Anda di halaman 1dari 20

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular yang membentuk dua pertiga volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus. Permukaan luar vitreus dilapisi membran hyaloid yang normalnya berkontak dengan struktur-struktur berikut: kapsul lensa posterior, seratserat zonula, pars plana lapisan epitel, retina, dan caput nervi optici. Basis vitreus mempertahankan penempelan yang kuat seumur hidup ke lapisan epitel pars plana dan retina tepat di belakang ora serrata (Vaughan, !"!#. $i a%al kehidupan, vitreus melekat kuat pada kapsul lensa dan caput nervi optici, tetapi segera berkurang di kemudian hari. &ungsi badan kaca sama dengan 'ungsi cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar dapat tetap bulat. Perannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina ((lyas, !!)#. Vitreus mengandung air sekitar ))*. +isa "* meliputi dua komponen, kolagen dan asam hialuronat, yang memberi bentuk dan konstensi mirip gel pada vitreus karena kemampuannya mengikat banyak air (Vaughan, !"!#. ,ebeningan vitreus disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan sel. Pada pemeriksaan tidak terdapatnya kekeruhan vitreus akan memudahkan melihat bagian retina pada pemeriksaan o'talmoskopi ((lyas, !!)#. Vitreous opacity adalah perubahan struktur vitreus dari transparan menjadi struktur yang tidak transparan dan menyebabkan timbulnya gejala seperti gambaran benang-benang, jaring laba-laba, objek-objek serupa piring-piring kecil atau sebuah cincin tembus pandang yang tampak di lapangan pengelihatan seseorang (,hurana, !!-#. Perubahan struktur gel vitreus seiring bertambahnya usia menyebabkan pencairan vitreus pada bagian sentral. .ang termasuk penyebab pencairan vitreus antara lain degenerati' seperti usia tua, miopia, retinitis pigmentosa, post in'lamasi terutama uveitis, /rauma mekanis pada vitreus (trauma tumpul seperti per'orasi#, e'ek panas pada vitreus yang disebabkan oleh diathermi, 'otokoagulasi dan cryokoagulasi, serta e'ek radiasi yang menyebabkan pencairan gel vitreus (,hurana, !!-#.

,arena adanya pencairan sentral pada vitreus mengakibatkan terjadinya kolapsnya jaringan kolagen sentral seta korteks vitreus lepas dari membran yang berbatasan dengan retina. 0ejala-gejala dari kolapsnya vitreous adalah adanya kilatan sinar ('otopsia# karena tertariknya retina yang disebabkan lepasnya korteks dari membran pembatas. 1unculnya bintik-bintik hitam menandakan terjadinya opasitas dari bagian permukaan posterior vitreus, yang nampak melayang-layang di depan retina. Vitreus yang kolaps dapat dilihat secara klinis dengan adanya zona bersih 2clear zone3 di depan retina. Bentuk perlekatan vitreus ke batas diskus optikus dapat dilihat sebagai gambaran cincin opaque yang melayang di ruang vitreus (4rick, !!5#. Bila terdapat kekeruhan di dalam badan kaca maka akan terjadi gangguan penglihatan. 0angguan ini dapat berupa suatu bercak hitam yang mengapung dan bergerak (muscae volilantes# ((lyas, !!)#. Floaters adalah bayangan-bayangan seperti benang-benang melayang-layang di lapangan penglihatan (Vaughan, !!)#. ,eadaan ini dapat disebabkan oleh setiap benda yang menutupi masuknya sinar (jalan sinar# ke dalam bola mata. ,eadaan yang sekecil sekalipun dapat memberikan keluhan seperti ini. ,adang-kadang %alaupun dengan pemeriksaan sangat telitipun tidak dapat ditemukan kelainan dalam vitreus. Bila kekeruhan lebih tebal akan memberikan keluhan yang lebih besar. ,adang-kadang terlihat sebagai pita yang melayang-layang yang mengganggu lapangan penglihatan. Bila kekeruhan ini menutupi seluruh masuknya sinar ke daerah makula, maka penglihatan akan sangat menurun ((lyas, !!)#. Bintik-bintik dan floaters di mata adalah tidak berbahaya dan hanya mengganggu penglihatan. ,ebanyakan akan hilang dengan sendirinya dan menjadi kurang mengganggu. Beberapa orang tertarik untuk operasi pengangkatan 'loaters, tetapi dokter menyarankan agar operasi dilakukan bila penglihatan benar-benar terhalang. Pada keadaan ini, cara yang hanya dapat dilakukan untuk membersihkan vitreus dari bintik-bintik dan jaringan-jaringan adalah dengan mengangkat substansi gel dari mata melalui prosedur vitrektomi (%%%.allaboutvision.com#. Vitrektomi adalah operasi pengangkatan vitreous pada mata sehingga retina dapat dioperasi dan penglihatan dapat diperbaiki (%%%.uhb.nhs.uk#. 6%alnya, vitrectomy digunakan terutama untuk membersihkan kekeruhan pada vitreous yang diakibatkan oleh adanya darah. 7amun, kemajuan teknologi dengan sistem vitrectomy yang lebih baik dan instrumentasi canggih memungkinkan prosedur ini digunakan untuk tindakan aplikati' lain yang lebih banyak. +aat ini,
2

