Anda di halaman 1dari 17

REFERAT DERMATITIS SEBOROIK

Pembimbing : Dr. Chadijah Rifai, SpKK Di ! !n "#eh : K$!$ %"ga Rina O&$a'iana

KEPA(ITERAA( K)I(IK I)M* PE(%AKIT K*)IT PERIODE +, SEPTEMBER ,-++ . +/ OKTOBER ,-++ RS*D KO0A FAK*)TAS KEDOKTERA( *(I1ERSITAS TRISAKTI 0AKARTA ,-++

Derma$i$i Seb"r"i&

Defini i Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamatoir kulit yang biasanya dimulai pada kulit kepala, dan kemudian menjalar ke muka, kuduk, leher dan badan.1 Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik.2 enyakit ini sering kali dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum (seborrhea) dari kulit kepala dan daerah muka serta batang tubuh yang kaya akan folikel seba!eous. Dermatitis seboroik sering ditemukan dan biasanya mudah dikenali. "ulit yang terkena biasanya ber#arna merah muda (eritema), membengkak, ditutupi dengan sisik ber#arna kuning ke!oklatan dan berkerak.$,% enyakit ini dapat mengenai semua golongan umur, tetapi lebih dominan pada orang de#asa. ada orang de#asa penyakit ini !enderung berulang, tetapi biasanya dengan mudah dikendalikan. "elainan ini pada kulit kepala umumnya dikenal sebagai ketombe pada orang de#asa dan &keluar saraf' (!radle !ap) pada bayi.(

In iden dan Pre'a#en i )idak ada data pasti yang tersedia pada insiden dan pre*alensi, tetapi penyakit ini diyakini lebih banyak ditemukan daripada psoriasis, misalnya, mempengaruhi minimal 2-( + dari populasi. Dermatitis seboroik sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki dan berusia kepala dua, satu di bayi dalam $ bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade keempat sampai ketujuh kehidupan. re*alensinya %,--, + pada pasien dengan a!.uired immunodefi!ien!y syndrome.$ Sedangkan di /merika Serikat pre*alensi dari Dermatitis seboroik adalah sekitar 1-$+ dari jumlah populasi umum, dan $-(+ terjadi pada de#asa muda.%

E$i"pa$"gene i enyebabnya belum diketahui pasti. 0aktor presdiposisinya ialah kelainan konstitusi berupa status seboroik (seborrhoi! state) yang rupanya diturunkan, bagaimana !aranya belum

dipastikan.

enderita pada hakekatnya mempunyai kulit yang berminyak (seborrhoea), tetapi

mengenai hubungan antara kelenjar minyak dan penyakit ini belum jelas sama sekali. /da yang mengatakan kambuhnya penyakit ini (yang sering menjadi !hronis-re!idi*ans) disebabkan oleh makanan yang berlemak, tinggi kalori, akibat minum alkohol dan gangguan emosi.1,2 enyakit ini berhubungan dengan kulit yang berminyak (seborrhea), meskipun peningkatan produksi sebum tidak selalu dapat di deteksi pada pasien ini. Seborrhea merupakan faktor predisposisi terjadinya dermatitis seboroik, namun dermatitis seboroik bukanlah penyakit yang terjadi pada kelenjar sebasea. "elenjar sebasea tersebut aktif pada bayi baru lahir, kemudian menjadi tidak aktif selama 1-12 tahun akibat stimulasi hormone androgen dari ibu berhenti. Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia sebelum akil balik dan insidensinya men!apai pun!aknya pada umur 1- 2 %, tahun, dan kadang-kadang pada umur tua. )ingginya insiden dermatitis seboroik pada bayi baru lahir setara dengan ukuran dan akti*itas kelenjar sebasea pada usia tersebut. 3al ini menunjukkan bah#a bayi yang baru lahir memiliki kelenjar sebasea dengan tingkat sekresi sebum yang tinggi. ada masa ke!il, terdapat hubungan yang erat antara dermatitis seboroik dengan peningkatan produksi sebum. "ondisi ini dikenal sebagai dermatitis seboroik pada bayi, hal tersebut normal ditemukan pada bulan pertama kehidupan, berbeda dengan kondisi dermatitis seboroik yang terjadi pada masa remaja dan de#asa. ada de#asa sebaliknya, tidak ada hubungan yang erat antara peningkatan produksi sebum dengan dermatitis seboroik, jika terjadi pun!ak akti*itas kelenjar sebasea pada masa a#al pubertas, dermatitis seboroik mungkin terjadi pada #aktu kemudian. 4eskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan faktor predisposisi timbulnya Dermatitis seboroik, tetapi tidak ada hubungan langsung se!ara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan sukseptibilitas untuk memperoleh Dermatitis seboroik.2, $, % )empat terjadinya dermatitis seboroik memiliki ke!enderungan pada daerah #ajah, telinga, kulit kepala dan batang tubuh bagian atas yang sangat kaya akan kelenjar sebasea. Dua penyakit yang memiliki tempat predileksi yang sama di daerah ini yaitu dermatitis seboroik dan /!ne.$ 5anyak per!obaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau ityrosporum o*ale yang merupakan flora normal kulit manusia. ertumbuhan .o*ale yang berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk metabolitnya

