Anda di halaman 1dari 14

Industri MSG dan Lingkungan

Afifah Qowwamina Qisty Anisa Annisa Nur Fadhilah Faiq Sulthon Dani Fitria Ramadhani M. Adib Naufal Naufal Irfan Qory Aprilarita Rizka Esa Basri

(1317051004) (1317051009) (1317051010) (1317051022) (1317051026) (1317051036) (1347051009) (1317051049) (1317051058)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ................................................................................................I DAFTAR ISI..............................................................................................................II

I. PENDAHULUAN .........................................................................................1 a. Latar Belakang .........................................................................................1 b. Rumusan Masalah .................................................................................... II. TELAAH PUSTAKA .................................................................................... a. Sejarah MSG ............................................................................................ b. Asam Glutamat ........................................................................................ c. Proses Pembuatan MSG ........................................................................... d. Proses Monitoring Industri MSG ............................................................. III. ANALISIS INFORMASI .............................................................................. a. Proses Pembuatan MSG ........................................................................... b. Proses Monitoring Industri MSG ............................................................. c. Keuntungan dan Kerugian MSG .............................................................. d. Kualitas Limbah MSG ............................................................................. e. Pengolahan Limbah MSG ........................................................................ IV. PENUTUP......................................................................................................7 a. Kesimpulan ..............................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................III DESKRIPSI KERJA ..................................................................................................IV

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir ini, penggunaan MSG atau monosodium glutamat sangat meningkat pesat dikalangan konsumen maupun produsen makanan. Setiap makanan yang kita jumpai hampir semuanya memiliki kandungan MSG. Fungsi dari MSG ini sendiri adalah sebagai penyedap rasa. Penyedap rasa yang dimaksudkan dalam hal ini bukanlah bahan yang dapat membuat makanan yang tidak enak menjadi enak. Penyedap rasa yang dimaksudkan sebenarnya adalah bahan tambahan pangan yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma dari makanan itu sendiri, sehingga penyedap makanan sering juga disebut dengan penguat citarasa. Penyedap rasa sendiri tidak memiliki rasa apapun dan dapat digolongkan sebagai bahan alami dan sintetik, karena penyedap rasa berupa MSG merupakan asam amino esensial yang dapat diproduksi oleh tubuh. MSG yang diproduksi secara sintesis adalah MSG yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Namun, banyak masyarakat yang tidak menyadari hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan MSG yang berlebihan bahkan tanpa takaran tertentu pada makanan. Meskipun MSG dapat menambah citarasa makanan dan membuat rasa makanan menjadi gurih, namun pemberian MSG pada dosis yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Belum lagi limbah yang dihasilkan dari produksi MSG itu sendiri, apakah akan membahayakan lingkungan, atau dapat di-recycle dan dimanfaatkan kembali. Oleh sebab itu, melalui makalah ini akan dibahas mengenai bahaya MSG bagi tubuh dan manfaatnya serta pengolahan limbah yang dihasilkan industri MSG.

b. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain : 1. Bagaimanakah proses pembuatan MSG ? 2. Apakah dampak positif dan negatif yang dihasilkan MSG bagi kesehatan ? 3. Bagaimanakah proses monitoring yang dilakukan oleh industri MSG ? 4. Apakah dampak positif dan negatif yang dihasilkan industri pembuatan MSG bagi lingkungan ? 5. Bagaimanakah pengolahan limbah yang dilakukan oleh industri produsen MSG ?