operasi vitrectomy adalah operasi cukup rutin bagi ahli bedah vitreoretinal dan biasanya dapat dilakukan dengan aman sebagai prosedur ra%at jalan dengan hasil yang sangat baik (4hirag, !"5#.

BAB 2
3

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Bola Mata TRAKTUS UVEALIS /raktus uvealis terdiri atas iris, corpus ciliare dan koroid. Bagian ini merupakan lapisan vaskular tengah mata dan dilindungi oleh kornea dan sklera. +truktur ini ikut mendarahi retina (Vaughan, !"!#.

Gambar 2.1 Traktus uvealis (,hurana, !!-# Iris (ris adalah perpanjangan dari corpus cilliare ke anterior. (ris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. 8kuran pupil pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus cranialis ((( dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis (Vaughan, !"!#. or!us "illiare 4orpus cilliare, yang secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang, membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 9 mm#. 4orpus cilliare terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak, pars plicata ( mm#, dan zona posterior yang datar, pars plana (: mm#. Processus cilliares terutama berasal dari pars plicata yang terbentuk dari kapiler dan vena yang bermuara ke vena-vena vortikosa. Processus cilliares dan epitel cilliaris pembungkusnya ber'ungsi sebagai pembentuk aqueous humour . 1uskulus ciliaris tersusun dari gabungan serat-serat longitudinal, sirkular, dan radial (Vaughan, !"!# . 4

Gambar 2.2 #enam!an$ Bola Mata Koroi% ,oroid adalah segmen posterior uvea di antara retina dan sklera. ,oroid tersusun atas 5 lapis pembuluh darah koroid; besar, sedang, dan kecil (Vaughan, !"!#. VITREUS Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular yang membentuk <5 volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan yang dibatasi oleh lensa, retina, dan discus opticus. Permukaan luar vitreus = membran hyaloid = normalnya berkontak denga strukturstruktur berikut : kapsul lensa posterior, serat-serat zonula, pars plana lapisan epitel, retina, dan caput nervi optici. Basis vitreus mempertahankan penempelan yang kuat seumur hidup ke lapisan epitel pars plana dan retina tepat di belakang ora serrata (Vaughan, !"!#. Vitreus mengandung ((lyas, !!)#: ". 6ir ())*# . +erat kolagen 5. 1olekul besar asam hyaluronat :. >yalosit ?. 0aram anorganik 5