yang masuk ke dalam epidermis maupun karena sel jamur itu sendiri, melalui akti*asi sel limfosit ) dan sel 6angerhans. enelitian di 7osenberg telah menunjukkan bah#a 2+ ketokona8ole kream dapat mengurangi jumlah dari organism yang terdapat pada lesi di kulit kepala atau kulit yang berminyak, pada saat yang bersamaan juga dapat menghilangkan gejala dermatitis seboroik. enjelasan ini dimana jamur yang menjadi penyebabnya dapat dilkakukan pen!egahannya. /kan tetapi, penelitian lain menunjukkan bah#a . o*ale dapat terjadi pada kulit kepala yang tidak menunjukkan gejala klinis dari penyakit ini. Status seboroik sering berasosiasi dengan meningginya sukseptibilitas terhadap infeksi piogenik, tetapi tidak terbukti bah#a mikroorganisme inilah yang menyebabkan dermatitis seboroik.2,$ Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat seperti psoariasis. 3al ini dapat menerangkan mengapa terapi dengan sitostatik dapat memperbaikinya. ada orang yang telah mempunyai fa!tor predisposisi, timbulnya D.S. dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stress, emosional, infeksi, atau defisiensi imun.2 "ondisi ini dapat diperburuk dengan meningkatnya keringat. Stress emosional dapat mempengaruhi penyakit ini juga. Dermatitis seboroik dapat juga menjadi komplikasi dari arkinsonisme, yang berhubungan dengan seborrhoea. engobatan dari parkinson dengan le*odopa mengurangi ekskresi sebum sejak seborrhea pertama kali ditemukan, tetapi tidak ada efeknya pada ke!epatan ekskresi sebum yang normal. 9bat neuroleptik yang digunakan untuk menginduksi parkinsonsnisme, salah satunya haloperidol, dapat juga menginduksi terjadinya dermatitis seboroik. 2i $"pa$"#"gi :ambaran histologi berma!am-ma!am sesuai dengan stadium penyakitnya. ada dermatitis inkus's

seboroik akut dan subakut, tersebar superfi!ial infiltrat peri*as!ular dari limfosit dan histiosit, dari spongiosis yang ringan sampai yang berat, hiperplasia bentuk psoriasis ringan, &spurting papilla; hampir sering terlihat sebgai !irri khas dari dermatitis seboroik sama seperti psoariasis, tetapi abses 4unro tidak ada. enyumbatan folikel oleh karena orthokeratosis dan parakeratosis dan kerak-kerak yang mengandung neutrofil. ada dermatitis seboroik yang kronis terdapat dilatasi pembuluh darah kapiler dan *ena pada ple<us superfi!ial.$

3eja#a &#ini "elainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama yang halus, mulai sebagai ber!ak ke!il yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan kasar. "elaianan tersebut pitiriasis sika (ketombe, dandruff). 5entuk yang berminyak disebut pitiriasis steatoides yang dapat disertai eritema dan krusta-krusta yang tebal. 7ambut pada tempat tersebut mempunyai ke!enderungan rontok, mulai di bagian *erte< dan frontal. 5entuk yang berat ditandai dengan adanya ber!ak-ber!ak yang berskuama dan berminyak disertai eksudasi dan krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela, telinga postaurikular dan leher. ada daerah dahi tersebut, batasnya sering !embung. ada bentuk yang lebih berat lagi, seluruh kepala tertutup oleh krusta-krusta yang kotor, dan berbau tidak sedap. ada bayi, skuama-skuama yang kekuningan dan kumpulan debrisdebris epitel yang lekat pada kulit kepala disebut !radle !ap.

