Anda di halaman 1dari 51

KONSEP DASAR

GANGGUAN
JIWA
dr. Sadya Wendra, SpKJ
psychiatrist
Referensi

Kaplan HI, Text book of Comprehensive psychiatry


Kaplan HI, Synopsis of Psychiatry
Kaplan HI, Emergency of psychiatry
APA , DSM-IV
WHO , ICD-10
Jeffrey S Nevid, Abnormal Psychology in a Changing World
MENTAL DISORDER
(psychological disorder)
Syndrome psikologis atau perilaku
menyebabkan distress dan atau
disfungsi sosial
MENTAL ILLNESS :Sakit jiwa = syndrome
psikologis distress/ penderitaan
Gangguan perilaku
Gangguan kepribadian
Etiologi gangguan jiwa
Organobiologis : genetik,Neuropatologis,
Neurofisiologis, lesi , infeksi dsb

Psikologis : tahap-tahap perkembangan


mental, pola asuh, psikoedukasi

Sosial-kultural : stressor external, budaya,


ekonomi, perkawinan , konflik agama dsb
Pembagian gangguan jiwa

Patofisiologis :
Fungsional : Neurotransmiter
Organik : Neuro-struktural
Psikodinamika :
Psikotik : daya nilai realitas terganggu
Non psikotik : daya nilai realitas baik
Hirarki Diagnostik

Urutan diagnosis menurut tingkat organicity


dari bersifat organik ke bawah/ ke arah
bersifat non organik
Urutan hirarki : organisasi bersifat vertikal
dari atas ke bawah. Diagnosis lebih atas
mengandung unsur yang lebih bawah,
tetapi mengandung unsur spesifik
Sistem Diagnosis dalam
Kedokteran jiwa
Sistem multi aksial 5 aksis
Beda dengan bidang lain mono aksis
misalnya : Tyfoid fever, TB, Apendisitis dll
Merangkum : Bio-Psiko-Sosial
Mental illness dan behavioral abnormal
Sistem Multi aksial

Aksis I : Diagnosis klinis / sakit jiwa


Aksis II : Gangguan kepribadian , retardasi
mental
Aksis III : Kondisi Medis Umum / aspek
organo biologis
Aksis IV : Stresor psikososial
Aksis V : Taraf berfungsi (GAF)
Dasar diagnosis

Model Psikodinamika : rekruitmen ,


kasus-kasus nerosa

Model fenomenologis : Signs and


symptoms
PsikopatologiSyndrome Kriteria
diagnosis Dasar diagnosis
Signs and symptoms in
psychiatry
Beberapa fungsi mental yang penting
Fungsi sensorium : kesadaran
Fungsi kognitif : Orientasi, daya ingat, daya pikir,
konsentrasi dll
Fungsi pikiran : isi ; delusi, Arus ; inkoherensi, Bentuk ;
tidak realistik
Fungsi Judgmental : daya nilai realitas dan sosial
Fungsi persepsi : halusinasi, ilusi, derelisasi
Fungsi psikomotor : katatonik
Fungsi emosi : tumpul, inapropriate
Fungsi pengendalian impulsif
Hirarki diagnosis
F0 = Gangguan mental organik ; delirium, demensia
F1= Gangguan mental oleh karena zat psikoaktif
F2= Kelompok Psikotik ; skizofrenia
F3= Kelompok Gangguan emosi ; depresi bipolar
F4= Kelompok Neurotik , somatoform, Terkait
dengan stress
F5= Psikosomatik
F6= Gangguan kepribadian dan perilaku dewasa
F7=Retardasi mental
F8= Gangguan perkembangan psikologis ; autisme
F9= Gangguan perilaku dan emosi pada anak
Skizofrenia
Adalah suatu syndrome psikotik yang ditandai
oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran, afek yang tumpul, afek
yang tidak wajar atau perilaku yang bizzare
Konsep E. Bleuler:
1.Gejala primer: assosiasi pikiran terganggu, afek
terganggu, abulia (kemauan terganggu, autism
2.Gejala sekunder: waham, halusinasi, katatonik
Sigmund Freud: fixasi oral
Kriteria diagnosis:
Isi pikir yang extreme:
Isi pikir menggema (echo)
Isi pikir tertanam sesuatu (insertion) atau isi pikir
diambil (withdrawal)
Siar pikir (broadcasting)
Waham yang extreme:
Waham dikontrol/dikendalikan
Waham dipengaruhi (influence)
Waham tidak berdaya (passivity)
Waham persepsi : pengalaman inderawi tidak wajar
Halusinasi dengar
Memerintah (commanding)
Diskusi satu dengan yang lain tentang diriinya (comment)
Halusinasi dari bagian tubuh tertentu
Waham bizarre
Atau dua dari gejala berikut:
Halusinasi lain selain dengar
Asosiasi longgar, inkoherensi
Katatonik
Gejala negatif
Syarat minimal 1 bulan
Disfungsi sosial / distres
Pencitraan otak
CT-scan : Pembesaran ventrikel III dan lateralis
serta penurunan volume kortikal
Asimetrisitas serebral
MRI :penurunan volume sistem limbik
MRS : pengukuran konsentrasi molekul spesifik :
ATP lebih tinggi di kortek
PET : Hipoaktifitas glukose di frontalis
EEG : Sebagian besar abnormal
Genetika

