Anda di halaman 1dari 4

ASCOMYCOTA

Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lhichenes (lumut kerak). Namun, Ascomycota kebanyakan hidup sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas Ascomycetes karena membentuk askospora. Secara aseksual, genus khamir Schizosaccharomyces ini memperbanyak diri dengan pembelahan diri melintang (Pelczar, 1986). Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota adalah memiliki alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus tersebut berkumpul dalam badan yang disebut Askokarp. Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara aseksual disebut konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Nama spora jamur ini disebut

askopora. Terbentuk di dalam askus berupa kantung (kimball, 1999). Contoh umum ascomycota adalah Penicilium, Xylaria dan Saccharomyces. A. Ciri-Ciri Ascomycota 1. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:

a. Askus tanpa askokarp b. Askus yang askokarpny berbentuk seperti mangkok disebut aposetium. c. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium. d. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.

Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas. 2. Ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler 3. Talus yang terdiri dari miselium bersepta 4. Jamur Ascomycota ada yang berwarna merah, cokelat, atau hijau. 5. Ada yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Dan ada juga Jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit 6. Jamur ini dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak). 7. Reproduksi : Aseksual : membentuk tunas, membentuk konidia; Seksual : konjugasi, membentuk askospora.

B. Jenis Jamur yang Termasuk dalam Divisi Ascomycota 1. Kelas Hemiascomycetes Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa senu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces dan Neurospora. a. Genus Saccharomyces Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis Saccharomyces cerevisae. Sel-sel Saccharomyces cerevisae dapat bertunas sehingga membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Beberapa jenis Saccharomyces antara lain: a. Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang berguna dalam pembuatan roti dan alcohol. b. Tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi tuak. c. Saccharomyces ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman. Saccharomyces cerevisae dapat berkembang biak secara aseksual diawali

dengan menonjolnya dinding sel ke luar membentu tunas kecil. Tonjolan membesar dan sitoplasma mengalir ke dalamnya, sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya. Selanjutnya nukleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak ke dalam tunas tadi. Sel anak kemudian memisahkan diri dari induknya atau membentuk tunas lagi hingga membentuk koloni. Dalam keadaan optimum satu sel dapat membentuk koloni dengan 20 kuncup.

Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Pada prosesnya, sel Saccharomyces cerevisae berfungsi sebagi askus. Nukleusnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk empat haploid (n). Inti-inti haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga membentu askospora haploid (n). Dengan perlindungan ini askospora lebih tahan terhadap lingkungan buruk. Selanjutnya, empat askospora akan tumbuh dan menekan dinding askus hingga pecah, akhirnya spora menyebar. Jka spora jatuh pada tempat yang sesuai, sel-sel baru akan tumbuh membentuk tunas, sebagaimana terjadi pada fase aseksual. Dengan demikian Saccharomyces cerevicae mengalami fase diploid (2n) dan fase haploid (n) dalam daur hidupnya. Saccharomyces cerevisea, memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Jamur ini digunakan dalam proses fermentasi pada pembuatan tape roti, dan pembuatan minuman beralkohol. Reaksi fermentasi yang umum melibatkan Saccharomyces cerevisiae adalah C6H12O6 = 2 C6H5OH + CO2 + 2 ATP Pada pembuatan minuman beralkohol, kadar alkohol yang terbentuk dibatasi oleh penghambatan aktivitas khamir pada kadar yang berbeda, yaitu 3% - 5% pada pembuatan bir dan hingga 14% pada pembuatan minuman anggur. Jika minuman beralkohol memiliki kadar lebih dari itu berarti ke dalamnya ditambah alkohol atau difermentasi lanjut dengan destilasi. Pada pembuatan roti, gas CO2 yang terbentuk akibat proses peragian menyebabkan adonan mengembangnya dan alkohol yang terbentuk akan hilang dengan sendirinya karena proses pembakaran. b. Genus Neurospora sebagai berikut:

Neurospora mudah ditemukan di bekas kayu terbakar pada musim penghujan, konidinya berwarna oranye. Jika dengan mikroskop, konidia jamur ini tampak berderet membentuk rangkaian spora yang tumbuh menurut arah jari-jari. Di Jawa Barat, jamur ini digunakan untuk pembuatan oncom, yaitu tempe dengan bahan dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Jamur ini banyak digunakan para ahli sebagai bahan penelitian sitogenetika. Semula, sebelum diketahui fase perkembangbiakan seksualnya, jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Jamur Tidak Sempurna atau Fungi Imperfecti dan diberi nama Monilla sithophila. Sejak penemuan fase seksualnya oleh B.O.Dodge pada tahun 1926, bahwa jamur ini menghasilkan askus maka jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Ascomycota. Sedangkan fase aseksualnya sudah lama diketahui, yaitu sejak tahun 1843.

Anda mungkin juga menyukai