3ambar +. Derma$i$i pada 5ajah

eb"r"i& 4ang bera$

ada daerah supraorbital, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit di ba#ahnya eritematosa dan gatal, disertai ber!ak-ber!ak skuama kekuningan, dapat terjadi pula blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah disertai skuama-skuama halus. ada tepi bibir bias kemerahan dan berbintik-bintik (marginal blefaritis). Daerah konjungti*a pada saat bersamaan juga dapat terkena. 6ipatannya dapat ber#arna kekuningan, dengan kerak, dengan batas yang tidak jelas. ruritus juga bias terlihat. =ika area glabela juga terkena, disana juga mungkin terdapat kerak pada kerutan mata yang ber#arna kemerahan. ada lipatan bibir mungkin terdapat perubahan #arna berupa kerak yang kekuningan atau kemerahan, kadang-kadang dengan lubang-lubang. ada pria, radang folikel rambut pada kumis juga bisa terjadi.

3ambar ,. Derma$i$i

eb"r"i& pada 5ajah

Selain tempat-tempat tersebut dermatitis seboroik juga dapat mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sterna, areola mamae, lipatan di ba#ah mamae pada #anita, interskapular, umbili!us, lipat paha, dan daerah anogenital. ada daerah pipi, hidung, dan dahi, kelainan dapat berupa papul-papul.

3ambar 6. Derma$i$i

eb"r"i& pada #ipa$an na "#abia# pipi, a#i ma$a, dan hid!ng.

ada telinga, dermatitis seboroik sering disalahartikan dengan radang daun telinga ayng disebabkan oleh jamur (otomikosis). Disana terdapat kulit terkelupas pada lubang telinga, dan disekitar meatus auditi*us, dan depan daun telinga. telinga dan daerah sekitarnya. ada daerah ini kulit biasanya berubah menjadi kemerahan, dengan lubang-lubang dan bengkak. >ksudasi serosa, pembengkakan pada emberian tetes !ortipsorin oti!, berisi polymy<in 5hydro!ortisone, % tetes pada saluran telinga, biasanya untuk membersihkan. )ridesilon 9ti! lotion, ,,( persen desonide dan 2 persen asam asetat, juga efektif.

3ambar 7. Derma$i$i

eb"r"i& pada $e#inga

Dermatitis seboroik pada #ajah juga bisa berbentuk erupsi popular pada pipi, hidung dan dahi. "emerahan yang tampakpada area alar-malar disebut dysseba!ea. Sodium sulfa!etamide, bisa digunakan pada 1,+ krim yang !o!ok diantaranya desonide ()ridesilon), hamper menajdi pengobatan yang spesifik untuk dysseba!ea. ada bibir dan mukosa tidak biasanya terkena, tapi kadang-kadang terdapat perubahan pada bibir, yang disebut !heilits e<foliati*a. )ampak bibir ber#arna merha terang, kering, terkelupas, dan berlobang. Dermatitis seboroik biasa pada lipat paha dan bokong, dimana terlihat seperti kurap, psoariasis, atau jamuran. :arinya terlihat seperti kulit terkelupas pada keduanya dan simetris. ada lokasi ini lobang-lobang dapat ditemukan dan mungkin juga terdapat garis psoariformis dengan kulit kering pada beberapa kasus. Dermatitis seboroik dapat bersama-sama dengan akne yang berat. =ika meluas dapat menjadi eritroderma, pada bayi disebut penyakit 6einer. :ambaran klinis dan perjalanan penyakit dari dermatitis seboroik berbeda pada bayi dan orang de#asa.

