referensi
Synopsis of psychiatry : Kaplan et al Comprehensive of textbook of psychiatry Emergency of psychiatry Schizofrenia : Steven R H, et al ICDICD -10 / PPDGJPPDGJ-III DSMDSM -IV : APA DYNAMIC of PSYCHIATRY : Gabard OG Ilmu Kesehatan Jiwa dan Psikiatri(PPDGJPsikiatri(PPDGJ-3)
INTRODUCTION
STIGMA ; ORANG GILA PERILAKU MENAKUTKAN CARA PIKIR YG ANEH EMOSI YANG TDK SESUAI PENCITRAAN YANG DISTORSI
PENGERTIAN
TERMASUK KELOMPOK PSIKOSIS
sense of reality terganggu gangguan menilai realitas
Proses pikir : inkoheren Persepsi : halusinasi Psikomotor :katatonik Emosi : afek, mood tdk sesuai Kognitif : distorsi dll
DIAGNOSTIK MULTIAKSIAL Dalam kedokteran jiwa atau psikiatri , diagnosis gangguan jiwa berdasarkan evaluasi multiaksial yang dituangkan dalam bentuk 5 aksis yaitu : Aksis I : Klinis, diagnosis utama, fokus perhatian Aksis II : Retardasi mental , kepribadian . Aksis III : Kondisi Medis Umum Aksis IV : Stressor Psikososial Aksis V : Fungsi Global Seseorang GAF Current : saat diperiksa GAF Highest Level Past Year (HLPY) : Nilai tertinggi yang pernah dicapai dalam satu tahun terakhir GAF saat keluar perawatan Skore penilaian GAF merujuk pada suplemen PPDGJPPDGJ-III
CONTOH DIAGNOSIS
AKSIS I: Skizofrenia paranoid berkelanjutan ( F20.00 ) AKSIS II : Kepribadian narsisistik AKSIS III : DM tipe 2 dan pasca stroke AKSIS IV : Perceraian AKSIS V : GAF current : 20 20-30 GAF HLPY : 4040-50 GAF krs : 50.
skizofrenia
Adalah penyakit jiwa yang secara klinis
adanya suatu syndrome psikotik yang ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran, afek yang tumpul atau afek tidak wajar, persepsi, tingkah laku atau perilaku yang bizarre.
HISTORY
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi skizofrenia ratarata-rata dunia 0,8% Angka insidens skizofrenia adalah 1% per
10.000 orang per tahun Onset puncak 1515-25 tahun Sebesar 2525-50% berusaha bunuh diri dan berhasil 10% melakukannya. Faktor risiko bunuh diri antara lain : depresi, usia muda, fungsi pra morbid jelek, halusisnasi dengar, riwayat bunuh diri sebelumnya, tinggal sendirian, ambisi tinggi, lakilaki -laki. Ketergantungan nikotin/ rokok 88%
Faktor neurobiologis
Penurunan aktivitas di frontal lobe, temporal dan
selebeler : timbulnya gejala negatif, kronisitas penyakit. Penurunan aktivitas di korteks singulat anterior : gangguan atensi Retardasi motorik : penurunan aktivitas di daerah basal ganglia Ganguan berbicara : hipoaktivitas di area Brodmann 22 ( bahasa asosiatif sensoris), area Brodmann 43,44,45(motorik)
sedangkan perilaku kacau di daerah korteks singulat dan striatum Halusinasi : gangguan aliran darah di hipokampus, parahipokampus dan amigdala Waham : peningkatan aliran darah di lobus temporal kiri, kortek singulat anterior Gangguan menilai realitas : gangguan aliran darah di korteks prefrontal lateral kiri, striatum ventral, girus temporal superior dan regio parahipokampus
Pemeriksaan MRI
Pelebaran ventrikel III dan lateral
menimbulkan gejala negatif oleh karena adanya perubahan di daerah periventrikular limbiklimbikstriata, mengecilnya ukuran dari lobus frontal dan temporal. Daerah otak yang terlibat adalah sistem limbik, lobus frontalis, ganglia basalis, batang otak dan talamus. Hal ini berhubungan dengan menurunnya fungsi neurokognitif seperti memori, atensi, pemecahan masalah, fungsi eksekutif dan social cognition.