II. TELAAH PUSTAKA

a. Sejarah MSG Penemuan MSG ini bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh Dr. Kikunae Ikeda, seorang peneliti asal Jepang atas cita rasa masakan Jerman dengan negara asalnya. Dia mengamati bahwa cita rasa masakan kedua negara tersebut memiliki kesamaan cita rasa yang unik . Hal inilah yang membuatnya menjadi tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang penelitiannya mengenai cita rasa pada masakan. Dia pun mulai melanjutkan penelitiannya setelah dia kembali ke Jepang. Dia memilih kombu, kaldu tradisional jepang yang terbuat dari rumput laut sebagai pusat penelitiannya. Dalam penelitiannya, Ikeda berhasil menciptakan monosodium glutamat (MSG) sebagai sumber dari rasa unik yaitu Umami, istilah yang diperkenalkannya di Jepang. Ikeda pun mulai memproduksi dan memasarkan MSG secara massal melalui sebuah perusahaan yang didirikannya pada tahun 1909, PT Ajinomoto. Hingga kini, MSG banyak digunakan di masakan-masakan di seluruh dunia (http://indonesiaindonesia.com/f/120566-monosodium-glutamat-msg/). b. Asam Glutamat Asam glutamat diproduksi oleh hewan dan tumbuhan dalam bentuk protein hewani dan nabati. Di dalam tubuh manusia, asam glutamat dapat berfungsi sebagai neurotransmitter dan dapat dikombinasikan dengan asam amino untuk membentuk polipeptida. (http://www.amazine.co/11731/tips-aman-diet-ketahui-komposisi-kimia-msg/). c. Proses Pembuatan MSG Dalam pembuatan MSG dikenal tiga cara pembuatan, yaitu dengan cara klasik yang digunakan dari tahun 1909 sampai tahun 1965, dengan cara sintesis secara kimia dan dengan cara biosintesis atau fermentasi yang kini banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan pemproduksi MSG. Perbedaan proses pembuatan MSG yaitu pada pembuatan dengan cara klasik menggunakan tahap ekstraksi terlebih dahulu lalu proses hidrolisis dengan menggunakan HCl sehingga terbentuk L-asam glutamat, sedangkan pada cara sintesis kimia yaitu dengan menggunakan akrilonitril sebagai bahan utamanya, dan perbedaan dengan cara biosintesis atau fermentasi adalah pada proses ini menggunakan bakteri aerob untuk menciptakan asam glutamat yang nantinya akan dijadikan monosodium glutamat melalui beberapa proses kimia (http://groups.yahoo.com/neo/groups/Teknik-Kimia/conversations/topics/5647). Monosodium glutamat (MSG) dibuat dengan proses fermentasi dari tetes tebu atau yang disebut molase, yang mengandung gula atau glukosa. Dalam proses ini, tetes tebu difermentasikan dengan bantuan bakteri Brevibacterium lactofermentum dan akan menghasilkan asam glutamat. Asam glutamat selanjutnya akan ditambahkan dengan soda, sehingga akan terbentuk monosodium glutamat (MSG) (http://www.erfolgkimia.com/2013/06/pembuatan-msg.html).

d. Proses Monitoring Industri MSG Di dalam pabrik kimia dibutuhkan simulator (perangkat lunak) untuk memprediksi kondisi yang terjadi dalam pengoperasian pabrik kimia. Hal ini ditujukan agar kondisi pabrik dapat dimonitoring dan dapat dilakukan simulasi pencegahan bila sewaktu-waktu terjadi kesalahan operasi. Beberapa contoh simulator yang digunakan dalam industri kimia antara lain aspen plus, aspen hysys, chemcad, pro II dan lain-lain. Namun, simulator jenis ini hanya dapat mensimulasikan kondisi pada saat operasi normal saja. Untuk itu dibutuhkan simulator non-generik yang mampu memprediksi kondisi sebenarnya di lapangan. Contoh dari simulator non-generik tersebut adalah OTS (Operator Training Simulator) yang memiliki fitur-fitur lengkap dan tampilan layaknya human machine interface DCS (distributed control system) (http://pse.ugm.ac.id/?page_id=103).

III. TELAAH INFORMASI

a. Proses Pembuatan MSG Pembuatan MSG dapat dilakukan dengan berbagai cara. MSG dibuat pertama kali dengan menggunakan cara klasik yaitu dengan melakukan tahap ekstraksi tepung gandum yang akan menghasilkan gluten gandum. Gluten gandum selanjutnya dihidrolisis dengan HCl agar didapatkan L-asam glutamat hidroklorida. Selanjutnya larutan difiltrasi dan dilarutkan dalam air sehingga terbentuk asam glutamat yang nantinya akan dikristalisasi dengan menggunakan NaOH sehingga terbentuk mononatrium glutamat atau monosodium glutamat. Pembuatan MSG dengan cara klasik hanya bertahan hingga tahun 1962 karena pabrik yang memproduksi MSG seperti PT Ajinomoto tidak mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan MSG. Oleh sebab itu, setelah tahun 1962 perusahaan pembuat MSG menggunakan proses sintesis kimia dan fermentasi. Pada proses sintesis kimia, akrilonitril sebagai bahan baku utama, ditambahkan dengan H2 dan CO akan menghasilkan senyawa aldehid. Senyawa aldehid kemudian ditambahkan ammonium sianida dan dihidrolisis dengan menggunakan larutan asam sulfat akan menghasilkan D,L-asam glutamat. D,Lasam glutamat kemudian ditambahkan Na2SO4 sehingga diperoleh bentuk D-asam glutamat dan L-asam glutamat. L-asam glutamat digunakan sebagai bahan pembentuk MSG dengan cara kristalisasi menggunakan larutan NaOH. Pembuatan MSG dengan cara sintesis kimia juga hanya bertahan hingga tahun 1973 karena limbah yang dihasilkan sangat berbahaya bagi lingkungan. Setelah tahun 1973 hingga sekarang semua pabrik pembuatan MSG memproduksi dengan menggunakan cara fermentasi.