Kromosom marker : lengan panjang


kromosom5,11 dan 18 , lengan pendek
kromosom 19
Trait marker : test pergerakan mata
ASPEK NEUROBIOLOGI SKIZOFRENIA
Ada tiga jenis utama neurotransmiter dalam otak yaitu:
Neurotransmiter Amin Biogenik
Katekolamin : Dopamin, norepineprin, epineprin yang disintesis dari
asam
amino tyrosin.
Indolamin : serotonin, disintesis dari asam amino tryptofan. Serotonin
sering disebut 5-HT (5-Hidroksi triptofan)
Acetilkholin
Histamin

Neurotransmiter asam amino


Bersifat exitatory : Glutamat
Bersifat inhibisi : GABA

Neurotransmiter peptida
Berperan sebagai neuromodulator yaitu memodulasi respon neuron
terhadap
neurotrasmitter lain.
SISTEM DOPAMIN
Nigrostriatal pathway
This pathway involved in the control of
Mesocortical pathway
movement. Excessive blockade of
Hypoactivity causes negative
dopamine receptors can lead to the
symptoms and cognitive
development of EPS
disorders

Tuberoinfundibular pathway
Controls prolactin secretion. Mesolimbic pathway
Blockade of dopaminergic Hyperactivity causes
transmission can cause positive symptoms
hyperprolactinemia
Positive Symptoms:
Hostility
Excitability
Delusions
Persecution
Hallucinatory
Conceptual disorganization
Grandiosity

Negative Symptoms:
Passive apathetic with drawal
Emotional with drawal
Difficulty in abstract thinking
Blunted affect
Lack of spontaneity / flow of conversation
Stereotyped thinking
Poor rapport
Peranan Neurotransmiter pada Skizofrenia

Aktivitas abnormal dari dopamin dalam otak dapat menimbulkan gejala


skizofrenia.

Fungsi- fungsi empat jaras dopamin yaitu:

1.Sistem mesokorteks

Jaras dopamin berproyeksi dari ventral tegmentum ke regio kortex,


orbito frontal dan pra frontal. Sistem ini berfungsi mengatur motivasi,
konsentrasi, memulai aktivitas bertujuan, terarah dan kompleks
serta
tugas-tugas fungsi exekutif.
Penurunan aktivitas dopamin pada sistem ini dikaitkan dengan
gangguan
kognitif, Motorik dan hedonia yang merupakan manifestasi gejala
negatif
Dari skizofrenia dan symptoms depresi .
2.Sistem meso-limbik

Jaras ini berproyeksi ke regio limbik seperti


nukleus akumben, amigdala, hipokampus,
nukleus dorsalis-media thalamus dan girus
singulat.
Sistem ini mengatur expresi emosi, belajar
dan penguatan dan
kemampuan hedonia. Peningkatan aktifitas
dopamin pada sistem ini dikaitkan
dengan gejala positif dari skizofrenia
SEPERTI WAHAM DAN HALUSINASI
3.Sistem nigrostriatal

Jaras ini berasal dari substantia nigra ke


ganglia basalis dan berfungsi mengatur
aktivitas motorik.
Gangguan pada sistem ini oleh pemakaian
psikotropika
menyebabkan timbul gejala
ekstrapiramidal (EPS).
4.Sistem tuberro infundibular

Berproyeksi dari badan sel di hipotalamus ke hipofisis


dan
bekerja menghambat sekresi prolactin.
Gangguan sistem ini oleh pemakaian psikotropika
dapat menimbulkan gejala hiperprolactinemia yaitu:
Gangguan haid
Galactorhea, gynaecomastica, impotensia, disfungsi
sex, infertil, obesitas.
Perubahan mood
Osteoporosis
Gangguan autoimun
Ca mama
SISTEM SEROTONIN