Faktor neurotransmiter
Berhubungan dengan dopamin, serotonin, glutamat dan NMDA, GABA, norepineprin, peptida/ neurotensin neurotensin. . (Penjelasan ini sudah diterangkan pada bab IV sebelumnya) sebelumnya). .
neurotransmiter
Neuron
Sistem dopamin
Nigrostriatal pathway
Mesocortical pathway
Hypoactivity causes negative symptoms and cognitive disorders
This pathway involved in the control of movement. Excessive blockade of dopamine receptors can lead to the development of EPS
Tuberoinfundibular pathway
Controls prolactin secretion. Blockade of dopaminergic transmission can cause hyperprolactinemia
Mesolimbic pathway
Hyperactivity causes positive symptoms
Neurotoksik
Neurotransmiter glutamat yang berlebihan
bersifat eksitotoksik. Degenerasi neuron disebabkan karena adanya eksitasi berlebihan dari glutamat. Eksitotoksik memediasi terjadinya gangguan neurologi dan gangguan psikiatri. Mekanisme ini menyebabkan terjadinya proses patologi di daerah sinap melalui pencetusan aktivitas glutamat yang berubah menjadi abnormal
Dari beberapa konsep skizofrenia diatas dibuatlah suatu kriteria agar memudahkan kita dalam bekerja . Ada kriteria yang dibuat oleh asosiasi psikiatri Amerika yaitu DSM ( Diagnostic statistical manual of mental disorder ). Tetapi disini kita akan memakai kriteria diagnosis dari International Clasification of Disease (ICD) yang diterjemahkan dan diadaptasi kedalam bahasa Indonesia yaitu Pedoman dan Penggolongan Diagnostik gangguan Jiwa (PPDGJ ) dimana yang terakhir edisi keke-3.
Waham yang extreme Waham dikontrol/ dikendalikan Waham dipengaruhi ( influence ) Waham tidak berdaya ( passivity) passivity) Waham persepsi : pengalaman inderawi tak wajar
Halusinasi dengar Memerintah (commanding (commanding) ) Diskusi satu dengan yang lain tentang dirinya ( comment) comment) Halusinasi dari bagian tubuh tertentu Waham bizarre
Atau dua dari gejala berikut : Halusinasi lain selain dengar Assosiasi longgar, inkoherensi Katatonik Gejala negative Syarat minimal 1 bulan Adanya disfungsi social / disstres
Dalam menulis diagnosis system multiaxial harus dicantumkan penjelasan penyakitnya sebagai berikut : F20. x x 0 Berkelanjutan 1 Episodik dengan kemunduran progresif 2 Episodik dengan kemunduran stabil 3 Episodik berulang 4 Remisi tak sempurna 5 Remisi sempurna 6 Lainnya 7 Periode pengamatan kurang dari 1 tahun Contoh : F20.10 = Skizofrenia hebefrenik, berkelanjutan
4.Depresi pasca Skizofrenia Telah menderita skizofrenia minimal 1 tahun, kemudian timbul gejala depresi dan menonjol 5.Skizofrenia residual Pernah menderita skizofrenia minimal 1 tahun, kemudian timbul gejala sisa berupa gejalagejala -gejala negative yang menonjol
6.Skizofrenia simpleks Ada gejalagejala-gejala negative, tetapi tidak pernah ada gejala psikotik yang overt seperti halusinasi, waham atau lainnya yang jelas. Contohnya : gelandangan psikotik.
Gangguan Skizotipal Afek tak wajar Perilaku ganjil, aneh, eksentrik Magical thinking Cirkumstansial, metafora, overelaborat
Gangguan skizoafektif Ada gejala skizofrenia dan gejala afektif bersamabersamasama timbul dalam waktu yang bersamaan. Ada 2 tipe - Tipe manik Ada gejala skizofrenia dengan syndrome penyerta manik - Tipe depresif Ada gejala skizofrenia dengan penyerta syndrome depresi.
MANAGEMEN TERAPI
Modalitas terapi pasien psikiatri umumnya ada empat yaitu Farmakoterapi : obatobat-obatan Terapi fisika : ECT , TMS ( baru ), pembedahan, foto terapi Psikoterapi : Suportif, rekonstruktif dan reedukatif Rehabilitasi : okupasi , vokasi, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Psikofarmakologi : Ilmu yang mengkaji obatobat-obatan yang berpengaruh terhadap fungsifungsi-fungsi mental dan perilaku.
ANTIPSIKOTIK Sinonim : Neuroleptik, Trankuilizer mayor, Gejala sasaran ( target Syndrome ) : Sidrome psikosis Hendaya berat menilai realitas realitas : Kesadaran diri terganggu serta daya nilai social ( judgement ) , tilikan diri terganggu , hendaya berat dalam fungsifungsi -fungsi mental : Fungsi pikiran : Asosiasi longgar, waham, gangguan persepsi : halusinasi, gangguan emosi yang tidak sesuai, perilaku aneh.
Mekanisme kerja antipsikotik Dasar : Psikosis terjadi akibat peningkatan aktivitas neurotransmitter terutama Dopamin (disamping serotonin ) Mekanisme kerja obat dengan memblokade reseptor dopamine dan atau reseptor serotonin ( 5HT2 ) pasca sinap di otak
Profil efek samping obat : Sedasi dan inhibisi psikomotor Gangguan otonomik : hipotensi, antikolinergik (parasimpatis) : mulut kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur. Neurologis : Gangguan extrapiramidal : distonia akut , akatisia, syndrome parkinsonisme (25%) : tremor, bradikinesia dan rigiditas. Gangguan endokrin : prolaktin meningkat :amenorhoe, gynaekomastia, over weight. Hematologik : agranulositosis Metabolik : Jaundice Kulit : dermatitis , fotosensitif Mata : pigmentasi irreversible pada retina (tioridasin ) Efek samping Ireversible : Tardive diskinesia : gerakan involunter berulang pada otot dapat diatasi dengan reserpin 2,5mg/hari (dopamine depleting agent)
Efek berbahaya yaitu Sindrome Neuroleptik Maligna , berupa reaksi idiosinkrasi yang ditandai oleh : Suhu badan tinggi Sindrome extrapiramidal berat Disfungsi otonomik Kesadaran terganggu Terapi : Suportif, dopamine agonist : bromokriptin 7,5mg/hari L-dopa 2 X 100mg atau amantadin 200mg/hari
Golongan Antipsikotik Phenothiazin rantai alifatik : Klorpromazin (CPZ, Largactil) dan levolevoKlorpromazin (Nozinan ) rantai piperazin : perfenazin (Trilafon), trifluoperazin (stelazin) dan flufenazin( Modecate, anatensol) rantai piperidin : thioridazin (Melleril) Butirofenon : Haloperidol (serenace) DifenilDifenil -butil piperidin : Pimozid(orap) Benzamid : Sulpirid(dogmatil) Dibenzodiazepin : Clozapin(clozaril,sizoril,lufthen,) Benzisoksasol : Risperidon (risperdal, persidal, noprenia, zofredal,neripros ) Aripiprazol (Abilify) Dibenzotiepin : Zotepin Olanzapin (zyprexa) Quetiopin (seroquel)
Generasi Antipsikotik I . FGA ( first generation antipsikotic ) 1. Potensi rendah : Clorpromazin 2. Potensi tinggi : haloperidol II. SGA ( second generation antipsikotic ) SerotoninSerotonin -Dopamin antagonis : risperidon, ziprazidon Multiacting reseptor targeted agents (MARTA ) : Clozapin, olanzapin, quetiopin, zotepin III. TGAs ( third generation antipsychotic ) Dopamin system Stabilizers : Aripiprazole
Antipsikotika Tipikal ( generasi I ) CPZ, Haldol, stelazin dsb Memblokade reseptor D2 khususnya di jalur mesolimbik , antagonis reseptor hanya di dopamin sehingga disebut tipikal Blokade tempat lain : Nigrostriatal menimbulkan parkinssonisme, tardiv diskinesia. Blokade tuberoinfundibular menimbulkan peningkatan kadar prolaktin sehingga terjadi disfungsi sexual,amenorea,galaktorea, berat badan naik
Kelebihan Antipsikotika tipikal generasi I Cepat dalam menurunkan gejala positif : gaduh gelisah, waham, halusinasi dll KERUGIAN : Kekambuhan tinggi Gejala EPS Memperburuk gejala negatif dan kognitif Blokade Reseptor Ach Tinggi : mulut kering, penglihatan kabur,konstipasi - AP I memblokade reseptor H1 : sedasi - Blokade 1 adrenergik : hipotensi ortostatik, mengantuk dan pusing.