Pada pembuatan MSG dengan menggunakan proses fermentasi dilakukan beberapa tahap, antara lain : 1. Tahap fermentasi Bahan baku yang digunakan pada proses fermentasi adalah tetes tebu atau yang disebut dengan molase. Tetes tebu mengandung glukosa yang memiliki rumus molekul C6H12O6. Molase ini akan difermentasikan menjadi asam glutamat dengan menggunakan bantuan NH3 dan mikroba sebagai pengatalisnya. Proses fermentasi berlangsung dalam kondisi aerobik sehingga secara kimia proses pembentukan asam glutamat dapat dilihat dari reaksi sebagai berikut :
C 6 H 1 2 O 6 + NH 3 + 1,5 O 2 C 5 H 9 NO 4 + CO 2 + 3 H 2 O

glukosa

asam glutamat

2. Tahap pembentukan MSG Setelah didapatkan asam glutamat, proses selanjutnya adalah membentuk monosodium glutamat dengan menghidrolisis asam glutamat dengan NaOH. Secara kimia proses pembentukan monosodium glutamat atau mononatrium glutamat adalah sebagai berikut : C5H9NO4 + NaOH C5H8NO4Na + H2O Karena asam glutamat merupakan asam lemah dan NaOH merupakan basa kuat, jadi hasil hidrolisis yang dibentuk adalah garam C5H8NO4Na (MSG) yang bersifat basa dan H2O (air). 3. Tahap kristalisasi Asam glutamat yang sudah dihidrolisis kemudian membentuk mononatrium glutamat yang sudah berbentuk kristal endapan. Kristal endapan tersebut selanjutnya dilarutkan dengan air dan diturunkan suhunya pada pH 6.6 7 . Namun, bentuk MSG ini masih berwarna keruh sehingga perlu didekolorasi menggunakan karbon aktif sehingga terbentuk warna putih. MSG yang sudah berwarna putih ini pun dimasukkan ke dalam mesin untuk dipack dan siap dipasarkan pada masyarakat. b. Proses Monitoring Industri MSG Dalam sebuah industri kimia, terdapat sebuah proses untuk monitoring. Proses monitoring berhubungan dengan alat-alat yang terintegrasi dengan beberapa jenis software. Software yang biasa digunakan adalah software yang bersifat sebagai simulator program yang menjalankan instruksi melalui sebuah diagram alir yang dibuat. Software ini menggunakan sebuah algoritma untuk melaksanakan perintah. Contoh dari software-software yang berhubungan dengan industri kimia antara lain chemced, aspen hysys, aspen One, OTS, dan masih banyak lagi. Dalam industri pembuatan MSG sendiri, digunakan beberapa software untuk membuat sebuah reaksi kimia larutan dan memonitoring kualitas produk. Alat-alat monitoring yang dipasang dalam industri kimia sendiri bertujuan untuk : 1. Menjaga keselamatan kerja dan keamanan Keselamatan dan keamanan di suatu ppabrik merupakan kebutuhan yang utama untuk pekerja dan perusahan. Kondisi operasi pabrik yang biasa dipantau antara lain seperti tekanan, temperatur, konsentrasi bahan kimia yang harus dijaga agar tetap pada batas tertentu yang diizinkan dalam pabrik. 2. Memenuhi spesifikasi produk Pabrik biasanya harus membuat barang dalam kuantitas yang besar tanpa mengurangi kualitas yang diproduksi untuk memenuhi spesifikasi produk. Agar memenuhi kondisi ini, dibutukan sebuah mesin yang dapat bekerja secara fungsional dan efisien. Mesin tersebut harus dapat melakukan sebuah reaksi untuk menghasilkan produk. Oleh karena itu, simulator sangat dibutuhkan pada proses produksi.