1. Mid brain raphe to prefrontal cortex: fgs kognitif


2. Mid brain raphe to basal ganglia :
OCD,movement
3. Mid brain to limbic-cortex : emosi, panik,
memory dan anxietas
4. Mid brain to hipotalamus : perilaku makan dan
tidur
5. Mid brain to spinal chord : fungsi sex
FARMAKOTERAPI PADA PASIEN JIWA

Terapi pada pasien jiwa umumnya ada 4 yaitu :


1. Farmakoterapi : obat-obatan
2. Terapi fisika : ECT , TMS ( baru )
3. Psikoterapi : Suportif, rekonstruktif dan reedukatif
4. Rehabilitasi : okupasi , vokasi
Psikofarmakologi : Ilmu yang mengkaji obat-obatan yang berpengaruh
terhadap fungsi-fungsi mental dan perilaku.
Pemberian obat-obatan pada pasien jiwa umumnya berorientasi pada :
1. Gejala sasaran : pilihan obat
2. Dosis
3. Lama pemberian
4. Efek samping
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Situasi dan kondisi individual
2. Penyesuaian secara bertahap ( stepwise )
3. Monitoring
4. Management ( terencana dan terprogram )
Jenis-jenis psikofarmaka (psikotropika )
dalam psikiatri
1.Anti psikotik untuk pasien psikotik :
skizofrenia, paranoid, waham, keadaan
gaduh gelisah
2.Anti depresi
3.Anti Mania
4.Anti Ansietas : tegang, cemas
5.Obat tidur ( anti insomnia )
6.Anti obsesif kompulsif
7.Anti panic
ANTIPSIKOTIK

Sinonim : Neuroleptik, Transquilizer mayor,


Gejala sasaran ( target Syndrome ) : Sidrome psikosis
Hendaya berat menilai realitas : Kesadaran diri
terganggu serta daya nilai social ( judgement ) ,
tilikan diri terganggu , hendaya berat dalam fungsi-
fungsi mental : Fungsi pikiran : Asosiasi longgar,
waham, gangguan persepsi : halusinasi, gangguan
emosi yang tidak sesuai, perilaku aneh.
Gambaran klinis akut : agitasi, hiperaktivitas
psikomotor, impulsive, menyerang, gaduh gelisah,
destruktif , mengomel, marah-marah, bicara
ngelantur, dll
Hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari.
Mekanisme kerja antipsikotik
Dasar : Psikosis terjadi akibat
peningkatan aktivitas
neurotransmitter terutama Dopamin
(disamping serotonin )
Mekanisme kerja obat dengan
memblokade reseptor dopamine dan
atau reseptor serotonin ( 5HT2 )
pasca sinap di otak
Profil efek samping obat
1.Sedasi dan inhibisi psikomotor
2.Gangguan otonomik : hipotensi, antikolinergik
( parasimpatis ) : mulut kering, kesulitan miksi dan
defekasi, hidung tersumbat, mata kabur.
3.Neurologis : Gangguan extrapiramidal : distonia akut ,
akatisia, syndrome parkinsonisme (25%) : tremor,
bradikinesia dan rigiditas.
4.Gangguan endokrin : prolaktin meningkat
:amenorhoe, gynaekomastia, over weight.
5.Hematologik : agranulositosis
6.Metabolik : Jaundice
7.Kulit : dermatitis , fotosensitif
8.Mata : pigmentasi irreversible pada retina (tioridasin )
Efek samping Ireversible : Tardive diskinesia :
gerakan involunter berulang pada otot
reserpin 2,5mg/hari (dopamine depleting
agent)
Efek berbahaya Sindrome Neuroleptik
Maligna : reaksi idiosinkrasi
Suhu badan tinggi
Sindrome extrapiramidal berat
Disfungsi otonomik
Kesadaran terganggu
Terapi : Suportif, dopamine agonist :
bromokriptin 7,5mg/hari
L-dopa 2 X 100mg atau amantadin 200mg/hari
Golongan Antipsikotik
1.Phenothiazin
rantai alifatik : Klorpromazin ( Largactil) dan levo-
Klorpromazin (Nozinan )
rantai piperazin : perfenazin (Trilafon),
trifluoperazin (stelazin) dan flufenazin( anatensol)
rantai piperidin : thioridazin (Melleril)
2.Butirofenon : Haloperidol (serenace)
3.Difenil-butil piperidin : Pimozid(orap)
4.Benzamid : Sulpirid(dogmatil)
5.Dibenzodiazepin : Clozapin(clozaril)
6.Benzisoksasol : Risperidon(risperdal)
7.Aripiprazol(Abilify)
8.Dibenzotiepin : Zotepin
Generasi Antipsikotik
I . FGA ( first generation antipsikotik )
1. Potensi rendah : Clorpromazin
2. Potensi tinggi : haloperidol
II. SGA ( second generation antipsikotik )
1.Serotonin-Dopamin antagonis :
risperidon, ziprazidon
2.Multiacting reseptor targeted agents
(MARTA ) : Clozapin, olanzapin,
quetiopin, zotepin
III. TGAs ( third generation antipsychotic )
Dopamin system Stabilizers : Aripiprazole
Perjalanan Farmakoterapi
Skizofrenia