ANTIPSIKOTIKA GENERASI I 1.Potensi tinggi : haloperidol, flupenazin, trifluoperazin dan thiothixene potensi anti dopaminergik tinggi sehingga mudah menimbulkan EPS : parkinsonisme,distonia dan akatisia 2.Potensi sedang : perfenazin 3.Potensi rendah : CPZ, Thioridazin dan efek sedasi kuat
ANTIPSIKOTIK GENERASI II Disebut srotoninsrotonin-dopamin antagonis Beda dengan anti psikotika Generasi I : yang terutama memblok reseptor D2 tetapi juga memblok reseptor Serotonin (5HT2A) Antagonis reseptor 5HT2A berhubungan secara resiprokal dengan antagonis reseptor D2 di jalur nigrostriatal. Derajat blokade reseptor muskarinik dari anti psikotika generasi I berbeda : bila blokade reseptor muskarinik lemah maka EPSmeningkat.
Neurotransmiter dopamin berhubungan secara resiprokal dengan neurotransmiter asetilkolin : dopamin dapat menghambat pelepasan Ach di nigrostriatal post sinaps Jadi bila reseptor dopamin di blok maka terjadi pening katan aktivasi Ach (terutama golongan anti psikotika generasi I dengan blokade muskarinik lemah) aktivitas dopamin menurun dan Ach meningkat sehingga kejadian EPS meningkat
KEUNGGULAN ANTIPSIKOTIKA GENERASI II EPS lebih rendah Dapat mengurangi gejala negatif Menurunkan gejala afektif Memperpaiki gangguan kognitif
GENERASI ANTIPSIKOTIK TERKINI (Aripiprazole , Abilify ) - Partial agonis pada reseptor D2 dan 5HT1serta antagonis reseptor 5HT2A Bila hiperdopaminergik mengakibatkan afinitas terhadap Dopamin kuat. Bila hipodopaminergik maka dapat berperan agonis dopamin Sehingga disebut sebagai dopamin system stabilizer Efektif : memperbaiki gejala positif, gejala negatif,gangguan fungsi kognitif maupun mood Afinitas terhadap reseptor M1 rendah sehingga ES Ach rendah Tdk mempengaruhi metabolisme glukose Pemberian 1 kali sehari
PSIKOTERAPI Psikoterapi adalah terapi atau intervensi yang menggunakan caracara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk : 1.Menghilangkan, mengubah atau menghambat gejalagejalagejala dan penderitaan akibat penyakit atau gangguan jiwa . 2. Mengubah perilaku yang terganggu 3. Mendorong perkembangan positif dari kepribadian
JENISENIS-JENIS PSIKOTERAPI Pembagian jenisjenis-jenis psikoterapi yang akhirakhir-akhir ini banyak dianut,yaitu: 1.Konseling dan sejenisnya. 2.Terapi perilaku 3.Terapi kognitif 4.Terapi kognitif behavioral 5.Psikoanalisis 6.Terapi kelompok 7.Terapi keluarga 8.Terapi interpersonal 9.Intervensi krisis