9. 0ula -. 6sam askorbat 2.2 #atolo$i #eruba&an Vitreus Perubahan struktur gel vitreus seiring bertambahnya usia menyebabkan pencairan vitreus bagian sentral. .ang termasuk penyebab pencairan vitreus adalah (,hurana, !!-# : ". $egenerati' seperti usia tua, miopia, dan hal-hal yang berhubungan dengan retinitis pigmentosa. . Post in'lamasi terutama uveitis 5. /rauma mekanis pada vitreus (trauma tumpul seperti per'orasi# :. @'ek panas pada vitreus yang menyebabkan diathermi, 'otokoagulasi dan cryokoagulasi. ?. @'ek radiasi yang menyebabkan pencairan. 2.3 Vitreous Opacity Vitreous opacity adalah perubahan struktur vitreus dari transparan menjadi struktur yang tidak transparan dan menyebabkan timbulnya gejala seperti gambaran benang-benang, jaring laba-laba, objek-objek serupa piring-piring kecil atau sebuah cincin tembus pandang yang tampak di lapangan pengelihatan seseorang (,hurana, !!-#. Floaters digambarkan sebagai benang-benang, jaring laba-laba, objek-objek serupa piring-piring kecil atau sebuah cincin tembus pandang. +ebanyak -! * populasi mengeluhkan gejala ini. 0ambaran ini muncul akibat adanya serat-serat dan permukaan kolagen vitreous yang telah ada sebelumnya. 6danya eritrosit dan kadang-kadang sel-sel radang dalam vitreus dapat menyebabkan pasien dapat melihat floaters yang digambarkan sebagai objek mirip piring. Floaters seperti cincin biasanya terlihat saat memvisualisasikan daerah korteks vitreus posterior yang sebelumnya melekat pada nervus opticus (Vaughan, !"!#. Floaters sentral yang relati' tidak bergerak akan menganggu dan bahkan dapat menghalangi penglihatan. Floaters di bagian peri'er sering tidak disadari, karena umumnya intermiten dan memerlukan gerakan mata besar atau posisi khusus agar terlihat. Floaters sangat sering terjadi pada pengidap miopia dan pasien sineresis (Vaughan, !"!# 6da beberapa kondisi yang menyebabkan vitreous opacity (,hurana, !!-#: ". Muscae volitantes (ni adalah suatu keadaan 'isiologi opasitas dan merupakan residu dari hyaloid primitive pembuluh darah. Pandangan pasien seperti titik halus dan 'ilamen, yang sering hanyut kedalam dan keluar dari lapangan visual, dengan latar belakang terang (misalnya, biru langit#. . Persistent hyperplastic primary vitreous (P>PV#

(ni merupakan hasil dari gagalnya struktur vitreous primer untuk mengurangi hubungan dengan hipoplasia dari bagian posterior vaskular. +ecara klinis dikarakteristikkan dengan adanya re'leks putih pupil (leukokoria# yang dapat dilihat setelah lahir. Berhubungan dengan anomali-anomali seperti katarak kongenital, glaukoma, proses- proses yang terjadi pada siliaris yang lama dan luas, mikropthalmus dan perdarahan vitreus. Pemeriksaan dengan menggunakan ultrasonogra'i dan computerised tomography (4/# dapat membantu dalam mendiagnosis. 5. Inflammatory vitreous opacities (ni terdiri dari eksudat yang dialirkan ke vitreous pada pasien dengan anterior uveitis (iridocyclitis#, uveitis posterior (choroiditis#, pars planitis, pan uveitis, dan endophthalmitis. :. Vitreous aggregates and condensation with liquefaction 1erupakan penyebab utama kekeruhan vitreus. /erjadi kondensasi jaringan kolagen sara' sebagai akibat degenerasi vitreus karena usia tua, miopia, pasca trauma, atau pasca in'lamasi. ?. Amyloid degeneration 1erupakan kondisi yang jarang dimana terjadi penumpukan material amiloid di vitreus pada amiloidosis. ,ekeruhan lensa sejalan dengan terjadinya perlengketan membran pada retina dan pada permukaan posterior lensa. ,ondisi ini merupakan suatu kelainan turunan autosomal dominan yang mulai terjadi pada usai ! tahun, bersi'at progresi', dan pada akhirnya akan menyebabkan penurunan tajam penglihatan. 9. Asteroid hyalosis $itandai dengan badan kecil, putih dan bulat tersuspensi yang mengelilingi gel vitreus, yang merupakan akumulasi kalsium yang mengandung kalsium lipid. 6steroid hyalosis biasanya unilateral dan asimptomatik pada pasien tua dengan vitreus sehat. /etapi, ini dipengaruhi secara genetik pada pasien diabetes dan hiperkolesterolemia. /idak diketahui secara genesis dan tidak ada pengobatan yang e'ekti'. -. Synchysis scintillans 1erupakan suatu kondisi dimana vitreus diisi oleh badan angular putih dan kristallin yang dibentuk dari kolesterol. >al ini mengakibatkan kerusakan pada mata dimana didapat dari trauma, perdarahan vitreus atau ri%ayat penyakit in'lamasi. $alam kondisi ini vitreous menjadi cair dan ,ristal-kristal tenggelam ke ba%ah, tapi dengan setiap gerakan kristal-kristal akan naik lagi dan bila dalam keadaan tidak bergerak akan kembali turun ke ba%ah. &enomena ini muncul sebagai pancuran yang indah berupa hujan emas pada pemeriksaan ophthalmoscopik. $ari hasil pemeriksaan ophtalmoskopi didapati phenomena seperti hujan emas. ,arena kondisi terjadi di mata rusak, dapat

terjadi pada usia berapa pun. ,ondisi ini umumnya tanpa gejala, tetapi tidak dapat diobati. A. Red cell opacities $isebabkan perdarahan kecil atau masi' pada vitreus. ). umour cells opacities /erlihat seperti gambaran opak yang mengapung pada beberapa pasien dengan retinoblastoma dan sarkoma sel retikulum. 2.' (e)inisi Vitrektomi Vitrektomi adalah operasi pengangkatan vitreous pada mata sehingga retina dapat dioperasi dan penglihatan dapat diperbaiki. (%%%.uhb.nhs.uk#