3. Menjaga peralatan proses dapat berfungsi sesuai yang diinginkan Peralatan yang digunakan dalam produksi kimia biasanya mengalami kendala-kendala, untuk itu dilakukan monitoring dalam alat-alat agar tetap berfungsi sesuai yang diiinginkan. 4. Menjaga operasi pabrik tetap ekonomis Dalam operasi pabrik dilakukan agar menggunakan bahan yang ekonomis untuk mendapat untung yang sebesar-besarnya. 5. Memenuhi persyaratan lingkungan Dalam operasi pabrik memiliki syarat dalam pembuangan untuk itu dilakukan monitoring agar pembuangan yang dilakukan dapat tetap memenuhi persyaratan lingkungan. Oleh sebab itu, peranan teknologi komputerisasi sangat dibutuhkan dalam industri pembuatan MSG maupun industri kimia lainnya agar produk dihasilkan dengan kualitas tinggi dan dapat melakukan efisiensi waktu dengan baik sehingga tercapai jumlah atau kuantitas produk yang akan dijual di pasaran.

c. Keuntungan dan Kerugian MSG 1. Keurugian / Bahaya MSG MSG sendiri merupakan gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamat, dan air. Penegas cita rasa ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofrementum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal. Asam glutamat dalam MSG adalah zat yang menyebabkan meningkatnya transmisi signal di otak, sedangkan gamma-asam aminobutrat menurunkan transmisi tersebut. Hal ini berarti konsumsi MSG secara berlebih dapat menyebabkan terganggunya kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan signal di otak yang selanjutnya dapat merusak otak. Glutamat pada pada MSG membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi. Pirolisis adalah zat yang sangat karsogenik (menyebabkan kanker). Padahal zat makanan lain yang mengandung protein dan tidak diberi MSG pun jika dipanaskan dengan suhu terlalu tinggi bisa bersifat karsinogenik. Jadi jelaslah bahwa MSG meningkatkan resiko kanker yang memang sudah ada pada zat-zat makanan. Penggunaan MSG dalam dosis tinggi dapat menyebabkan epilepsi pada beberapa konsumen. Keluhan lain yang dirasakan oleh beberapa orang yang menkonsumsi MSG selama terus-menerus adalah sakit kepala, mual, mati rasa, kelelahan, berkeringat, dan jantung berdebar-debar. Orang yang terlalu sering mengonsumsi MSG akan lebih berisiko mengalami gangguan pernafasan, khususnya ashma, mengalami gangguan tidur, dan daya

ingatnya menurun. Hal lain yang dapat terjadi adalah rasa ketagihan untuk terusmenerus mengonsumsi makanan yang mengandung MSG dikarenakan indera perasa yang telah kebal. Efek samping mengonsumsi MSG bisa terjadi kapan saja, mulai dari sesaat setelah mengonsumsi, sehari setelahnya, atau bahkan bertahun-tahun kemudian. 2. Keuntungan / Manfaat MSG Selain efek buruk bagi konsumennya, MSG ternyata memiliki manfaat. MSG sendiri merupakan gabungan dari sodium/natrium (garam), asam amino glutamat, dan air. Penegas cita rasa ini dibuat melalui proses fermentasi tetes tebu oleh bakteri Brevi-bacterium lactofrementum yang menghasilkan asam glutamat. Kemudian dilakukan penambahan garam sehingga mengkristal. Natrium memiliki manfaat sebagai zat gizi yang mengatur elektrolit dalam tubuh. Jika kekerungan natrium kerja otot akan melemah, sedangkan jika kelebihan akan menyebabkan tekanan darah tinggi. Glutamate memiliki fungsi sebagai gula yang dapat dipecah dalam tubuh dan sebagai antioksidan alami yang penting lagi berperan bagi neuro. Glutamate dibutuuhkan oleh kalium untuk membentuk keseimbangan sehingga otak dapat bekerja dengan baik. Penelitin telah membuktikan bahwa makanan yang enak karena glutamate keberadaan Glutamat secara fisiologis sangat penting bagi bagian reseptor lidah dan lambung manusia. Glutamate yang berasal dari makanan akan menstimulasi otak agar mendorong lambung dan pancreas memproduksi cairan pencernaan yang akan membuat pencernaan manusia lebih lancar dan tubuh mendapat nutrisi yang diperlukan setiap harinya. Di dalam usus halus, glutamate berfungsi sebagai sumber tenaga bagi absorbs unsur-unsur nutrisi dalam darah. Glutamate memainkan peran sentral dalam metabolism tubuh manusia, yaitu metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Seorang dokter dari Institute for Innovation Jepang, Dr. Kunio Torii, mengungkapkan bahwa selain memberi rasa umami (gurih) glutamate juga memiliki beberapa peranan penting bagi tubuh. Beberapa uji klinis yang dilakukan menunjukkan bahwa glutamate dapat meningkatkan sekresi saliva, menekan obesitas, dan mendukung kesehatan otak.