/. Dermatitis seboroik pada bayi (usia 2 minggu 2 1, minggu)$ enyakit ini terjadi pada bayi didominasi pada bulan-bulan pertama kehidupan sebagai penyakit inflamasi yang terutama mempengaruhi rambut dan kulit kepala dengan lipatan intertriginosa berminyak yang disertai sisik dan kerak. Daerah lainnya seperti #ajah, dada, dan leher juga dapat terpengaruh. 1. ada kepala (kulit kepala daerah frontal dan parietal) khas disebut !radle !rap, dengan krusta tebal, pe!ah-pe!ah dan berminyak tanpa ada dasar kemerahan dan kurang ? tidak gatal 2. ada lokasi lain seperti lipatan belakang telinga, pinna telinga, dan leher, lesi tampak kemerahan atau merah kekuningan yang tertutup dengan skuama yang berminyak, kurang ? tidak gatal. erjalanan penyakit ini pada bayi biasanya berlanjut mingguan sampai bulanan. "ekambuhan jarang terjadi. Dan prognosis penyakit ini pada bayi adalah baik. Differensial diagnosis dari dermatitis seboroik pada bayi termasuk didalamnya dermatitis atopik (yang biasanya dimulai setelah bulan ketiga kehidupan), psoriasis pada bayi baru lahir, penyakit yang jarang seperti skabies dan histiositosis @. Aang paling baik untuk membedakan !iri antara dermatitis atopik dengan dermatitis seboroik adalah >rythroderma des.uamati*um (6einer's disease)$ "omplikasi dari dermatitis pada bayi ini pertama kali dijelaskan oleh 6einer pada tahun 11,- dimana #aktu itu penyakit ini ditemukan pada bayi yang baru lahir dan pada saat per#atan di rumah sakit dari umur bayi B sapai 2, minggu yang terlihat sebagai dermatitis e<foliati*a pada seluruh tubuh dengan tanda kemerahan dan kulit yang terkelupas, biasanya sama seperti beberapa type dari dermatitis seboroik. enyakit ini biasanya dimulai dari bagian sekitar anus dan daerah ketiak, lalu terlihat kulit terkelupas, area intertriginosa, leher, dan ekstremitas. /#al mulanya ditemukan infalmasi kemerahan yang menyebar, yang meliputi seluruh tubuh. Semakin lama kulit akan diliputi tumpukan kulit kering yang ber#arna putih keabu-abuan. ada faktanya,

dalam proses yang terjadi akan terjadi e<foliasi umum, dan penipisan dari kulit. "ulit kepala selalu terlihat krusta tipis dan kulit yang han!ur. )erdapat pembesaran kelenjar. 4enyerang pada bayi yang baru lahir yang kebanyakan ditemukan pada masyarakat yang miskin. Diare, muntah, dan infeksi berkelanjutan pasti akan terjadi.

3ambar 7. Er4$hr"derma de 8!ama$i'!m pada ne"na$! ber! ia 9 mingg!

3ambar /. Pen4a&i$ )einer

5. Dermatitis seboroik pada de#asa (pada usia pubertas, rata-rata pada usia 1--%, tahun, dapat pada usia tua)$ :ambaran klinis dan perjalanan dari penyakit ini berbeda antara remaja dan bayi. 1. Cmumnya gatal 2. ada area seboroik berupa makula atau plakat, folikular, perifolikular, atau papulae, kemerahan atau kekuningan, dengan derajat ringan sampai berat, inflamasi, skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, basah atau berminyak. $. 5ersifat kronis dan mudah kambuh, sering berkaitan dengan kelelahanm stress, atau paparan sinar matahari. erjalanan penyakit biasanya berlangsung dalam #aktu yang lama. eriode perbaikan pada musim panas dan kambuh kembali pada musim dingin. embesaran lesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan musim terutama efek dari paparan sinar matahari.

Diagn" i banding :ambaran klinis yang khas pada dermatitis seboroik ialah skuama yang berminyak dan kekuningan dan berlokasi di tempat-tempat seboroik. soariasis berbeda dengan dermatitis seboroik karena terdapat skuama-skuama yang berlapis-lapis, disertai tanda tetesan lilin dan /uspit8. )empat predileksinya juga berbeda. =ika psoariasis mengenai s!alp dibedakan dengan dermatitis seboroik erbedaannya ialah skuamanya lebih tebal dan putih seperti mika, kelaianan kulit juga pada perbatasan #ajah dan s!alp dan tempat-tempat lain sesuai dengan tempat predileksinya. soariasis in*ersa yang mengenai daerah fleksor juga dapat menyerupai dermatitis seboroik. ada lipatan paha dan perianal dapat menyerupai kandidosis. ada kandidosis terdapat eritema ber#arna merah !erah berbatas tegas dengan satelit-satelit di sekitarnya.

