 13 13 14 14 54 Rp280 Rp280 Rp280 Rp280 Rp280 3640 3640 3920 3920 18120 KecapManis BBBSP BBB Produk (p) 9 10 9 10 38 Rp 260 Rp 260 Rp 260 Rp 260 Rp 260 Rp 2,340 Rp 2,600 Rp 2,340 Rp 2,600 Rp 9,880 KecapAsin BBBSP BBB Jumlah Biaya Bhan Baku Rp 13,020 Rp 13,600 Rp 13,940 Rp 14,840 Rp 58,400
Perusahaan Kecap Asli Anggaran Belian Bahan Baku Tiap Triwulan Pada Tahun 2016 Keerangan Biayabahanbaku Kedelai Gulamerah Jumlah 1 Sediaanakhir Kedelai Gulamerah jumlah 2 Bahanbakutersedia Kedelai Gulamerah Jumlah 3 Sedianawal Kedelai Gulamerah Jumlah 4 Belianbahanbaku Kedelai Gulamerah Jumlah 5 7,500 9,200 16,700 7,500 5,520 13,020 7,900 9,500 17,400 7,900 5,700 13,600 8,000 9,900 17,900 8,000 5,940 13,940 8,600 10,400 19,000 8,600 6,240 14,840 32,000 32,000 39,000 23,400 71,000 55,400 Triwulan I Ons Rp Triwulan II Ons Rp Triwulan III Ons Rp Triwulan IV Ons Rp Setahun Ons Rp
Perusahaan KecapAsli Laporan Belian Bahan Baku Bulan Fepruari 2016 Anggaran RealosasiBulanIni Rp -3 7375 5100 12475 Ons -4 24 26 50 Rp -5 2280 1560 3840 Ons -6 49 53 102
RealisasiBulanIini % -7 66% 62% 64% Rp -8 4780 3207 7987 % -9 65% 63% 64%
7. FUNGSI ANGGARAN PEMBELIAN BAKAN BAKU Fungsi anggaran pembelian bahan baku antara lain : 1. Sebagai dasar untuk menyusun anggaran biaya bahan baku, karena besarnya nilai biaya bahan baku ditentukan oleh harga beli dari bahan baku yang bersangkutan. Sedangkan haega beli tersebut terdalam anggaran pembeliaan bahan baku. 2. Sebagai dasar untuk menyusun anggaran kas, karena pembeliaan tunai bahan baku akan mengakibatkan pengeluaran kas. 3. Sebagai dasar untuk menyususn anggaran utang, karena pembelian kredit akan mengakibatkan bertambahnya utang perusahaan.
6
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i BAB I Pendahuluan1 BAB II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PENGERTIAN BAHAN BAKU TUJUAN PENYSUNAN BAHAN BAKU ANGGARAN BELIAN BAHAN BAKU...................... ANGGARAN KAS KELUAR UNTUK BELI BAHAN BAKU ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU. PENGERTIAN ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU.................................... FUNGSI ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU........................................... 2 2 3 6 6 6 6
DAFTAR PUSTAKA
Disaputro, G. 2007. Anggaran Perusahaan 2. Edisi ke-1. Yogyakarta : BPFE. Adisaputro, G. dan Marwan, asri. 1979. Anggaran Perusahaan: Prinsip Mekanisme dan Teknik Penyusunannya. Yogyakarta : bagian penerbitan Universitas Gadjah Mada. Adisaputro, G. dan Yunita, A. 2007. Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian Laba. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Ahyari, A. 1989. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif. Buku 1. Yogyakarta: BPFE. Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.