d. Kualitas Limbah Industri MSG Limbah yang diakibatkan dari pengolahan pabrik vetsin ini berupa limbah cair. Limbah cair ini penyebab utama pencemaran air karena limbah yang dibuang ini terdiri dari bahan organik dan anorganik. Ukuran limbah cair tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu ukuran bahan organik, sifat fisik, dan beberapa bahan yang telah terkontaminasi. Untuk mengetahui bagaimana ukuran kualitas limbah tersebut, dilakukan pengolahan terlebih dahulu agar limbah cair tersebut tidak seutuhnya mengeluarkan polusi yang berlebihan. Biasanya pengolahan limbah pabrik ini dilakukan percobaan terlebih dahulu ke dalam aliran kolam yang berisi

ikan. Bila ikan tersebut tidak mati, maka limbah tersebut selanjutnya dibuang ke sungai. Karena bila ikan-ikan yang ada di kolam tersebut mati, berarti polusi yang dikeluarkan cukup banyak dan sangat berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitarnya akibat pencemaran air. Kualitas-kualitas limbah tersebut akan diukur terlebih dahulu kualitasnya. Hal itu dikarenakan agar diketahui berapa pH dari limbah-limbah tersebut. Ukuran limbah cair adalah 6-9 pH, pH meter yang digunakan ada tiga jenis yaitu sebagai berikut: 1. DO (Disolved Oxygen) Dengan ukuran 4-9 ppm, DO digunakan untuk pengukuran oksigen yang berasal dari udara melalui fotosintesis tumbuhan air dalam waktu 1 jam. 2. BOD (Biochemical Oxygent Demand) Dengan ukuran 10 ppm, BOD dilakukan oleh reaksi bakteri dalam waktu 5 hari. 3. COD (Chemical Oxygen Demand) Dengan ukuran 30 ppm, COD digunakan untuk mengoksidasi zat-zat organik dengan 1 liter sampel air dalam waktu 2 jam. Akibat yang ditimbulkan dari polusi limbah dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut: 1. Dapat merusak drainase tanah. Karena limbah dapat terserap ke dalam tanah sehingga dapat merusak drainase tanah. 2. Dapat merusak biota air. Karena limbah yang dialirkan ke dalam sungai dengan ukuran kualitas limbah yang tidak sesuai akan merusak kehidupan di dalam air sungai. 3. Dapat mengurangi kualitas air bersih. Karena jika ukuran kualitas limbah berlebihan, akan mengakibatkan air di sungai tercemar. 4. Dapat menimbulkan penyakit bagi lingkungan sekitarnya. Air sungai yang terlalu banyak mengandung limbah, tidak baik untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. e. Pengolahan Limbah Industri MSG 1. Pengolahan Limbah MSG agar tidak mencemari Lingkungan Limbah hasil pengolahan MSG dapat membahayakan hewan dan mencemari lingkungan sekitar, oleh karena itu untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan beberapa cara untuk menjadikan limbah MSG menjadi sesuatu yang justru berguna bagi manusia. Pengolahan limbah MSG dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu Pengolahan Air Limbah, Pengubahan limbah MSG menjadi Arang Aktif, Pembuatan pupuk cair MSG. Pengolahan Air Limbah menjadi endapan Limbah MSG yang dbuang ke sungai atau laut akan berdampak buruk bagi lingkungan. Hal ini akan menyebabkan hewan laut tercemar dan mati. Oleh karena itu dilakukan pengolahan air limbah dengan cara melakukan proses