Gambar 2.* Vitre"tom+ 2., In%ikasi Vitrektomi Vitrectomi dikerjakan antara lain pada (Bakarta @ye 4enter, !!)#: "# 6blasio retina (retinal detachment#. 6blasio retina umumnya disebabkan oleh robekan pada retina akibat: 'aktor ba%aan, benturan, dan lain lain. 6blasio retina dapat menyebabkan kebutaan apabila retina tidak dilekatkan kembali dalam %aktu relati' singkat.

Gambar 2.' Ablatio Retina # 1engkerutnya makula (macular pucker#. 1akula adalah bagian retina yang digunakan untuk membaca dan penglihatan halus. Pada penderita macular pucker, tumbuh jaringan ikat pada permukaan makula yang menyebabkan pengkerutan makula. 6kibatnya penglihatan mengalami distorsi sehingga garis lurus akan tampak berkelok-kelok. 5# Cetinopati diabetik (diabetic retinopathy# adalah penyakit retina akibat diabetes mellitus atau kencing manis. Pada 'ase a%al, retinopati diabetik dapat diatasi dengan laser saja. Pada kasus lanjut, kadang-kadang perlu dilakukan operasi vitrektomi untuk membersihkan vitreus yang keruh akibat perdarahan, dan untuk memotong jaringan ikat pada permukaan retina.

Gambar 2., Retino!ati (iabetik :# (n'eksi bola mata (endophthalmitis#. (n'eksi bakteri yang masuk kedalam rongga bola mata

sangat berbahaya bagi penglihatan dan memerlukan penanganan cepat. Pada kasus yang berat mungkin diperlukan operasi vitrektomi untuk mengeluarkan vitreus yang terin'eksi dan untuk menyuntikkan antibiotika kedalam bola mata. 9

Gambar 2.- En%o!&talmitis ?# /rauma mata (benturan atau luka pada bola mata#. Pada kasus trauma mata dimana terjadi perdarahan vitreus atau ablasio retina mungkin diperlukan operasi vitrektomi untuk membersihkan darah dan melekatkan kembali retina. Bila ada benda asing yang masuk kedalam rongga bola mata, umumnya disepakati bah%a perlu dikeluarkan dengan operasi vitrectomy. 9# ,ekeruhan vitreus. Vitreus dapat menjadi keruh karena berbagai sebab, antara lain akibat perdarahan, radang dan sebagainya. /ujuan membersihkan vitreus dengan operasi vitrektomi (lihat diba%ah# selain untuk memungkinkan cahaya mencapai retina, juga untuk memungkinkan tindakan pada retina, misalnya laser atau tindakan lainya. /indakan-tindakan tersebut tidak mungkin dilakukan apabila retina tidak dapat dilihat karena media yang keruh.

Gambar 2.. #er%ara&an Vitreus

10

-# Dobang makula (macular hole#. /erjadinya lobang ini biasanya berhubungan dengan terjadinya macular pucker, dimana gaya sentripetal menyebabkan terjadinya lubang di 'ovea. 1akin dini dilakukan operasi makin besar kemungkinan rehabilitasi penglihatan. A# $islokasi lensa intraokuler atau katarak. Densa intraokuler ((ED# yang ditanam pada operasi

katarak kadang-kadang dapat bergeser dan jatuh kebelakang. Eperasi vitrektomi dilakukan untuk mengeluarkan lensa yang jatuh. 6pabila mungkin, lensa intraokuler dapat dipasang kembali; apabila tidak mungkin, penanaman lensa dikerjakan pada operasi lain dikemudian hari. Pada katarak yang terlalu tua atau mengalami trauma, lensanya dapat jatuh ke rongga vitreous juga.