Dalam kurun waktu 1950 1970 Anti-psikotik konvensional


seperti CPZ, perfenazin dan haloperidol merupakan pilihan
utama
- 30% kegagalan terapi dan banyaknya efek samping yang

timbul menjadi masalah


1970, Anti-psikotik atipikal pertama diperkenalkan, Clozaril
selanjutnya diperkenalkan anti-psikotik atipikal lainnya.
- Terutama menunjukkan perbaikan pada efek samping
yang
timbul pada konvensional, terutama EPS
Perjalanan Farmakoterapi Skizofrenia
Efek Samping dari Anti-Psikotik Atipikal: Pergeseran
Resiko
Masalah Sebelumnya Masalah Saat Ini

Diabetes

Efek samping Neurologis


Pe+an
EPS + TD Hiper-

BB glikemia
CVD
Resistensi
Insulin
Pe+an
BB
Resistensi
Insulin Hiper- EPS
lipidemia QTc
CVD Dislipidemia
Hiper-
QTc glikemia
ANTI DEPRESI
Sinonim : Thymoleptik, psychic energizer
Gejala sasaran : syndrome depresi
Trias gejala :
Perasaan hati yang murung ( mood/afek menurun )
Hilang minat dan rasa senang
Energi diri turun : kurang tenaga, mudah lelah
Gejala tambahan :
Konsentrasi dan perhatian menurun
Rasa harga diri dan percaya diri menurun
Merasa bersalah dan berdosa , tidak berguna
pesimistik , pandangan masa depan suram
ide bunuh diri, mutilasi
gangguan tidur/ sex
gangguan nafsu makan
Hendaya fungsi sehari hari
Gejala-gejala diatas minimal 2 minggu.
Mekanisme kerja obat
Dasar : Depresi akibat dari penurunan aktivitas neurotransmitter
aminergik seperti serotonin, noradrenergic, dopamine di system
limbic
Obat antidepresi ;
Menghambat re-uptake aminergik neurotransmitter
Menghambat kerja enzim penghancur aminergik neurotransmitter
Efek Samping :
Sedasi ( mengantuk , kewaspadaan berkurang, fungsi kognitif
menurun )
Efek antikolinergik
Efek antiadrenergik alfa
Efek neurotoksik
Over dosis : Intoksikasi trisiklik : Atropin Toxic Syndrome
Exitasi SSP, Hipertensi,Hiperpirexia,konvulsi, delirium
Tindakan : Lavage lambung, diazepam, prostigmin
Monitoring EKG
Penggolongan