Dermatitis seboroik yang menyerang saluran telinga luar mirip otomikiosis dan otitis eksterna. ada otomikosis akan terlihat elemen jamur pada sediaan langsung. 9titis eksterna menyebabkan tanda-tanda radang, jika kaut terdapat pus. Diffrensial diagnosis dari penyakit ini beragam di setiap tempatnya. "epala D dandruff, psoriasis, dermatitis atopi!, impetigo Saluran telinga D psoriasis atau dermatitis kontak, irritant atau alergi Eajah D rosa!ea, dermatitis kontak, psoriasis, impetigo Dada dan punggung D pityriasis *ersi!olor, pityriasis rosea, psoriasis "elopak mata D dermatitis atopi!, psoriasis, demode< folli!ulorum (demodi!osis) Daerah intertriginosa D psoriasis dan !andidiasis

Peng"ba$an "asus-kasus yang telah mempunyai faktor konstitusi agak sukar disembuhkan, meskipun penyakitnya dapat terkontrol. 0aktor predisposisi hendaknya diperhatikan, misalnya stres emosional dan kurang tidur. 4engenai diet, dianjurkan miskin lemak. ada 5ayi$ 1. "ulit kepala engobatan terdiri dari $-(+ asam salisilat dalam minyak 8aitun atau air, diaplikasikan emollientngan glukokortikosteroid dalam !ream atau lotion selama beberapa hari, sampo bayi, pera#atan kulit yang teratur dengan emollient, !ream, dan pasta. 2. /rea intertriginosa engobatan meliputi lotion pengering, seperti ,,2-,,( + !lio.uinol dalam 8in! lotion atau 8in! oil. ada kandidiasis lotion atau !ream nistatin atau amphoteri!in 5 dapat di!ampur dengan pasta lembut.

ada de#asa 1. kulit kepala Dianjurkan sampo yang mengandung selenium sulfide, imida8oles, 8in! pyrithion, ben8oyl pero<ide, asam salisilat, tar atau deterjen. "eraknya dapat diperbaiki dengan pemberian glu!o!orti!osteroid pada malam hari, atau asam salisilat dalam larutan air. )in!tura, larutan alkohol, tonik rambut, dan produk sejenis biasanya memi!u terjadinya inflamasi dan harus dihindari.$ 2. Eajah dan badan asien harus menghindari salep berminyak dan mengurangi penggunaan sabun. 6arutan alkohol, penggunaan lotion sebelum dan sesudah !ukur tidak dianjurkan. :lu!o!orti!osteroid dosis rendah (hydro!ortison) !epat membantu pengobatan penyakit ini, penggunaan yang tidak terkontrol akan menyebabkan dermatitis steroid, rebound phenomenon steroid, steroid rosa!ea dan dermatitis perioral.$ Dermatitis seboroik adalah salah satu manifestasi klinis yang sering terjadi pada pasien dengan /IDS. Sehingga merupakan salah satu lesi tanda dan harus lebih hati-hati dalam menangani pasien dengan resiko tinggi. $. /ntifungal engobatan antifungal seperti imida8ole dapat memberikan hasil yang baik. 5iasanya digunakan 2 + dalam sampo dan !ream. Dalam pengujian yang berbeda menunjukkan F(-1( + terdapat perbaikan. Dalam per!obaan ini hanya ketokona8ol dan itakona8ol yang dipelajari, imida8ole yang lain seperti e!ona8ole, !lotrima8ol, mi!ona8ol, oksikona8ol, isokona8ol, siklopiro<olamin mungkin juga efektif. Imida8ol seperti obat antifungal lainnya, memiliki spektrum yang luas, anti inflamasi dan menghambat sintesis dari sel lemak.$ %. 4etronida8ole 4etronida8ol topikal dapat berguna sebagai pengobatan alternatif untuk dermatitis seboroik. 4etronida8ol telah berhasil digunakan pada pasien dengan rosa!ea. )idak ada studi yang formal,

