Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan ASTO (anti streptolisin O)

Nilai normal ASTO pada anak 6 bulan 2 tahun 50 Todd unit /ml, 2 4 tahun 160 Todd unit /ml, 5 12 tahun adalah 170 Todd unit/ ml dan dewasa 160 Todd unit / ml. Titer ASTO akan meningkat pada 75 80 % kasus GNAPS. ( Pardede. A , 2009 ) Anti streptolisin titer O ( ASTO ) merupakan tes darah yang dilakukan untuk mengukur antibodi terhadap streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri streptokokus. Kadar ASTO lebih dari 160 200 todd/ unit dianggap sangat tinggi dan menunjukan adanya infeksi streptokokus yang baru terjadi atau sedang terjadi atau adanya kadar antibodi yang tinggi akibat respon imun yang berlebihan terhadap pajanan sebelumnya.

Pemeriksaan ASTO (anti streptolisin O) Prinsipnya : terjadinya koagulasi

slide asto Alat : slide hitam,mikropipet,reagen lateks Cara kerjanya: Kualitatif a. Masukkan 25 l sampel dan 25 l reagen CRF lateks/ RF lateks b. Lebarkan menggunakan lidi sampai bundaran slide hitam penuh c. Goyangkan dan lakukan pengamatan aglutinasi didepan cahaya dalam waktu 2 menit dengan menyalakan stopwacth,jika hasil positif maka lakukan pemeriksaan kwantitatif... Jika hasil negatif maka tidak perlu pemeriksaan lanjut. Kuantitatif

Slide 1

Slide2 pengenceran x

Slide 3 Pengenceran x a. Masukkan 20 l sampel + 20 l NaCl b. Campur menggunakan mikropipe c. Ambil 20 ul taruh dalam slide4 d. Tambahkan reagen lateks e. Lebarkan menggunakan lidi sampai bundaran slide hitam penuh f. Goyangkan dan lakukan pengamatan aglutinasi didepan cahaya dalam waktu 2 menit dengan menyalakan stopwatch

Kualitatif a. Masukkan 20 l sampel + 20 l NaCl b. Campur menggunakan mikropipe c. Ambil 20 ul taruh dalam slide3 d. Tambahkan reagen lateks e. Lebarkan menggunakan lidi sampai bundaran slide hitam penuh f. Goyangkan dan lakukan pengamatan aglutinasi didepan cahaya dalam waktu 2 menit dengan menyalakan stopwatch Hasil : positif,dengan titer 1/2

1. Adenoid

Radiologi (4,5) Pengambilan foto polos leher lateral juga bisa membantu dalam mendiagnosis hipertrofi adenoid jika endoskopi tidak dilakukan karena ruang postnasal kadang sulit dilihat pada anak-anak, dan dengan pengambilan foto lateral bisa menunjukkan ukuran adenoid dan derajat obstruksi. Indikasi adenoidektomi adalah : (5) a. Sumbatan Sumbatan hidung yang menyebabkan bernafas melalui mulut Sleep apnea Gangguan menelan Gangguan berbicara Kelainan bentuk wajah muka dan gigi (adenoid face) b. Infeksi Adenoiditis berulang/kronik Otitis media efusi berulang/kronik Otitis media akut berulang c. Kecurigaan neoplasma jinak/ganas

Teknik adenoidektomi terbagi atas dua cara yaitu 5): 1. Eksisi melalui mulut Merupakan teknik yang paling banyak di gunakan. Adenoid di keluarkan melalui mulut setelah mulut dibuka dengan menggunakan suatu alat dan menarik langit-langit mulut. Suatu cermin digunakan untuk melihat adenoid karena adenoid terletak pada rongga hidung bagian belakang melalui pendekatan ini beberapa instrumen dapat dimasukkan. Cold Surgical Techniques(5) Curette adenoid : Merupakan patokan dan metode konvensional yang sukses dilakukan. Alat adenoid currete mempunyai sisi yang tajam dan bengkok. Untuk mengangkat adenoid digunakan mata pisau yang tajam setelah terlebih dahulu memposisikan nasofaring. Perdarahan dapat dikontrol dengan elektrocauter. Adenoid Punch : Penekanan pada adenoid dengan menggunakan satu instrumen bengkok yang mempunyai celah dan ditempatkan di atas adenoid kumudian celah itu ditutup dan pisau bedah mengangkat adenoid. Magill Forceps : Adalah suatu instnunen yang berbentuk bengkok yang digunakan untuk mencabut jaringan sisa pada adenoid. Elektrocauter dengan suction bovie : Teknik kedua dengan menggunakan elektrocauter dengan suatu suction bovie yang berfungsi untuk mencabut jaringan adenoid. (5) Surgical microdebrider : Ahli bedah lain sudah menggunakan metode microdebrider, sebagian orang

menganggapnya lebih efektif. Perdarahan pasti terjadi pada pengangkatan tetapi sebagian besar dilaporkan perdarahan dengan menggunakan tradisional currete. Mikrodebrider memindahkan jaringan adenoid yang sulit di jangkau oleh teknik lain. (5)

FARMAKODINAMIK Antibiotik fluorokuinolon memasuki sel dengan cara difusi pasif melalui kanal protein terisi air (porins) pada membran luar bakteri secara intra selular, secara unik obat-obat ini menghambat replikasi DNA bakteri dengan cara mengganggu kerja DNA girase (topoisomerase II) selama pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Topoisomerase II adalah enzim yang mengubah konfigurasi atau topologi DNA dengan cara suatu mekanisme menakik (nicking), menembus, dan menutup kembali (re-sealing) tanpa mengubah struktur primernya. Pengikatan kuinolon pada enzim dan DNA untuk membentuk suatu kompleks menghambat langkah penggabungan kembali dan dapat menyebabkan kematian sel dengan menimbulkan keretakan DNA.

Spektrum Antibakteri Siprofloksasin Siprofloksasin bersifat bakterisid, terutama aktif terhadap bakteri gram negatif dan memiliki aktivitas lemah terhadap gram positif.

Anda mungkin juga menyukai