pengendapan terhadap limbah MSG. Cara ini diawali dengan mengubah limbah MSG menjadi lumpur aktif yang kemudian dilakukan berbagai macam proses agar keaktifan lumpur tersebut berkurang dan menjadi suatu endapan sehingga tidak akan mencemari lingkungan. Setelah itu, barulah endapan limbah MSG tersebut dibuang ke tempat tertentu. Pengubahan Limbah MSG menjadi Arang Aktif Limbah MSG mengandung sisa karbon aktif yang menghasilkan kalori yang cukup besar sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar yaitu arang. Dalam proses pembuatan arang, hanya dibutuhkan limbah MSG yang dicampur dengan sedikit tepung kanji, yang kemudian dilakukan pencetakan dan pengeringan. Setelah kering, limbah MSG tersebuat telah menjadi arang yang sudah siap digunakan untuk membantu proses pembakaran. Pembuatan Pupuk Cair MSG Proses fermentasi MSG menghasilkan cairan yang jika dicampurkan dengan NH3 akan menghasilkan pupuk cair. Pupuk ini dapat digunakan tanaman tertentu. Pupuk cair MSG ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tersebut. Selain itu, karena pupuk cair ini terbuat dari hasil limbah MSG sehingga lebih ekonomis dan praktis. Air limbah MSG dapat meningkatkan berat tanaman dan memperbanyak jumlah daun dalam tanaman tersebut.

IV. PENUTUP

a. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
http://indonesiaindonesia.com/f/120566-monosodium-glutamat-msg/. Diakses pada tanggal 29 November 2013 pukul 13.04 WIB. http://www.amazine.co/11731/tips-aman-diet-ketahui-komposisi-kimia-msg/. Diakses pada tanggal 29 November 2013 pukul 13.07 WIB. http://groups.yahoo.com/neo/groups/Teknik-Kimia/conversations/topics/5647. Diakses pada tanggal 29 November 2013 pukul 13.16 WIB. http://www.erfolgkimia.com/2013/06/pembuatan-msg.html. November 2013 pukul 13.29 WIB. Diakses pada tanggal 29

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2013/10/09/akankah-nasib-msg-berubah-dariterdakwa-menjadi-pahlawan-598868.html. Diakses pada tanggal 29 November 2013 pukul 21.04 WIB. http://catatankimia.com/catatan/efek-msg-terhadap-kesehatan.html. Diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 07.06 WIB. http://halalamansehat.com/article/111893/dampak-negatif-dan-bahaya-msg-bagi-kesehatantubuh.html. Diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 07.11 WIB. http://health.okezone.com/read/2013/01/26/482/752027/menguak-bahaya-penggunaan-msg. Diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 07.17 WIB. http://www.sehatpangkalkaya.com/makanan-minuman/138-bahaya-makanan-yangmengandung-msg. Diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 07.21 WIB.

DESKRIPSI KERJA
Kami melakukan diskusi kelompok untuk membahas tentang pembuatan makalah kimia industri kimia yang dimonitoring melalui komputerisasi pada tanggal 30 Desember 2013. Tema yang kami ambil adalah mengenai industri pembuatan MSG. Masing-masing dari kami bertugas mencari materi dan mengeditnya dalam format yang sudah ditentukan. Berikut deskripsi kerja yang kami lakukan : 1. Afifah Qowwamina Qisty bertugas mencari dan mengedit materi pengelolaan limbah MSG 2. Anil Hakim bertugas mencari dan mengedit materi sistem monitoring pada industri kimia MSG 3. Berliana Yuni Sari bertugas mencari dan mengedit materi limbah yang dihasilkan dari industri MSG 4. Faiq Sulthon Dani bertugas mencari dan mengedit materi fungsi monitoring control pada industri MSG 5. Indra Wijaya bertugas mencari dan mengedit materi pembuatan MSG dengan cara klasik 6. Mevici Dianresti bertugas mencari dan mengedit materi kerugian MSG 7. Qory Aprilarita bertugas mencari dan mengedit materi pembuatan MSG dengan cara fermentasi dan sintesis kimia 8. Randika tidak hadir dan tidak mengerjakan apapun 9. Rizka Esa Basri bertugas mencari dan mengedit materi keuntungan MSG 10. Uli Sholihah Saragih bertugas untuk mencari dan mengedit materi sejarah industri MSG Sedangkan untuk tinjauan pustaka, latar belakang, rumusan masalah, dan kesimpulan kami buat secara bersama-sama (kecuali Randika) melalui diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai