Anda di halaman 1dari 6

A.

Model Sistem Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan dirasakan berat baik oleh pemerintah, dunia usaha terlebih-lebih masyarakat pada umumnya. Untuk itu berbagai Negara memilih model sistem pembiayaan kesehatan bagi rakyatnya, yang diberlakukan secara nasional. Berbagai model yang dominan yang implementasinya disesuaikan dengan keadaan di Negara masing-masing. Beberapa model yang dominan adalah:
1. Model asuransi kesehatan sosial !ocial "ealth #nsurance$. Model ini dirintis

se%ak &erman dibawah Bismarck pada tahun 1''(. Model inilah yang berkembang di beberapa Negara )ropa, &epang se%ak 1*(($ dan kemudian ke Negara-negara +sia lainnya yakni Philipina, ,orea, -aiwan dll. ,elebihan sistem ini memungkinkan cakupan 1../ penduduk dan relati0 rendahnya peningkatan biaya pelayanan kesehatan.
(. Model asuransi kesehatan komersial 1ommercial2Pri3ate "ealth #nsurance$.

Model ini berkembang di +!. Namun sistem ini gagal mencapai cakupan 1../ penduduk. !ekitar 4'/ penduduk tidak tercakup dalam sistem. !elain itu ter%adi peningkatan biaya yang amat besar karena terbukanya peluang moral ha5ard. !e%ak tahun 1**46 oleh Bank 7unia direkomendasikan pengembangan model 8egulated "ealth #nsurance dimana kepesertaan berdasarkan kelompok dengan syarat %umlah minimal tertentu sehingga mengurangi peluang moral ha5ard.
4. Model N"! National "ealth !er3ices$ yang dirintis pemerintah #nggris se%ak

usai perang dunia kedua. Model ini %uga membuka peluang cakupan 1../ penduduk. Namun pembiayaan kesehatan yang di%amin melalui anggaran pemerintah akan men%adi beban yang berat.

&enis pelayanan kesehatan antara lain : 1. Penataan -erpadu managed care$ Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus dengan pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak dilakukan di masyarakat dengan program &aminan Pelayanan ,esehatan Masyarakat atau &P,M. Managed care membuat biaya pelayanan kesehatan

yang dikeluarkan bisa lebih e0isien. Persyaratan agar pelayanan managed care di perusahaan dapat berhasil baik, antara lain: a. Para peker%a dan keluarganya yang ditanggung perusahaan harus sadar bahwa kesehatannya merupakan tanggung %awab masing-masing atau tanggung %awab indi3idu. Perusahaan akan membantu upaya untuk mencapai dera%at kesehatan yang setinggi-tingginya. "al ini perlu untuk menghidari bahaya moral ha5ard b. Para peker%a harus menyadari bahwa managed care menganut sistem ru%ukan. c. Para peker%a harus menyadari bahwa ada pembatasan 0asilitas berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik kecuali bila keadaan tertentu memerlukan li0e sa3ing. d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan (. !istem reimbursement Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan 0ee 0or ser3ices. !istem ini memungkinkan ter%adinya o3er utili5ation. Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat ter%adi akibat pemalsuan identitas dan %enis layanan oleh karyawan maupun pro3ider layanan kesehatan. 4. +suransi Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan dalam upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi peker%anya. 7ian%urkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan yang mencakup seluruh %enis pelayanan kesehatan comprehensi3e$, yaitu kurati0 dan pre3enti0. +suransi tersebut menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health insurance namun kepada peker%a dian%urkan agar tidak berobat secara berlebihan$. 9. Pemberian -un%angan ,esehatan Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya memberikan tun%angan kesehatan atau memberikan lumpsum biaya kesehatan kepada pegawainya dalam bentuk uang. !akit maupun tidak sakit tun%angannya sama. !ebaiknya tun%angan ini digunakan untuk mengikuti asuransi kesehatan 0amily health insurance$. -u%uannya adalah menghindari pembelan%aan biaya kesehatan untuk kepentingan lain, misalnya untuk

membeli rokok, minuman beralkohol, dan hal : hal lain yang malah merugikan kesehatannya. ;. 8umah !akit Perusahaan Perusahaan yang mempunyai pegawai ber%umlah besar akan lebih diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit untuk keperluan pegawainya dan keluarga pegawai yang ditanggungnya. 7alam praktisnya, rumah sakit ini bisa %uga diman0aatkan oleh masyarakat bukan pegawai perusahaan tersebut. Menyangkut kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu die3aluasi secara periodik. Perlu diingatkan bahwa pelayanan kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan bisa lebih baik bila dibandingkan %ika dilayani oleh rumah sakit lain. 7engan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat akan merasa puas dan bangga terhadap 0asilitas yang disediakan. 8asa senang menerima 0asilitas kesehatan ini akan membuahkan semangat beker%a untuk membalas %asa perusahaan yang dinikmatinya. Peserta BPJS Kesehatan Peserta BPJS Kesehatan adalah semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran. Kelompok peserta BPJS Kesehatan ada 2 kelompok, yaitu : . PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan. !ang berhak menjadi peserta PBI Jaminan Kesehatan lainnya adalah yang mengalami "a"at total tetap dan tidak mampu. #a"at total tetap merupakan ke"a"atan $isik dan%atau mental yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Penetapan "a"at total tetap dilakukan oleh dokter yang berwenang. 2. Bukan PBI jaminan kesehatan. Peserta bukan PBI jaminan kesehatan terdiri atas: a. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain. Pekerja penerima upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi Kerja dengan menerima gaji atau upah. Pekerja penerima upah terdiri atas:

Pegawai &egeri Sipil 'nggota (&I 'nggota P)*+I Pejabat &egara Pegawai Pemerintah &on Pegawai &egeri Pegawai Swasta dan Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah. b. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya. Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri. Pekerja bukan penerima upah terdiri atas: i. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri ii. Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja bukan penerima upah. ". Bukan pekerja dan anggota keluarganya. Bukan pekerja adalah setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan. !ang termasuk kelompok bukan pekerja terdiri atas: In,estor Pemberi kerja Penerima pensiun .eteran Perintis kemerdekaan Bukan pekerja lain yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah. 'nggota keluarga yang dimaksud meliputi: . Satu orang istri atau suami yang sah dari peserta 2. 'nak kandung, anak tiri dan%atau anak angkat yang sah dari

/. peserta, dengan kriteria: a. (idak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri dan b. Belum berusia 2 0dua puluh satu1 tahun atau belum berusia 22 0dua puluh lima1 tahun yang masih melanjutkan pendidikan $ormal. Jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung oleh jaminan kesehatan paling banyak 2 0lima1 orang dan bila Peserta yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 2 0lima1 orang termasuk peserta, dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan

3asyarakat Indonesia (idak boleh menolak menjadi anggota BPJS, karena kepesertaan BPJS Kesehatan bersi$at wajib. 3eskipun yang bersangkutan sudah memiliki Jaminan Kesehatan lain. 4an bila tidak memiliki BPJS, Ketika sakit dan harus berobat atau dirawat maka semua biaya yang timbul harus dibayar sendiri dan kemungkinan bisa sangat mahal diluar kemampuan kita. Paling lambat tahun 25 6 seluruh penduduk Indonesia sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan yang dilakukan se"ara bertahap. (ahapan kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai berikut: . (ahap pertama mulai tanggal a. PBI Jaminan Kesehatan b. 'nggota (&I%Pegawai &egeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya ". 'nggota Polri%Pegawai &egeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya d. Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero 0Persero1 'suransi Kesehatan Indonesia 0'SK8S1 dan anggota keluarganya e. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan Persero 0Persero1 Jaminan Sosial (enaga Kerja 0J'3S)S(8K1 dan anggota keluarganya 2. (ahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal Januari 25 6. Januari 25 7, paling sedikit meliputi :

,riteria miskin menurut BP! adalah :


<uas lantai tempat tinggal = ' m(2orang &enis lantai tempat tinggal dari tanah2bambu2kayu murahan &enis dinding tempat tinggal dari bambu2kayu murahan2rumbia2tembok tanpa diplester

-idak memiliki wc -idak memiliki sumber penerangan listrik -idak memiliki sumber air minum yang bersih Bahan bakar menggunakan kayu bakar2minyak tanah 7alam seminggu tidak pernah2hanya sekali mengkonsumsi daging2susu 7alam setahun tidak pernah2hanya mampu membeli satu stel pakaian baru

Makan sehari 1-( kali -idak mampu berobat ke puskesmas2poliklinik Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga hanya !72tidak tamat !72tidak sekolah

-idak memiliki tabungan2barang lain yang mudah di%ual

8umah tangga yang dikategorikan miskin adalah yang memenuhi kriteria * atau lebih dari 19 kriteria diatas. 8umah tangga yang tidak dikategorikan miskin adalah : Pensiunan PN!, -N#, P><8#, Pengungsi yang diurus pemerintah, Penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal tetap

Anda mungkin juga menyukai