Makalah Pulau Kemaro-Selesai
Makalah Pulau Kemaro-Selesai
KETUA MODERATOR
ANNISA MUTHYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karuniaNyalah, kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam tak lupa kami hanturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada kedua orang tua kami yang telah mendukung baik moriil maupun materiil, guru pembimbing yang terus memberikan pengarahan serta para sahabat yang selalu memberikan kami semangat. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca tentang tempat bersejarah di kota Palembang. Apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan agar dapat lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I.1 Pulau Kemaro.1 BAB II.2 Legenda cinta abadi.2 BAB III4 Keajaiban di Pulau Kemaro4 DAFTAR PUSTAKA...5
BAB I
PULAU KEMARO
Pulau Kemaro terletak di daerah Sumatera Selatan, tepatnya di tengah sungai Musi yang membelah kota Palembang. Kemaro sendiri merupakan bahasa Palembang, yang berarti kemarau. Menurut masyarakat Palembang, dinamakan pulau Kemaro karena pulau ini tidak pernah digenangi air. Walaupun volume air di sungai Musi meningkat, Pulau Kemaro tetap saja kering. Karena keunikan inilah, masyarakat sekitarnya menjulukinya sebagai Pulau Kemaro. Pulau Kemaro mrupakan salah satu tujuan wisata jika berkunjung ke kota Palembang. Pulau kemaro dapat ditempuh melalui perjalanan melintasi sungai musi dengan menggunakan perahu. Pulau Kemaro terletak di sebuah delta yang berada di tengah-tengah sungai Musi, sekitar 5 km arah hulu. Di dalam pulau ini terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai makan dari Putri Sriwijaya Siti Fatimah yang menceburkan diri ke Sungai Musi.
dalam sungai untuk mencari sang Pangeran bersama dayangnya yang setia dan mengatakan bahwa bila dia tidak berhasil menemukan sang Pangeran dan bila suatu saat ada gundukan tanah yang muncul dari dalam dasar sungai ini, maka disanakah kuburan sang Putri Raja. Akhir dari kisah pencarian ini, ternyata memang benar sang putrid telah menyusul Sang Pangeran untuk selama-lamanya dan lalu munculal gundikan tanah yang sekarang di kenal dengan nama Pulau Kemaro. Gundukan seperti batu karang yang di tengah adalah makam sang Putri Siti Fatimah, di kiri dan kanan adalah ajudan pangeran negeri Tiongkok dan dayang sang Putri. Pada setiap gundukan terdapat atap dari kayu dan dan diberi batu Nisan bertulisan Huruf Tionghoa berwarna Merah dan terawat dengan baik.
Pulau ini akan ramai di datangi oleh para pengunjung etnis cina baik dari dalam maupun luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Cina dan beberapa negara lainnya terutama pada saat Cap Go Me (15 hari setelah Imlek) , dan di sana ada sebuah pohon langka yang di sebut pohon cinta dimana apa bila pasangan muda-mudi yg berpacaran apabila mengukir nama mereka konon cinta mereka akan berlanjut ke pelaminan.
BAB III
Keajaiban Alam di Pulau Kemaro
Di dalam Klenteng yang terdapat di atas Pulau Kemaro (Kemarau) yang terdapat di hulu Sungai Musi kota Palembang terdapat sebuah keajaiban alam di mana terdapat tanah tumbuh pada sebuah pot,tempat/wadah hio. Saking penuhnya tanah yang tumbuh sehingga menutupi hampir semua wadah hio sehingga pengurus klenteng meletakkan lagi wadah hio baru didepannya. Apa boleh buat, wadah hio baru itu pun hampir tertelan oleh tanah kering yang terus tumbuh. Tampak pada foto sisa pot yang masih sedikit terlihat.
Itu adalah sebagian dari fenomena alam yang ada di dalam Klenteng di Pulau Kemaro. Pulau ini pun mempunyai cerita panjang yang diwariskan turun temurun sejak dari jaman Sriwijaya. Diceritakan pulau Kemaro ini pun merupakan pulau yang tumbuh sebagai perwujudan dari pasangan Pangeran Kerajaan Sriwijaya dan Putri dari Negeri Cina yang mengalami tragedi mengenaskan dan tenggelam di lokasi di mana akhirnya tumbuh gundukan tanah yang hingga sekarang menjadi Pulau yang dikeramatkan tidak hanya
masyarakat etnis Tionghoa Indonesia namun juga terkenal sampai negara Singapura dan Malaysia khususnya pada saat Cap Go Meh, hari ke-15 setelah pergantian Tahun Baru Cina.