Gambar 2./ (islokasi Lensa 0kuler )# Branch Cetinal Vein Ecclusion (BCVE# atau sumbatan cabang vena sentralis retina. ,elainan ini dapat menyebabkan penurunan tajam penglihatan akibat perdarahan dan oedem (pembengkakkan# makula. +ecara konvensional, penanganan kasus BCVE dilakukan dengan terapi 'otokoagulasi laser. /erapi 'otokoagulasi laser bertujuan untuk mengurangi kemungkinan komplikasi BCVE, seperti perdarahan vitreous, tetapi tidak memperbaiki tajam penglihatan atau lapangan pandang penderita. /erapi baru adalah dengan melakukan operasi dekompresi vena yang tersumbat, melalui operasi vitrectomy. /idak semua kasus BCVE cocok untuk operasi ini. 8mumnya operasi ini dikenal sebagai operasi dekompresi vena retina. Eperasi ini masih cukup baru, dan di Bakarta @ye 4enter sampai dengan bulan Banuari !!" telah dilakukan ? operasi dekompresi vena retina dengan hasil yang baik. Eperasi ini memba%akan harapan yang lebih baik bagi perbaikan tajam penglihatan dan lapangan pandang bagi penderita BCVE dibanding dengan terapi konvensional. /entunya pasien tetap dihadapkan dengan kemungkinan komplikasi operasi vitrectomy pada umumnya.

11

"!# Perdarahan diba%ah makula retina. Pada penderita dengan tekanan darah tinggi atau usia lanjut, dapat terjadi perdarahan diba%ah retina. 6pabila perdarahan ini terjadi diba%ah makula, akan terjadi penurunan tajam penglihatan yang mendadak. +ecara konvensional, tidak dilakukan tindakan untuk kasus-kasus seperti ini. +ekarang ada suatu operasi baru yang pada kasus-kasus tertentu dapat membantu penderita seperti ini. /indakan ini berupa penyuntikan gelembung gas bersamaan dengan enzim tissue plasminogen activator. @nzim tersebut memecahkan gumpalan darah, sedangkan gelembung gas akan menekan gumpalan darah tersebut keluar dari daerah makula. .9 Kontrain%ikasi Vitrektomi Vitrektomi memiliki kontraindikasi pada kasus suspek atau akti' retinoblastoma atau pada beberapa kasus choroidal melanoma akti' karena insisi dari mata dapat berhubungan dengan penyebaran sistemik (4hirag, !"5#. Pada kasus tertentu seperti pengambilan membran epiretinal atau terapi pada macular hole, penggunaan obat untuk pengenceran darah sistemik (seperti %ar'arin, atau aspirin# adalah kontraindikasi relati'. 8ntuk mengurangi kemungkinan perdarahan intra atau postoperati' pasien sebaiknya konsultasi dengan dokter dan menghentikan penggunaan obat tersebut (4hirag, !"5#. 2.. Ti!e Vitrektomi 6da 5 tipe Vitrektomi (,hurana, !!-# : ". Anterior vitrectomy. $itujukan untuk pengangkatan bagian anterior dari vitreus. . !ore vitrectomy. $itujukan untuk pengangkatan bagian central dari vitreus. Biasanya pada endo'talmitis. 5. Su"total and total vitrectomy. Pengangkatan seluruh vitreus. 2./ #ersia!an %an teknik Vitrektomi Anastesi 6nastesi lokal dengan sedasi intravena ((V# diperlukan pada sebagian besar kasus. 8ntuk memblok retrobulbar, cairan yang digunakan terdiri dari campuran lidocain * dan bupivacain !,-?* yang sama banyak, dapat ditambahkan hyaluronidase untuk membantu penyebaran jaringan (4hirag, !"5#. +ebelum memblok retrobulbar , propo'ol (V ?-9 ml dapat diberikan oleh anastesiologist untuk sedasi jangka pendek . +etelah retrobulbar blok , tekanan dan kepadatan dari mata haru dimonitor. ,ekakuan dari bola mata adalah tanda perdarahan retrobulbar (4hirag, !"5#. Pada beberapa kasus , anastesi umum mungkin diperlukan. (ni dipertimbangkan pada pasien pediatric dan pasien dengan kecemasan berlebihan . 6nastesi umum juga dipertimbangkan