dan obat ini hanya terdaftar sebagai pengobatan untuk rosa!ea. 7ekomendasi ini berdasarkan pengalaman pribadi.$ Peng"ba$an i $emi& "ortikosteroid digunakan pada bentuk yang berat, dosis prednisone 2,-$, mg sehari. =ika telah ada perbaiakn, dosis diturunkan perlahan-lahan. "alau disertai infeksi sekunder diberi antibioti!. Isotretinoin dapat digunakan pada kasus yang rekalsitran. >feknya mengurangi akti*itas kelenjar sebasea. Ckuran kelenjar tersebut dapat dikurangi sampai 1,+, akibatnya terjadi pengurangan produksi sebum. Dosinya ,,1-,,$ mg per kg berat badan per hari, perbaikan tapmak setelah % minggu. Sesudah itu diberikan dosis pemeliharaan (-1, mg per hari selama beberapa tahun yang ternayta efektif untuk mengontrol penyakitnya. ada D.S. yang parah juga dapat diobati dengan narro# band CG5 ()6-,1) yang !ukup aman dan efektif. Setelah pemberian terapi $ < seminggu selama - minggu, sebagian besar penderita mengalami perbaikan. 5ila pada sediaan langsung terdapat . o*ale yang banyak dapat diberikan ketokona8ol, dosisnya 2,, mg per hari. Peng"ba$an $"pi:a# ada pitiriasis sika dan oleosa, seminggu 2 2 $ kali s!alp dikeramasi selama ( 2 1( menit, misalnya dengan selenium sufida (selsun). =ika terdapat skuama dan krusta diberi emolien, misalnya krim urea 1,+. 9bat lain yang dapat dipakai untuk D.S. ialah D ter, misalnya likuor karbonas detergens 2-(+ atau krim pragmatar resorsin 1-$+ sulfur praesipitatum % 2 2,+, dapat digabung dengan asam salisilat $ - B+ "ortikostreroid, misalnya krim hidrokortison 2H +. ada kasus dengan inflamasi yang berat dapat dipakai kostikosteroid yang lebih kuat, misalnya betametason *alerat, asalkan jangan dipakai terlalu lama karena efek sampingnya.

"rim ketokonasol 2+ dapat diaplikasikan, bila pada sediaan langsung terdapat banyak . o*ale. 9bat-obat tersebut sebaiknya diapakai dalam krim.

Pr"gn" i Seperti telah dijelaskan pada sebagian kasus yang mempunyai fa!tor konstitusi penyakit ini agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol.2 Ed!&a i Pa ien 1. /jari pasien tentang pengendalian daripada pengobatan dermatitis seboroik 2. )ekankan tentang pentingnya membiarkan sampo medikasi sedikitnya (-1, menit sebelum membilas $. /jarib tentang menggunakan kortikosteroid topikal seperlunya untuk mengendalikan eritema, skuama, atau rasa gatal.

DAFTAR P*STAKA

1. =uanda /, Dermatosis eritroskuamosa. Dalam =uanda /, 3am8ah 4, /isah S, Ilmu penyakit kulit dan kelamin. >disi keempat. Ietakan kedua. =akarta D 0akultas "edokteran Cni*ersitas Indonesia J 2,,( D 2,,-2 2. le#ig :. Seborrhei! dermatitis. In 0it8patri!k )5, >isen /K, Eolff ", 0reedberg I4, /usten "0. Dermatology in general medi!ine. Golume 1. 0ourth edition. Cnited States of /meri!a D 4! :ro# 3ill J 111$ D 1(B1-F$ $. Ihampion 73, 5urton =6, >bling 0=:. Seborrhoi! dermatitis. )e<tbook of dermatology. Golume 1. 0ifth edition. 9<ford D 5la!k#ell S!ientifi! ubli!ations J 1112 D (%(-(1 %. :oldstein 5:, :oldstein /9. Dalam Dematologi praktis. Ietakan pertama. =akarta D 3ipokrates J 111- D 1---1, (. 5arakbah =, ohan SS, Sukanto 3, 4artodihardjo S, /gusni I, 6umintang 3, et al. Dermatitis seboroik. /tlas penyakit kulit dan kelamin. Ietakan ketiga. Surabaya D /irlangga Cni*ersity ress J 2,,F D 112-B B. /rnold 36, 9dom 75, =ames ED. Seborrhei! dermatitis. Diseases of the skin. >ighth edition. hiladelphia D E5 Saunders Iompany J 111, D 11%-1F. 7ee*es =7), 4aiba!h 3. Dermatitis seboroika. /tlas dermatologi klinik. Ietakan pertama. =akarta D 3ipokrates J 111, D 1-$ -. Ilark /0, 3opkins )). Dermatitis seboroik. In 4os!ella S6, 3urley 3=, Dermatology, third edition. 0ourth edition. Cnited states of ameri!a D E5 Saunders Iompany J 1112 D %B(-F2

Anda mungkin juga menyukai