Trisiklik : Amitriptilin, imipramin(tofranil),


clomipramin(anafranil),
tianeptin(stablon),opipramol(insidon)
Tetrasiklik : Maprotilin(ludiomil),
Mianserin(toflon), amoxapin(asendin)
Monoamin Oxydase Inhibitor :
moclobemid(aurorix)
Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor :
Sertralin(Zoloft), paroxetin(seroxat),
fluoxetin(prozac) , fluvoksamin(luvox)
Atypical antidepresan : trazodon(trazone)
OBAT ANTI MANIA
Sinonim : Mood modulators, mood stabilizer
Sidrome mania ;
Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu hampir setiap
hari terdapat keadaan emosi (mood/afek ) yang meningkat
( elasi, eforia, ekstasi )
Keadaan tersebut disertai paling sedikit empat gejala berikut :
1. Peningkatan aktivitas ( kerja , social, sex, motorik )
2. Logore
3. Flight of Ideas
4. Grandiosity
5. Tidur kurang
6. Mudah beralih perhatian
7. Aktivitas resiko tinggi
8. Hendaya fungsi social
Gold standar : Lithium karbonat (priadel)
Mekanisme kerja obat
Mengurangi supersensitivitas dari
reseptor dopamine, meningkatkan
aktivitas kolinergik muskarinik dan
menghambat cyclic AMP dan
fospoinositida
Efek samping :
Mual-muntah, kelemahan otot
Tidak ada efek samping Ekstrapiramidal
dan sedasi, Tyroksin menurun TSH
meningkat, gangguan daya ingat
Pada Mania akut :
Haloperidol injeksi bila perlu rapid
neuroleptization
Lithium 2-3 kali 500 mg per hari 1-2
minggu ( efek primer ) 0,8 mg
1,2 mEq/L. = hati-hati jangan
lebih dari 1,5 meq/L
ANTI ANSIETAS
Sinonim : Psycholeptic, minor tranquilizer,
anxiolitic
Sindrome Anxietas
Adanya perasaan cemas/ khawatir yang tidak
realistic terhadap 2 atau lebih hal yang
dipersepsi sebagai ancaman ( bawah sadar ) .
Trias Gejala :
Cemas : Peka, irritable, sulit konsentrasi,
hiperarousal, konsentrasi turun
Ketegangan motorik
Hiperaktivitas motorik
Gambaran klinis :
Gangguan anxietas umum
Gangguan panic
Gangguan fobia
Gangguan Obsesi kompulsi
Gangguan Stress Pasca Trauma
Gold standar : Benzodiazepam
Mekanisme kerja
Sindrome anxietas akibat dari penurunan
aktivitas GABA( Gamma Amino Butiric Acid )
ergik . GABA mempunyai sifat inhibisi dari
firing neuronal terutama di system inhibisi
talamik dan kortek.
Efek samping
Adiksi
Overdosis / intoksikasi : kesadaran menurun,
confuse, disartria, reflek fisiologis menurun,
pernapasan depresi.
Teratogenik trimester I
Paradoxal reaction ( pada lansia dan anak )
Kontraindikasi
Glaukoma, myasthenia gravis, penyakit paru
kronik
Terapi efek samping : Benzodiazepin
antagonis : Flumazenil (Anexate ) ampul 0,5
mg/5cc (IV)
Macam-macam
1.Diazepam dan klordiazepoxid :
broadspektrum
2. Clobazam : Efek ngantuk kurang
3. Alprazolam : Cemas antisipasi dan
efek antidepresi
4. Non benzodiazepine : Sulpirid :
cemas dengan gejala somatic
ANTI INSOMNIA
Sinonim : Hipnotik, obat tidur
Obat acuan : fenobarbital
Sidrome Insomnia
Kesulitan masuk tidur ( lebih dari
setengah jam )
Tidur terfragmentasi
Untuk sebagian besar hari-hari
Tidur Normal :
Satu siklus tidur : stadium jaga, stadium
NREM dan stadium REM
Satu siklus berlangsung 90 menit sehingga
terjadi 4-5 siklus.
Tidur ringan : 1 dan 2
Tidur dalam : 3 dan 4 (NREM Sleep)
Tidur dangkal (REM) terjadi mimpi
Efek samping : supresi SSP
Jangka panjang : rage reaction : perilaku
ganas
Macam-macamnya :
Nitrazepam , Triazolam, Eztazolam,
cloralhidrat
ANTI OBSESIF KOMPULSI
Obat acuan : Klomipramin ( contoh : Anafranil )
Sindrome Obsesif Kompulsif
Paling sedikit 2 minggu mengalami hal-hal sebagai berikut :
Pikiran, bayangan , impuls berulang-ulang
Intrusif , egodistonik
Melaksanakan tindakan kompulsif
Tidak semua ide bisa dilawan
Mekanisme kerja obat
Dasar : Hipersensitivitas dari reseptor serotonergik
Macam-macamnya
Clomipramin
Fluvoxamin
Sertralin
Fluoxetin
Paroxetin
Hati-hati interaksi obat-obatan
Gol. MAOI dan SSRI Serotonin Malignan
Syndrome : GI tract, agitasi, restlessness
MAOI dan Simpatomimetik : obat flu,
noradrenalin, amfetamin krisis hipertensi
MAOI dan Keju/anggur (tyranin)
hipertensi stroke
ANTI PANIK
Obat acuan : Imipramin
Sindrome panic :
Serangan panic berulang dalam sebulan
Unpredictable
Episodik , antisipatoric anxiety
Tanpa atau Agorafobia
Mekanisme kerja
Dasar : hipersensitivitas reseptor serotonin di
SSP
Komorbid : OCD, Fobia social
Macam-macamnya :
Sama dengan antidepresi

Anda mungkin juga menyukai