12

ketika %aktu operasi lebih lama dari yang diperkirakan atau lebih lama dari biasa atau permintaan oleh pasien (4hirag, !"5#. #osisi Pasien diba%a ke ruang operasi pada tempat tidur untuk operasi mata yang mempunyai bantalan dan pergelangan tangan untuk diistirahatkan. /empat tidur tersebut diposisikan disamping mikroskop yang sedang digunakan dengan kepala (4hirag, !"5#. Pergelangan tangan diposisikan sedemikian rupa sehingga pergelangan tangan setinggi zygoma pasien . Dengan pasien dijaga agar tidak menggantung dari tempat tidur, dapat pula digunakan sprei untuk melilit batang tubuh pasien untuk mencegah gerakan yang tidak disengaja selama prosedur (4hirag, !"5#. posisi terkunci. /empat tidur yang digunakan rata dan posisi pasien juga rata sehingga kepala dapat terbaring nyaman pada bantalan

Gambar 2.1 #osisi Vitre"tom+ Teknik /eknik untuk melakukan Vitrektomi, dibagi menjadi ". #pen$s%y vitrectomy /eknik ini dipakai untuk vitrektomi anterior. 6dapun indikasi pemakaian teknik ini adalah :

cara (,hurana, !!-# :

,ehilangan vitreus saat ekstraksi katarak Apha%ic %eratoplasty Cekonstruksi bilik anterior pasca trauma yang menyebabkan hilangnya vitreus 13

Pemindahan lensa yang mengalami subluksasi atau dislokasi ke anterior. /eknik operasi open$s%y vitrectomy adalah melalui luka primer untuk mengatasi

vitreous yang terganggu selama operasi katarak atau apha%ic %eratoplasty. 8ntuk melakukan operasi ini digunakan mesin vitrektomi automatis. 6kan tetapi, jika mesin vitrektomi tidak tersedia, operasi ini dapat dilakukan dengan bantuan triangular cellulose sponge dan de &ec%er's scissors (sponge vitrectomy). . !lose vitrectomy (Pars plana vitrectomy) Penggunaan teknik ini adalah untuk core vitrectomy* su"total and total vitrectomy. 6dapun indikasinya adalah untuk : @ndo'talmitis dengan abses vitreus Vitreous haemorrhage Proliferative retinopathies seperti yang berhubungan dengan diabetes, +asle's disease* retinopati pada prematuritas dan retinitis proli'erans. ,asus komplikasi akibat retinal detachment seperti pada kasus yang berhubungan dengan giant retinal tears* dialisis retinal dan traksi vitreus masiv Pengangkatan benda asing intraokuler Persistent primary hyperplastic vitreous Pengangkatan nucleus atau lensa intraokuler dari vitreus /eknik operasi pars plana vitrectomy merupakan operasi mikro yang rumit yang dapat dilakukan dengan tipe sistem : ". Full function system vitrectomy /eknik ini saat ini jarang dipakai. 8ntuk melakukannya membutuhkan sistem multi'ungsi yang jadi satu, terdiri dari vitreous infusion* suction* cutter dan illumination (VIS!). . ,ivided system approach /eknik ini adalah yang paling sering dilakukan dalam vitrektomi modern. $alam teknik ini dilakukan 5 insisi yang terpisah pada regio pars plana. ,arena itulah prosedur ini juga disebut three$port pars plana vitrectomy. &ungsi memotong dan aspirasi termasuk dalam satu pemeriksaan. Illumination terdapat pada pemeriksaan fi"eroptic yang terpisah dan infusion terdapat pada sebuah kanula yang dimasukkan mele%ati insisi pars plana yang ketiga.

14

Gambar 2.12 three-port pars plana vitrectomy men$$unakan divided system approach (,hurana, !!-#. ,euntungan dari teknik diantaranya adalah karena alatnya yang kecil, mudah diatur, lebih baik visualisasinya, menggunakan teknik bimanual dan infusion adekuat dari kanula yang terpisah. .) Substitusi vitreus +ubstitusi vitreus atau disebut juga tamponading agent. +ubstitusi vitreus pasca viktrektomi bertujuan untuk (,hurana, !!-# :

1engembalikan tekanan intraokuler +ebagai tamponade intraokuler 1empunyai tekanan permukan yang tinggi +ecara optik jernih /idak bereaksi secara biologis U%ara biasanya digunakan untuk tamponade internal pada kasus yang tidak memiliki komplikasi. +ubstitusi ini diserap dalam 5 hari. Larutan )isiolo$is seperti ringer laktat atau 7a4l dapat digunakan setelah vitrektomi untuk kasus endo'talmitis atau perdarahan vitreus yang tidak memiliki komplikasi.

+ubstitusi vitreus yang ideal seharusnya :


Bika tidak ada substitusi yang ideal, kita dapat menggunakan : 1. 2.

15

*.

Expanding gases lebih dipilih daripada udara pada kasus kompleks yang membutuhkan tamponade intraocular lebih lama. 0as-gas ini dipakai sebagai :!* campuran dengan udara, contohnya adalah :

Sulfur he-afluoride (+&9#. Volume-nya dua kali lipat dan bertahan untuk "! hari. Perfluoropropane. Volume-nya empat kali lipat dan bertahan untuk A hari.

0as berguna untuk membantu perlekatan retina yang lepas. 1engatur posisi kepala pasien setelah operasi sangat penting ketika kita menggunakan gas. Penglihatan pasien menjadi buruk sampai ?!* gas mulai terabsorbsi. Penglihatannya menjadi ganda dan silau. ,omplikasi gas intraokuler : berkembang menjadi katarak dan glaukoma. /idak aman untuk melakukan penerbangan saat gas masih ada di mata (www.myeyeworld.com). 1ata memproduksi cairan jernih yang disebut aFueous humour, yang mana ketika gas substitusi sudah terserap, cairan ini akan secara bertahap mengisi ruang vitreus (/urner, !" #. '. Perflurocarbon liquids P!"#$ merupakan cairan berat yang terutama digunakan untuk :

Pengangkatan nucleus atau lensa dari cavitas vitreus. 8ntuk membuka lipatan pada giant retinal tear. 8ntuk menstabilkan bagian posterior retina selama mengelupas membran epiretinal.

5. Min+ak silikon digunakan untuk tamponade intraokuler yang membutuhkan %aktu lebih lama setelah operasi karena retinal detachment. keuntungan(www.myeyeworld.com): a. lebih tahan lama dan berguna untuk retinal detachment yang memiliki komplikasi b. tidak seperti gas, pasien dapat melihat jelas melalui minyak silikon yang jernih c. mengatur posisi menjadi tidak terlalu penting, sehingga biasanya digunakan untuk pasien yang tidak bisa diposisikan setelah operasi, misalnya anak-anak kekurangan : a. silicon tetap berada didalam mata, sehingga memerlukan operasi kedua b. dapat menyebabkan glaukoma dan katarak, serta dapat menyebabkan kerusakan pada kornea jika terjadi kontak.

16

2.12

Kom!likasi Vitrektomi +eiring dengan komplikasi yang biasa setelah operasi, seperti in'eksi, vitrectomi dapat mengakibatkan ablasi retina. ,omplikasi lebih umum adalah tekanan intraokular tinggi, pendarahan di mata, dan katarak, yang merupakan komplikasi yang paling sering akibat operasi vitrectomy. Banyak pasien yang akan berkembang menjadi katarak dalam beberapa tahun pertama setelah operasi (Benson, ")AA#.

2.11

#emuli&an setela& Vitre"tomi Pasien menggunakan obat tetes mata selama beberapa minggu atau lebih untuk menyembuhkan permukaan mata. $alam beberapa kasus angkat berat dihindari selama beberapa minggu. +ebuah gelembung gas dapat ditempatkan di dalam mata untuk menjaga retina di tempat. Bika gelembung gas yang digunakan, kadang-kadang posisi kepala tertentu harus dipertahankan, seperti telungkup atau tidur di sisi kanan atau kiri. >al ini sangat penting untuk mengikuti petunjuk khusus dokter. 0elembung gas akan larut dari %aktu ke %aktu, tapi ini memakan %aktu beberapa minggu. /erbang harus dihindari saat gelembung gas masih ada. 1asalah-masalah seperti pengembalian kondisi asli, perdarahan, atau in'eksi dari operasi mungkin memerlukan pengobatan tambahan atau dapat mengakibatkan kebutaan. $alam hal ini pasien akan perlu untuk tetap menghadap ke ba%ah setelah operasi, sistem pendukung vitrectomy bisa dise%a untuk membantu bantuan selama %aktu pemulihan. Peralatan ini khusus dapat digunakan untuk sesedikit lima hari untuk selama tiga minggu (1ac>emer, "))?#.

17

Gambar 2.11 #osisi !asien setela& Vitre"tom+ 2.12 Visus setela& Vitre"tomi ,embalinya penglihatan setelah vitrectomy tergantung pada kondisi yang mendasari yang mendorong kebutuhan untuk operasi. Bika mata sehat tapi penuh dengan darah, maka vitrectomy dapat mengakibatkan pengembalian !< ! penglihatan. $engan masalah yang lebih serius, seperti retina yang terlepas beberapa kali, pandangan akhir mungkin hanya cukup untuk aman berjalan (visi ra%at jalan# atau kurang (1ac>emer, "))?#.

