Anda di halaman 1dari 7

1

Pokok bahasan Kompetensi dasar Indikator Pertemuan ke Bahan ajar

: Fakta, Konsep, Prinsip, hukum, rumus, hipotesa, postulat, teori pada materi fisika SMP/SMA : Mahasiswa memahami materi Peta Konsep materi pelajaran fisika SMP dan SMA : Mahasiswa dapat mengidentifikasi Fakta, Konsep, Prinsip materi fisika SMP/SMA : 5 (Lima) :

A. Peta Konsep dalam Pelajaran Fisika Peta konsep merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau skuensi topik bahasan yang diinginkan. Contoh peta konsep :
Gaya

Berkaitan dengan

Jenis gaya

Hukum I Newton Hukum III Newton

Hukum II Newton

Gaya sentuh

Gaya tidak sentuh

Gaya gravitasi Gaya tegang tali Gaya gesekan

Gesekan statis

Gesekan kinetik

B. Fakta, konsep ,prinsip, hipotesa, hukum, postulat dalam materi fisika a) Fakta dalam ilmu fisika Fakta adalah sejumlah data yang terkumpul atau dihasilkan dalam suatu proses kegiatan misalnya penelitian, yang menunjukkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan proses yang berlangsung. Contoh : Sebuah bola yang digelindingkan pada sebuah lantai yang permukaannya licin akan bergerak lebih cepat dibandingkan jika digelindingkan pada lantai yang permukaannya kasar.

b) Konsep dalam ilmu fisika Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan definisi. Ciri-ciri konsep : 1. Konsep merupakan buah fikiran yang dimiliki seseorang. Konsep itu semacam symbol. 2. Konsep itu timbul sebagai hasil dari pengalaman manusia dengan lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta. Konsep itu adalah suatu generalisasi. 3. Konsep adalah hasil berfikir abstrak manusia yang merangkum banyak pengalaman. 4. Konsep menyangkut keterkaitan fakta fakta atau pemberian pola pada fakta- fakta . 5. Suatu konsep dapat dianggap kurang tepat disebabkab timbulnya pengetahuan baru sehingga konsep tersebut harus mengalami perubahan. 6. Konsep itu berguna untuk membuat ramalan atau tafsiran. Contoh : Konsep percepatan : Simbol (a) = V/ t

Definisi nya, Konsep percepatan itu meliputi percepatan yang semakin cepat (biasa disebut percepatan saja) dan percepatan yang semakin lambat (biasa disebut perlambatan).

c) Prinsip dalam ilmu fisika Jika hukum mempunyai cakupan yang luas, maka prinsip mempunyai cakupan yang terbatas. Prinsip dan hukum memiliki kemiripan, hanya pernyataan sebuah prinsip kurang umum, sedangkan pernyataan yang dikategorikan ke dalam hukum memiliki cakupan yang luas. Contoh : Prinsip Archimedes Prinsip Pascal

d) Hipotesa dalam ilmu fisika Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis ini, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti.Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.

Agar teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah melalui proses operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur.[12] Proposisi yang dapat diukur atau diamati adalah proposisi yang menyatakan hubungan antar-variabel.Proposisi seperti inilah yang disebut sebagai hipotesis. Jika teori merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antarkonsep (pada tingkat abstrak atau teoritis), hipotesis merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antar-variabel (dalam tingkat yang konkret atau empiris).Hipotesis menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui hipotesis dimungkinkan dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pelaksanaan pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh sebab itu, hipotesis sering disebut sebagai pernyataan tentang teori dalam bentuk yang dapat diuji. Contoh : Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudian hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Contoh dalam gaya : Sebuah apel jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa semua benda pasti jatuh.

e) Hukum dalam ilmu fisika Hukum fisika ialah generalisasi ilmiah berdasarkan pada pengamatan empiris. Hukum alam ialah kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah. Hukum fisika berbeda dari teori ilmiah dengan kesederhanaannya. Teori ilmiah memiliki banyak persamaan sifat sebagai hukum, namun umumnya lebih kompleks daripada hukum; mempunyai banyak komponen bagian, dan lebih mungkin berubah sebagai kumpulan data percobaan yang tersedia dan pengembangan analisis. Contoh : Hukum I Newton yang menyatakan sebuah benda yang diam akan cenderung diam dan benda yang bergerak cenderung tetap bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda itu F = 0.

f) Postulat dalam ilmu fisika Postulat (asumsi/aksioma) atau patokan pikir itu adalah suatu keterangan yang benar, yang kebenarannya itu dapat diterima tanpa harus diuji atau dibuktikan lebih lanjut, digunakan untuk menurunkan keterangan lain sebagai landasan kesimpulan. Contoh : 1) Suhu didataran tinggi lebih rendah dari pada didataran rendah 2) Benda padat berubah-ubah pada suhu yang berbeda. 3) Rel kereta api di buat dari baja sejenis besi. awal untuk menarik suatu

g) Teori dalam ilmu fisika Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel,

dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Teori juga merupakan Manusia suatu hipotesis teori yang untuk telah terbukti

kebenarannya.

membangun

menjelaskan,

meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, bendabenda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan).

Daftar Pusataka

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Fisika 1A. Bandung : esis. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga http://en.wikipedia.org/wiki/Concept_map http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d025_033659_chapter2.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_%28fisika%29 http://aktifisika.wordpress.com/2008/11/20/gaya-ke-atas-dan-prinsiparchimedes/

Anda mungkin juga menyukai