BAB 3 KESIMPULAN
". Vitrektomi adalah pengangkatan vitreus secara bedah untuk menyingkirkan perdarahan
vitreus sehingga memungkinan dilakukannya terapi ablatio retinae atau penyakit vascular retina atau untuk mengatasi in'eksi atau peradangan intraocular.

. Vitrectomi dikerjakan antara lain pada kasus 6blasio retina (retinal detachment#,
mengkerutnya makula (macular pucker#, Cetinopati diabetik (diabetic retinopathy#, in'eksi bola mata (endophthalmitis#, trauma mata (benturan atau luka pada bola mata#, kekeruhan vitreus, lobang makula (macular hole#, dislokasi lensa intraokuler atau katarak, Branch Cetinal Vein Ecclusion (BCVE# atau sumbatan cabang vena sentralis retina, dan perdarahan diba%ah makula retina. ,ontraindikasi pada kasus suspek atau akti' retinoblastoma atau pada beberapa kasus choroidal melanoma akti'.

3. 6da 5 tipe Vitrektomi yaitu: Anterior vitrectomy (ditujukan untuk pengangkatan bagian
anterior dari vitreus#, !ore vitrectomy (ditujukan untuk pengangkatan bagian central dari vitreus, biasanya pada endo'talmitis#, dan Su"total and total vitrectomy (pengangkatan seluruh vitreus#.

:. ,omplikasi akibat operasi, seperti in'eksi, vitrectomi juga dapat mengakibatkan ablasi
retina. ,omplikasi lebih umum adalah tekanan intraokular tinggi, pendarahan di mata, 18

dan katarak, yang merupakan komplikasi yang paling sering akibat operasi vitrectomy. Banyak pasien yang akan berkembang menjadi katarak dalam beberapa tahun pertama setelah operasi.

?. ,embalinya penglihatan setelah vitrectomy tergantung pada kondisi yang mendasari yang
mendorong kebutuhan untuk operasi. Bika mata sehat tapi penuh dengan darah, maka vitrectomy dapat mengakibatkan pengembalian !< ! penglihatan. $engan masalah yang lebih serius, seperti retina yang terlepas beberapa kali, pandangan akhir mungkin hanya cukup untuk aman berjalan (visi ra%at jalan# atau kurang.

19

DAFTAR PUSTAKA

1. Benson G@, Bro%n 04, /asman G, 1c7amara B6 (")AA#. H4omplications o' vitrectomy 'or non-clearing vitreous hemorrhage in diabetic patientsH. #phthalmic surgery 11 (" #: A9 =:. 2. 4hirag 4. Patel, !"5. Pars Plana http:<<emedicine.medscape.com<article<"A::"9!-overvie%Isho%all 5. http:<%%%.allaboutvision.com<conditions<spots'loats.htm 4. http://www.myeyeworld.com/files/ itrectomy.htm ?. (lyas, +. (khtisar (lmu Penyakit 1ata. Bakarta : &,8(. !!). 6. Bakarta @ye 4enter, !!). Eperasi http://www.oocities.or!/s!t"hi#"/oper"si$ itreoreti%"l.html Vitreoretinal. Vitrectomy.

-. ,hurana 6. 4omprehensive Epthalmology. @disi :. 7e% 6ge (nternational. !!A. 1ac>emer, C ("))?#. H/he development o' pars plana vitrectomy: a personal accountH. .raefe/s archive for clinical and e-perimental ophthalmology 0 Al"recht von .raefes Archiv fur %linische und e-perimentelle #phthalmologie 2** (A#: :?5=9A. ). Coth, 1; /rittibach, P; ,oerner, &; +arra, 0 ( !!?#. HPars plana vitrectomy 'or idiopathic vitreous 'loatersH. 1linische Monats"l2tter f3r Augenheil%unde 222 ()#: - A=5 . "!. Surgical echnology for the Surgical echnologist ( ed.#. $elmar Dearning. !!:. pp. ?A!= ?A". "". Vaughan $ 0, 6sbury /, Ciodan-@va P. E'talmologi 8mum. @disi "-. Bakarta: @40. !"! " . Gang, 44; 4harles, + (")A:#. H1icrosurgical instrumentation 'or vitrectomy: Part ((H. 4ournal of clinical engineering 1 ("#: 95=-". 13. %%%.uhb.nhs.uk

20

Anda mungkin juga menyukai